PENGANTAR FILSAFAT Topik 11 FILSAFAT YUNANI
SOCRATES Manusia sebagai makhluk yang mengenal diri harus mengatur tingkah lakunya. Ada kebenaran obyektif yang tidak tergantung pada seseorang. Tidak semua tingkah laku disebut baik, ada tindakan pantas dan ada yang jahat.
SOCRATES Berbuat baik adalah kebahagiaan, berbuat jahat adalah kemalangan bagi manusia. Metoda yang dilakukan bersifat praktis dan dijalankan dengan percakapan, dinamakan dialektika, artinya berdialog.
SOCRATES Pendapat atau tuturan seseorang dianalisis, namun tidak menyelidiki fakta. Jawaban pertama dijadikan permulaan dan dianggap hipotesis untuk bertanya lebih lanjut untuk menarik kesimpulan
SOCRATES Jika hipotesis pertama tidak dapat dipertahankan karena mustahil, maka diajukan hipotesis lain sampai menemukan kesimpulan. Sering pula berakhir dengan kesimpulan yang membingungkan. Metoda Socrates disebut seni kebidanan (maieutike tekhne) karena membantu kelahiran ide dalam kalbu manusia melalui percakapan.
SOCRATES Setiap manusia mempunyai jawaban terhadap berbagai persoalan, namun manusia tidak menyadari dan memerlukan orang lain yang mendorongnya mengeluarkan ide yang masih terpendam.
PLATO Pemerintahan dapat berbentuk aristokrasi, timokrasi, oligarki, demokrasi dan tirani Aristokrasi, pemerintahan dipegang seseorang demi kepentingan umum Timokrasi, pemerintahan dipegang oleh sekelompok orang demi kepentingan umum
PLATO Oligarki, pemerintahan dipegang oleh golongan karyawan. Demokrasi, pemerintahan dipegang oleh rakyat Tirani, pemerintahan dipegang oleh seorang tiran yang sewenang-wenang
PLATO Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang dipegang oleh kaum aristocrat. Orang ini dipilih bukan melalui pemungutan suara penduduk, namun oleh proses keputusan bersama. Orang yang jadi penguasa disebut guardian
PLATO Guardian berasal dari orang yang sederajat yang diperoleh atas pertimbangan kualitas. Guardian adalah putera terbaik dan bijak di suatu negeri
ARISTOTELES Aristoteles (384 – 322 SM) membuka sekolah Lyceum di Athena Terlalu demokratis dan bertentangan dengan kediktatoran raja Alexander. Setelah Alexander tidak berkuasa Aristoteles melarikan diri karena dianggap kurang ajar kepada Dewa oleh penguasa.
ARISTOTELES Aristoteles menghasilkan lebih dari 170 buku dengan lingkup luas, antara lain zoologi, embryologi, anatomi, fisiologi, fisika, astronomi, geografi, geologi, etika, metafisika, psikologi, ekonomi, teologi, politik, retorika, keindahan, penddikan, dan sebagainya.
ARISTOTELES Logika yang merupakan salah satu cabang filsafat yang membicarakan benar dan salah. Logika memungkinkan seseorang mampu mengatur cara berpikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya dan kemudian menjadi dasar berpikir dalam ilmu.
ARISTOTELES Aristoteles membagi ilmu menjadi teori, praktik dan produksi Teori merupakan pengetahuan tidak memihak Praktek mengandung pedoman tingkah laku Produksi merupakan pedoman untuk bidang seni