STRATEGIC MANAGEMENT CHAPTER IV BUSINESS – LEVEL STRATEGY ARTICLE - STRATEGIC (MIS)FIT: THE IMPLEMENTATION OF TQM IN MANUFACTURING ORGANIZATIONS Dosen Pengampu : Faisal, SE., M.Si., Akt, Ph.D KELOMPOK 1V Agustina Prativi Edwardus Randy Nadia Rizki Nugrahani PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN XX1X TAHUN AJARAN 2013/2014
ABSTRAK
PENDAHULUAN
TEORI
RESULT
HIPOTESIS I Pengujian Hipotesis 1 : merupakan interaksi antara TQM dan biaya kepemimpinan (cost leadership) berhubungan positif dan signifikan (β = 0,014, p <0,05). RESULT
HIPOTESIS II Pengujian Hipotesis 2 : Untuk Hipotesis 2, interaksi antara TQM dan diferensiasi berhubungan negatif dan signifikan terkait dengan kinerja (β = -0,015, p <0,05). RESULT
HIPOTESIS III Pengujian Hipotesis 3 : Model 3 menyajikan hasil uji Hipotesis 3. Koefisien untuk istilah interaksi tiga arah (three-way interaction) adalah negatif dan signifikan (β -0,010, p <0,05). RESULT
Discussion 1. Penelitian ini mendukung argumen yang menyatakan bahwa menambahkan TQM dalam sistem aktivitas menuju strategi cost-leadership akan meningkatkan performa peusahaan 2. Penerapan TQM dalam perusahaan sepenuhnya merupakan keleluasaan yang dimiliki oleh manajer 3. Perusahaan dengan orientasi strategi diferensiasi memiliki kemungkinan mendapatkan keuntungan dari perubahan organisasional yang berusaha meningkatkan proposisi nilai dari produk atau jasa perusahaan
KETERBATASAN PENELITIAN Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Ukuran TQM yang diperoleh dari data WES kurang baik 2. Data WES tidak memberikan informasi mengenai motivasi perusahaan menerapkan TQM
KESIMPULAN Mengapa sulit bagi organisasi untuk mendapatkan manfaat kinerja positif dari TQM? Studi ini menunjukkan bahwa salah satu jawabannya adalah bahwa orientasi strategi pada kegiatan perusahaan menyediakan konteks organisasi di mana TQM mencapai beberapa tingkat fit intern. Hasil penelitian kami, menunjukkan bahwa pelaksanaan inisiatif perubahan yang populer ini dapat lebih berhasil ketika bersifat komplementer dengan unsur-unsur inti dari sistem kegiatan organisasi. Penelitian ini menawarkan panduan praktis untuk para manajer dan konsultan dalam menerapkan TQM.