1. Mengelola Keuangan di Anak Perusahaan Asing: Gambaran Umum Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Manajemen Keuangan Internasional Tujuan suatu perusahaan umumnya adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan karenanya memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Pemahaman mengenai manajemen keuangan internasional penting tidak hanya bagi MNC besar dengan sejumlah anak perusahaan asing, tetapi juga untuk perusahaan yang menjalankan bisnis internasional. Manajemen keuangan internasional bahkan juga penting bagi perusahaan yang tidak menjalankan bisnis internasional. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Tujuan MNC Tujuan umum suatu perusahaan multinasional (MNC) adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Tujuan perlu dibuat karena semua keputusan akan diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Saat pemegang saham perusahaan bukan merupakan manajer perusahaan, pertentangan tujuan dapat muncul. Pertentangan ini sering disebut sebagai masalah keagenan (agency problem). Biaya agen (agency cost) pada MNC umumnya lebih tinggi dibandingkan biaya bagi perusahaan domestik. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Dampak Pengendalian Manajemen Perbedaan jumlah biaya agen ditentukan dari jenis manajemen MNC-nya. Jenis manajemen terpusat dapat mengurangi biaya agen namun, manajer induk perusahaan dapat mengambil keputusan yang merugikan anak perusahaan. Gaya manajemen desentralisasi menghasilkan biaya agen yang lebih tinggi namun, gaya manajemen ini memberikan lebih banyak kekuasaan bagi manajer yang lebih dekat dengan operasional anak perusahaan dan lingkungannya. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Dampak Pengendalian Perusahaan Opsi saham Memberikan sebagian kompensasi anggota komisaris dan manajemen dalam bentuk saham. Ancaman pengambilalihan secara paksa Pengambilalihan secara paksa jika MNC tidak dikelola dengan efisien. Pemantauan dari investor Pemantauan dari pemegang saham besar. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Hambatan dalam Pencapaian Tujuan MNC Hambatan lingkungan Tiap-tiap negara menetapkan batasan lingkungan masing-masing. Hambatan peraturan Tiap negara juga menerapkan batasan peraturan terkait pajak, pertukaran mata uang, pembayaran laba, hak karyawan, dan kebijakan lain yang dapat mempengaruhi arus kas anak peusahaan yang berlokasi di negara tersebut. Hambatan etika Praktik bisnis yang dianggap tidak etis pada suatu negara tertentu mungkin dianggap etis pada negara lain. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Bisnis Internasional: Teori Teori yang umumnya diyakini mengenai mengapa perusahaan termotivasi untuk mengembangkan bisnisnya secara internasional adalah: Teori keunggulan komparatif (comparative advantage theory) Teori pasar yang tidak sempurna (imperfects markets theory) Teori siklus produk (product cycle theory). Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
1. Teori Keunggulan Komparatif Jika suatu negara mengkhususkan pada beberapa produk, negara tersebut mungkin tidak memproduksi barang lain, sehingga perdagangan antarnegara menjadi penting Inilah argumen yang dikemukakan oleh teori klasik mengenai keunggulan komparatif (comparative advantage) Keunggulan komparatif membuat perusahaan dapat menembus pasar asing Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
2. Teori Pasar yang Tidak Sempurna Jika pasar sangat sempurna, faktor-faktor produksi (kecuali tanah) dapat dipindahkan dan ditransfer tanpa biaya Perpindahan faktor produksi tanpa batas ini akan menciptakan keseimbangan biaya dan pengembalian serta menghilangkan keunggulan biaya komparatif, yang merupakan dasar perdagangan dan investasi internasional Namun, dunia nyata memiliki kondisi pasar tidak sempurna (imperfect market) dimana faktor produksi tidak dapat dipindahkan Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
3. Teori Siklus Produk Menurut teori ini, perusahaan akan berkembang di pasar asal karena beberapa kelebihan di atas pesaingnya saat ini Permintaan produk dari negara lain awalnya dipenuhi melalui ekspor Seiring waktu, perusahaan kemudian memproduksi barang di pasar asing sehingga mengurangi biaya transportasi Persaingan di pasar asing meningkat sehingga perusahaan mendiferensiasi produknya. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Metode Bisnis Internasional Perusahaan menggunakan beberapa metode dalam menjalankan bisnis internasional antara lain: Perdagangan internasional Lisensi Waralaba Kerjasama operasi Akuisisi perusahaan yang telah berjalan Mendirikan anak perusahaan asing baru. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Ancaman Risiko Internasional Risiko pergerakan nilai tukar Sebagian besar bisnis internasional mengharuskan pertukaran satu mata uang dengan mata uang lain untuk melakukan pembayaran. Karena kurs mata uang berfluktuasi sepanjang waktu, arus kas keluar yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran juga berubah. Risiko kondisi ekonomi asing Saat MNC memasuki pasar asing untuk menjual produk, permintaan produk ini tergantung dari kondisi ekonomi pada pasar tersebut. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Ancaman Risiko Internasional Risiko politik Saat MNC mendirikan anak perusahaan di negara asing, MNC menjadi rawan terhadap risiko politik (political risk), yang timbul karena pemerintah setempat atau masyarakat melakukan tindakan yang mempengaruhi arus kas MNC. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Arus Kas MNC Profil A mencerminkan MNC yang aktivitas internasionalnya hanya perdagangan internasional. Maka, arus kas internasional berasal dari membayar barang impor atau menerima pembayaran dari barang yang diekspor. Profil B menggambarkan MNC yang terlibat baik dalam perdagangan internasional serta beberapa perjanjian internasional. Tiap bentuk perjanjian internasional membutuhkan arus dana keluar dari MNC untuk negara asing sesuai perjanjian. Perjanjian ini menghasilkan arus kas untuk MNC dalam bentuk pendapatan jasa yang diberikan MNC. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Arus Kas MNC Profil C menggambarkan MNC yang terlibat dalam perdagangan internasional, perjanjian internasional, dan investasi asing langsung. Jenis MNC ini memiliki satu atau lebih anak perusahaan asing. Mungkin terdapat arus kas keluar dari induk perusahaan untuk anak perusahaan asing dalam bentuk investasi dana untuk membantu pendanaan operasional anak perusahaan asing. Terdapat juga arus kas keluar dari anak perusahaan asing untuk induk perusahaan dalam bentuk pembayaran laba serta pembayaran jasa yang diberikan induk perusahaan. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Model Penilaian MNC Nilai suatu MNC akan relevan untuk pemegang saham dan kreditornya. Jika para manajer mengambil keputusan yang memaksimalkan nilai perusahaan, maka mereka juga memaksimalkan kekayaan pemegang saham Karena manajemen keuangan internasional perlu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai MNC, maka ada sejumlah metode untuk menilai MNC antara lain: Model domestik Arus kas internasional. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
1. Model Domestik Nilai (value) perusahaan domestik murni umumnya dinyatakan sebagai nilai sekarang taksiran arus kas, dimana tingkat diskonto yang digunakan mencerminkan rata-rata tertimbang biaya modal dan mencerminkan tingkat pengembalian yang diinginkan investor. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
2. Menilai Arus Kas Internasional Nilai suatu MNC dapat dihitung dengan cara yang sama seperti perusahaan domestik murni. Namun, taksiran arus kas yang dihasilkan induk perusahaan MNC pada periode t dapat berasal dari berbagai negara dan dinyatakan dalam satuan mata uang asing. Arus kas asing dapat dikonversi menjadi dolar. Karenanya, taksiran arus kas dalam bentuk dolar yang akan diterima pada akhir periode t sama dengan hasil penjumlahan arus kas dalam satuan mata uang j dikali dengan taksiran nilai tukar untuk mengkonversi mata uang j menjadi dolar oleh MNC pada akhir periode t. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
2. Menilai Arus Kas Internasional Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
2. Menilai Arus Kas Internasional Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Dampak Manajemen Keuangan dan Kondisi Internasional terhadap Nilai MNC memahami bahwa mereka dapat meningkatkan nilai dengan menambah arus kas dolar atau mengurangi biaya modal. Karena tantangan mereka adalah untuk membuat keputusan yang dapat memenuhi salah satu atau kedua hal tersebut. Keputusan keuangan suatu MNC mencakup keputusan sejauh mana bisnis yang akan dijalankan di tiap negara dan berapa pendanaan yang perlu diperoleh untuk setiap jenis mata uang. Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom