PERANCANGAN EKSPERIMEN UNTUK TEKANAN PROSES Die Casting Novianti 071254 Pengendalian Dan Penjaminan Mutu Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Cilegon – Banten 2010

PENDAHULUAN Perkembangan industri pembuatan mobil, pekerjaan pengecoran, memiliki pola pertumbuhan yang penting diketahui. teknologi ini memungkinkan pembuatan cetakan berdinding tipis dengan presisi tinggi yang didasarkan pada paduan aluminium. Bagian yang tepat dan cahaya adalah salah satu tempat bagi industri pembuatan mobil - bagian dengan berat badan rendah dan produk yang tepat secara langsung mempengaruhi konsumsi bahan bakar mobil, dan oleh karena itu pengguna puas.

Gambar 1 Metode Untuk Tekanan Die Casting (%) PENDAHULUAN Desain eksperimen dalam pengecoran. Desain eksperimen untuk teknologi tekanan proses die casting, menggunakan metode Ishikawa diagram dan Central Composion kemudian, proses ini diterapkan dengan kondisi nyata yang terlibat dalam proses dan itu sangat mempengaruhi. Setelah itu, percobaan diuji. Gambar 1 Metode Untuk Tekanan Die Casting (%)

FAKTOR YANG TERLIBAT DALAM TEKANAN PROSES Die Casting Analisis dari setiap faktor dalam pembuatan sebuah casting bertekanan tinggi diperlukan untuk melaksanakannya, karena setiap faktor rentan untuk mempengaruhi casting. Tekanan die casting menghasilkan casting berdinding tipis memiliki dimensi presisi tinggi dan geometrik. Jadi, kami mencoba untuk mengelola seluruh proses pengecoran die - untuk mengendalikan semua faktor yang terlibat dalam proses untuk mencegah coran limbah. Casting yang tidak memenuhi, dimensi geometrik, struktural dan dangkal permintaan dianggap sebagai produk gagal.

ISHIKAWA DIAGRAM menggambarkan Faktor-faktor yang terlibat dalam proses dan faktor yang mempengaruhi secara langsung kualitas akhir dari sebuah casting bertekanan tinggi.

Persiapan Percobaan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana, pada tingkat mana dimensi casting akan stabil, bersdasarkan parameter yang ada. Berikut Parameter yang telah dipilih adalah : 1.Cair paduan suhu; 2.Bekerja suhu cetakan; 3.Pengisian kecepatan 2. fase; 4.Solidifikasi waktu. Metode Central Composition digunakan (salah satu metode DOE). Hal ini memungkinkan untuk menentukan jumlah percobaan minimal termasuk semua kemungkinan kombinasi parameter yang diminta. Sebelum melaksanakan metode ini dalam batas-batas parameter akan dipindahkan dan harus didefinisikan. Kisaran parameter ditetapkan sesuai dengan bidang kerja, sesuai bagian, dan sesuai dengan kualitas produk cor.

Nilai parameter ditulis pada tabel 1 Nilai parameter ditulis pada tabel 1. Selama melaksanakan metode tersebut, level dari -2 sampai 2 termasuk 0 ditugaskan untuk setiap parameter. Setelah memperkenalkan dalam 5level, 4factor mengandung kombinasi matriks tingkat tunggal, nilai-nilai parameter yang dimasukkan di belakang tingkat. Dengan cara ini, kelompok parameter penuangan telah ditentukan, itu berarti 30 kelompok. Percobaan tersebut mencakup 7 kelompok parameter menuangkan identik, lihat tab. 2.

Paduan Paduan EN 1706 ALSi12CU1 (FE), nomor identifikasi EN 47100 AC digunakan untuk fabrikasi casting. Komposisi kimiawi tersebut pada tabel 3.Komposisi kimia ini diidentifikasikan dengan analisis spektral. Bahan baru dan recuperative material proporsinya 60/40) dileburkan ditempat gas-fired morgan yang diisi dengan grafit (800 kg). Saat dileburkan, cairan tersebut diperkaya dengan garam murni Coveral GR 2410. Setelah dicairkan dan dipanaskan sampai 780 °C, Ppaduan tersebut dipindahkan ke wadah dan didegasified oleh Nitrogen dalam FDU-FESCO selama 3menit, sampai laju aliran gas 20L.min-1

Tab. 3 Komposisi kimia dari paduan, analisis spektral Degasified paduan tersebut dipindahkan ke tungku holding STRIKOWESTOFEN W 650 SL PRODOSAND. Dari hal ini, dosis kualitas paduan yang diminta secara otomatis melewati pouring chamber dari tekanan die casting. Suhu paduan dalam holding furnace diukur dengan built-in thermocopel NICR-NI Tab. 3 Komposisi kimia dari paduan, analisis spektral

Hasil Semua tekanan casting dicor di daerah kerja dimana tekanan mesin casting CLH 400,03 . daerah kerja terhubung ke sistem kontrol ELAP RSE 10,52. Tekanan Cetakan pengecoran diletakkan hanya sekali Ada kondisi yang diperlukan untuk percobaan - pembentukan parameter penuangan. Parameter yang ditetapkan untuk ada pada tabel 2. Ketika parameter pengaturan selesai, 5 casting selalu dilakukan dalam rangka untuk menstabilkan parameter dan kemudian, 10 tuang yang diperlukan untuk percobaan adalah effectuated. Selama pencairan setiap casting nilai sebenarnya dari parameter dicatat. Ketika casting di luar cetakan, tidak ada pemotongan di tekan untuk menghindari casting strain dan akibatnya hasil terdistorsi. Ketika semua sudah siap tuang dan dingin, operasi persiapan untuk pengukuran dilakukan. Lalu tuang disampaikan ke analisis dimensional dengan mengukur koordinat mesin. Hasilnya dievaluasi dengan tujuan untuk menentukan parameter casting optimal dalam proses die casting.

Kesimpulan Selama tahap persiapan percobaan hasil praktis diverifikasi. Penungan sebagai parameter merespon parameter 22, yaitu temperatur leleh 690 ° C, temperatur mold 150 ° C, memenuhi rongga cetakan kecepatan 3,1 ms-1 dan 7s pembekuan waktu. Ketika parameter ini ditetapkan pada tekanan mesin die casting, ada stabilitas dimensi produk cor. Hal ini juga dapat digunakan untuk jenis lainnya dan kuantitas parameter casting. Penggunaan metode statistik modern untuk penyusunan percobaan, menghemat waktu produksi dan pengurangan biaya langsung untuk pencarian parameter yang optimal, sehingga kedua aspek tersebut tercapai. Spesialisasi lain terdapat pada ishikawa diagram agar masalah dapat dipandang secara objektif.

Referensi [1.] ŠTROBACH,V.: Vliv technologických parametr rovou stabilitu vysokotlakých odlitk. na rozm Diplomová práce. TU v Liberci, 2007. [2] VALECKÝ, J. A KOL.: Lití kovu pod tlakem. 1.vyd., Praha: SNTL, 1963

SEKIAN TERIMA KASIH