Guru yang memiliki EQ seperti apa?

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PADA WIRAUSAHA (Studi Deskriptif pada Wirausaha di Pertokoan Kranji Bekasi Barat) DISUSUN OLEH : ARUM MANUNGGALWATI.
Advertisements

LATAR BELAKANG MASALAH PERTANYAAN PENELITIAN
OLEH : PRITIN INDRIYANI NPM :
Oleh: Sablina Raufina
PENDAHULUAN Keluarga merupakan wadah pendidikan yang sangat besar pengaruhnya dalam perkembangan kemandirian anak, oleh karena itu pendidikan anak tidak.
Bab 3 Kecerdasan emosi.
Hubungan Keterbukaan Diri dengan Kesepian Pada Mahasiswa yang Tinggal di Tempat Kost Sitta Yuhana Universitas Gunadarma 2010.
Syarat-syarat data yang baik adalah:
Latar Belakang Masalah
salah satunya adalah kecerdasan emosional dari karyawan itu sendiri.
KESADARAN PENDIDIKAN SUKU ASLI DI KECAMATAN BANTAN (Studi kasus Keterbelakangan Tingkat pendidikan suku asli di Desa Bantan Tengah, Desa Bantan Air dan.
Nidia Winola PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Remaja = individu, membutuhkan orang lain Terbantu menemukan jati diri (Mar’at, 2008). Caranya….???
BAB I PPENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA OLEH SITI NURLAILI HAMIDAH.
KONSEP DIRI WANITA DEWASA MADYA YANG MENGALAMI
Maret 2011 Universitas Gunadarma for further detail, please visit
OLEH : MARIA MUTIARA CO`O 07085
PENDAHULUAN Perawat merupakan salah satu profesi yang sampai saat ini masih sangat dibutuhkan. Pekerjaan perawat sangat berat Kondisi di lingkungan.
HUBUNGAN ANTARA KOMPENSASI DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PERAWAT
OLEH : ARUM PUSPITA SARI NPM :
Perbedaan Konformitas Pada Mahasiswa Berdasarkan Tingkat Absensi
Menyenangkan  akses facebook
HUBUNGAN PERFEKSIONISME DENGAN KECENDERUNGAN DEPRESI PADA REMAJA
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Penggunaan facebook Self control
Oleh : Marcia Martha NPM :
FAKULTAS PSIKOLOGI LAILA FITRIANI for further detail, please visit
Proses Perancangan Celana Berpembalut (Nalut) UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012 Oleh : Yuda Legawa
OLEH : SARAH DEVINA NPM :
Kebahagiaan Anak SD Daniel Hendrik
PERAN GURU PENJAS SEBAGAI PENGELOLA USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH Oleh: Dessy.
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU MAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN Skripsi diajukan untuk memenuhi syarat-syarat mencapai gelar.
OLEH: FITRIA WALLY NPM :
Assalamu Alaikum Wr. Wb..
Instrumen Instrumen dapat membantu memperoleh data atas dasar kondisi yang telah diketahui. Instrumen berfungsi membatasi lingkungan atau ruang lingkup.
Menulis Aitem Kecerdasan Emosional
KULIAH V PENGUKURAN ADHI GURMILANG.
PENGUJIAN PRASYARAT ANALISIS
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS 4 MADRASAH IBTIDAYAH NEGERI 1 KENDARI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah.
EKA ARYANI KORELASI ANTARA KETERAMPILAN SOSIAL DENGAN RESILIENSI PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 1 SALAM PASCA BENCANA LAHAR DINGIN MERAPI.
Nama : Ratni Tuharea NMP :
pendahuluan Manfaat Penelitian Manfaat Praktis Latar belakang masalah
DESAIN PENELITIAN (RANCANGAN PENELITIAN)
Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Arum Puspita Sari
Oleh: Nanik Agustina / SDN Klojen Kota Malang
BAB III PENERAPAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DARI SUDUT GURU DAN SISWA
Fakultas Psikologi UGM
PSIKOLOGI EKSPERIMEN BIDANG LAIN PERSEPSI PSIKOLOGI BELAJAR KLINIS
Hubungan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Self Efficacy Pada Remaja BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa remaja disebut juga dengan period.
LATAR BELAKANG KEMANDIRIAN REMAJA PUTRI YANG HIDUP DI PERANTAUAN
Persepsi Persepsi memiliki makna penting dalam perilaku manusia. Perilaku seseorang didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang dihadapi dalam kehidupanya,
Oleh: Sri Murni Rahayu (Q )
OLEH SAMIRUDIN RUJUMI G2I
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Mata kuliah: diagnostik permasalahan anak
Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si.
Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Prokrastinasi pada Mahasiswa dalam Menyelesaikan Skripsi OLEH : FEBRINA.
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
Pembimbing : Dr. Asep Supena
Universitas Gunadarma Fakultas Psikologi
SISTIMATIKA PROPOSAL TESIS
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (14) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
VARIABEL DAN TEORI PEMBELAJARAN
PROPOSAL PENELITIAN SEMINAR BK AGUS MUHAMMAD IQRO
STATISTIKA BENNY MUSTAPHA, S.Si., MBA..
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2018 MUHAJIRIN.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP KOPERASI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2018 Studi Kasus.
Judul Bab: PENGANTAR PERILAKU ORGANISASI
M ETODOLOGI PENELITIAN Nama: Reva Yolanda Nim:
Transcript presentasi:

Guru yang memiliki EQ seperti apa? Kecerdasan Emosional Guru Taman Kanak-kanak dalam menghadapi anak didiknya (Studi deskriptif) BAb I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jenjang pendidikan yang ada, salah satunya adalah Taman Kanak-kanak Kedudukan guru dalam dunia pendidikan Karakteristik dari anak usia Taman Kanak-kanak Bagaimana cara menghadapi anak usia TK Sehingga bisa jadi EQ merupakan salah satu faktor penting yang diperlukan untuk menjadi guru TK Guru yang memiliki EQ seperti apa? EQ

B. Tujuan Penelitian: Mengetahui secara empiris tentang kecerdasan emosional pada guru Taman Kanak-kanak dalam menghadapi anak didiknya C. Manfaat Penelitian: 1. Manfaat Teoritis 2. Manfaat Praktis

Bab II Tinjauan Pustaka A. Kecerdasan Emosional (EQ) Kecerdasan Emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain (Goleman, 1996). Komponen-komponen EQ: Mengenali Emosi diri, Mengelola emosi, Memotivasi diri sendiri, Mengenali emosi orang lain, Membina hubungan dengan orang lain. Kecerdasan Emosional Guru TK dalam Menghadapi Anak Didiknya Guru memiliki peranan penting dalam mengantarkan anak didik ke taraf yang dicita-citakan Kecerdasan emosional penting untuk kemampuan bekerja secara efektif Dalam menghadapi anak usia TK diperlukan kesabaran, pengendalian emosi yang baik, guna memahami karakteristik anak didiknya Mampu menciptakan suasana belajar yang efektif

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian >>> Menggunakan pendekatan kuantitatif berupa studi deskriptif, yaitu jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. B. Identifikasi Variabel Penelitian >>> Kecerdasan Emosional C. Definisi Operasional Variabel Penelitian >>> EQ merupakan kemampuan mengenali perasaan diri sendiri, memahami perasaan orang lain, kemampuan dalam menghadapi situasi yang penuh dengan tantangan dan kemampuan seseorang untuk berhasil dalam tuntutan kerja serta tekanan lingkungan. D, Responden Penelitian >>> Guru TK yg berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 25-40 tahun berjumlah 50 responden E. Teknik Pengumpulan Data >>> Skala EQ disusun berdasarkan komponen2 dari GOleman (1996), bentuk skala ; skala likert dengan kategori jawaban (SS), (S), (TS), (STS) F. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data >>> Validitas: Menggunakan teknik analisis Product Moment Karl Pearson. Reliabilitas: menggunakan Technic Alpha Cronbach. G. Teknik Analisis Data >>> menggunakan Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil uji validitas dan reliabilitas penelitian berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dari 48 item valid, validitasnya bergerak antara 0.309 sampai 0,709 dan nilai reliabilitasnya sebesar 0,939 2. Hasil uji normalitas Signifikasi Kolmogorov-Smirnof sebesar 0,200 (P>0,05) dan Shapiro –Wilk sebesar 0,058 (P>0,05) 3. Hasil Mean empirik dan mean hipotetik Variabel mean empirik Mean hipotetik Standar deviasi EQ 154,94 120 24 B. Pembahasan >>> Hasil Deskripsi Data Responden: Usia . Tingkat EQ paling tinggi ada pada usia 37-40thn, karena pd usia tsb, rata2 merupakan responden yang memiliki masa kerja yg masih baru mereka masih memiliki semangat kerja yang masih tinggi. . Tingkat EQ rendah ada pada usia 33-36thn, karena pd usia tsb, rata2 merupakan responden yg memiliki masa kerja yang lebih lama.

2. Posisi dalam Keluarga * Paling tinggi>> Anak bungsu : anak bungsu merupakan anak yang memiliki kemampuan bergaul, cenderung populer, dan periang (Hadibroto & dkk, 2003) * Dalam penelitian ini didapatkan bahwa anak tengah memiliki EQ yang tidak jauh berbeda dengan anak bungsu >> anak tengah cenderung memiliki kestabilan emosi, mudah diatur, ramah, bersahabat, dalam hubungannya dengan orang lain. * Paling rendah >> tunggal: anak tunggal cenderung anak yang individualis, ia lebih suka menarik diri dari pergaulan, dan cenderung egois (Hadibroto & Dkk, 2003) 3. Pendidikan * Paling tinggi >> D3 & S1 : Menurut Fatimah (2008) seseorang yg memiliki kemampuan berfikir dan emosi yang stabil akan mudah menghadapi permasalahan dalam kehidupannya, memahami orang lain merupakan modal utama seseorang dalam kehidupan sosialnya, hal tersebut akan mudah dicapai oleh seseorang yang memiliki pendidikan serta kemampuan kognitif yang lebih tinggi. 4. Masa Kerja * Masa kerja 1-2 thn memiliki tingkat EQ lebih tinggi daripada masa kerja 3-5 thn dan >6 thn 5. Jumlah anak yang dididik dalam satu kelas Responden yg mendidik 30 anak memiliki tingkat EQ yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang mendidik 40 anak dalam satu kelas.

>>Menurut Grinder (dalam Munandi & Farida, 2009) bahwa pada setiap kelas yang terdiri dari 30 anak didalamnya beberapa diantaranya mampu belajar secara efektif selama gurunya menghadirkan kegiatan belajar yang berkombinasi antara visual, auditori, dan kinestetik. 6. Kepuasan Terhadap Profesi Responden yang merasa puas terhadap profesi memiliki tingkat EQ yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang merasa tidak puas. >> Kepuasan terhadap profesi mencerminkan sikap tenaga kerja terhadap pekerjaannya (Munandar, 2001) seseorang yg merasa suka terhadap pekerjaannya akan menjalani pekerjaannya tanpa adanya paksaan baik dari dirinya maupun dari lingkunganya, sehingga akan lebih memudahkan individu dalam mengatasi tuntutan dari pekerjaanya tersebut, dalam hal ini kecerdasan emosionl lah yang berperan penting 7. Ada/Tidak organisasi yang diikuti tingkat EQ lebih tinggi terdapat pd responden yg mengikuti organisasi Berdasarkan Komponen kecerdasan Emosional Tingkat kecerdasan emosional: * Paling tinggi >> Mengenali emosi orang Lain * Tertinggi kedua >> Memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi * Paling rendah >> Mengenali Emosi Diri

1. Bagi Responden Penelitian 2. Bagi Pihak Sekolah BAB V PENUTUP Simpulan * Berdasarkan hasil deskripsi data responden, tingkat kecerdasan emosional tinggi terdapat pada responden dengan usia 37-40tahun, responden dengan pendidikan D3 & S1, responden sebagai anak bungsu, responden yang mendidik 30 anak, responden dengan masa kerja 1-2 tahun, responden yang merasa puas terhadap profesi, responden yang mengikuti kegiatan organisasi. * Berdasarkan komponen EQ >>paling tinggi ada pada komponen mengenali emosi orang lain >>paling rendah ada pada mengenali emosi diri sendiri B. Saran 1. Bagi Responden Penelitian 2. Bagi Pihak Sekolah 3. Bagi Penelitian selanjutnya

…..Terima Kasih….