PERENCANAAN DAN PERAMALAN KEUANGAN PERTEMUAN 8 PERENCANAAN DAN PERAMALAN KEUANGAN
PERENCANAAN STRATEGIS Para manajer harus memahami bagai mana investor menentukan nilai saham dan obligasi jika mengidentifikasi, mengevaluasi dan menerapkan proyek-proyek yang memenuhi atau melampaui harapan investor. Tetapi penciptaan nilai adalah hal yang tidak mungkin kecuali perusahaan tersebut memiliki rencana yang tersusun dengan baik . Sebagai mana yang dikatakan oleh Yogi Berra. “ Anda harus berhati-hati jika anda tidak mengetahui kemana tujuan anda, karena mungkin saja anda tidak pernah sampai kesana.
RENCANA OPERASI Rencana operasi menyediakan pedoman implementasi terperinci, yang didasarkan pada strategi perusahaan, untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Rencana-rencana ini dapat dapat dikembangkan untuk rentang waktu apa pun , tetapi seperti Disney, kebanyakan perusahaan menggunakan rentang waktu lima tahun
Rencana tersebut menjelaskan secara terperinci siapa yang bertanggung jawab untuk setiap fungsi tertentu., kapan tugas tertentu harus diselesaikan, target penjualan dan laba
RENCANA KEUANGAN Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah : 1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai rasio keuangan
RENCANA KEUANGAN lanjutan 2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahun. Hal ini mencakup baik dana untuk pabrik dan peralatan maupun dana untuk persediaaan dan piutang usaha , program penelitian dan pengembangan serta kampanye periklanaan utama.
RENCANA KEUANGAN lanjutan 3. meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun kedepan . Hal ini melibatkan penyusunan estimasi untuk danaa yang dibutuhkan baik secara internal maupun dana yang akan diperoleh dari sumber –sumber eksternal
RENCANA KEUANGAN lanjutan 4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan dana didalam perusahaan , Intinya hal ini melibatkan usaha untuk memastikan bahwa rencana dasar dilaksanakan dengan semestinya.
RENCANA KEUANGAN lanjutan 5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi mendasari rencana tersebut tidak terjadi, Misalnya Jika perekonomian tternyata lebih kuat dari pada yang diramalkan , maka kondisi –kondisi baru ini harus diakui dan dicerminkan dalam jadwal produksi yang lebih tinggi , kuota pemasaran yang lebih besar dan sebagainya .
RENCANA KEUANGAN lanjutan 6. Menetapkan suatu sistem konpensasi manajemen berbasis kinerja. Adalah sangat penting bahwa sistem semacam ini memberikan penghargaan kepada para manejer karena mereka melakukan apa yang diinginkan oleh pemegang saham yaitu memaksimalkan harga saham .
RAMALAN PENJUALAN Ramalan penjualan adalah suatu perusahaan dalam unit maupun dolar untuk periode tertentu dimasa depan , yang pada umumnya didasarkan tren penjualan terkini plus ramalan mengenai prospek perekonomian untuk negara , wilayah , industri dan seterusnya. Ramalan penjualan pada umumnya dimulai dengan suatu tinjauan mengenai penjualan selamaa lima tahun sampai sepuluh tahun ke belakang , yang dinyatakan dalam grafik
PERAMALAN LAPORAN KEUANGAN Allied Food Product : Laporan Laba Rugi Tahun 2002 dan Proyeksi Laporan Rugi Laba Tahun 2003 (jutaan dolar)
Aktual Ramalan 2002 Dasar Ramalan 2003 (1) (2) (3) 1. Penjualan $3.000 1,1 x penjualan (02) $3.300 2. Biaya kecuali Depresiasi 2,616 0,872 x penjualan (03) 2.876 3. Depresiasi 100 0,1 x nili buku pabrik (03) 110 4. Total biaya operasi $2.716 $2.988 5. Laba sebelum bunga dan pajak $ 284 $ 312 6. Bunga 88 88 7. Laba sebelum pajak $ 196 $ 224 8. Pajak (40%) $ 78 $ 89 9. laba bersih sbl. Divd. saham pref. $ 118 $ 135 10. Dividen saham preferen $ 4 $ 4 11. Laba bersih utk saham biasa$ 114 $ 131 12. Dividen saham biasa $ 58 $ 63 13. Tambahan utk laba ditahan $ 56 $ 68
MERAMALKAN NERACA Allied Food Product : Neraca Aktual Tahun 2002 dan Proyeksi Neraca Tahun 2003 (jutaan dolar). Ramalan 2003 Putaran Putara Aktual(02) Dasar Ramalan Pertama AFN Kedua (1) (2) (3) (4) (5) Kas & Sekur. $ 10 0,33 x penj. (03) $ 11 $ 11 Piutang 375 12,5% x Penj. (03) 412 412 Persediaan 615 20,5% x penj. (03) 677 77 Total Akt.Lancar $1.000 $1.100 $1.100 Pabrik $ Perl.Net 1.000 33,33% x Penj (03) $1.100 $ 1.100 Total Aktiva $ 2.000 $ 2.200 $ 2.200 Utang 60 2% x penjualan (03) 66 66 Wesel Bayar 110 110 +28 110 Beban ymh dibayar, 140 4,6%x penjualan (03) 154 154 Totak kewaj. Lanc. 310 330 338
Beban ymh dibayar, 140 4,6%x penjualan (03) 154 154 Totak kewaj. Lanc. 310 330 338 Obligasi Jk Panj. 754 754 + 28 782 Totakl Kewajiban 1.064 1.084 1.140 Saham preferen 40 40 40 Saham Biasa 130 130 +56 186 Laba ditahan 766 + 68 834 834 Tl. Ekuitas 896 964 1.020 Tl. Kewj & ekuitas $20.000 $ 2.088 +112 $3.200 Tambahan dana yg Dibutuhkan (AFN) $ 112
RUMUS AFN Kebanyakan perusahaan meramalkan kebutuhan modalnya dengan menyusun laporan laba rugi dan neraca proforma sebagaimana dijelaskan diatas, . Tetapi jika rasio-rasio diperkirakan akan tetap konstan ,mmaka rumus berikut ini dapat digunakan untuk meramalkan kebutuhan keuangan .
Rumus AFN AFN = Tambahan dana yang dibutuhkan Peningkatan yang dibutuhkan -dalam penjualan Peningkatan spontan dalam - kewajiban Peningkatan dalam laba ditahan AFN = ( A* / So ) ∆ S ( L* / So ) ∆ S - MS1 (RR) AFN = Tambahan dana yang dibutuhkan A* = Aktiva yang terkait langsung dengan penjualan , sehingga harus meningkat jika penjualan meningkat. So = Penjualan selama tahun lalu. A*/So = persentase aktiva yang dibutuhkan terhadap penjualan, yang juga menunjukkan kenaikan dalam dolar yang dibutuhkan dalam aktiva per $1 kenaikan dalam penjulan . A*/So = $2.000 /$3.000 = 0,6667 . Dengan demikian untuk setiap $1 kenaikan dalam penjualan , aktiva harus meningkat sekitar $0,67
L. = kewajiban yang meningkat secara spontan. L L* = kewajiban yang meningkat secara spontan . L* biasanya lebih kecil dibandingkan dengan total kewajiban (L). Kewajiban spontan meliputi utang usaha dan bebabn yang masih haru s dibayar , tetapi tidak termasuk pinjaman bank dan obligasi. L*/So = Kewajiban yang meningkat secaraa spontan sebagai persentase penjualan atau pendanaan yang dihasilkan secara spontan per $1 kenaikan dalam penjualan. L*/So = ($60 + $140)/$3.000 =0,6667 untuk Allied, dengan demikian setiap kenaikan $1dalam penjuala menghasilakan sekitar $0,67 pendanaan spontan. S1 = total penjualan yang diproyeksikan untuk tahun depan . Perhatikan bahwa So melambangkan penjualan tahun lalu S1 = $3.300 juta untuk Allied. ∆ S = perubahan dalam penjualan + S1 – So = $3.300 juta - $3.000 juta = $300 juta untuk Allied
M = margin laba , atau laba per $1 penjualan M = $114 /$3 M = margin laba , atau laba per $1 penjualan M = $114 /$3.000 = 0,0380 untuk Allied . Sehingga Allied memperoleh laba sebesar $0,038 dari setiap dolar penjualan RR = rasio retensi adalah perssentase dari laba bersih yang ditahan . RR = $56/$114 =0,491. RR juga sama dengan 1 – rasio pembayaran , karena rasio retensi dan rasio pemmbayaran totalnya harus sama dengan 1,0 =100% Dengan memasukkan nilai nilai Allied , kita menemulkan bahwa tambahan dana yang dibutuhkan adalah sebesar $118 juta.
AFN = ( A* / So ) ∆ S ( L* / So ) ∆ S - MS1 (RR) Tambahan Dana yang = dibutuhkan Peningkatan yang dibutuhkan -dalam penjualan Peningkatan spontan dalam - kewajiban Peningkatan dalam laba ditahan AFN = ( A* / So ) ∆ S ( L* / So ) ∆ S - MS1 (RR) = 0,667 (∆ S ) - 0,667 (∆ S ) - 0,038(S1)(0,491) = 0,667 ($300 juta) - 0,667 ($300 juta) - 0,038 ($3.300 jt)(0,491) = $200 juta - $20 juta - $62 juta = $118 juta.
Penjelasan Untuk meningkatkan penjualan $300juta , rumus tersebut menyarankan bahwa Allied harus meningkatkan aktivanya sebesar $200juta . Aktiva baru senilai $200 juta tersbut harus didanai dengan suatu cara. Dari total nilai tersebut, $20 juta akan diperoleh dari peningkatan spontan dalam kewajiban sementara $62 juta lainya akan diperoleh dari laba ditahan . sisanya $118 juta harus diperoleh dari sumber – sumber eksternal . Nilai ini adalah suatu pendekatan tetapi hanya sedikit berbeda dari angka AFN awal ($112 juta) .