COMPRESSOR ELECTRICAL FAILURE By Drs. J A Y A MOH. ARIS AS’ARI, S.Pd REFRIGERATION AND AIR CONDITIONING TECHNICAL SKILL PROGRAM SMKN 1 CIREBON Visit us on : ptu.smkn1-cirebon.sch.id
MOTOR 1 PHASE & 3 PHASE S u v w C R x y z
CONTOH PANEL 3 PHASE
CONTOH KELISTRIKAN 1 PHASE
CONTOH KELISTRIKAN 3 PHASE
KERUSAKAN ELECTRICAL
Compressor Electrical Failure Overheating Start/Run Winding Burn Spot Burn
1. Overheating Penyebab overheating pada kompresor ada beberapa sebab, diantaranya adalah : Voltage Unbalance (Tegangan tidak stabil) Current Unbalance (Arus tidak stabil) Single-Phasing Supply Voltage Short Cycling
a) Voltage Unbalance Salah satu penyebab tidak imbangnya arus pada motor induksi adalah akibat dari voltage yang tidak seimbang. Akan cepat terjadi perbedaan arus dengan sedikit saja perbedaan voltage. Beda maksimum voltage dari winding ke winding adalah 2%. Untuk mengukur voltage, yang paling akurat ada pada terminal kompresor. Contoh setelah hasil pengukuran, diketahui L1 ke L2 = 220 V, L2 ke L3 = 231 V, dan L3 ke L1 = 235 V, maka hasil rata-rata adalah 229 V. Maka jika 2% dari 229 V adalah 4.5 V, maka kita tes L1 ke L2 = 229 V -220 V di dapat 9 V. Maka : . Dari hasil perhitungan, maka angka 3.49 lebih besar dari yang 2% yang ditoleransikan dan beda ini berbahaya untuk kompressor.
b) Current Unbalance Harus kita pahami bahwa voltage yang tidak sama akan mengakibatkan arus tidak sama juga tiap winding, namun arus yang tidak sama bukan berarti bahwa voltage nya juga tidak sama pada masing-masing winding. Kita ambil contoh pada situasi jaringan 3 phase, salah satu phase longgar ataupun kotor pada koneksinya akibat karbon ataupun korosi. Kita asumsikan L1 yang mempunyai masalah tersebut, sedangkan L2 dan L3 normal. Akibat banyaknya karbon dan korosi, maka L1 ketika diukur resistance nya akan lebih besar dibanding yang lainnya sehingga arus yang mengalir tidak akan sama. Arus yang tinggi akan menghasilkan panas pada winding. Beda maksimum arus dari winding ke winding adalah sama dengan voltase, yaitu 2%.
c) Single-Phasing Single-Phasing terjadi jika salah satu phasa dari ke-tiga phasa hilang, yang mengakibatkan motor akan overheating. Ketika suatu motor 3 phasa sedang beroperasi, dan kehilangan satu phasa, maka 2 phasa yang lainnya akan mencoba membawa tambahan beban dari phasa yang hilang tersebut sekitar ½ kali tambahan beban dari beban normal. Jika kompresor sedang bekerja dengan kondisi yang berat, maka overload protection akan bekerja akibat overload current. Sedangkan jika kompresor bekerja dalam kondisi ringan, maka arus tidak akan terlalu tinggi dan overload protection tidak akan bekerja. Namun akibatnya, winding akan semakin panas dan akhirnya ‘trip’ motor protection bekerja. Sekali motor mati, maka biasanya tidak akan bisa restart/dihidupkan lagi akibat triping pada overload protector. Gambar dibawah merupakan salah satu contoh akibat single-phasing, satu phasa masih cerah dan 2 phasa yang lainnya terbakar.
Single-Phasing Phasa yang over current akibat single-phasing, winding terbakar. Phasa yang hilang, winding masih cerah.
d) Supply Voltage Overheating juga dapat terjadi akibat supplay voltage terlalu tinggi atau terlalu rendah dari batas yang telah ditetapkan oleh produsen kompresor. Untuk kompresor single 230 Volt, maka batas voltase yang diizinkan adalah +/- 10% dari 230 Volt atau sekitar 207 sampai 253 V. Untuk dual-rated voltage atau spread voltage unit, seperti 208/230 pada sistem 3 phasa, maka batas minimalnya 10% dibawah 208 dan batas maksimal 10% di atas 230 V dari voltage di name plate unit atau sekitar 187 sampai 253 V. Pada motor single phasa, penyebab dari overheating bisa juga disebabkan oleh kesalahan dalam memilih start components seperti run capacitor ataupun contactor-relay yang dihubungkan dengan start winding. Jika tidak tepat dalam memilih sesuai voltage dan microfarad-nya, akan membuat kompresor beroperasi tidak sesuai dengan toleransi yang di desain pabrik dan bisa juga membuat kompresor tidak bisa start. Jika motor tidak bisa start, maka akan menyebabkan locked rotor yang berimbas overheating dan naiknya ampere.
e) Short Cycling Short Cycling adalah jarak antara sistem start/stop (on/off;mati/hidup) yang terlalu berdekatan akibat komponen control ataupun komponen safety motor tidak tepat sehingga mengakibatkan short motor winding. Pada saat kompresor running, maka butuh beberapa menit untuk membuang panas yang terjadi pada saat start akibat Lock Rotor Ampere (LRA). Jika frekuensi start terlau banyak, dikarenakan short cycle, maka akan mengakibatkan panas akibat Lock Rotor Current tidak terbuang dan akan semakin bertambah tiap kali kompresor start. Hal ini akan menyebabkan lama-kelaman kompresor overheating. Selain itu, akibat seringnya kompresor start, akan mengakibatkan kenaikan ampere dan temperatur pada winding dan menyebakan insulasi pada kawat ter-erosi yang berimbas short pada winding.
Short Cycling Short Motor Winding
2. Start/Run Winding Burn Start/Run winding terbakar bisa diakibatkan oleh rangkaian kelistrikan yang salah. Sebab lainnya adalah sebagai berikut : Kapasitas dan rusaknya capacitor Terminal renggang dan berkarat Compressor short-cycling Salah pemilihan overload motor Voltage terlalu tinggi/rendah melebihi toleransi yang ditetapkan Compressor macet
3. Spot Burn Spot burn disebabkan oleh kejutan/ketidakstabilan arus dan voltage listrik yang mengakibatkan arus dan voltage melebihi toleransi yang ditetapkan. Biasanya ini bukan akibat kesalahan teknisi, melainkan masalah pada suplay listrik. Gangguan pada voltage ataupun arus dapat menimbulkan percikan pada winding pada bagian yang insulasinya lemah. Spot burn dapat terjadi pada lokal winding saja, antar winding ataupun winding dengan ground
3. Spot Burn Spot burn Pada Winding Kompresor