KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) HARAPAN & KENYATAAN
TEORI MANAJEMEN PUBLIK (Harapan & Kenyataan Good Governance) Mochammad Zacky Abdalla (125030118113001) Joshua Partogi Hutagalung (125030118113012) Arik Candra Kurniawan (125030118113016) Boby Hendra Susanto (125030118113017)
INTERAKSI SOSIAL POLITIK PEMERINTAH DAN MASYARAKAT 1. ADANYA PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL POLITIK PEMERINTAH DAN MASYARAKAT 2.ADANYA DINAMIKA SISTEM SOSIAL POLITIK KOMPLEKSITAS SISTEM SOSIAL POLITIK, MELIPUTI: SELEKSI DAN REDUKSI STRUKTUR OPERASIONAL
POLA PEMERINTAHAN KOORDINATIF DALAM MENGHADAPI KOMPLEKSITAS MENGATUR//MENGENDALIKAN DALAM MENGHAFAPI DINAMIKA MENGATUR, MENGINTEGRASIKAN, MENCIPTAKAN KETERPADUAN DALAM MENGHADAPI KEANEKARAGAMAN
ASPEK-ASPEK FUNGSIONAL “GOOD” dlm GOOD GOVERNANCE B. ASPEK-ASPEK FUNGSIONAL PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DALAM PENCAPAIAN TUJUAN A. NILAI-NILAI YANG DIJUNJUMG TINGGI KEMANDIRIAN KEINGINAN/ KEHENDAK RAKYAT PENINGKATAN KEMAMPUAN RAKYAT YANG BERTUJUAN NASIONAL UNTUK: PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KEADILAN SOSIAL
ORIENTASI GOOD GOVERNANCE LEGITIMACY PENCAPAIAN TUJUAN NASIONAL MENGACU PADA DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA DENGAN ELEMEN –ELEMEN SBB.: ACCOUNTABILITY SECURING OF HUMAN RIGHTS AUTONOMY & DEVOLUTION OF POWER PELAKSANAAN FUNGSI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DALAM MENCAPAI TUJUAN NASIONAL ASSURANCE OF CIVIL CONTROL
PRINSIP GOVERNANCE MENURUT WORLD BANK , UNDP UNDP WORLD BANK THE EXERCISE OF: THE WAY STATE POWER IN MANAGING ECONOMIC & SOCIAL RESOURCES FOR DEVELOPMENT OF SOCIETY POLITICAL ECONOMIC ADMINISTRATIVE AUTHORITY TO MANAGE NATION’S AFFAIR AT ALL LEVEL
PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE MENURUT OECF & WORLD BANK PENYELENGGARAAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN YANG SOLID DAN BERTANGGUNG JAWAB SEJALAN DENGAN: 1 DEMOKRASI 2. PASAR YANG EFISIEN 4 PENCEGAHAN KORUPSI SECARA POLITIK DAN ADMINISTRASI 3. HINDARI SALAH ALOKASI DANA INVESTASI YANG LANGKA 6. MENCIPTAKAN LEGAL & POLITICAL FRAME WORK BAGI TUMBUHNYA AKTIVITAS KEWIRAUSAHAAN 5 MENJALANKAN DISIPLIN ANGGARAN
PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE SALING MEMPERKUAT DAN TIDAK PARSIAL UNDP A. HUBUNGAN SINEGIS & KONSTRUKTIF ANTARA: B. KARAKTERISTIK SALING MEMPERKUAT DAN TIDAK PARSIAL 1 PARTICIPATION 2. RULE OF LAW 3. TRANSPARANCY STATE 4 RESPONSIVENESS 5. EQUITY 6 CONCENSUS ORIENTATION PRIVATE 7 EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY COMMUNITY 9 STRATEGIC VISION 8 ACCOUNTABILITY
S C P S TATE (Pemerintah): Ciptakan POLITIK & HUKUM yg kondusif TIGA DOMAIN GOOD GOVERNANCE S TATE (Pemerintah): Ciptakan POLITIK & HUKUM yg kondusif P RIVATE (Swasta): Ciptakan PEKERJAAN dan PENDAPATAN COMMUNITY (Masyarakat): Peran aktif & positip dlm kegiatan EKONOMI POLITIK SOSIAL S C P
Governance Administrative Governance Governance Economic Governance THE THREE LEGS OF GOVERNANCE Governance ECONOMI C GOVERNMENT AKTIVITAS EKON. DLM NEGERI INTERAKSI PENYEL. KONOMI d. IMPLEMENTASI (EQUITY, QUALITY, POVERTY OF LIFE ADMINISTRATIVE GOVERNMENT SISTEM PROSES KEBIJAKAN Governance Political Economic Governance Administrative Governance POLITICAL GOV PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN UNTUKFORMULASIKEBIJAKAN
SECARA KHUSUS : INDONESIA BERDASARKAN TUJUAN REFORMASI (TAP MPR 8/98) GOOD GOVERNANCE Indikator Keberhasilan A SECARA UMIUM B. SECARA KHUSUS : INDONESIA BERDASARKAN TUJUAN REFORMASI (TAP MPR 8/98) 1 MENGATASI KRISIS EKONOMI (STABILITAS MONETER TERCAPAI) 2. TERPENUHINYA KEDAULATAN RAKYAT: 3 PENEGAKAN HUKUM DAN HAM 4 MELETAKAN DASAR KERANGKA AGENDA REF.-BANG. TUJUAN PEMBANGUNAN (QUALITY OF LIFE0 TERCAPAI A) .SELURUH SENDI KEHIDUPAN MASYARAKAT B) BERBANGSA, BERNEGARA, PARTISIPASI POLITIK RAKYAT--- STABILITAS
POSISI INDONESIA Pembajak Software Microsoft ke- 3 setelah China dan Vietnam (88% software bajakan) Terkorup ke-6 di dunia dari 142 negara atau ke-2 setelah Myanmar di Asia Tenggara (International Transfarancy: 2005) Peringkat 102 Kebebasan Pers (Worldwide Press Freedom, 2005)
POSISI INDONESIA Indeks Kinerja Foreign Direct Invesment : ranking 138 dari 140 negara (diatas Gabon dan Suriname) World Invesment Report 2003 Human Development Report 2006 (UNDP): 118 dari 175 negara (dibawah Filipina, China dan Vietnam) Country Risk : 150 dari 185 negara (dibawah Afganistan, Burundi, dan Somalia) (Economist Intelligence Unit, World Market Research Center, Moodys Investor Service, Standard & Poors
BRAND IMAGE Membangun daya tarik bagi pelanggan Memasarkan dan menawarkan produk/layanan Menjual ide dan pelayanan kepada pelanggan melalui BRANDING Memberi jalan bagi semua pihak untuk mendapatkan pengakuan dan reputasi melalui proceived value dari pelanggan Brand adalah aset stratejik
NEGARA YANG BERHASIL MEMBANGUN BRAND IMAGE (CITRA DIRI) Jerman : Bidang precision engineering Jepang : Produsen elektronik rumah tangga Singapura : Pemerintah yang sangat probisnis Thailand : Produsen buah-buahan 5. China: Produk murah 6. USA : Polisi dunia 7. Indonesia?? KULI, // TKW KORUP PEMBAJAK MISKIN
BRAND IMAGE Bodoh Malas Miskin Pekerja
IF YOU DON’T LEARN, YOU DON’T CHANGE IF YOU DON’T CHANGE, YOU DIE PERUBAHAN DUNIA DYNAMIC 2. TURBULENT PRAHALAD: IF YOU DON’T LEARN, YOU DON’T CHANGE IF YOU DON’T CHANGE, YOU DIE LEARN OR DIE
PERKEMBANGAN LOKAL DAN INTERNASIONAL PEMERINTAHAN MULTI-PARTAI DESENTRALISASI PEMERINTAHAN PERUBAHAN PARADIGMA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) PERGESERAN POWER (DARI POSISI KE KOMPETENSI) GLOBALISASI DAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI EVOLUSI PERKEMBANGAN ORGANISASI
KEGAGALAN ORGANISASI BERSAING PERSAINGAN: PEREBUTAN PANGSA PASAR PANGSA PELUANG KEGAGALAN ORGANISASI BERSAING 1. GAGAL KELUAR DARI KUNGKUNGAN MASA LALU sulit meninggalkan paradigma lama dalam menyiasati strateji organisasi saat ini 2. GAGAL MEMPREDIKSI MASA DEPAN gagal mengembangkan proses pembelajaran kolektif untuk mengintegrasikan kompetensi inti sebagai bagian dalam menciptakan masa depan
PROFESINALISME SDM CIRI-CIRI: MEMILIKI WAWASAN YANG LUAS DAN DAPAT MEMANDANG MASA DEPAN MEMILIKI KOMPETENSI DI BIDANGNYA MEMILIKI JIWA KOMPETISI/BERSAING SECARA JUJUR DAN SPORTIF MENJUNJUNG TINGGI ETIKA PROFESI SINERGI INTELLIGENT-EMOSIONAL- SPIRITUAL QUOTIENT
KEUNGGULAN BERSAING SUATU PRODUK KETEPATAN WAKTU DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI (TIMING AND KNOW HOW) BIAYA DAN KUALITAS (COST AND QUALITY) KEKUATAN ORGANISASI UNTUK MENGHALANGI PESAING (STRONG HOLDS) KEKUATAN MODAL (DEEP POKETS)
KEUNGGULAN BERSAING PELAYANAN KUALITAS PELAYANAN KETEPATAN WAKTU KERAMAHAN DALAM PELAYANAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI TRANSPARAN (BIAYA; PROSEDUR)
TRANSFORMASI MANAJEMEN VISI APA YANG INGIN DICAPAI? MISI BAGAIMANA MENCAPAI VISI ? KOMPETENSI BAGAIMANA MENINGKATKANNYA ? PERUBAHAN BAGAIMANA MENGATASINYA ? BAGAIMANA MAMPU BERKOMPTISI ? KINERJA: BAGAIMANA HASIL, MANFAAT, DAMPAK YANG DIHARAPKAN DAPAT TERWUJUD ?
DIMENSI DASAR KUALITAS PELAYANAN JASA RESPONSIVENESS KESEDIAAN MEMBANTU PELANGGAN DAN MELAYANI TEPAT WAKTU RELIABILITY KEMAMPUAN MENYEDIAKAN/ MELAKUKAN PELAAYANAN SECARA HANDAL ASSURANCE JAMINAN , KEPERCAYAAN, MEYAKINKAN, KEMAMPUAN, KEAMANAN KERAMAHAN, PROFESIONALISME, PEMBERI LAYANAN. TANGIBLE PENAMPILAN FISIK, PERLENGKAPAN PERSONIL, ALAT KOMUNIKASI DSB, EMPATHY MEMBERIKAN PERHATIAN PENUH KEPADA PELANGGAN
REENGINEERING CORPORATION DAHULU: PASAR MILIK PRODUSEN PRODUK SEPERTI APAPUN AKAN TERSERAP, PELANGGAN TIDAK MEMILIKI ALTERNATIF LAIN SEKARANG ADA 3 KEKUATAN: CHANGE CUSTOMERS COMPETITION PRODUSEN HARUS MEMPERHATIKAN PERMINTAAN
REENGINEERING BIROKRASI DAHULU: PELAYANAN MILIK BIROKRASI PELAYANAN SEPERTI APAPUN DITERIMA, PELANGGAN TIDAK MEMILIKI KEKUATAN SEKARANG ADA 3 KEKUATAN: CHANGE CUSTOMERS COMPETITION BIROKRASI HARUS MEMPERHATIKAN KEPUASAN PELANGGAN
EKSPEKTASI PELANGGAN PENILAIAN PELANGGAN LAYANAN TERHADAP YANG LAYANAN DIBERIKAN LAYANAN YANG DIHARAPKAN PELANGGAN TINGKATLAYANAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK ME`MENUHI EKSPEKTASI PELANGGAN
BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI MEKANISME DINAMIS YANG MENGARAHKAN SELURUH ANGGOTA ORGANISASI DALAM MEMBANGUN MASA DEPAN YANG MENJANJIKAN A.L.: MEMBANGUN VISI BERPENAMPILAN BERSIKAP MENYELESAIKAN MASAALAH MENGAMBIL KEPUTUSAN
REKAYASA BUDAYA ORGANISASI SEBAGAI BAGIAN STRATEJI ORGANISASI UNTUK MERAIH TUJUAN BUDAYA ORGANISASI TERKAIT ERAT DENGAN STRUKTUR DAN STRATEJI ORGANISASI AGAR DICAPAI HASIL MAKSIMAL STRATEJI ORGANISASI MENCAPAI TUJUAN STRUKTUR ORGANISASI YANG MENDUKUNG PENCAPAIAN ORGANISASI KULTUR TINDAKAN YANG BENAR UNTUK MENCAPAI TUJUAN
SIKAP DAN PERILAKU DALAM MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI MENUMBUHKAN: BUDAYA KUALITAS -DAN KESADARAN BIAYA -SERTA KETEPATAN WAKTU 2. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN PELANGGAN 3. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SDM 4. MEMUPUK KEPEDULIAN LINGKUNGAN SEKITAR
BUDAYA ORGANISASI AKUNTABILITAS MENGGAMBARKAN PRESYASI KERJA ORTGANISASI SEBAGAI BAGIAN PERTANGGUNGJAWABAN BAIK KEDALAM MAUPUN KELUAR DIBUTUHKAN UNTUK PENILAIAN DAN AKREDITASI OLEH MASYARAKAT SEBAGAI BASIS KOMPETENSIDALAM MERAIH PELUANG (LOKAL, RAEGIONAL, DAN INTERNASIONAL)
AKUNTABILITAS PENGUKURAN KINERJA PERENCANAAN STRATEJIK MENETAPKAN INDIKATOR KINERJA PENGEMBANGAN SISTEM PENGUMPULAN DATA PENYEMPURNAAN TINGKAT KEBERHASILAN KINERJA PENGINTEGRASIAN DENGAN PROSES MANAJEMEN
ORGANISASI BERKINERJA TINGGI PERSYARATAN TETAPKAN KEBIJAKAN UNTUK MEMUASKAN STAKEHOLDERS (PELANGGAN, KARYAWAN, PEMASOH, DISTRIBUTOR, DAN PEMEGANG SAHAM) SEMPURNAKAN PROSES BISNIS INTI (CORE BISNIS) ATUR KETERSEDIAAN SUMBERDAYA YANG PALING MENGUNTUNGKAN ATUR ORGANISASI /PERUSAHAAN BAIK DARI SEGI STRUKTUR, KEBIJAKAN, DAN BUDAYANYA.
PRINSIP PEMERINTAHAN/ORGANISASI MODERN PELAKSANAAN KEPUTUSAN - MASYARAKAT MODEREN PELAKSANAAN KEPUTUSAN DIDESENTRALISAIKAN KEPUTUSAN DIDISKUSIKAN PROSES INTERAKSI SOSIAL PEMERINTAHAN/ ORGANISASI ELEMEN MASYARAKAT/ ANGGOTA ORGANISASI PERSOALAN PEMERINTAHAN/ ORGANISASI EKUILIBRIUM KEPENTINGAN ANTARA: MASYARAKAT/ ANGGOTA DENGAN PEMERINTAH/ ORGAN
KOMITMEN DAN KONSISTENSI KEADILAN DAN KESEJAHTERAAN KOMITMEN PENEGAKAN ATURAN/ HUKUM VISI DAN MISI KOMITMEN KONSISTENSI AKUNTABILITAS
ASPEK PENGHAMBAT KOMPETISI KOMPETISI INTERNAL BEDA AWAL START KEGEMARAN MULAI DARI “PERBEDAAN” (PERSAMAAN?) TIDAK MEMILIKI MODAL & TEKNOLOGI FUNGSI PEMERINTAHAN/ORGANISASI BELUM OPTIMAL POLITIK DIANGGAP IDENTIK DENGAN KOLEKSI KEKUASAAN, PADAHAL SEHARUSNYA KEKUASAAN DIMANFAATKAN UNTUK KEBAIKAN PUBLIK KOMPETISI DIANGGAP MENYAPU BERSIH LAWAN-LAWAN l
VISI / CITA-CITA (+ DO’A) SUKSES VISI / CITA-CITA (+ DO’A) + ACTION
KEGAGALAN VISI / CITA-CITA (+ DO’A) tanpa ACTION Atau ACTION tanpa VISI / CITI-CITA (+DO’A)
SUKSES ORGANISASI SUKSES RENSTRA AKUNTABILITAS KOMPETENSI KOMPETISI RENSTRA
Totalitas kepribadian ETOS KERJA Totalitas kepribadian Ekpresi Cara pandang
MANAJEMEN SPIRITUAL ETOS KERJA Relationship (silaturahmi) (sharing, caring, fairing) Equipping (dukungan) Attitude (sikap) Leadership (kepemimpinan)
NEW BRAND IMAGE BODOH PANDAI DAN TERAMPIL Malas KREATIF DAN INOVATIF Miskin KAYA DAN SEJAHTERA Pekerja Wirausahawan