TUGAS KEBUTUHAN AMAN NYAMAN REAKSI HIPERSENSITIVITAS TIPE IV DOSEN PENGAMPU: Ns. DODY SETIAWAN, M. Kep Disajikan oleh: 1. Dewi Atika Sari E1.13.005 2. Dian Ayu Cahyaningrum E1.13.007 3. Lucky A. Shabrini E1.13.015 4. Lusi Atmawanti E1.13.016 5. Tri Sulistyorini E1.13.027
Hipersensitivitas Tipe IV Hipersensitivitas adalah suatu reaksi yang merusak jaringan imunologis Hipersensitivitas tipe IV disebut juga reaksi imun seluler lambat yang diperantarai sel T, CD4+ dan CD8+ Reaksi ini terjadi karena aktivitas perusakan jaringan oleh sel T dan makrofag. Waktu cukup lama dibutuhkan dalam reaksi ini untuk aktivasi dan diferensiasi sel T, sekresi sitokin dan kemokin serta akumulasi makrofag dan leukosit lain pada daerah yang terkena paparan.
Reaksi hipersensitifitas tipe IV berbeda dengan reaksi tipe sebelumnya Reaksi ini tidak melibatkan antibodi akan tetapi melibatkan sel-sel limfosit. Umumnya reaksi ini timbul lebih dari 12 jam setelah pemaparan pada antigen
PROSESNYA Tubuh terpajan alergen pertama kali dipresentasikan oleh sel dendritik ke limfonodus regional mensensitasi sel T berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi sel DTH (Delayed Type Hypersensitivity). Bila sel DTH yang disensitasi terpajan ulang dengan antigen yang sama melepas sitokin dan kemokin menarik dan mengaktifkan makrofag berfungsi sebagai sel efektor dalam reaksi hipersensitifitas.
3 kategori berdasarkan waktu awal timbulnya gejala Tipe Waktu reaksi Penampakan klinis Histologi Antigen dan situs Kontak 48-72 jam Eksim (ekzema) Limfosit,diikuti makrofag;edema epidermidis Epidermal (senyawa organik,logam berat , dll.) Tuberkulin Pengerasan (indurasi) lokal Limfosit,monosit, makrofag Intraderma (tuberkulin, lepromin, dll.) Granuloma 21-28 hari Pengerasan Makrofag, epitheloid dan sel raksaksa, fibrosis Antigen persisten atau senyawa asing dalam tubuh (tuberkulosis, kusta etc.)
Jadi hipersensitivitas tipe 4 merupakan penyebab dari autoimun. Reaksi autoimun ditargetkan langsung terhadap antigen sel dengan distibusi jaringan yang terbatas. Sehingga penyakit autoimun dimediasi sel T cenderung terbatas pada beberapa organ saja tidak secara sistemik.
DAFTAR PUSTAKA Cotran, Robbin. 2008. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit.Jakarta : EGC Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC id.wikipedia.org/wiki/hipersensitivitas