Materi 8 SIFAT FISIK DAN BIOLOGI BUAH DAN SAYURAN Agung S Wardana
DOA SEBELUM BELAJAR Asyhadu allaa illaaha illalloh wa asyhadu anna Muhammada rosuululloh Rodliitu billaahi robbaa Wa bil islaami diinaa Wa bi Muhammadin nabiyyaw wa rosuulaa Robbi zidnii ‘ilmaa Warzuqnii fahmaa Aamiin
Buah-buahan
Buah Buah adalah produk yang tumbuh dari tanaman yang berbunga. Fungsi buah adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dan sebagai wadah biji. Buah memiliki kadar air tinggi dan menawarkan bermacam-macam rasa, aroma warna dan tekstur. Buah biasanya rendah kalori (kec alpukat) dan adalah sumber serat dan vitamin yang sangat baik Keberadaan selulosa, pektin dan beberapa asam organic memperlancar BAB
Kandungan gizi buah Buah segar mengandung 75-95% airmenyegarkan badan Secara umum, buah memiliki pH 2,5-4,5 Asam di dalam buah: asam sitrat, asam malat, asam tartrat.
Karbohidrat buah Buah memiliki karbohidrat (terutama serat) yang tinggi dengan rentang berkisar antara 2-40% tergantung jenis dan kematangan Persentase karbohidrat terbesar adalah serat yang tidak tercerna dan membantu pengeluaran feses.
Protein dan lemak Protein dalam buah relatif kecil sekitar atau kurang dari 1% Lemak juga sedikit kecuali alpukat dan olive (zaitun) yang mengandung sampai 20% minyak
Vitamin Buah merupakan sumber vit A dan C Kandungan vit C (asam askorbat) dalam buah tidaklah sangat besar Vit C: mencegah infeksi dan mengurangi stress Vit A: mendukung kesehatan mata Buah sitrus, beri dan melon adalah sumber vit C Pepaya, aprikot adalah sumber vit A
Kematangan dan Pembusukan Buah setelah dipanen tetap melakukan: Respirasi: pemecahan karbohidrat, menghasilkan CO2 dan panas, melibatkan reaksi enzimatis Transpirasi: penguapan Kedua proses tetap berjalan hanya sampai cadangan makanan dan air dalam buah habis pembusukan
Pertumbuhan buah: Pertumbuhan: volume dan berat Dewasa/matang: perkembangan citarasa, aroma, warna, tekstur dan pertambahan gula Pembusukan: proses perusakan (enzim dan mikroorganisme)
Dampak mikroorganisme Banyak bakteri dan jamur terlibat dalam proses pembusukan Jamur: Alternaria, Botrytis, Monilinia, Penicillium, dan Rhizopus Pencegahan: Fungisida Blanching dan penyimpanan dingin juga dapat menghambat pembusukan
Penyimpanan Mengatur suhu sangat penting karena respirasi terhambat oleh suhu rendah Reaksi kimia dalam buah meningkat 2x lipat setiap kenaikan suhu penyimpan 10oC Perubahan yang terjadi saat penyimpanan (setelah buah lewat masak): Perubahan warna Munculnya aroma tidak sedap Melunaknya daging buah Munculnya tanda kerusakan (titik titik gelap, bonyok, dll)
Penyimpanan buah yang umum dipergunakan adalah penyimpanan dingin Dapat pula di dalam udara terkendali (O2 dan CO2 diatur dan ada juga yang penggantian udara lembab dengan nitrogen) Atau ruang dengan kombinasi tekanan udara rendah dan suhu rendah
Pengemasan Buah Biasanya dengan plastik Lebih Modern: MAP (modified atmosphere packaging: Plastik disesuaikan dengan kebutuhan mengizinkan jenis gas tertentu masuk, tetapi tidak mengizinkan gas yang lain
Memilih buah Segar, asli penampilan dan warna, tekstur segar Utuh, tidak boleh berlubang bekas ulat Tidak: sobek, luka, memar, bercak busuk, berlendir, warna pudar Pilih yang hampir matang. jangan pilih yang sudah matang benar kecuali hendak langsung dikonsumsi Jangan memilih buah yang ditumpuk pada udara panas
Memilih buah dalam kemasan (kaleng atau kaca) Pilih yang kemasannya utuh, tidak rusak, tidak bocor Perhatikan semua kelengkapan informasi pada label (terutama nama produsen, izin produksi, kehalalan dan kedaluwarsa) Segera habiskan setelah dibuka
Sayuran
Sayuran Sayuran adalah tanaman hortikultura, umumnya mempunyai umur relatif pendek (kurang dari setahun) dan merupakan tanaman musiman. Sayur-sayuran mempunyai arti penting sebagai sumber mineral dan vitamin A maupun C Sayuran biasanya dihubungkan dengan bagian segar dari tanaman yang dapat dimakan Beberapa sayuran dapat dimakan segar atau pula harus dimasak dengan berbagai cara
Sayuran dapat dikelompokkan menurut bagian yang dapat dimakan: Akar (kentang, wortel) Tunas (rebung) Seluruh bagian kecuali akar (asparagus dan seledri) Daun (bayam dan kangkung) Bunga muda (brokoli, bunga kol, brokolini) Buah (tomat, mentimun) Biji (petai, kapri)
Pasca panen Sayuran dapat : Dicuci Disortir Dipotong Dikemas Sayuran segar sangat mudah rusak, tetapi umurnya dapat diperpanjang dengan pengeringan, pengalengan, pendinginan, fermentasi.
Kebanyakan sayuran daun perlu segera dicuci dan dibersihkan, didinginkan dan dikemas. Di negara berkembang, kesalahan penanganan dapat menyebabkan hampir 50% panenan terbuang Sebagian besar dikemas dalam kondisi utuh (lettuce, bayam) karena pemotongan akan memicu etilen (pemicu kematangan dan pembusukan)
Untuk sayuran akar dan kacang2an, sortasi sangat penting. Sayuran jenis ini kerusakannya relatif tidak secepat daun2an Kacang2an ada yang dikeringkan ada pula yang tidak
Untuk sayuran yang akan disimpan lama, perlu perlakuan untuk mencegah mikrobia, serangga (dengan pemanasan, radiasi atau bahan kimia) Untuk buah2an, kadang2 diberi lapisan wax (lilin makanan) untuk mengawetkan dan menarik konsumen
Pengemasan Pengemasan yang baik (tapi mahal): vakum atau udara termodifikasi Udara termodifikasi: udara diganti dengan udara yang mengandung banyak gas CO2 dan sangat sedikit O2memperlambat respirasimemperlambat kerusakan (tanpa bahan pengawet) bahkan untuk sayuran yang sudah dipotong-potong Pemindahan tetap memakai pendingin
Mutu Sayuran dan kandungan gizinya Faktor penentu mutu sayuran: warna, tekstur, citarasa dan kandungan gizi Zat gizi penting dalam sayuran: Serat Mineral (kalsium, fosfor, Besi, natrium) Vitamin (A, C, tiamin, niasin, asam folat)
Sebagian besar karbohidrat berbentuk selulosa yang tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia, pati dan gula. Perubahan kandungan gula pada sayuran meliputi 3 macam gula yaitu : glukosa, fruktosa dan sukrosa
Kandungan dalam sayuran Sebagian besar memiliki kadar air lebih dari 70%, dengan sekitar 3,5% protein dan kurang dari 1% lemak. Lemak dalam sayuran biasanya dalam bentuk tak jenuh Kacang2an mengandung protein cukup tinggi tapi umumnya belum cukup
Pigmen Warna sayuran dan buah-buahan disebabkan kandungan pigmen Klorofil Klorofil menyebabkan warna hijau. Setelah panen klorofil terdegradasi sehingga menyebabkan perubahan warna menjadi kuning. Karotenoid Terdapat 4 jenis karotenoid yaitu karoten orange (pada wortel), xantofil kuning (pada jagung), likopen merah (pada tomat) dan krosetin yang berwarna kuning orange (pada kunyit). Flavonoid Flavonoid adalah pigmen putih, merah, kuning, biru dan ungu. Flavonoid terdiri dari antosianin, antosantin dan tanin. Flavonoid sangat peka terhadap perubahan keasaman.
Bagian tanaman utk Sayur
Pengolahan sayur Blanching Direndam dalam air panas (88oC) selama 2-5 menit atau dengan uap panas (100oC) selama 1 menit Tujuan menginaktifkan enzim dan mengurangi mikroorganisme
Dehidrasi Mengurangi air dengan pemanasan alami (penjemuran) maupun buatan (oven) Mengurangi berat dan volume Air berkurang berarti mengurangi kesempatan hidup mikroorganisme
Canning (pengalengan) Jika alat pendingin sulit didapat, pengalengan adalah pilihan yang tepat Sayur dibersihkan (dan dipotong), dipanaskan, masukkan wadah, dipanaskan, ditutup, dipanaskan lagi. Biasanya diberi larutan asam atau garam
Pembekuan Fermentasi Mutu bisa dipertahankan Butuh ruang pembeku Rasa, aroma, tekstur, warna berubah Biasanya direndam dalam asam
Memilih Sayur Segar, asli penampilan dan warna, tekstur segar Daun hijau gelap: banyak vit A Wortel: merah: banyak vit A Utuh, berlubang bekas ulat sedikit tidak mengapa Tidak: sobek, luka, memar, bercak busuk, berlendir, warna pudar Pilih yang muda empuk, jangan pilih yang sudah mengkayu Jangan memilih sayur yang ditumpuk pada udara panas
Sayur kemasan Pilih yang kemasannya utuh, tidak rusak, tidak bocor Perhatikan semua kelengkapan informasi pada label terutama nama produsen, izin produksi, kehalalan dan kedaluwarsa) Segera habiskan setelah dibuka
DOA PENUTUP MAJELIS Subhaanakallohumma wa bi hamdika Asyhadu allaa illaa ha illa anta Astaghfiruka wa atuubu ilaiik
TERIMA KASIH