UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI CENGKEH UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN LUMUT KERAK (LICHENES) PADA BENDA CAGAR BUDAYA BATU Diajukan oleh: DYAH YEKTI INDRAJATI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Modified Atmosphere Packaging (MAP)
Advertisements

Kebutuhan, kualitas, dan pencemaran air
Presented by : Nadia Anisah Tahani
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
LOGO “ Add your company slogan ” MINYAK ATSIRI Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri.
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
Transpirasi Tumbuhan Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp. - Membandingkan laju transpirasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
MATERI DAN PERUBAHANYA
Pemanfaatan Tongkol Jagung Untuk Pembuatan Karbon Aktif.
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
PEMERIKSAAN ANGKA KUMAN
MODUL XII MIKROBIOLOGI TANAH
PENGARUH PENGERINGAN DAN FERMENTASI TERHADAP KUALITAS MINYAK NILAM MENGGUNAKAN TEKNIK DESTILASI WATER BUBBLE Oleh : VISIA QODRILAH ( ) PROGRAM.
EKSTRAKSI MINYAK DAUN NILAM MENGGUNAKAN METODE FERMENTASI-DESTILASI WATER BUBBLE Oleh : Mita Herliana ( ) PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA.
PROGAM STUDI KIMIA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2015
IKAN MAS (Cyprinus carpio L.)
EVALUASI KESUBURAN TANAH
Oleh: Cynthia Ayu Rahmawati ( ) Pembimbing:
Pengenalan Bahan Pembuatan Media Bakteriologis Teknik Sterilisasi
Praktikum Mikrobiologi Lingkungan
Analisis Cr3+ dan Cr6+ menggunakan spektrofotometri UV-Vis
Eko Suhartono Bag. Kimia/Biokimia Fak. Kedokteran UNLAM
CITA RASA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINUMAN
PARAMETER STANDAR EKSTRAK
Pengendalian pertumbuhan mikroba
Praktikum Mikrobiologi Pangan 3 Andini Hanif S.Si, M.Si MIKROBIOLOGI AIR PEMERIKSAAN AIR.
Oleh : Listiana Nurwati ( )
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
ANALISIS MIKROBIOLOGI
Asistensi Praktikum Fitokimia
Teknologi minyak atsiri
Teknologi minyak atsiri dan kosmetik
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
tentang UNSUR,SENYAWA,DAN CAMPURAN
Potensi Limbah Lumpur Minyak Kelapa Sawit dengan Pseudomonas fluorescens dalam Menekan Penyakit Busuk Pangkal Batang pada Kelapa Sawit (Ganoderma sp.)
ILMU KIMIADASAR.
NUTRISI DAN KULTIVASI MIKROORGANISME
PENDAHULUAN Bumbu dapur yang tahan lama Dapat juga ditumbuhi
Pembuatan media dan sterilisasi
PENCEMARAN UDARA * Adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
STERILISASI DAN ISOLASI MIKROORGANISME
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
EKOLOGI DAN PENCEMARAN ilustrasi DEFINISI & PERANAN
SEDIAAN GALENIK FARMASETIK DASAR.
Mikrobiologi laut Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut Kelompok 21 Much Bagus Kurniawan Jaka Harry M
TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM PEMBUATAN MASKER GEL PEEL OFF LYCOPEN
ELIKSIR Nama Kelompok: Kinanthi Sekartanjung P. ( )
SHINTA DWI FAJRI XII IPA 3
Argento-Gravimetri.
Oleh: Sri Hidayati Ahmad Sapta Zuidar Rachmania Widyastuti
ANALISIS LAJU KOROSI BAJA TAHAN KARAT SPA-c PADA DINDING SAMPING KERETA API DI BALAIYASA MANGGARAI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) Oleh: SYAEFUL AHMAD.
Praktikum mikrobiologi
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
STRUKTUR BUMI DAN LAPISAN TANAH
MINYAK ATSIRI GOLONGAN FENOL dan ETER FENOL
Khusnul Hatimah Ilham N Farmakognosi Analitik (A)
Penulis : Dwi Halimah ( ) Teknik Industri 2013
Dhine Oktalia Mikkyu Gisen Monika Devita M. Komaruddin
Oleh : Rosy Anjani Syafitri J0B Dosen Pembimbing :
Assalamualaikum Wr.Wb Dhea Kanzela
Imtihana Rosidatul Ummah
MATERI - ENERGI - GELOMBANG
ARSITEKTUR dan LINGKUNGAN
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
1 Kelompok : 3 1.Erinda Finita 2.Monika Ginting 3.Aminah 4.Yunisa Naila.
PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA: KADAR AIR DAN SUSUT PENGERINGAN
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG KUNYIT “ Curcuma domestica Val.” TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM.
Kikie Trivia Amalia( ) Mimi Salmawati( ) ‘Urfa Zakiyya ‘Uyunin ( )
Transcript presentasi:

UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI CENGKEH UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN LUMUT KERAK (LICHENES) PADA BENDA CAGAR BUDAYA BATU Diajukan oleh: DYAH YEKTI INDRAJATI No. Mahasiswa:11612055

PENDAHULUAN Indonesia memiliki banyak situs purbakala yang tersusun dari bebatuan, salah satu yang menjadi perhatian adalah Candi Borobudur. bangunan yang tersusun atas blok batuan yang dapat mengalami kerusakan oleh agensia abiotik dan biotik kerusakan biotik disebabkan adanya jasad renik, tumbuhan, dan hewan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah lumut kerak

Lumut kerak

Balai Konservasi Peninggalan Borobudur selama ini melakukan proses pembersihan lumut kerak (Lichenes) menggunakan AC 322, padahal kandungan arcopal pada AC 322 merupakan bahan berbahaya dan beracun yang menyebabkan bahaya bagi manusia yang melakukan konservasi, pengunjung, dan lingkungan sekitar benda cagar budaya. Dari adanya berbagai permasalahan pada proses pembersihan (cleaning), peneliti akan memperkenalkan proses pembersihan lumut kerak (Lichenes) menggunakan metode baru yaitu menggunakan minyak atsiri.

RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah sifat fisika dan komposisi kimia minyak atsiri daun cengkeh yang dihasilkan dari hasil penyulingan? Bagaimanakah efek minyak atsiri daun cengkeh untuk penghambatan pertumbuhan lumut kerak (Lichenes) pada benda cagar budaya yang terbuat dari bahan batu? Berapakah dosis optimum minyak atsiri daun cengkeh untuk menghambat pertumbuhan lumut kerak (Lichenes) pada cagar budaya yang terbuat dari bahan batu?

TUJUAN PENELITIAN Menentukan sifat fisika dan komposisi kimia minyak atsiri cengkeh mentah yang dihasilkan dari hasil penyulingan. Mengetahui efek minyak atsiri cengkeh untuk penghambatan pertumbuhan lumut kerak (Lichenes) pada benda cagar budaya yang terbuat dari bahan batu. Menentukan dosis yang optimum minyak atsiri daun cengkeh untuk menghambat pertumbuhan lumut kerak (Lichenes) pada cagar budaya yang terbuat dari bahan batu

METODE PENELITIAN

Satu set alat penyulingan stainless steel Timbangan analitik Refraktometer Scanning Electron Microscope (SEM) JEOL JSM-IT300 Spektrometri Serapan Atom (SSA) Perkin Elmer 5500 Kromatogafi Gas-Spektrofotometri Massa (KG-SM/ GC-MS) Shimadzu QP 2010 Vertical Laminar Flow Cabinet Cawan Petri Autoklaf Preparat kaca Mikroskop BAHAN Daun cengkeh Aquades Natrium Sulfat anhidrat Tween 80 Batuan candi lepas Lichenes Potato Dextrosa Agar sediaan

Daun Cengkeh zanzibar Kering Preparasi minyak daun cengkeh Daun Cengkeh zanzibar Kering Diisolasi Minyak Atsiri Cengkeh dengan destilasi uap Hasil isolasi (isolat) Dihitung rendemen Dilakukan karakterisasi sifat fisik minyak atsiri daun cengkeh meliputi Indeks bias dan Bobot jenis Dianalisis komponen minyak atsiri daun cengkeh dengan GC-MS   Analisis kandungan logam berat Cr, Cd, dan Pb   Hasil Karakteristasi minyak atsiri daun cengkeh

Isolasi Jamur dari Lumut Kerak Lichenes Segar Dikerik dari batu candi secara aseptik (menggunakan cawan petri steril dan pengerik steril) Dibiakkan ke dalam tiga cawan petri steril yang disiapkan untuk seleksi koloni Dibiarkan 27-48 jam Koloni jamur telah diseleksi Dibiakkan dalam medium agar miring Stok jamur Dilakukan identifikasi jenis jamur menggunakan midroskop jenis jamur

Pembuatan Varian Konsentrasi Minyak Atsiri Daun Cengkeh Menggunakan Emulsifying Agent Tween 80 Diuji aktivitas pelarut yang akan digunakan (etanol, aseton, dan aquadest) Diuji aktivitas pelarut tween 80 9% dalam aquades Dibuat larutan uji berbagai konsentrasi (1%, 5%, 10%, 15%, 25%) Larutan uji siap digunakan untuk pengujian

Metode Uji Antijamur Secara Difusi

Metode Uji Antijamur Di Lapangan Minyak atsiri daun cengkeh Dibuat kedalam konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15%, 25%   Diambil sampel batu yang menjadi substrat lichenes (ditempeli lichenes segar) Dianalisis permukaan lichenes sebelum aplikasi minyak menggunakan SEM Diaplikasikan larutan uji pada permukaan lichenes dengan cara dioleskan Diamati 24 jam setelah pengaplikasian minyak selama 5 hari berturut-turut Dianalisis permukaan lichenes setelah aplikasi minyak menggunakan SEM Hasil pengamatan terhadap aplikasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Rendemen Minyak Atsiri Daun Cengkeh Yang Dihasilkan Dari Isolasi Jenis minyak atsiri Berat bahan baku daun cengkeh Berat minyak daun cengkeh yang didapatkan % Rendemen Minyak atsiri daun cengkeh 1000 kg 28 kg 2,8 %

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Daun Cengkeh Menggunakan KG-SM Gambar 2. Kromatogram Minyak Atsiri Daun Cengkeh Tabel 2. Komponen Minyak Atsiri Daun Cengkeh Hasil Analisis No Komponen Utama 1 𝛼-Cubeben 2 Eugenol 3 𝛼-Copaene 4 𝛽–Caryophyllen 5 Humulene 7 Farnesene 8 𝛿-Cadinene 9 Caryophyllen oxyde 10

No. Logam berat Konsentrasi Satuan Analisis unsur logam berat Kadmium (Cd), Krom(Cr) dan Plumbum (Pb) menggunakan SSA Tabel 3. Hasil Analisa Logam Menggunakan Instrumen AAS No. Logam berat Konsentrasi Satuan 1 Krom 0,0498 mg/L 2 Kadmium 0,0694 3 Timbal 0,0253

Pembiakan Lumut Kerak Dan Seleksi Koloni Gambar 2. Isolasi Jamur Lumut Kerak Pada Cawan Petri, dimana (A) Biakan jamur pada cawan petri I (B) Biakan jamur pada cawan petri 2 dan (C) Biakan jamur pada cawan petri 3

Identifikasi Jenis Biakan Jamur Menggunakan Mikroskop Dan SEM Gambar 3. Hasil pengamatan jamur Pencillium sp menggunakan mikroskop menggunakan perbesaran 400 X, dimana (A) jamur yang hidup secara tunggal (B) Jamur yang hidup berkoloni dan (C) Penampang Jamur Penicillium sp

Gambar 4. Hasil Pengamatan biakan jamur menggunakan SEM, dimana (A) menggunakan perbesaran 200 (B) perbesaran 500

Tabel 4. Uji Aktivitas Penghambatan Pertumbuhan Oleh Beberapa Pelarut Organik Jenis Pelarut Organik Keterangan aseton + Aquades - Etanol Tween 80 9% dalam aquadest Keterangan : + = ada penghambatan - = tidak ada penghambatan   Gambar 5. Uji Aktivitas Penghambatan Tween 80 dengan Konsentrasi 9% Dalam Aquades Setelah 24 Jam Pengamatan  

Pembuatan Larutan Uji Tabel 5. Komposisi Pembuatan Larutan Uji dengan Volume Total 10 mL No. Konsentrasi Larutan Uji (%) Volume Minyak Atsiri Daun Cengkeh (mL) Volume Aquades + 9% Tween 80 (mL) 1 0,1 9,9 2 5 0,5 9,5 3 10 1,0 9,0 4 15 1,5 8,5 25 2,5 7,5

Konsentrasi Larutan Uji Diameter Zona Hambatan (mm) Pengujian Aktivitas Antijamur Minyak Atsiri Daun Cengkeh Menggunakan Metode Difusi Agar Tabel 6. Pengukuran Zona Penghambatan Minyak Atsiri Daun Cengkeh Terhadap Uji Antijamur Pada Media P.D.A No. Konsentrasi Larutan Uji Diameter Zona Hambatan (mm) 1 Kontrol 2 1 % 5,5 3 5% 7,0 4 10% 12 5 15% 20 6 25% 23 Gambar 6. Hubungan Antara Konsentrasi Larutan Uji dengn Diameter Zona Hambatan (mm)

Gambar 7. Pengamatan Zona Hambat Uji Antijamur Minyak Daun Cengkeh A) dengan Konsentrasi (A) 1 (B) 5 (C) 10 (D) 15 (E) 25%  

Diameter daya hambat

Pengujian menggunakan variasi konsentrasi 1% (B) (C) (D) (D) (F) Gambar 8. Hasil Pengamatan Uji Minyak Atsiri Daun Cengkeh Konsentrasi 1% pada Penghambatan Lumut Kerak dimana (A) sebelum dioleskan (B) 1 hari (C) 2 hari (D) 3 hari (E) 4 hari dan (F) 5 hari setelah dioleskan  

Pengujian menggunakan variasi konsentrasi 5% (B) (C) (D) (F) (E) Gambar 9. Hasil Pengamatan Uji Minyak Atsiri Daun Cengkeh Konsentrasi 5% pada Penghambatan Lumut Kerak dimana (A) sebelum dioleskan (B) 1 hari (C) 2 hari (D) 3 hari (E) 4 hari dan (F) 5 hari setelah dioleskan

Pengujian menggunakan variasi konsentrasi 10% (B ) (C) (D ) (E) (F) Gambar 10) Hasil Pengamatan Uji Minyak Atsiri Daun Cengkeh Konsentrasi 10% pada Penghambatan Lumut Kerak dimana (A) sebelum dioleskan (B) 1 hari (C) 2 hari (D) 3 hari (E) 4 hari dan (F) 5 hari setelah dioleskan

Pengujian menggunakan variasi konsentrasi 15% (B) (C ) (D ) (E ) (F) Gambar 11. Hasil Pengamatan Uji Minyak Atsiri Daun Cengkeh Konsentrasi 15% pada Penghambatan Lumut Kerak dimana (A) sebelum dioleskan (B) 1 hari (C) 2 hari (D) 3 hari (E) 4 hari dan (F) 5 hari setelah dioleskan

Pengujian menggunakan variasi konsentrasi 25% (B) (D ) (C) (E) (F) Gambar 12. Hasil Pengamatan Uji Minyak Atsiri Daun Cengkeh Konsentrasi 25% pada Penghambatan Lumut Kerak dimana (A) sebelum dioleskan (B) 1 hari (C) 2 hari (D) 3 hari (E) 4 hari dan (F) 5 hari setelah dioleskan  

(A) (B) Lumut kerak Batas lumut dan substrat substrat (C) Lumut kerak Batas lumut dan substrat substrat Gambar 13. Pengamatan uji antijamur menggunakan SEM, dimana (A) kontrol, perbesaran 1000x, (B) konsentrasi 15%, perbesaran 750x, dan (C) konsentrasi 25%, perbesaran 500x

KESIMPULAN Sifat fisika dari minyak atsiri daun cengkeh meliputi keadaan warna adalah coklat tua khas minyak atsiri daun cengkeh ; bobot jenis senilai 1,0278; dan indeks bias 1,5282. Sedangkan komposisi minyak atsiri daun cengkeh mengandung tiga komponen utama eugenol, Caryophyllen, dan Humulen, serta Cadinen, Copaen, Farnesen dan Caryophyllen oxyde. Larutan uji minyak atsiri daun cengkeh konsentrasi 1%,5%,10%,15%, dan 25% memberikan efek penghambatan terhadap jamur biakan yaitu keluarga Penicillium sp, dimana adanya penghambatan pada jamur dapat menghambat pertumbuhan lumut kerak (lichenes). Konsentrasi optimum yang efektif untuk menghambat pertumbuhan dari lumut kerak (lichenes) yang tumbuh pada benda cagar batu disimpulkan adalah konsentrasi bahan uji 25%