Althafani M.P Firdha Ayu L Intan Rizkyliani Dea Eka Putri Kemas Fatwa R Novianti Adelia P M. Fahadsya S
Perkembangan Fisik dan Kognitif Masa Dewasa Akhir
Teori Perkembangan Perubahan fisik individu pada masa dewasa akhir dan macam-macam penyakit pada usia tua Fungsi Kognitif Individu Masa Dewasa Akhir Pendidikan Pekerjaan Kesehatan Data Penduduk Masa Dewasa Akhir di Indonesia Masalah masalah umum yang terjadi di masa dewasa akhir
Dalam teori Erikson masa dewasa akhir terdapat pada tahapan kedelapan yaitu Putus asa vs Kepuasan.
Kulit mengalami penuaan (keriput) Pigmen pada warna rambut mengalami perubahan (uban) Mata menjadi kurang jelas untuk melihat Kurangnya pendengaran
Osteoporosis : tulang menjadi sangat rapuh karena kepadatannya. Osteoporosis lebih besar pada wanita yang sudah mengalami monepouse Glukoma : disebabkan karena peningkatan zat cair didalam bola mata. Peningkatan tekanan itu menyebabkan kerusakan saraf optik dan akhirnya mengakibatkan kebutaan
Gangguan pendengaran Gangguan pendengaran biasa disebut dengan presbikusis, biasanya dialami pada lansiakarena kemampuan untuk mendengar semakin lemah dari waktu ke waktu Artritis artritis ditandai dengan nyeri sendi dan kelainan bentuk. Artritis menyerang jari, pinggul, lutut, pergelangan tangan, dan tulang belakang
Masa dewasa dicirikan dengan penurunan intelektual karena adanya proses penuaan yang dialami setiap orang. Ada juga beberapa bukti yang menunjukan bahwa orang-orang dewasa lanjut usia kurang mampu mengeluarkan kembali informasi yang telah disimpan dalam ingatannya dan secara efektif menggunakan imajinasi mentalnya dalam ingatan
Pendidikan, Pekerjaan dan Kesehatan Orang-orang dewasa lanjut mungkin akan beranggapan bahwa melanjutkan pendidikan pada usia lanjut karena sebuah alasan. Pengalaman kerja menekankan pada orientasi kognitif. Peningkatan penekanan pada proses informasi didalam pekerjaannya mungkin mempertinggi kecakapan intelektual individu. Sedangkan kesehatan yang buruk berkaitan dengan intelegensi pada masa dewasa akhir. Dengan olahraga dapat memperbaiki fungsi kognitifnya