Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Kehamilan & Diabetes Mellitus
Advertisements

Antidiabetika Obat antidiabetik digunakan untuk mengontrol diabetes melitus. DM : suatu penyakit dimana terjadi kegagalan total atau parsial dari sel beta.
KIKI HARDIANSYAH SAFITRI
Assalamu’alaikum Wr. Wb. PENANGANAN DIABETES MELLITUS SECARA ISLAMI OLEH : dr. Mohamad Zia Ul Haq.
HEMATOLOGI DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
DIABETES MELLITUS RINI R. KADIR.
Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milleu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milleu interior berupa darah.
Nanang Prayitno, MPS Universitas Esa Unggul Jurusan Gizi
Peredaran darah manusia
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
Oleh: Noeroel Widajati.  Alat yg dapat digunakan untuk melakukan pengukuran kimia darah dengan cara cepat, mudah, dan akurat  Menggunakan reaksi kimia.
KESEIMBANGAN ASAM BASA
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
PERANAN LABORATORIUM PADA MALNUTRISI, DEFISIENSI VITAMIN DAN GAKI
ENZIM HCl KELOMPOK 3 : SITI NURSIAMI
BY : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
Tingkatkan Kesehatan dengan Susu Kedelai (Soya)
PRAKTIKUM BIOKIMIA URINE
PEREDARAN DARAH (SISTEM SIRKULASI)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH
KELOMPOK 6 B ARUHUL AMINI INTEN NUR RASADINA LICY MAYA RAMADANI M.HABIB HIDAYAT NAZARRUDIN NUR NEFRI YOGI ERSANDI WELLY ELVANDARI.
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
KILOMIKRON Diproduksi di usus halus. d < 0,94
DIABETES MELITUS Kelompok 2.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
PENGANTAR PRAKTIKUM TEKNIK PEMISAHAN PROTEIN
Biokimia Pengasaman Urin.
Test kualitatif KH.
Sistem Peredaran Darah
Dr. Razia Begum Suroyo, M.Sc. M.kes
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
KARBOHIDRAT.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DALAM MASA KEHAMILAN
Asrina rahman
Struktur Dan Fungsi Sistem Peredaran Darah
GIZI UNTUK IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI
Review Jurnal Dina ayu Larasati
Diabetes Melitus Gestasional
2 Cisauk Junior high School
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
JENIS PEMERIKSAAN URINALISA
Kelompok 5.
PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM PADA KEHAMILAN
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
Pemeriksaan kimia darah
R Corneawaty Chanira I B
JUVENILE DIABETES By Ninis Indriani.
Kelompok 6 ILMAVIA WILANTIKA (F1F114010) ANISA SILVI (F1F114020)
Tentang materi : ‘ALBUMIN’
HUBUNGAN GIZI DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI
KELOMPOK 7 Magfira arifuddin(PO ) Rahmawati(PO ) Virgin yaumul hasanah (PO ) Andi Tasya(PO )
HIPERGLIKEMIA.
NUTRISI PASIEN GANGGUAN HORMONAL (DIABETES MELLITUS)
TERAPI CAIRAN PARENTERAL
GLUKOSA 2 JPP SISILIA INTAN JUITA( ).
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
Nanda Thyareza Imaniar ( )
Kemampuan suatu fasilitas penyaringan dapat memproses 1000 orang perminggu. Dengan asumsi bahwa prevalensi suatu penyakit sebesar 4 %, saudara diminta.
Diabetes Melitus Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemi yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin.
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium ( HB, Protein, Glukosa) 1b.f/askeb1/2010.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Comparative Evaluation of Iron Deficiency among Obese and Non-obese Children oleh: M. Rizal PermadiS Kuntari AstrianaS Okbrinta Wulandari.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Pemeriksaan laboratorium penyakit endokrin metabolik
PENGARUH SUHU PADA PREPARASI SAMPEL TERHADAP KADAR BILIRUBIN TOTAL DAN BILIRUBIN DIREK METODE FOTOMETRI MENGUNAKAN 2,4-DICHLOROANILINE (DCA) PROPOSAL PENELITIAN.
TATALAKSANA DIET PADA PASIEN PERIOPERATIF
Transcript presentasi:

Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K) PEMERIKSAAN LABORATORIUM PENUNJANG UNTUK MENDETEKSI KELAINAN GIZI PADA STRES METABOLIK Prof. dr. Rismawati Yaswir, SpPK(K)

Stres Metabolik  Perubahan metabolisme didalam tubuh akibat penyakit berat bila tidak diterapi dan penatalaksaan nutrisi yang benar akan mengakibatkan peningkatan mortalitas Berdasarkan penyakitnya stres metabolik dibagi: Stres metabolik umum Stres metabolik khusus

Kurang kalori dan protein yang sering terjadi pada pasien dengan sakit berat, tidak hanya disebabkan oleh penyakitnya tetapi  Akibat pemberian nutrisi yang tidak adekuat  ketidaktahuan atau kurang perhatian dimana kebutuhan nutrisi meningkat akibat stres metabolik

Agar didapat dukungan nutrisi yang adekuat penting dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Penilaian status gizi untuk mengetahui keadaan umum pasien. Penilaian stres metabolik mengetahui perubahan metabolisme akibat penyakitnya. Pemantauan kebutuhan nutrisi dan metode pemberian. Pemeriksaan laboratorium yang berkaitan dengan perubahan metabolisme. Ekskresi Nitrogen Urea Urin (NUU) Kadar Glukosa Darah Asam Laktat Plasma Glukosa Urin Analisa Gas Darah Benda Keton

Suatu penelitian mengatakan orang dengan stres kronik  peningkatan cortisol dalam serum  nanti akan mengalami : resistensi insulin dislipidemia hiperglikemia obesitas abdominal

Pemeriksaan laboratorium yang penting pada gangguan metabolisme karbohidrat: Pemeriksaan urin Glukosa darah Hb A1 C/ Hb A1 total Fructosamin Insulin/ Glukagon C-peptide Benda keton Analisa gas darah

Pemeriksaan Urin Urinalisa a. Protein: albumin mikroalbuminuria < 60 mg% Ada test rebus  urin 5 cc dipanaskan Penilaian test rebus (protein): -  kekeruhan – +  kekeruhan seperti awan ++  kekeruhan seperti pasir +++  kekeruhan seperti gumpalan ++++  kekeruhan seperti putih telur

b. Pemeriksaan reduksi Test Benedict: 5cc benedict + 5-8 tetes urin, dipanaskan sampai mendidih dilihat perubahan warna Penilaian test Benedict: -  warna hijau +  warna hijau endapan kuning ++  warna kuning kehijauan +++  warna kuning keruh ++++  warna merah bata

Sekarang ada test strip BM test  test ini memang menilai pereduksi (glukosa) Beda dengan Benedict test ini tidak menilai glukosa saja juga zat-zat pereduksi lain. c. PH Urin dengan kertas lakmus Pemeriksaan urin harus dilakukan sesegera mungkin kalau dibiarkan  akan menyebabkan negatif palsu

d. Keton bodies Pemeriksaan benda keton biasa dilakukan pada DM berat (apabila reduksi +++/++++)  berarti terjadi ketosis. Test Rothera: 1. 5cc urin (harus urin segar karena aceton mudah menguap) + 1 gr (sepucuk pisau) reagen Rothera  kocok sampai larut. 2. Miringkan tabung, kemudian diteteskan 1-2 mL amonium hidroxida pekat melalui dinding 3. Letakkan tabung dalam sikap tegak baca hasil setelah 3 menit 4. warna ungu kemerahan antara lapisan cairan + benda keton warna coklat  -

Pemeriksaan Glukosa Darah: Sampel Plasma Serum Whole blood Darah Kapiler Vena Arteri

Metode pemeriksaan: 1.Oxidation reduction methods a. alkaline cufric reduction folein we- Benedict nelson somogyi b. alkaline feric reduction hagederen-Jensen 2.Enzymatic methods a. glucose oxidase: colorimetric dan kinetic b. hexokinase

Ada yang pakai alat Point Of Care Testing = POCT Alat ini bisa penderita mengerjakan sendiri di rumah Interpretasi pemeriksaan gula darah: Hiperglikemia bila gula darah puasa ≥ 126 mg/dL Normoglikemia 90-110 mg/dL Hipoglikemia 60 mg/dL Normal Impaired DM GDP < 110 mg% 110-126 mg% ≥ 126 mg% GD2JPP < 145 mg% 140-200 mg% > 200 mg% Random > 200 mg/dL

Oral Glucosa Tolerance Test (OGTT) Dikerjakan untuk penderita yang hasil gulanya batas normal tinggi atau sedikit meningkat. Beberapa indikasi OGTT: Ada riwayat DM dalam keluarga. Ibu yang memiliki bayi lahir dengan BB 5 kg atau lebih. Obesitas OGTT tidak dilaksanakan: Gula darah puasa > 200mg% Usia 60 tahun

Cara OGTT: Pasien puasa 10-12 jam Ambil darah puasa Minum glukosa 75 gr Ambil darah 2 jam setelah minum glukosa Normal: apabila gula darah kembali normal setelah 2 jam, puncak gula darah pada ½ jam-1 jam

HbA1C atau HbA1 Total Untuk menentukan apakah gula darah penderita tersebut terkontrol atau tidak terkontrol dalam waktu 3 bulan (120 hari sesuai dengan umur eritrosit) HbA1C atau A1C adalah komponen utama dari hemoglobin glikat suatu bentuk ikatan non enzimatik karbohidrat dengan hemoglobin. Terbentuk dari glukosa yang terikat pada N valin ujung rantai beta molekul hemoglobin pada keadaan hiperglikemia.

Penilaian HbA1C seseorang prediabetes: HbA1C 5,7-6,4% tidak diabetes : HbA1C ≤ 5,5 % diabetes : HbA1C > 7% Keterbatasan pemeriksaan HbA1C Anemia Hemoglobinopathi Biaya Keuntungan pemeriksaan HbA1C Pasien tidak perlu puasa Kestabilan praanalitik tinggi Kurang fluktuasi hari ke hari selama sakit dan stres Kendala pemeriksaan HbA1C: Bila pasien diperiksa di laboratorium berbeda dan metode berbeda

Beberapa metode pemeriksaan HbA1C Metode affinity chromatographic Metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) Metode elektroforesis Metode imunokimia

Fructosamin Ikatan protein dengan glukosa Masa paruhnya 1-3 minggu Pemeriksaan sulit

Insulin Dibentuk di sel beta pulau Langerhan pancreas Preproinsulin proinsulin insulin dan C peptide Metode pemeriksaan dengan RIA,ELISA dan EIA

C-peptida 1 mol c-peptida= 1 mol insulin Masa paruh lebih lama Dilakukan untuk mengetahui defisiensi insulin Tidak terpengaruh dengan insulin exogen

Analisa Gas Darah Sampel adalah darah arteri dengan antikoagulan heparin Hasil analisis gas darah pada diabetes adalah asidosis metabilik

Asam Laktat Darah Indikator asidosis laktat, hipoksia, syok , dehidrasi Katabolisme sel dan akumulasi metabolit asam, seperti asam laktat Asam laktat normal: 0,5-2,0 mmol/L atau 5-20 mg/dL

TERIMA KASIH