Berikut beberapa hewan gurun dengan berbagai kemampuan adaptasi masing-masing: Dromedari, anggota suku unta, sanggup menahan perubahan suhu tubuh yang lebih besar daripada kebanyakan binatang berdarah panas lainnya. Suhu tubuhnya dapat berkisar antara 34-41 derajat C. Karena suhunya turun sangat drastis pada malam hari, unta tersebut tetap merasa dingin untuk jangka waktu yang lebih lama pada siang hari berikutnya. Dengan demikian, uap air yang hilang melalui keringat unta hanya sedikit. UNTA
KALAJENGKING Pada siang hari, beberapa kalajengking masuk ke dalam lubang agar tetap dingin dan muncul untuk berburu setelah matahari terbenam.
KADAL GURUN Selama siang hari, kadal gurun menggali lubang dengan kakinya yang berjumbai. Lubang di bawah permukaan relatif dingin. Penutup di atas mata dan lubang hidungnya menahan butir-butir pasir.
TIKUS KANGURU Tikus kangguru berekor cemeti terdapat di gurun Amerika Utara. Hidupnya dalam lubang bawah tanah yang dalam. Tikus ini dapat melompat seperti kangguru dan menggunakan ekornya untuk keseimbangan. Binatang ini menjadi giat pada malam hari ketika gurun menjadi dingin. Tikus ini tidak minum air karena memperoleh air yang dibutuhkannya dari biji-bijian.
Hewan tundra BERUANG KUTUB RUSA KUTUB BURUNG RUBAH KUTUB ANJING LAUT ANGSA KUTUB
HEWAN PADANG RUMPUT HERBIVOR
HEWAN KARNIVOR PEMANGSA HERBIVOR
HEWAN HUTAN BASAH
HEWAN HUTAN GUGUR
HEWAN HUTAN TAIGA (KONIFER)