ARRAY 2 DIMENSI (MATRIK)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ARRAY (Lanjutan).
Advertisements

LOOPING (PERULANGAN)
LOOPING (PERULANGAN)
SELECTION STATEMEN KENDALI / PERCABANGAN
KONSTANTA dan OPERATOR
Algoritma dan Struktur Data
STRUKTUR DATA DIMENSIONAL ARRAY
Uji Hipotesis Luthfina Ariyani.
Operasi Ketetanggaan Piksel
SOSIALISASI PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO 2016
MATERI BIMTEK PEMETAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Uji mana yang terbaik?.
Sistem Bilangan Tri Brotoharsono.
Aplikasi Signal Processing
(Basic Control System)
Penyajian Data (Bag. I) Atina Ahdika, S.Si., M.Si.
SAMPEL, TEKNIK SAMPLING DAN MENGHITUNG BESAR SAMPEL
ANALISIS CONJOIN Conjoint analysis, considered jointly: membantu produsen mencari solusi kompromi yang optimal dalam merancang produk dengan suatu pertimbangan.
ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL DALAM PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
Evidence Evaluation Process
Bab 4 Multivibrator By : M. Ramdhani.
Perkembangan teknologi masa kini dalam kaitannya dengan logika fazi
REORIENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA: SUATU KENISCAYAAN
PERENCANAAN & PENGELOLAAN PERSEDIAAN
ILMU USAHATANI Evaluasi Usahatani.
Perekonomian Indonesia
Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting
20/04/2016 DISTRIBUSI Resista Vikaliana, S.Si.MM.
Pertemuan ke Desember 2016 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Compressive Sensing untuk Direction of Arrival Estimation
* RETNO B. LESTARI07/16/96 B 3 Nilai waktu Uang A B PENGANTAR EKONOMI*
Mengenal Support Vecctor Machine (SVM)
Dian Safitri P. Koesoemasari
Metode Kuantitatif Bisnis
ANALISIS STRUKTUR MODAL
Oleh Robiatul adawiyah Weny khalifah
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
Teori Perilaku Konsumen
Engineering Decision Making
Masquriansyah, s.Kom, M.TI
Pandangan Islam tentang Keberagaman Seksualitas and Identitas Gender
Supply Chain Management
PROGRAM SUKSES UN DAN USBN
LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT DESA
BOTANI TUMBUHAN RENDAH
LINGKUNGAN KERJA (PSIKOLOGI PERUSAHAAN)
KETERAMPILAN MUSIK DAN TARI (PAUD4402)
Bab 40 ピンポンが とくいです。 PINPON GA TOKUI DESU
Farah Quinn Marah Besar Anaknya Dihina Mirip Siluman Kerbau
Keputusan Menjadi Entrepreneur
SUPLEMEN MODUL 6 MENETAPKAN PRIORITAS JUDUL : NILAI DAN PRIORITAS KITA
FRAKTUR PATOLOGIS.
Peraturan Pelaksanaan Sistem Manajemen K3
Menggambar Konstruksi Langit-Langit Plafond
ANAK BERBAKAT.
MODUL 7 YESSI FITRI, SE, AK, MSi AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH
System Performance & Database Performance
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FKUI
Pengenalan Kriptografi Modern
Pengenalan Kriptografi Modern
Prapenuntutan dan Surat Dakwaan
BAB 4 COST PROFIT VOLUME ANALYSIS ( CPV ANALYSIS)
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
GAS ELEKTRON BEBAS DALAM SATU DIMENSI
CONTROL SYSTEM ENGINEERING (Dasar Sistem Kontrol)
Sistem Temu Kembali Informasi Dokumen Teks Menggunakan Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) dengan Similarity Cosine Departemen Ilmu Komputer,
ARRAY 2 DIMENSI (MATRIK)
Array Buat algoritma untuk mencari nilai terbesar dari 5 nilai mahasiswa yang diinputkan dengan array.
Multidimensional Array
Transcript presentasi:

ARRAY 2 DIMENSI (MATRIK) yuli_dev@yahoo.com

OPERASI-OPERASI MATRIK INPUT MATRIK OUTPUT MATRIK PENJUMLAHAN MATRIK PENGURANGAN MATRIK TRANSPOSE MATRIK MENGAMBIL DIAGONAL MATRIK MENAMPILKAN NILAI MAKSIMAL DAN MINIMAL PERKALIAN MATRIK DENGAN KONSTANTA TERTENTU PERKALIAN MATRIK

Input Matrik int A[3][2];//matrik 3x2 for(int j=0;j<3;j++) { for(int k=0;k<2;k++) {cout<<"A["<<j<<"]["<<k<<"] = "; cin>>A[j][k]; }

Output Matrik int C[3][2] for(int j=0;j<3;j++) { for(int k=0;k<2;k++) {cout<<"C["<<j<<"]["<<k<<"]=" <<C[j][k]<<endl;; }

Penjumlahan Matrik Agar kedua matrik dapat dijumlahkan harus memiliki jumlah baris dan kolom yang sama. Ada 3 matrik yang dibutuhkan yaitu matrik A,B dan C. Inputkan matrik A dan matriks B Matrik C untuk menampung hasil penjumlahan matriks A dan B sesuai dengan elemen-elemennya. Elemen matrik A [0][0] dijumlahkan dengan elemen matrik B [0][0] juga dan disimpan di elemen matriks C [0][0] dan seterusnya, dengan rumus C[0][0] = A[0][0] + B[0][0].

typedef int matrik[2][3]; matrik A,B,C; for(int j=0;j<3;j++) 11 4 3 6 13 9 = 2 3 1 6 9 8 + 9 1 2 4 typedef int matrik[2][3]; matrik A,B,C; for(int j=0;j<3;j++) { for(int k=0;k<2;k++) { C[j][k]=A[j][k] + B[j][k]; }

Pengurangan Matrik Agar kedua matrik dapat dikurangkan harus memiliki jumlah baris dan kolom yang sama. Ada 3 matrik yang dibutuhkan yaitu matrik A,B dan C. Inputkan matrik A dan matriks B Matrik C untuk menampung hasil pengurangan matriks A dan B sesuai dengan elemen-elemennya. Elemen matrik A [0][0] dikurangkan dengan elemen matrik B [0][0] juga dan disimpan di elemen matriks C [0][0] dan seterusnya, dengan rumus C[0][0] = A[0][0] - B[0][0].

typedef int matrik[2][3]; matrik A,B,C; for(int j=0;j<3;j++) -7 2 -1 6 5 7 = 2 3 1 6 9 8 - 9 1 2 4 typedef int matrik[2][3]; matrik A,B,C; for(int j=0;j<3;j++) { for(int k=0;k<2;k++) { C[j][k]=A[j][k] - B[j][k]; }

Transpose Matrik Transpose adalah elemen baris matriks akan menjadi kolom matriks dan sebaliknya kolom matriks akan menjadi baris matriks. Matriks Awal : Hasil Transpose: Siapkan matriks hasil untuk menampung hasil transpose for(int j=0;j<3;j++) { for(int k=0;k<3;k++) { transpose[j][k] = A[k][j];} } 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 4 7 2 5 8 3 6 9

Mengambil diagonal Matrik Mengambil diagonal matrik yaitu mengambil nilai dari baris dan kolom yang sama. Matrik awal : Diagonal : 1,5,9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 for(int i=0;i<3;i++) { for(int j=0;j<3;j++) { if (i==j) { cout<<diagonal[i][j]; } }

Menampilkan nilai mak & min matrik for(int i=0;i<2;i++) { for(int j=0;j<2;j++) { cout<<"matrik["<<i<<"]["<<j<<"]="; cin>>matrik[i][j]; if (i==0 && j==0) { max = matrik[i][j]; min = matrik[i][j]; } else { if (max<matrik[i][j]){ max = matrik[i][j];} if (min>matrik[i][j]){ min = matrik[i][j];} }

Perkalian matrik dengan konstanta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Matrik A dikalikan dengan konstanta 2, menjadi : 2 4 6 8 10 12 14 16 18 for(i=0;i<2;i++) { for(j=0;j<2;j++) { cout<<"matrik ["<<i<<"]["<<j<<"]="; cin>>matrik[i][j]; hasil[i][j] = matrik[i][j]*3 ; }

Perkalian matrik A[2][3] B[3][5] C[2][5] X = 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 X = 46 52 58 64 70 100 115 130 145 160 (1*1)+(2*6)+(3*11)= 1+12+33 = 46 (1*2)+(2*7)+(3*12)= 2+14+36 = 52 (1*3)+(2*8)+(3*13)= 3+16+39 = 58 (1*4)+(2*9)+(3*14)= 4+18+42 = 64 (1*5)+(2*10)+(3*15)= 5+20+45 = 70 for(i=0;i<2;i++) { for(j=0;j<5;j++) { C[i,j] = 0; for(k=0;k<3;k++) { C[i][j] = C[i][j] + A[i][k] * B[k][j]; } } } (4*1)+(5*6)+(6*11)= 4+30+66 = 100 (4*2)+(5*7)+(6*12)= 8+35+72 = 115 (4*3)+(5*8)+(6*13)= 12+40+78 = 130 (4*4)+(5*9)+(6*14)= 16+45+84 = 145 (4*5)+(5*10)+(6*15)= 20+50+90 = 160 Syarat !!! Jumlah kolom matrik A harus sama dgn jumlah baris matrik B