Welcome to the POWER POINT of X-MIA D

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
USAHA / DAYA DAN ENERGI Mulai.
Advertisements

HUKUM KEKEKALAN ENERGI
GAYA PEGAS Beranda SK-KD Materi Cantoh Selesai Indikator Uji komp
Listrik Dinamis Elsa Insan Hanifa, S.Pd SiswaNF.com.
GAYA PEGAS Beranda SK-KD Materi Cantoh Selesai Indikator Uji komp
Klasifikasi benda/ bahan (berdasar elastisitasnya)
RANGKAIAN DC YUSRON SUGIARTO.
1. Massa jenis/rapat massa adalah. A
KAPASITOR dan DIELEKTRIK
OLEH : MUHARIKH AL HANIF
KEGIATAN PEMBELAJARAN
ELASTISITAS.
Hukum hooke.
ELASTISITAS LOADING
Andari Suryaningsih, S.Pd., M.M.
Rangkaian Listrik Arus Searah
PARA MITTA PURBOSARI,M.Pd
KELOMPOK 6 GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA BANDUL DAN PEGAS
LISTRIK DINAMIS ELECTRODYNAMICS.
KELISTRIKAN FISIKA 2 Kelompok 1 Elyas Narantika NIM
Rangkaian Arus Searah.
Rangkaian Arus Searah.
ELASTISITAS BAHAN Musthafa Akbar,ST
MENERAPKAN KONSEP USAHA / DAYA DAN ENERGI
Susunan Pegas Seri dan Pararel
Susunan Pegas Seri (Ks)
Susunan Pegas Paralel (Kp)
Energi Potensial Pegas
Energi potensial pegas
Berkelas.
Pertemuan 8 Gerak Harmonis Sederhana
SIFAT ELASTIS BAHAN.
Bab VIII Listrik Dinamis 2.
KONSEP DASAR RANGKAIAN LISTRIK (Hukum-hukum dalam Rangkaian Listrik)
KAPASITOR dan DIELEKTRIK
KAPASITOR dan DIELEKTRIK
KAPASITOR dan DIELEKTRIK
Teknik Rangkaian Listrik
Berkelas.
PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Hukum Ohm Fisika Dasar 2 Materi 4.
PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
GETARAN HARMONIK.
GAYA Harlinda Syofyan,S.Si., M.Pd. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Hukum II Kirchhoff Hukum II Kirchhoff Hukum II Kirchhoff berbunyi : “Di dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya gerak listrik (є) dengan penurunan.
Berkelas.
Berkelas.
Rangkaian resistor, hukum ohm dan hukum kirchoff
Rangkaian resistor, hukum ohm dan hukum kirchoff
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN: Memahami Konsep Kelistrikan dan Kemagnetan serta Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari.
LISTRIK Insan Wijaya (FKIP Biologi).
Bab 4 : Listrik Dinamis-I
Disampaikan Oleh : Muhammad Nasir, MT
Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff
Pertemuan Gerak Harmonik Sederhana dan Gelombang
Kedudukan skala sebuah mikrometer sekrup yang digunakan untuk mengukur diameter sebuah bola kecil seperti gambar berikut : Berdasarkan gambar tersebut.
 Energi Potensial listrik  Energi yang diperlukan untuk memindahkan  Sebuah muatan ( “ melawan gaya listrik” )  Potensial Listrik  Energi potensial.
SIFAT ELASTISITAS BAHAN
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Elastisitas Zat Padat By : Mardina Fitri ( )
Getaran (Ayunan Sederhana)
GAYA USAHA dan ENERGI.
Apakah Dinamika Patikel itu?
LISTRIK ARUS SEARAH Pengertian u (t) = U1 = tetap v t1 t2 t3 t
Pertemuan V Analisa Rangkaian Seri & Paralel
Susunan pegas seri-paralel (campuran) NAMA: KHAIRUNNISA NIMA: PRODI: TADRIS KIMIA.
ELEKTRONIKA.  Hubungan Rangkaian Seri  Hubungan Rangkaian Paralel  Hubungan Rangkaian Seri-Paralel.
LISTRIK DINAMIS (RANGKAIAN SERI DAN PARALEL) PERTEMUAN 10 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN.
Listrik Dinamis. KUAT ARUS LISTRIK Aliran listrik ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak di dalam suatu penghantar.
3.6 MENGANALISIS SIFAT ELASTISITAS BAHAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Menjelaskan sifat elastisitas bahan Menjelaskan streiss, strain, dan modulus.
Transcript presentasi:

Welcome to the POWER POINT of X-MIA D S T I Welcome to the POWER POINT of X-MIA D

ELASTISITAS ZAT PADAT Sifat elastis/elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya tanpa gaya luar.

Tegangan (Stress)  

Regangan  

Modulus Young/Elastis jika ada benda yang bersifat elastis dengan panjang tertentu kemudian ditarik dengan gaya tertentu yang mengakibatkan pertambahan panjang benda tersebut maka berlaku hubungan :

pengambaran di atas diasumsikan luas penampangnya berbentuk lingkaran pengambaran di atas  diasumsikan luas penampangnya berbentuk lingkaran.... dan besarnya tegangan (T) dan regangan dari peristiwa tersebut dapat dicari dengan rumus :   Tegangan (T) : F = gaya (N) Regangan (e) : dan nilai modulus young/elastinya = tegangan (T) dibagi regangannya (e) : T = F A e = ∆L Lo E = T = F . Lo e A ∆L

Periode dan Frekuensi pada Pegas Periode ( T ) : Frekuensi ( f ) : Keterangan : k  = konstanta pegas m = massa beban pada pegas ( kg )  

Elastisitas dan Modulus Young Bila suatu pegas diberikan beban (w) maka pegas akan bertambah panjang (x) :

maka berlaku hubungan : Tanda negatif menunjukkan bahwa gaya yang bekerja pada pegas justru berlawanan dengan  gaya yang kita berikan (misal : jika pegas kita tarik ke bawah maka menimbulkan gaya pegas ke atas)  dan bila hanya ditanya nilainya saja maka tanda negatif tersebut boleh tidak dicantumkan. Keterangan : F=gaya pegas (N) k=konstanta pegas (N/m) x = pertambahan panjang pegas (m) F = -k . ∆r

Bila pertambahan panjang pegas disebabkan oleh beban (w) yang digantungkan pada salah satu ujungnya, maka berlaku hubungan :  Gaya (F) = Berat Beban (w) Sedangkan beban tersebut dapat dicari dengan rumus :   Keterangan : w = berat beban (N) m = massa beban (kg) g = percepatan grafitasi (m/s2) besarnya percepatan grafitasi biasanya = 10 m/s2 atau 9,8 m/s2. Biasanya dalam soal sudah dicantumkan dan seandainya belum maka biasanya percepatan grafitasi yang dipakai yang 10 m/s2.

Besar energi potensial pegas dapat dihitung dengan rumus : atau  Hubungan antara gaya dan pertambahan panjang dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

Susunan Pegas a. Susunan Seri besar konstanta gabungannya :   a. Susunan Seri besar konstanta gabungannya : setelah mendapat nilai 1/ks jangan lupa dibalik untuk mendapatkan nilai ks. jika nilai k1 = k2 = k3 = .... maka :

b. Susunan Paralel besar konstanta gabungannya : jika nilai k1 = k2 = k3 = .... maka : n = banyaknya pegas 

Bila susunan pegas terdiri dari gabungan susunan seri dan paralel maka harus ditentukan dahulu bagian yang digabung terlebih dahulu. jika diibaratkan aliran sungai maka bagian cabang yang terumitlah yang digabung terlebih dahulu, baru kemudian hasil gabungan tersebut digabung dengan bagian yang lain....intinya penggabungan secara seri dan paralel mempunyai rumus yang berbeda sehingga tidak mungkin dikerjakan bersama-sama, di dalam rangkaian paralel bisa jadi ada bagian yang harus diseri terlebih dahulu dan sebaliknya dalam rangkaian seri bisa jadi ada bagian yang harus diparalel terlebih dahulu, seperti contoh di bawah ini :