MENGETAHUI RESIKO REGULASI SISTEM KELAUTAN DENGAN FMEA DI SUSUN OLEH : AYUNING BUDI KUSUMA (060648)
Industri marinir telah mengenal teknis terbaru untuk menganalisis resiko dari sistem kelautan yang ada. Salah satu teknik yang diterapkan baik di nasional maupun internasional dalam peraturan kelautan adalah kegagalan mode dan analisa efek kegagakan (FMEA). Dalam FMEA kegagalan diperoleh dari modus pada sistem kemudian mengevaluasi dari efek kegagalan tersebut . Untuk mengetahui peringkat resiko yang ada dan analisa efek terhadap resiko yang lebih akurat dengan FMEA dapat menggunakan FMECA (Failure Mode & Effect Criticallity Analysis).
APLIKASI FMEA PADA REGULASI KELAUTAN FMEA atau FMECA adalah pendekatan yang effektif untuk menangani analisis dan penilaian resiko, manajemen dan komunikasi resiko. Analisa resiko ini memberikan informasi yang dapat digunakan dalam manjemen resiko untuk membuat keputusan sistem keselamatan yang tepat. FMEA telah berhasil diterapkan dalam berbagai industri dan saat ini juga telah mulai diterapkan dalam peraturan maritim untuk menangani masalah keamanan dengan desain yang relatif baru .
LANJUTAN Sedangkan FMECA merupakan alat yang digunakan untuk pengelolaan resiko yang memiliki kualitas terhadap batas penerapan sistem keamanan yang lengkap. Teknik ini menyediakan analisa resiko untuk perbandingan satu komponen kegagalan terhadap penyebab kegagalan yang dapat dihindari.
LANJUTAN Resiko adalah ukuran dari kombinasi konsekuensi modus kegagalan dan kemungkinan kejadian kegagalan tersebut pada sistem. Hasil perhitungan resiko terbesar menjadi prioritas kegagalan yang paling utama untuk direncanakan perbaikannya.
LANJUTAN Langkah pertama dalam melakukan FMEA adalah dengan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai konsep sistem, desain, operasional, dan persyaratan apa saja yang diperlukan. Kemudian mengatur sistem dengan model yang rasionil, repeatable dan sistematis utnuk menganalisis sistem yang ingin dicapai.
LANJUTAN Blok diagram dan diagram pohon penyebab digunakan untuk menambah teknik pemodelan sistem untuk menjelaskan hubungan tiap komponen atau fungsi. Kemudian menggunakan sejarah sistem masa lalu untuk menentukan modus kegagalan sistem yang relevan.
LANJUTAN Efek atau dampak dari kegagalan sistem harus dikaji di tingkat sistem yang berbeda untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang dapat di lakukan.
LANJUTAN Efek harus mempertimbangkan kondisi yang mempengaruhi kinerja sistem manajemen karena peraturan dari aspek keamanan adalah yang paling utama. Pada umumnya efek digolongkan menjadi tiga tingkatan perambatan yaitu secara lokal, selanjutnya lebih tinggi lalu menjadi efek.
LANJUTAN Analisa kuantitatif tergantung pada angka perkiraan kegagalan yang mungkin terjadi dari sumber data yang akurat. Sedangkan analisa kualitatif kemunginan kegagalan terjadi ditentukan dengan menggunakan probabilitas kategori yang ditentukan oleh para analisis.
LANJUTAN Untuk menerapkan aplikasi teknik yang benar pada sistem keamanan penting untuk menganalisis terlebih dahulu kekuatan dan kelemahan dari sistem tersebut.
LANJUTAN Mungkin suatu program menggunakan berbagai analisis resiko teknik akan lebih meningkatkan pemahaman tentang sistem keamanan laut.