Teori Kepribadian (Alfred Adler)
Kepribadian Definisi : Pencarian dan perjuangan untuk mencapai superioritas. Kesadaran sebagai pusat kepribadian. Manusia adalah mahluk individual. Manusia adalah mahluk yang sadar akan kekurangan dan tujuan yang ingin dicapainya. Manusia didasari oleh motif-motif utamanya, yaitu dorongan-dorongan sosial.
Dimensi Teori Kepribadian Struktur Perubahan Tingkah laku Proses Kepribadian Psikopatologi Pertumbuhan & Perkembangan
Struktur Perasaan rendah diri dan kompensasi (Inferiority feeling and compensation) Tujuan yang semu (Fictional finalism) Berjuang untuk menjadi superior (Striving for superiority) Minat sosial (Social Interest) Gaya hidup (Style of life) Aku yang kreatif (Creative self )
Proses Perasaan rendah diri dan kompensasi (Inferiority feeling and compensation) Semua individu memiliki kekurangan / kelemahan, dan hal itu seringkali memicu perasaan rendah diri. Untuk menutupi kekurangannya tersebut, individu berusaha untuk mengkompensasi dalam bidang lain.
Proses Tujuan yang semu (Fictional finalism) Pada dasarnya individu melakukan sesuatu adalah karena adanya tujuan ke masadepan bukan masalalu. Tujuan itu bersifat semu, tetapi dapat menjadi pendorong bagi individu dalam melakukan sesuatu.
Proses Berjuang untuk menjadi superior (Striving for superiority) Setiap individu selalu ingin menjadi yang sempurna / mengejar kesempurnaan. Superioritas merupakan suatu gerak yang mengarahkan individu pada kesuksesan terutama dalam konteks sosial.
Proses Minat sosial (Social Interest) Minat-minat sosial mencakup kerjasama, relasi interpersonal dan sosial, identifikasi kelompok, empati. Individu dikatakan sehat apabila termotivasi oleh perasaan inferiority yang normal disertai dengan minat sosial yang tinggi.
Proses Gaya hidup (Style of life) Merupakan cara yang unik dari setiap individu yang berjuang untuk mencapai tujuan . Setiap individu memiliki gaya hidup, tetapi tidak ada dua orang yang mengembangkan gaya hidup yg sama.
Proses Aku yang kreatif (Creative self ) Individu menciptakan kepribadiannya sendiri dengan mengkonstruksi sifat-sifat aslinya dengan pengalaman yang diperoleh. Individu memiliki kekuatan untuk bebas menciptakan gaya hidupnya sendiri-sendiri.
Pertumbuhan & Perkembangan Kepribadian seorang individu mulai terbentuk dan cenderung menetap sejak usia 5-6 tahun 3 pengaruh masa kanak-kanak yang menetap dalam suatu gaya hidup yang salah : Perasaan rendah diri ( feeling of inferiority ) Pemanjaan ( pampering ) Pengabaian ( neglectful ) Adler mengembangkan teori urutan lahir, didasarkan pada keyakinan bahwa keturunan, lingkungan, dan kreatifitas lingkungan bergabung membentuk kepribadian.
Pertumbuhan & Perkembangan Perbedaan sifat anak sesuai dengan urutan kelahiran : Anak pertama : menjaga, melindungi, pengatur yang baik, kecemasan tinggi, pengkritik Anak kedua : motivasinya tinggi, suka bersaing, dapat bekerjasama, pemberontak, mudah putusasa. Anak bungsu : ambisius, realistis, manja, tergantung pada orang lain Anak tunggal : dewasa secara sosial, manja, ingin selalu menjadi pusat perhatian, perasaan kerjasama rendah, takut bersaing.
Psikopatologi Psikopatologi merupakan akibat dari kurangnya keberanian, perasaan inferior yang berlebihan, dan minat sosial yang kurang berkembang. Akibatnya : Neurosis Narkoba Kenakalan remaja Tindak kriminal Bunuh diri Prostitusi
Psikopatologi Gangguan tersebut ditandai dengan : Memasang tujuan hidup yang terlalu tinggi Hidup didunianya sendiri Gaya hidup yang kaku dan dogmatis Tidak berkembangnya social interest secara maksimal. Tujuan utama psikoterapi untuk meningkatkan keberanian, mengurangi perasaan inferior, dan mendorong berkembangnya minat sosial.
Perubahan Tingkah Laku Individu dapat berubah karena adanya dorongan untuk mencapai tujuan / superiority. Contohnya : Ketika kita mengetahui bahwa ada surga dan neraka, kita akan termotivasi untuk melakukan hal yang baik dengan tujuan kita dapat masuk ke surga.
Perubahan Tingkah Laku Terkadang individu tidak mampu berubah, karena kebiasaan memandang segala sesuatu dari sudut tertentu yang bersifat beku, dan menganggapnya sebagai hukum alam, menekan kebebasan batin dan mendorong kearah ketidak beranian. Contohnya : Dengan mengatakan bahwa “ aku tidak mampu “.