PRAKTIKUM BIOKIMIA DARAH Kelompok 3 : Siti Nursiami 4301410002 Siti Munawaroh 4301410008 Helivia Elvandari 4301410013
TUJUAN Mahasiswa dapat memahami komponen utama yang terdapat dalam darah. Mahasiswa terampil membuat plasma darah dan serum darah. Mahasiswa terampil melakukan uji terhadap plasma darah, uji Fe dalam hemoglobin, uji albumin dan globulin dalam serum darah dan uji zat – zat non protein dalam serum darah.
LANDASAN TEORI Darah adalah jaringan yang beredar dalam sistem pembuluh darah yang sebenarnya tertutup. Darah pada umumnya bersifat agak alkalis dengan pH = 7.36 . Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Dalam system sirkulasi, darah berfungsi sebagai berikut : 1. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. 2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. 3. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh. 4. Mengangkut hasil ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal. 5. Mengatur dan mengontrol temperature tubuh 6. Mengatur distribusi hormon. 7. Menutup luka. 8. Mencegah infeksi
Darah terdiri dari dua komponen: 1 Darah terdiri dari dua komponen: 1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah Eritrosit, Leukosit, Trombosit. 2. Plasma Darah adalah cairan darah. a. eritrosit, b. neutrofil, c. eosinofil, d. limfosit
ALAT DAN BAHAN ALAT
BAHAN Ammonium sulfat jenuh Darah Ammonium sulfat padat Gliserol Na2CO3 padat CH3COOH 2% AgNO3 encer CuSO4 encer BaCl2 encer NH4 oksalat encer 10% Indikator khlor phenol merah Darah Asam asetat glasial NaCl encer Zn(OH)2 5% CaCl2 20% HCl encer Kalium ferosianida Kalium rodanida encer HNO3 pekat HNO3 encer
CARA KERJA + Uji Plasma Darah Uji Fe dalam Hemoglobin Uji Kristal Darah Biarkan gelas dingin Amati kristal haemin di bawah mikroskop 1 tetes (Asam asetat glasial + NaCl encer) 1 tetes Darah + Panaskan sampai mendidih Uji Fe dalam Hemoglobin Kalium ferosianida + HCl encer + HNO3 pekat (diaduk hingga larut) 10 tetes Darah pada cawan Panaskan Kalium rodanida
Serum + Ammonium sulfat 2. Uji Senyawa dalam Serum Darah Uji Albumin dan Globulin Endapan : cuci dengan Ammonium sulfat endapan bersih + aquades encerkan (albumin) Filtrat : + Ammonium sulfat padat kocok saring endapan + aquades (globulin) Kocok Serum + Ammonium sulfat Saring
Uji Zat-zat Non-protein Tabung 1 (uji kalsium) : filtrat + Ammonium oksalat Tabung 2 (uji klorida ) : filtrat + AgNO3 Tabung 3 (uji glukosa) : filtrat + Gliserol + Na2CO3 padat + CuSO4 panaskan Tabung 4 (uji sulfat) : filtrat + BaCl2 Serum darah + As.asetat Saring Ambil filtrat dan atur pHnya 5.4
DATA PENGAMATAN Uji kristal darah: gambar kristal berbentuk jarum Uji Fe dalam hemoglobin tabung 1: filtrat + kalium ferosianida kuning menjadi hijau tabung 2 : filtrat + kalium rodanida kuning menjadi jingga Uji albumin dan globulin albumin : endapan larut globulin : endapan tidak larut Uji zat non protein tabung 1 (uji kalsium) : endapan putih tabung 2 (uji klorida) : endapan putih tabung 3 (uji glukosa) : endapan merah bata tabung 4 (uji sulfat) : hablur putih
PEMBAHASAN 1. Uji Kristal Darah Dalam percobaan ini, setetes darah diuji dengan campuran reagen asam asetat glasial dan NaCl encer yang dilakukan di atas gelas objek dengan tujuan agar terbentuk haemin klorida dan mempercepat reaksi. Dari hasil perlakuan tersebut menghasilkan larutan berwarna coklat muda (pada objek sampel darah). Pada langkah selanjutnya dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan air, menguraikan globulin, dari ikatannya dan protein bersama NaCl membentuk hematin klorida. Kemudian setelah didinginkan dan diamati di bawah mikroskop diperoleh bentuk kristal memanjang seperti jarum kecil. Kristal tersebut yang dinamakan kristal haemin. Kristal ini merupakan suatu hidroksida dari hem yang menjadi karakteristik darah. Reaksinya : Fe3+ + K4(Fe(CN)6) FeK(Fe(CN)6) + 3K+ Fe3+ + KSCN Fe(SCN)3 + 3K+
2. Uji Fe dalam Hemoglobin Pada percobaan uji Fe dalam hemoglobin ini digunakan 10 tetes sampel darah yang diletakkan di dalam cawan porselen dan selanjutnya dipanaskan hingga terbakar semua. Pembakaran ini dilakukan untuk mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Selanjutnya, ditambahkan akuaregia (campuran HNO3 pekat dan HCl) yang berfungsi sebagai pelarut logam-logam lain selain Fe sehingga dapat mempermudah oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Dari perlakuan tersebut setelah diperoleh filtrat yang berwarna kuning pudar. Pemanasan tambahan akan lebih mengefektifkan filtrat kuning pudar tersebut. Filtrat yang diperoleh selanjutnya dibagi dalam dua tabung reaksi. Pada tabung reaksi 1, ditambahkan larutan kalium ferosianida dan hasilnya terbentuk larutan hijau, sedangkan di tabung reaksi 2, ditambahkan larutan kalium rodanida (KSCN) dan hasilnya terbentuk larutan berwarna jingga.
3. Uji Albumin dan Globulin Dalam uji reaksi ini digunakan 2 mL serum darah yang dimasukkan dalam tabung reaksi dan dilanjutkan dengan penambahan garam (NH4)2SO4 jenuh dan didapatkan larutan putih. Dalam langkah selanjutnya dilakukan pengocokkan dan penyaringan dan hasilnya diperoleh filtrat putih dan endapan putih. Endapan yang terbentuk selanjutnya dicuci dengan (NH4)2SO4 setengah jenuh. Hal ini dikarenakan untuk memperoleh kandungan albumin dan globulin yang lebih bagus (terpisah dari zat pengotor lain). Selanjutnya, endapan yang ada ditambahkan dengan aquades dan dikocok-kocok. Hasilnya, endapan larut dalam akuades. Hasil ini menunjukkan uji albumin dalam serum positif.
Uji Globulin Pada uji globulin ini digunakan filtrat yang telah diperoleh pada tahap uji albumin. Filtrat tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan (NH4)2SO4 padat berlebih untuk proses salting out dengan melakukan pengocokkan yang kuat. Hasinya, diperoleh larutan berwarna putih dan ada sisa sedikit (NH4)2SO4 yang tak larut. Selanjutnya, dilakukan penyaringan untuk memisahkan endapan dari filtratnya. Endapan tersebut selanjutnya dilarutkan ke dalam aquades. Hasilnya, diperoleh ternyata endapan tidak larut dalam aquades.
4. Uji Zat-zat Non-protein Untuk melakukan uji zat-zat non-protein dalam darah dilakukan percobaan awal dimana 5 mL serum darah dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 10 tetes aquades yang kemudian dipanaskan. Pemanasan berfungsi untuk merusak protein yang terkandung di dalam serum darah. Selanjutnya ke dalam tabung reaksi tersebut ditambahkan larutan CH3COOH 2% tetes demi tetes. Hasilnya, diperoleh larutan yang berupa suspensi. Namun, partikel-partikel tidak terlalu kasar. Selanjutnya, setelah dilakukan penyaringan dan diperoleh filtratnya, untuk selanjutnya filtrat diatur pHnya sama dengan 5,4 dengan indikator PP. Kemudian filtrat tersebut dipanaskan kembali dan disaring. Hasilnya, filtrat dibagi ke dalam empat tabung reaksi untuk masing-masing tabung dilakukan uji Ca2+, Cl-, glukosa, dan SO42-.
Uji Ca2+ Pada uji Ca2+, filtrat yang telah diperoleh dari langkah percobaan awal selanjutnya ditambahkan 1mL larutan (NH4)2C2O4. Hasilnya diperoleh larutan berwarna putih keruh, selanjutnya larutan dibiarkan beberapa lama. Hasilnya terdapat endapan putih yaitu CaC2O4. Hal ini menunjukkan uji positif adanya Ca2+ dalam darah Reaksinya : Ca2+ + (NH4)2C2O4 → CaC2O4(s) + 2NH4+
Uji Cl- Untuk menguji adanya ion Cl- dalam darah digunakan filtrat yang telah diperoleh dari percobaan awal yang kemudian direaksikan dengan campuran AgNO3 encer dan HNO3 encer. Hasilnya, diperoleh larutan keruh dan terbentuk endapan putih yang merupakan AgCl. Hal ini menunjukkan bahwa uji Cl- dalam darah hasilnya positif. Reaksi : Cl- + AgNO3 AgCl(s) + NO3-
Uji Glukosa Pengujian adanya glukosa di dalam darah dengan memakai filtrat yang telah diperoleh sebelumnya yang kemudian ditambahkan 2 tetes gliserol dan sedikit Na2CO3 padat. Selanjutnya, ditambahkan 2 tetes larutan CuSO4 encer dan dipanaskan selama bebrapa menit. Hasilnya, terbentuk endapan merah bata. Endapan merah bata tersebut adalah Cu2O. Hasilnya menunjukkan uji glukosa dalam darah hasilnya positif. Reaksi: + Cu2+ + 4OH- + Cu2O+H2O
Uji SO42- Untuk menguji ion SO42- dalam darah, dengan menggunakan filtrat yang ada kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan BaCl2 encer. Hasinya, diperoleh larutan hablur putih dan lama-kelamaan hablur mengendap (BaSO4). Hasil ini menunjukkan uji SO42- dalam darah berharga positif. Reaksinya : SO42- + BaCl2 BaSO4 (s) + 2Cl-
KESIMPULAN Darah terdiri dari elemen padat berupa eritrosit, leukosit, dan trombosit. Plasma darah terdiri dari serum dan fibrinogen. Serum darah mengandung albumin dan globulin. Plasma darah memiliki bentuk menjarum dan memiliki gugus Fe dalam Hb-nya. Dalam darah mengandung zat-zat non-protein yang terdiri dari Ca2+,Cl-, glukosa, dan SO42-.
DAFTAR PUSTAKA Murray, Robert K. dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta : EGC. Tim Dosen Biokimia. 2012. Petunjuk Praktikum Biokimia. Semarang : UNNES Press. http://www.wikipedia.org.id