MOTIVASI KERJA
PENDAHULUAN Motivasi merupakan faktor pendorong dari dalam diri individu untuk melakukan suatu aktifitas Motivasi dalam diri individu akan sangat mempengaruhi pencapaian kinerja yang dihasilkannya dan menghasilkan produktifitas yang optimal bagi organisasi
MOTIVASI Motivasi Berasal dari bahasa latin : movere, yang artinya to move atau bergerak Motivasi merupakan proses yang membangkitkan, mengarahkan dan mempertahankan perilaku manusia untuk mencapai beberapa tujuan
MOTIVASI Spector (2012) Suatu kondisi dalam diri individu yang mendorong untuk melakukan serangkaian perilaku. Serangkaian proses yang membangkitkan, mengarahkan dan menjaga perilaku individu agar terarah pada tujuan Greenberg, 2011
MOTIVASI Motivasi mengacu pada dorongan dari dalam diri seseorang yang tercermin dalam perilakunya. Timbulnya dorongan itu disebabkan oleh adanya stimulus yang harus diraih untuk memenuhi kebutuhannya.
MOTIVASI Dalam suatu perspektif, motivasi berkaitan dengan pengarahan, intensitas, dan persistensi (ketekunan) perilaku dari waktu ke waktu Spector, 2012 Mengacu pada pemilihan perilaku yang spesifik dari banyak pilihan perilaku yang mungkin untuk dilakukan Pengarahan Mengacu pada jumlah usaha yang dilakukan seseorang untuk mengerjakan suatu tugas Intensitas Mengacu pada kemauan untuk meneruskan keberlanjutan suatu perilaku dari waktu ke waktu Persistensi
MOTIVASI MOTIVASI DAN MOTIF Motivasi merupakan kemauan untuk berbuat sesuatu Motivasi seseorang tergantung pada kekuatan motifnya. Motif merupakan kebutuhan, keinginan, dorongan atau impulsif Motivasi berkaitan dengan kebutuhan dan tujuan seseorang
MOTIVASI Motivasi berkaitan dengan dorongan untuk memperoleh atau mencapai tujuan Motivasi bersumber keinginan, kebutuhan dan hasrat yang ada dalam diri individu
MOTIVASI 2 hal yang penting diperhatikan dalam membahas motivasi : 1. Motivasi merupakan suatu konsep abstrak yang tidak terlihat, tetapi dapat disimpulkan dari perilaku yang terlihat 2. Motivasi merupakan sesuatu yang multifaceted, artinya seseorang dapat saja memiliki motif yang bekerja dalam satu waktu. Motif-motif tersebut dapat berjalan selaras ataupun saling bertentangn
Beberapa variabel yang mempengaruhi produktivitas Motivation Government regulation Unions PRODUCTIVITY Managerial processes Managerial leadership Inovation, technology, And capital investment
MOTIVASI KERJA Motivasi kerja berkaitan dengan alasan, selain berkaitan dengan kemampuan, seseorang melakukan pekerjaannya secara lebih baik dibandingkan dengan orang lain Teori tentang motivasi kerja dapat memprediksi perilaku kerja yang dipilih oleh individu dalam melakukan tugasnya, usaha-usaha mereka, dan juga ketekunan-ketekunan mereka dalam bekerja
MOTIVASI KERJA Amoodt, 2012 Para Psikolog Organisasi telah mengemukakan bahwa terdapat karyawan-karyawan cenderung lebih termotivasi dari pada karyawan-karyawan yang lain Dengan demikian, beberapa karyawan akan melakukan sebagian besar pekerjaannya dengan kecenderungan termotivasi, sementara sebagian yang lain cenderung kurang termotivasi
MOTIVASI KERJA Amoodt, 2012 Para peneliti menyatakan adanya 4 individual differences yang berhubungan dengan Motivasi Kerja : Personality (Kepribadian) Self-Esteem (Harga Diri) An Intrinsic Motivation Tendency (kecenderungan motivasi intrinsik) Need for achivement (Kebutuhan mencapai prestasi)
MOTIVASI KERJA Personality (Kepribadian) Dimensi-dimensi kepribadian berhubungan dengan perilaku yang menunjukkan motivasi dalam tingkatan yang tinggi
MOTIVASI KERJA Self-Esteem (Harga Diri) Sejauh mana seseorang memandang dirinya secara berharga dan layak Karyawan dengan self-esteem yang tinggi akan lebih termotivasi dan akan menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada karyawan yang memiliki self-esteem lebih rendah
MOTIVASI KERJA Intrinsic Motivation (Motivasi Intrinsik) Motivasi kerja yang muncul tanpa adanya faktor-faktor eksternal seperti gaji, promosi ataupun kerja kerja Orang dengan motivasi intrinsik yang tinggi akan berusaha untuk menunjukkan performa kerja yang baik karena mereka mampu menikmati tampilan hasil kerja tugas-tugas nyata atau juga mampu menikmati tantangn-tantangan untuk menyelesaikan tugas secara berhasil
MOTIVASI KERJA Need For Achivement and Power Karyawan dapat berbeda sejauh mana mereka termotivasi berdasarkan pada kebutuhan untuk mencapai prestasi, afiliasi dan power (kekuatan) Kebutuhan mencapai prestasi termotivasi oleh pekerjaan-pekerjaan yang menantang dan dimana mereka dapat memiliki kendali Kebutuhan berafiliasi termotivasi oleh pekerjaan dimana mereka dapat bekerja dengan orang lain Kebutuhan akan kekuatan termotivasi oleh suatu keinginan untuk dapat mempengaruhi orang lain
BEBERAPA TEORI TENTANG MOTIVASI
TEORI-TEORI MOTIVASI NEED THEORIES Need Hierarchy Theory (Teori Hirarki Kebutuhan) ERG Theory (Teori ERG) Two-Factor Theory (Teori Dua Faktor)
Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan Maslow Dikemukakan oleh Abraham Maslow Hirarki kebutuhan manusia dapat dipakai untuk meramalkan motivasinya Teorinya didasarkan pada 2 asumsi : 1. Kebutuhan seseorang tergantung pada apa yang dipunyainya 2. Kebutuhan merupakan hirarki yang dilihat dari kepentingannya
Teori Motivasi Hirarki Kebutuhan Maslow Fisiologis Keamanan Afiliasi Penghargaan Perwujudan diri Bila satu tingkat kebutuhan sudah terpenuhi, maka akan muncul tingkat kebutuhan yang lebih tinggi.
Hiraki Kebutuhan Maslow Fisiologi Keamanan Afiliasi Penghargaan Perwujudan Diri Kebutuhan utk mkn,tempat tinggal, & pakaian perlindungan Kebutuhan utk berhubungan & penerimaan Kebutuha utk status & kedudukan Kebutuhan utk memenuhi kehidupan & mencapai potensi
ERG THEORY Aldefer (1972) adalah seorang yang paling populer dalam memperluas dan memperbaiki teori Maslow Jika Maslow mendasarkan teorinya pada observasi terhadap klien klinis, Alderfer menggunakan setting organisasi dalam mengembangkan teorinya.
ERG THEORY Alderfer mengembangkan suatu teori kebutuhan yang terdiri dari 3 tingkatan, yaitu : 1. Existence 2. Relatedness 3. Growth
ERG THEORY EXISTENCE RELATEDNESS GROWTH Kebutuhan yang meliputi hubungan interpersonal dalam dunia kerja Dapat diperbandingkan dengan belongingness need dari Maslow Kebutuhan terkait dengan eksistensi manusia Dapat diperbandingkan dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman dari Maslow RELATEDNESS Kebutuhan ini diasosiasikan dengan pengembangan potensi manusia Sama dengan kebutuhan akan harga diri dan aktualisasi diri dari Maslow GROWTH
hirarki-maslow erg-alderfer Realisasi Diri Growth Penghargaan Relatedness Sosial & Cinta Keselamatan & keamanan Existence fisiologis
ERG THEORY Individu akan berpindah dari exixtence melalui relatedness menuju growth jika kebutuhan setiap tingkat telah terpuaskan Pada teori ERG, setiap tingkat kebutuhan tidak harus terpuaskan terlebih dahulu sebelum mencapai tingkat kepuasan diatasnya. Dapat saja, lebih dari satu kebutuhan terjadi dalam satu waktu
Teori 2 Faktor (Frederick Herzberg) Hasil penelitian Herzberg di Pitusburg Melakukan wawancara kepada 200 insinyur dan akuntan dari 11 industri Menanyakan hal-hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam pekerjaan mereka
Teori 2 Faktor (Frederick Herzberg) Motivasi berasal dari pekerjaan itu sendiri, bukan dari external reward ataupun kondisi-kondisi pekerjaan
Teori 2 Faktor (Frederick Herzberg) Kebutuhan manusia dibagi menjadi 2 kategori : Kebutuhan yang berkaitan dengan aspek kebutuhan fisik, seperti gaji, supervisi, teman kerja dan organisasi faktor hygiene, Kebutuhan yang berkaitan dengan kemampuan manusia yang lebih tinggi dan berkaitan dengan aspek psikologi, seperti pencapaian prestasi, pengakuan, tanggung jawab dan pekerjaan itu sendiri faktor motivator.
Teori 2 Faktor (Frederick Herzberg) Termasuk dalam faktor-faktor Hygiene adalah : Administrasi dan kebijakan Supervisi Kondisi kerja Hubungan interpersonal Uang, status, security
Teori 2 Faktor (Frederick Herzberg) Termasuk faktor motivator adalah : Prestasi Penghargaan atas pekerjaan Tantangan pekerjaan Bertambah tanggung jawab Ada kemungkinan meningkat lebih maju
AKAN KITA LANJUTKAN MINGGU DEPAN UNTUK PEMBAHASAN TENTANG TEORI-TEORI MOTIVASI YANG LAIN AKAN KITA LANJUTKAN MINGGU DEPAN