PERTEMUAN IV PERANG DUNIA I (1914-1918)
Latar belakang terjadinya peperangan Keadaan Sebelum Perang Memasuki abad ke 20, Eropa mulai tiba di jaman modern. Kemajuan teknologi transportasi mempermudah hubungan lalu lintas darat, laut dan udara. Negara-negara Imperialis telah mencapai puncak perkembangannya. Negara Inggris muncul sebagai rajanya kaum imperialis. Wilayah jajahannya mencakup hampir seluruh benua. Imperium Inggris terbentang mulai dari belahan dunia barat (Benua Amerika) sampai belahan dunia timur (Selandia Baru). Boleh dikatakan bahwa Imperium Inggris tidak pernah mengalami matahari terbenam.
Negara Jerman adalah saingan utama inggris di Eropa Negara Jerman adalah saingan utama inggris di Eropa. Wilhelm II, kaisar jerman merasa iri bercampur khawatir menyaksikan kebesaran inggris. Dia ingin menjadikan Jerman sebagai penguasa Eropa. Bangsa jerman harus menjadi bangsa Eropa yang terbesar. Meskipun jerman memiliki tanah jajahan afrika dan di kepulauan Pasifik namun dibanding Inggris, jajahan Jerman masih terbilang kerdil. Bahkan dibanding beberapa negara Eropa lainnya, secara ekonomis jajahan Jerman masih kalah menguntungkan.
Perancis merupakan musuh bebuyutan Jerman, ia memiliki Indo Cina ( Vietnam, Laos, Kampuchia) dan Afrika Utara yang lebih makmur. Belgia sebagai negeri kecil, memiliki hutan lebat di Kongo yang telah dikelola secara menguntungkan. Italia terbilang ketinggalan jauh dalam memperebutkan tanah jajahan. Walaupun begitu, di abad ke 20 masih beruntung mendapatkan Somalia ditepi Laut Merah. Hal ini semata-mata karena Italia berhasil memanfaatkan kelemahan Turki Raya yang telah lama menguasai hampir seluruh pantai Laut Tengah.
Itu sebabnya Jerman berkecil hati Itu sebabnya Jerman berkecil hati. Jajahannya di Kamerun, Afrika Tengah dan Togoland masih sulit dieksploitasi. Jajahan Jerman di Pasifik hanya merupakan pulau-pulau karang dan sekedar tempat persinggahan. Turki Raya yang memang kaya raya, waktu itu sedang sakit. Keadaan “si kaya yang sakit” dimanfaatkan benar-benar oleh negara-negara Eropa di sekitarnya. Setapak demi setapak warisan Turki diluar Asia Kecil dikuasai oleh negara-negara Eropa Barat. Kemudian sisa-sisa warisan Turki di jazirah Balkan diperebutkan 4 negara Balkan yang berdaulat yaitu Yunani, Bulgaria, Montenegro, dan Serbia. Hal itu yang menyulut api peperangan di Semenanjung Balkan sampai dua kali.
Perang Balkan I (1912) melibatkan Turki yang dikeroyok 4 negara Balkan di atas sehingga Turki kalah. Untuk memperkuat kedudukannya yang hampir lumpuh, Turki segera bersahabat dengan Jerman. Kaisar Wilhelm II amat disegani negara- negara Balkan yang merupakan tetangga Turki. Untuk mengimbangi kekuatan Turki, negara- negara Balkan tadi (kecuali Bulgaria) bersahabat dengan Inggris. Secara diam-diam terbentuklah di eropa 2 kekuatan yang berpangkal pada persaigan hebat antara Inggris dan Jerman.
Telah diketahui, bahwa sekitar tahun 1900 suasana di Eropa sangat tegang karena hal-hal berikut : Prancis ingin membalas kekalahannya pada tahun 1871 terhadap Jerman. Persaingan hebat antara Jerman dengan Inggris dalam bidang industri dan perdagangan. Perlombaan senjata karena negara-negara bersiap-siap untuk menghadapi segala kemungkinan. Pertentangan kepentingan antara negara-negara eropa , misalnya Rusia dengan Jerman di Turki, Rusia dengan Austria di Balkan
Akhirnya terbentuklah dua blok yang saling bertentangan, yaitu blok Jerman (Jerman, Austria, dan Italia) dan blok Perancis (Perancis, Rusia dan Inggris). Demikianlah keadaan di Eropa menjelang PD I. suasana penuh ketegangan dan curiga mencurigai. Takut diserang lawan padahal negeri sendiri belum siap, masing-masing berusaha memperkuat diri dengan cara mencari teman. Eropa seakan-akan terbelah dua kekuatan yang saling bersaing. Inggris-Perancis dan kawan- kawan di satu pihak dan Jerman dan kawan- kawan di lain pihak.
a. Sebab Umum meletusnya PD I Faktor Ekonomi setelah tahun 1880 Jerman serta Inggris berkembang menjadi negara industri yang maju dengan pesat kemudian mereka bersaing dalam dunia perdagangan Jerman yang berkembang menjadi industri besar belum memiliki daerah untuk melempar hasil produksinya. Untuk itu Jerman berusaha mendapatkan koloni di seberang lautan yang dijadikan tempat penanaman modal dan melempar hasil industrinya. sebagai akibat dari usaha Jerman itu menimbulkan krisis politik dan militer antara Inggris dan Jerman atau Perancis dan Jerman di benua Afrika. Demikian pula terjadi persaingan ekonomi antara Jerman dengan Rusia, namun persaingan yang terbesar terjadi antara Inggris dengan Jerman.
2) Faktor politik dan nasionalisme persaingan politik dan nasionalisme merupakan unsur yang dapat membuat keadaan menjadi sangat peka bahkan sering menimbulkan ketegangan-ketegangan antara satu negara dengan negara lain mengenai kepentingan bangsanya di daerah Asia, Afrika dan juga di daerah Balkan.
Pertentangan-pertentangan antara negara-negara tsb adalah sbb: Pertentangan Jerman dan Perancis setelah kalah pada tahun 1870 Perancis kemudian menjalankan Politik Revanche. Perancis masih sangat terhina terhadap kekalahannya dari Jerman pada tahun 1871. perancis menghendaki kembali daerah Alsac-Lorraine pada tahun 1871 yang dikuasai Jerman. Usaha Revanche Perancis diketahui pihak Jerman dan mencoba untuk mengisolir Perancis. Tetapi usaha Bismarck berhasil digagalkan oleh Raja Wilhelm II, hal ini telah semakin menambah ketegangan diantara kedua belah pihak.
Pertentangan Jerman dan Inggris negara Jerman dibawah pemerintahan kaisar Wilhelm II dengan sombongnya membawakan aspirasi bangsa Jerman agar diakui sebagai negara yang besar. Di pihak lain Inggris merasa disaingi kedudukannya sebagai negara yang terkuat di eropa sejak sebelum tahun 1870. persaingan antara jerman dengan Inggris juga didorong oleh beberapa aspek, yaitu:
a. Bidang Industri dalam bidang industri jerman merupakan ancaman yang sangat berbahaya bagi kelangsungan industri Inggris, sebab jerman juga memerlukan daerah koloni untuk melemparkan hasil industri. b. Bidang imperialis jerman dan inggris saling berebutan jajahan di Afrika sehingga menimbulkan Krisis Marokko 1911/1912. dalam krisis maroko itu perancis dengan jalan diplomasi yang licin berhasil mendapatkan daerah Maroko. Kaisar Wilhelm II dari jerman mengunjungi Maroko pada tahun 1905 sehingga menimbukan krisis Jeman dan perancis. Pada tahun 1908 jerman mengakui kemerdekaan Maroko. Tetapi akhirnya krisis Maroko dapat diselesaikan dengan perjanjian Jerman-perancis pada tahun 1911 yang isinya perancis dapat menduduki Maroko dan Jerman menerima sebagian dari Kongo yang diduduki Perancis. Jerman sebagai negara yang baru terbentuk pada tahun 1971 terlambat di dalam mencari daerah jajahan. Di afrika, Jerman masih sempat mendapatkan Togo, Kamerun, Afrika barat dan Timur pada waktu itu di Berlin diadakan Konferensi Kongo 1885 (kongres Berlin) yang isinya mengatur pembagian daerah agar jangan sampai timbul bentrokan antara negara-negara Eropa yang menginginkan daerah Afrika sebagai jajahannya. c. Bidang Militer/ angkatan Laut dalam bidang angkatan laut Jerman telah berhasil membangun secara besar-besaran angkatan lautnya sehingga pihak Inggris merasa terancam kedudukan dan keselamatan barang dagangannya. Inggris telah lama menguasai lautan dengan semboyannya yang terkenal “Rules Brittania Rules The Waves”. Oleh karena itu Jerman yang berusaha mengimbangi Inggris dalam membangun armada lautnya menimbulkan kekhawatiran kedua belah pihak.
Pertentangan antara jerman dan Rusia pertentangan Jerman dan Rusia disebabkan Jerman tidak bersedia memberi pinjaman uang untuk pembangunan industri Rusia, sehingga Rusia memihak Perancis. Pertentangan ini semakin meruncing setelah jerman memihak Turki dalam pembangunan jalan kereta api Bagdad, padahal turki merupakan musuh utama Rusia sebab telah menghalangi Politik Air Hangat Rusia ke laut Tengah.
Pertentangan antara Rusia dan Austria pertentangan rusia dengan Austria disebabkan masalah Balkan. Rusia dengan Pan Slavisme (ceko, slowakia, Slovenia, Serbia) dan politik Air Hangatnya menghendaki daerah Balkan, sedangkan Austria menginginkan juga guna menjamn perdagangannya yang melalui Su Donau. Persaingan kepentingan di Balkan antara Austria, Rusia, Italia dan Turki telah menyebabkan daerah Balkan menjadi sumber ketegangan dan pertentangan yang terus menerus. Pada tahun 1912 dan 1913 di daerah Balkan terjadi peperangan yang hampir saja menyebabkan meletusnya perang besar.
Pertentangan anta Rusia lawan Turki Politik air hangat Rusia yang bertujuan memperoleh pelabuhan-pelabuhan laut yang pada musim dingin tidak beku selalu dihalangi Turki. Sebenarnya Rusia mempunyai pelabuhan Laut Sebastopol di Laut Hitam yang sepanjang tahun bisa dilayari, tetapi Laut Hitam baru menjadi penting apabila jalan keluar masuk Laut Tengah bebas. Kunci keluar masuk itu adalah Selat Dardanela dan Bosporus yang dikuasai Turki. Karena usaha Rusia menerobos selat-selat tersebut selalu dihalangi Turki.
Austria lawan Italia italia menganggap daerah-daerah Tirol Selatan, Dalmatia, dan Istria yang dikuasai Austria sebagai Italia irredeta artinya daerah- daerah Italia yang dikuasai musuh dan harus dibebaskan.
3) Faktor militer Sejak munculnya sentimen-sentimen nasionalistis keadaan hubungan internasional menjadi semakin buruk, maka antara negara-negara Eropa telah melengkapi dirinya dengan angkatan perang yang kuat. Persaingan dalam angkatan laut ini semakin membuat jelek hubungan Inggris dan jerman. Pada waktu menjelang berkobarnya perang, nasehat para ahli militer yang menghendaki peperangan lebih besar pengaruhnya dari yang diberikan oleh kaum diplomat serta kaum politisi. Pertimbangan kekuatan militer di Eropa telah membuat beberapa bangsa menjadi takut terhadap mobilisasi kekuaatan tersebut. Untuk menghadapi serangan mendadak dari lawan maka setiap negara berusaha mempersenjatai diri. Para industrialis telah menciptakan senjata-senjata modern dan di jual kepada negara-negara yang saling bermusuhan. Curiga mencurigai akibat perlombaan senjata telah menyebabkan keadaan menjadi tegang dan panas serta situasi yng demikian di maksud untuk Balance of Power.
4) Faktor Sosial faktor sosial ikut berbicara setelah timbulnya kepercayaan terhadap Darwinisme sosial yaitu suatu pendapat baha bangsa yang paling kuat dalam bidang militer akan tetap hidup dan tumbuh atau perang merupakan bagian dari suatu perjuangan untuk tumbuh dan tetap ada. Hal tersebut telah menimbulkan suatu kepercayaan tentang superioritas bangsa-bangsa Eropa pada saat itu. di dalam dunia yang materilistis mereka berpendapat bahwa tidak ada salahnya jika bangsa menggunakan material untuk mendapatkan hasil yang bersifat material pula. Hal ini juga tercermin dalam faham Merkantilisme.
5) Faktor Diplomatik faktor ini telah memperuncing keadaan yang menentang perdamaian. Antara tahun 1891-1914 negara-negara besar di eropa telah terbagi menjadi dua kelompok yang terikat perjajian-perjanjian rahasia yang satu dengan yang lain saling iri dan curiga, terutama mengenai krisis maroko da Balkan yang telah mengakibatkan ketegangan hubungan dua kelompok tersebut. Adapun kedua kelompok di benua Eropa itu ialah: Triple Alliance 1882 anggotanya terdiri dari Jerman, Austria, Italia, Hongaria, Bulgaria serta Turki Triple Etente 1907 anggotanya terdiri dari Inggris, Perancis dan Rusia Pada tahun 1914 masing-masing kelompok tersebut diatas sudah tidak ingin mengatasi krisis dengan mengadakan cara kompromi. Dengan demikian maka terjadilah perang menyebabkan PD I
b. Sebab khusus meletusnya PD I Pada tahun 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia yang menuntut Bosnia-Herzegovina latihan tersebut dianggap sebagai tindakan provokatif. Putera Mahkota Austria Frans Ferdinand pada tanggal 28 Juni 1914 dibunuh di Sarajevo oleh seorang nasionalis Serbia, sehingga Raja Austria mengumumkan perang terhadap Serbia yang dengan cepat meluas akibat adanya sistem alliansi dan akhirnya menjadi PD I.
Pihak-pihak yang terlibat Perang Dunia I adalah: BLOK AS (SENTRAL) Blok ini anggotanya jerman, Austria, Hongaria, Bulgaria, Turki dan Italia. Italia pada awalnya bersikap netral, kemudian pada tahun 1915 masuk blok Sentral dengan mengumumkan perang kepada Prancis untuk mendapatkan Tirol Selatan, istria serta Dalmatia dalam rangka membentuk Italia Irredenta. b. BLOK SEKUTU (BLOK PERANCIS) Blok ini anggotanya terdiri dari 23 negara antara lain Perancis, R usia, Inggris pada tanggal 4 Agustus 1915 ikut berperang karena diserbu Bulgaria dan Jerman. Amerika Serikat pada tahun 1917 ikut berperang karena Jerman menjalankan perang kapal selam yang tidak terbatas sehingga banyak kapal USA antara lain LUSITANIA tenggelam, Serbia, belgia, Rumania, Yunani, portugal, Jepang.
c. Jalannya Perang dan Keadaan Perang Pada tanggal 28 Juni 1914 Putera Mahkota dari kerajaan Austria yang bernama Frans Ferdinand y ang terbunuh oleh orang Serbia di Sarajevo. Kemudian pihak Austria menuntut agar pembunuh nya diserahkan, tetapi tuntutan itu diabaikan pihak Serbia, karena tuntutan nya ditolak maka Austria mengumumkan Perang kepada Serbia, perang ini semakin besar karena sistem Alliance Dalam pertempuran itu Jerman yang hendak mencegah bahaya pengepungan oleh pihak musuh menggunakan taktik menghindari pertempuran sekaligus Medan Barat dan Medan Timur. Menjalankn gerakan BLITZKRIEG artinya melakukan penyerangan secara kilat. Pada tahun 1914 dan awal 1915 Jerman mulai mengarahkan sebagian besar tentaranya kearah barat. Setelah berhsil menduduki dan menguasai daerah Belgia maka pasukan Jerman kemudian menyerang Perancis dari utara. Tetapi usaha Jerman menduduki Perancis gagal karena ditahan tentara gabungan Perancis dan Inggris
Pada pertengahan tahun 1915 Jerman mengadakan penyerangan ke arah rusia. Usaha Jerman di Medan Timur berhasil mendapatkan kemenangan. Di dalam pertempuran di Medan Barat pada tahun 1916 tentara jerman memperhebat serangannya tetapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Di medan Barat kedua belah pihak menggunakan taktik “perang parit” di medan ini Jerman gagal. Di lain pihak gabungan tentara Austria dan Jerman didalam menghadapi Italia di Medan Selatan terus-menerus mengalami kegagalan. Karena merasa terdesak maka tahun 1916 pihak Jerman mulai menjalankan perang kapal-kapal selam yang tidak terbatas. Karena menggunakan kapal selam yang secara membabi buta maka timbullah insiden yaitu dengan ditenggelamkannya kapal-kapal dagang USA sehingga menyebabkan USA yang semula bersikap netral kemudian mengumumkan perang terhadap Jerman pada tahun 1917 dan segera mengirimkan pasukanya di pantai barat Perancis. Dengan terjunnya AS dalam PD I telah membawa angin segar bagi pihak-pihak sekutu dan akibatnya telah mempercepat kekalahan jerman dan sekutu-sekutunya. Sesudah mengalami kegagalan di dalam usahanya mengadakan serangan terakhir di Medan Barat, akhirnya pihak Jerman menandatangani gencatan senjata yang terjadi pada tanggal 11 November 1918
d. Usaha perdamaian dalam PD I Di dalam konferensi Paris pada tahun 1919 negara-negara pemenang maka telah ditetapkan ketentuan suatu perjanjian perdamaian antara pihak Sekutu dengan pihak Jerman. Pada tanggal 28 juni 1919 delegasi Jerman dipanggil ke VERSAILLES untuk menandatangani perjajian perdamaian. Walaupun pihak Jerman banyak mengajukan keberatan tetapi akhirnya pihak Jerman bersedia menandatangani perjanjian tersebut.
Isi perjajian VERSAILLES… Koloni-koloni Jerman di serahkan kepada Inggris, Perancis dan Jepang atas nama mandat Liga Bangsa-Bangsa Jerman menyerahkan wilayah Elsas dan Lotaringen kepada Perancis serta Eupen dan Malmedy pada Belgia. Daerah Saar berada di bawah mandat LBB selama 15 th. Sesudah itu akan ditentukan dengan mengadakan plebisit masuk negara mana daerah tersebut. Jerman hanya boleh memiliki pasukan 100.000 orang. Jerman harus mengganti kerugian perang 132 miliar mark emas kepada sekutu. Danzig dan sekitarnya menjadi kota merdeka di bawah mandat LBB. Jerman harus menyerahkan semua kapal gdagangnya kepada Inggris sebagai pembayaran ganti rugi perang. Daerah Jerman sebelah barat sungai Rhein diduduki sekutu selama 15 tahun sebagai jaminan Jerman menepati perjajian Versailles.
Tokoh-tokoh perjanjian Versailles: Wilson dari Amerika Serikat Clamendeau dari Perancis terkenal dengan sebutan Le Tiger Lloyd George dari Inggris Orlando dari Italia Keempat tokoh tsb terkenal dengan sebutan “The Big Four”. Dari kekempat tokoh yang fanatik anti jerman dan ingin melihat Jerman rusak sama sekali hingga tidak dapat merupakan ancaman bagi Perancis adalah Clamendeau, tetapi Wilson berhasil memperlunak sikap Clamenceau.
e. Akibat Perang Dunia I BIDANG POLITIK Timbulnya perubahan teritorial empat kerajaan besar tenggelam yaitu Jerman, Austria, Rusia, Hongaria, Turki, dan timbulnya negara-negara baru seperti Polandia, Finlandia, Cekoslovakia, Yugoslavia, Mesir, Irak, syiria, libanon dan Yordania. Danzig menjadi kota bebas dibawah LBB, Elsas-Lotharingen masuk Peracis, Eupen Malmedy masuk Belgia. Semua jajahan Jerman telah diambil oleh Inggris, Perancis, Jepang dan Austria. b. Munculnya faham-faham politik pada awalnya nasionalisme meliputi bangsa-bangsa yang menimbukan negara-negara baru. Kemudian demokrasi menciptakan pemerintahan republik . Akhirnya dik tatorisme gagal didalam menyelesaikan kekacauan baik politik maupun ekonomi. Diktatorisme timbul sebagai Facisme italia, nasionalisme Sosialisme Jerman, Nasionalisme Turki, diktator Proletariat Rusia.
2. BIDANG EKONOMI ekonomi telah dijalankan dengan sistem terpimpin 2. BIDANG EKONOMI ekonomi telah dijalankan dengan sistem terpimpin. Italia dengan korporasi, jerman dengan Rencana Empat tahun, Rusia dengan rencana Lima Tahun, turki dengan etatisme, AS dengan New Deal. Sistem liberalisme- kapitalisme dengan persaingan bebas telah menyebabkan AS mengalami krisis ekonomi yang membawa pengaruh sangat luas didunia. Yang akhirnya meletus dalam depresi ekonomi tahun 1923 dan tahun 1929-1930 yang sering disebut dengan nama Krisis ekonomi sedunia atau MALAISE.
3. BIDANG SOSIAL Selama perang produksi diperhebat untuk mencapai kemenangan-kemenangan tidak lagi dicapai dengan keberanian dan keahlian berperang tetapi dengan material. Paham materialisme berkembang dan kaum buruh mulai menginsafi akan pentingnya kedudukan didunia ini. Gerakan kaum buruh lebih kuat dan undang-undang sosial dikeluarkan dibeberapa negara. Munculnya gerakan emansipasi wanita di beberapa negara.
4. BIDANG ROHANI Timbul rasa muak, bosan dan ngeri terhadap perang serta menginginkan perdamaian. Diantaranya tokoh yang mengusulkan adanya perdamaian adalah Presiden USA yang bernama Wodrow Wilson mengajukan 14 pasal terkenal dengan nama Wilson Fourteen Point, diantaranya berisi tentang: Diplomasi rahasia tidak diperkenankan Diadakan pengurangan persenjataan Diakui adanya hak untuk menentukan nasibnya sendiri (Right of self determination) Pembentukan suatu badan Liga Bangsa-Bangsa