Kopi Luwak, Kopi Khas Indonesia Kopi luwak, merupakan salah satu jenis kopi yang berasal dari biji kopi yang sebelumnya dimakan oleh luwak, atau dikenal juga dengan sebutan musang atau rase pada beberapa daerah. Luwak memilih buah kopi yang mempunyai tingkat kematangan yang optimum berdasarkan rasa dan aroma serta memakannya dengan mengupas kulit luarnya dengan mulut, lalu menelan lendir serta bijinya. Biji kopi yang masih terbungkus kulit ari yang keras atau kulit tanduk tidak hancur dalam pencernaan luwak karena sistem pencernaan luwak yang sederhana sehingga saat keluar bersama fases biji kopi masih utuh terbungkus kulit tanduk Kopi ini dikenal saat pemerintahan Hindia Belanda hingga tahun 1950-an, saat itu masih banyak ditemukan binatang luwak yang sejenis musang. Luwak ini suka sekali mencari biji-bijian yang cukup bagus termasuk biji kopi untuk dimakan. Kepopuleran kopi ini sudah dikenal di kalangan para penggemar kopi bahkan sampai luar negeri. Kopi yang diambil dari kotoran binatang luwak ini harganya terbilang tinggi dibanding dengan kopi jenis lain. Pada saat biji berada dalam sistem pencernaan luwak, terjadi proses fermentasi secara alami selama kurang lebih 10 jam. Fermentasi pada pencernaan luwak ini meningkatkan kualitas kopi karena selain berada pada suhu fermentasi optimal 24 - 260 Celcius juga dibantu dengan enzim dan bakteri yang ada pada pencernaan luwak. Kandungan protein kopi luwak lebih rendah ketimbang kopi biasa karena perombakan protein melalui fermentasi lebih optimal. Protein ini berperan sebagai pembentuk rasa pahit pada kopi saat disangrai sehingga kopi luwak tidak sepahit kopi biasa karena kandungan proteinnya rendah. Komponen yang menguap pun berbeda antara kopi luwak dan kopi biasa. Terbukti aroma dan citarasa kopi luwak sangat khas. Menurut data statistik FAO Indonesia menempati urutan ke-3 , sebagai pemasok kopi dunia. Kebetulan, ada 3 jenis varietas unggulan negeri ini yang sangat terkenal dan diminati oleh para penggemar kopi. Ke-3 jenis kopi tersebut dikenal dengan kopi sumatra (Mandheling Lintong), sulawesi, dan luwak. Kopi sumatra merupakan varietas unggulan dari Indonesia. Ditanam di dataran tinggi, membuatnya memiliki aroma yang tajam, kuat, dan sedikit asam. Kopi sulawesi, yang lebih dikenal di luar negeri dengan sebutan kopi kampung ini digunakan sebagai bahan baku meracik ragam minuman. Sedangkan yang terakhir adalah kopi luwak. Sebagian dari kita mungkin masih merasa asing dengan nama kopi ini, sebagian mungkin hanya mengetahuinya sebagai label kopi yang dijual di supermarket. Sebenarnya, seperti apakah kopi luwak ini ? Mungkin, kopi luwak merupakan jenis kopi paling aneh di Indonesia, atau bahkan di dunia. Mengapa ? Karena proses pemetikan biji kopi luwak sangat berbeda jauh dengan kopi-kopi lain. Kopi pada umumnya dipanen terlebih dahulu kemudian bijinya dipetik bila sudah matang. Sedangkan, proses pemetikan kopi luwak, boleh dibilang agak menjijikkan. Dimana bila biji kopi telah matang, para petani melepas luwak untuk memakan biji-biji yang berjatuhan. Setelah itu mereka menunggu para luwak tersebut membuang kotoran. Nah! biji kopi yang keluar bersamaan dengan kotoran luwak itulah yang diambil untuk diproses lebih lanjut. Kopi luwak asal Indonesia ini sudah go-internasional, dan menyandang gelar sebagai kopi termahal dan teraneh di dunia.