KOMPONEN KALSIUM, MAGNESIUM, FOSFOR DAN ZINC DALAM YOGHURT Noviani Arifina I. 10501030 Sumber : Minguel Angel, “Total and soluble contents of calcium, magnesium, phosphorus and zinc in yoghurts”. Elsevier, Food chemistry 80 (2003),p. 573-578.
Yoghurt Yoghurt merupakan salah satu produk susu fermentasi dengan rasa asam dan manis Yoghurt kini popular dikalangan masyarakat. Bukan saja karena cita rasanya yang spesifik tetapi juga karena peranan pentingnya bagi kesehatan tubuh. Yoghurt mengandung bakteri hidup sebagai prebiotik, yaitu mikroba dari makanan yang menguntungkan bagi mikroflora di dalam saluran pencernaan.
Yoghurt Jenis prebiotik yang paling umum dalam yoghurt adalah bakteri asam laktat dari golongan Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, dan Lactobacillus casei. Didalam yoghurt biasanya mengandung jutaan hingga milyaran sel bakteri-bakteri ini setiap mililiternya. Keberadaan bakteri yang banyak di dalam yoghurt memang berkaitan dengan proses pembuatannya Pembuatan yoghurt dilakukan dengan memfermentasikan susu dengan menggunakan biakan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococus thermophilus
Manfaat Yoghurt 1. Lactose Intolerance 2. Menyehatkan Pencernaan 3. Degradasi kolesterol 4. Sumber gizi
Rumusan Masalah Yoghurt memiliki efek positif pada penyerapan yang terjadi di gastrointestinal terhadap kalsium dari susu. Yoghurt menghasilkan banyak mineral dari proses yang terjadi, namun belum ada penelitian yang mengevaluasi secara mendalam tentang redistribusi mineral yang dihasilkan.
Tujuan Penelitian untuk menghitung jumlah partisi kalsium, magnesium, fosfor dan zinc yang terdapat difasa terlarut dari yoghurt komersial sehingga diketahui karakteristik nutrisi dari produk tersebut.
Metode Analisis 30 g yoghurt disentrifugasi pada 100.000 g menggunakan 50-RT-1250 rotor pada 20oC ultrasentifuga air supernatan dipindahkan dengan hati-hati dan saring dengan kertas whatman 40 Dinginkan supernatan pada suhu 5oC sebelum digunakan Sampel yoghurt dan supernatan dimineralisasi menggunakan pengering abu di pembakaran. 5 g sample dipanaskan diatas hot plate, kemudian sample dibakar dalam muffle furnae pada 450oC selama 24 jam Kadar kalsium, magnesium, sodium, potassium, zinc diukur menggunakan flame atomic absorpsi. Kadar fosfor diukur menggunakan spektrofotometri sinar tampak pada 750 nm dengan metode biru molybdenum
Hasil Penelitian
Kesimpulan Konsentrasi mineral pada yoghurt lebih tinggi dibandingkan pada susu murni. Yoghurt merupakan alternative yang baik untuk digunakan bagi penderita lactose intolerance. Distribusi mineral-mineral di yoghurt berbeda jauh dibandingkan susu dilihat dari ikatannya dengan kasein saat proses produksi. Peningkatan jumlah mineral di fasa terlarut akan memperbaiki penyerapan nutrient di gastrointestinal
Terima kasih