KONSEP BELAJAR Esty Aryani Safitrhry, M.Psi, Psikolog
Karena kita tidak tahu proses belajar yang benar Karena kita tidak pernah belajar, diajar, atau mengajarkan “cara belajar” yang benar Karena gaya mengajar tidak sejalan dengan gaya belajar 2
visual Bicaranya cepat,nada suara tinggi,gerak – gerik cepat Pembaca cepat dan tekun Ketika berpikir mata ke atas Penampilan sangat rapi, trendy Pandang matanya
Visual learner Pastikan anak/siswa membaca bahan-bahan bacaan yang disediakan sebelum memasuki ruang kelas, sehingga Anda memahami pembicaraan yang dilakukan. Berikan materi tertulis, misalnya diagram atau grafik. Gunakan alat peraga video atau komputer agar kepekaan visual Siswa terstimulasi. Apabila Siswa mulai bosan dengan penjelasan lisan, berkatalah: “Perhatikan ini...” Sambil menunjukan peragaan atau gambar.
Buat catatan. Catatan akan membantu mengingat hal-hal penting yang telah didengar. Gambarlah diagram konsep yang siswa pelajari;. Gunakan Mind-Mapping. Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar.
Auditory Bicaranya sedang,gerak – gerik biasa Nada suaranya mengalun dan berirama seperti bernyanyi Ketika berpiki mata melihat ke kiri / kanan Penampilan biasa Berbicara ada intonasinya Pernafasan di dada / diafragma Berkomunikasi dengannya menggunakan telinga
Auditory Learner Jelaskan dengan detil tentang penjelasan suatu tulisan, diagram, maupun grafik. Gunakan peralatan audio dan computer yang menggunakan suara-suara untuk menstimulasi kepekaan pendengaran. Apabila siswa mulai bosan dengan melihat-lihat diagram, katakanlah: “Dengarkan saya baik-baik,,,”
Auditory Learner Manfaatkan musik klasik atau jazz untuk menenangkan diri karena terlalu banyak menyerap pelajaran. Hindari menperdengarkan lagu-lagu, berita dari radio, atau lainnya yang dapat mengganggu konsentrasi bila sedang membaca. Pastikan siswa menulis/,mencatat, untuk membantu mengingat sesuatu yang telah mereka dengar/pelajari. Arahkan siswa untuk mendiskusikan konsep baru. Berbicara dan mendengarkan akan mampu membantu mengintegrasikan ide baru.
Auditory Learner Bacalah dengan suara terdengar. Seringlah menjelaskan dengan lisan, walau sendiri. Seolah-olah sedang menjelaskan kepada orang lain atau diskusi. (bila tidak ada teman). Pastikan Saat dikelas, mereka mendengar penjelasan guru baik-baik...(Pay close Attention) Biarkan Siswa merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur. Diskusikan ide dengan siswa secara verbal.
Kinestetik Bicaranya lambat, gerak gerik lambat Nada suaranya rendah dan datar Ketika berpikir mata melihat ke bawah (mengakses perasaan) Tidak dapat duduk diam
Kinesthetic Learner Ciptakan situasi belajar atau yang memfasilitasi aktivitas fisik. Buatlah diagram untuk mengilustrasikan konsep yang abstrak. Carilah tempat belajar yang bisa memfasilitasi aktivitas fisik, misalnya dekat dengan sarana olah raga.
Kinesthetic Learner Bila siswa mulai bosan, berkatalah: “Ayo coba lakukan/Kerjakan latihan...” Izinkan siswa sesekali berdiri atau berjalan-jalan sedikit, bila sedang membaca atau menulis. Buatlah catatan. Gerakan menulis akan membuat suasana berbeda daripada hanya mendengar. Catatan ini sekaligus dapat dimanfaatkan untuk mengingat kembali.
Kinesthetic Learner Jangan paksakan siswa untuk belajar sampai berjam-jam. Ajak Siswa untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya: ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru). Izinkan anak untuk mengunyah permen karet / ngemil pada saat belajar.