SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 (SP2010)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Advertisements

Blok III Blok IV Blok II Blok I Pengenalan Tempat Informasi Blok I disalin dari Daftar SDKI07-DSRT yang dipegang oleh pengawas Lihat Kues. Blok I …
MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Metode Penarikan Contoh I (Praktikum)
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
Data-Data, Tata Cara Pendataan, dan Pemetaan Keluarga
Sekretaris Utama B P S – R I
MATA KULIAH PAKET PROGRAM PENGOLAHAN DATA STATISTIKA
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA POTENSI DESA
SURVEI CONTOH PERTEMUAN KE-5.
Pembuatan Kuesioner dan Pedoman
METODOLOGI R ISET K ESEHATAN D ASAR 2010 (RISKESDAS 2010)
SURVEI PENDUDUK ANTAR SENSUS
DIREKTORAT STATISTIK KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
DEPARTEMEN DALAM NEGERI
DINAMIKA ANTROPOSFER.
Sensus Survei Registrasi Peran & Fungsi
KEBIJAKAN PROGRAM KB PASCA SALIN
DINAMIKA ANTROPOSFER.
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL (SUSENAS) TAHUN 2012
Kepala BPS Provinsi Papua
Junaidi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi
Kondisi kependudukan Jawa Tengah Hasil Sensus Penduduk
Data dan Informasi dalam Perencanaan
Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Gunungkidul
INDEKS PEMBANGUNAN REGIONAL (IPR) PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Menyongsong Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017
TEKNIK PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DI KOTA TEGAL
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
PRINSIP-PRINSIP PENETAPAN SASARAN PROGRAM BSM MENGGUNAKAN KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) Perbaikan Penetapan Sasaran Program BSM dari berbasis sekolah.
PENDUDUK & KETENAGAKERJAAN
SUMBER DAN EVALUASI DATA KEPENDUDUKAN
SUMBER DATA UNTUK TUJUAN ANALISIS KEPENDUDUKAN
MASALAH KEPENDUDUKAN DAN PEMECAHANNYA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK
Pertemuan ke-5 Fitriani Ulfatus Sa’adah
Sumber dan Evaluasi data kependudukan
SUMBER DATA DEMOGRAFI (Bagian II)
Struktur dan persebaran penduduk
KOMPOSISI penduduk.
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
Pertemuan Nasional Akselerasi Pencapaian MDG’s
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI
ANTROPOSFER.
II. SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
Lutvia Resta Setyawati
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
MORTALITAS ( KEMATIAN)
Data Kependudukan Pertemuan ke 3.
PERMASALAHAN PENDUDUK
Dan evaluasi data penduduk
ANTROPOSFER.
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah : Aspek Demografi
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN November Sistem Statistik Nasional.
MORTALITAS Rizka Esty Safriana, SST., M.Kes. Faktor penyebab dinamika penduduk: 1.Kelahiran (Fertilitas) 2.Kematian (Mortalitas) 3.Imigrasi ?  Kematian.
ANTROPOSFER.
KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN
POVERTY AND NUTRITIONAL STATUS
DINAMIKA PENDUDUK Jumlah penduduk selalu berubah karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (migrasi). Tingkat kelahiran adalah.
SOSIALISASI PERMENDAGRI 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Data Kependudukan Pertemuan ke 3.
INTEGRASI INTERVENSI PROGRAM/KEGIATAN
KEPENDUDUKAN Oleh: Lukman, S.I.P., M.A.P. Pengertian Masyarakat, Rakyat, Penduduk dan Warga Negara MASYARAKAT adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul.
Data Kependudukan Pertemuan ke 3.
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Materi Manajemen Data Kesehatan S1 Kesehatan Masyarakat
Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak jo. Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 Undang-Undang No. 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.
Transcript presentasi:

SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 (SP2010)

PENJELASAN UMUM (1) Pembangunan Nasional menempatkan manusia sebagai subjek dan objek pembangunan Ketersediaan data kependudukan yang lengkap dan akurat sangat diperlukan Sensus Penduduk (SP) merupakan satu-satunya sumber data dasar kependudukan yang lengkap

PENJELASAN UMUM (2) UU No. 16 Tahun 1997 mengamanatkan kepada BPS untuk menyelenggarakan Sensus Penduduk setiap 10 tahun sekali Indonesia telah menyelenggarakan SP tahun 1961, 1971, 1980, 1990, dan 2000. SP pernah dilakukan pada zaman Belanda pada tahun 1930

CAKUPAN Mencakup semua penduduk yang tinggal di seluruh wilayah teritorial Indonesia, baik WNI maupun WNA, baik yang bertempat tinggal tetap maupun yang tidak tetap (tuna wisma, pengungsi, masyarakat terpencil/terasing, penghuni perahu/rumah apung, awak kapal berbendera Indonesia) termasuk anggota korps diplomatik di luar negeri beserta keluarganya

PERBANDINGAN VOLUME KERJA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN NASIONAL Uraian Kegiatan JAWA TENGAH INDONESIA 1 Provinsi 33 2 Kab/Kota 35 471 3 Kecamatan 573 6.523 4 Desa/Kelurahan 8.574 88.361 5 Responden (Rmt) 9.000.000 64.000.000 6 7 Responden (Pendd.) Blok Sensus 33.000.000 96.471 232.000.000 726.000 8 SLS 204.773 1.055.108 9 Petugas Pencacah 48.093 533.603 10 Kortim 16.031 161.462 11 Korlap 1.621 16.321

TERMINOLOGI PENTING Keluarga  hubungan/status sosial yang berdasarkan pertalian darah Warga  hubungan/status sosial yang berdasarkan pada administrasi kependudukan/aspek hukum Penduduk  hubungan/status sosial yang dengan kewilayahan 7

TUJUAN UTAMA(1) Menyediakan data dasar kependudukan dan perumahan sampai dengan wilayah administrasi terkecil (desa/kelurahan). Melakukan peremajaan (up-dating) peta wilayah (blok sensus dan desa/kelurahan) hasil pemetaan SP2000 atau membuat peta baru untuk wilayah-wilayah baru hasil pemekaran. Peta blok sensus dan peta desa/kelurahan merupakan salah satu instrument yang digunakan untuk keperluan pencacahan SP2010 dan pencacahan sensus atau survei kependudukan lain sebelum pelaksanaan sensus berikutnya.

TUJUAN UTAMA(2) Menyusun Kerangka Contoh Induk (KCI) yang akan digunakan sebagai dasar perencanaan sensus atau survei kependudukan lain sebelum sensus penduduk yang berikutnya serta menyusun sistem informasi geografis (Geographic Information System/GIS).

TUJUAN KHUSUS(1) Menghasilkan paramater-parameter demografis yang meliputi Angka Kelahiran, Angka Kematian, Angka Harapan Hidup, dan Angka Migrasi Penduduk. Menghasilkan statistik dan indikator penyandang cacat (disability).

TUJUAN KHUSUS(2) Menghasilkan statistik dan indikator Millenium Development Goals (MDG’s) di bidang kependudukan. Menghasilkan statistik dan indikator Millenium Development Goals (MDG’s) di bidang perumahan. Menghasilkan data statistik potensi wilayah di seluruh Indonesia.

WAKTU PELAKSANAAN Pelaksanaan : 1 – 31 MEI 2010 Petugas akan mendatangi tempat tinggal penduduk untuk mendata dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) Petugas juga akan menempelkan stiker SP2010 pada tempat tinggal sebagai tanda sudah didata Petugas akan dilengkapi surat tugas Khusus bagi yang bertempat tinggal tidak tetap, akan didata pada malam Hari Sensus (15 Mei 2010) 12

SEJARAH SENSUS PENDUDUK Sejak Zaman Kuno, 6000 tahun yang lalu, sejarah mengajarkan bahwa sensus adalah bagian dari kehidupan dan peradaban manusia. Sejak Zaman Kuno manusia telah mengenal Sensus Penduduk sebagai bagian dari eksistensi dan kebesaran suatu bangsa. Berita sensus menggema ke seluruh dunia dari zaman Babilonia, zaman Musa, zaman Kekaisaran Romawi dan zaman kejayaan Dinasti Han di China.

1. Kata sensus (census) berasal dari bahasa romawi kuno 1. Kata sensus (census) berasal dari bahasa romawi kuno. Asal katanya “censere” yang berarti “estimates” 2. Menurut catatan, Sensus penduduk pertama telah berlangsung sejak zaman Babylonia 3800 tahun sebelum masehi atau kira-kira 6000 tahun yang lalu. 3. Di masa Nabi Musa, sekitar 1200 tahun SM, Tuhan juga memerintahkan untuk melakukan Sensus Penduduk dan Perumahan (Sumber: Shahjanan Khan, 2007, Importance of Statistics for Development). Sensus adalah bagian dari mobilisasi kekuatan. Lukisan imajinatif suasana di zaman nabi Musa As Babilonia: menghitung penduduk, ternak, ketersediaan madu, susu dan sayur-sayuran. Dilakukan setiap 7 tahun sekali. Masa Nabi Musa: menghitung penduduk untuk keperluan pertahanan dan perang.

SENSUS PADA ZAMAN KEKAISARAN ROMA Pada bulan Maret, tahun ke-8 sebelum masehi, Caesar Augustus memberi perintah untuk menghitung jumlah seluruh penduduk dalam Kekaisaran Roma dan mengadakan Sensus Penduduk yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki perpajakan di negara tersebut. Namun, sensus yang dipandang akurat di masa kekaisaran Romawi adalah di tahun 1 Masehi, di masa kejayaan Caesar Augustus. Dari total penduduk dunia waktu itu (200 sampai 300 juta), penduduk kekaisaran Roma mencapai 45 juta jiwa. Di zaman Romawi sensus dilakukan setiap 5 tahun sekali. Tujuan utama untuk menghitung penduduk dewasa bagi keperluan bala tentara dan untuk menentukan pajak (New World Encyclopedia, 2008) Caesar Augustus, Kaisar Romawi pertama

Sensus di Dunia di masa kuno (ancient era) yang dipandang akurat dilaksanakan di China semasa Dynasty Han. Sensus dilakukan pada tahun 2 Masehi yang mencatat jumlah penduduk China waktu itu sebesar 59,6 juta jiwa.

SENSUS DAN PERADABAN MANUSIA Sensus penduduk, dalam sejarahnya, senantiasa terkait dengan perkembangan peradaban manusia. Di masa kuno, sensus telah menjadi instrument penting untuk mendapatkan informasi terkait kebutuhan perang, pendistribusian pangan, dan untuk pemungutan pajak. Di masa modern saat ini sensus tidak terkait dengan perpajakan, melainkan sebagai alat untuk mendapatkan informasi akurat terkait jumlah dan karakteristik penduduk.

SENSUS DI ZAMAN MODERN Di zaman yang lebih modern Sensus telah menjadi keharusan dan amanah dunia. Sekadar catatan, kapan sensus pertama kali dilakukan oleh beberapa negara besar : China => tahun 1913 India => tahun 1860 USA => tahun 1790 Inggris => tahun 1086 German => tahun 1895 Mesir => tahun 1882 Belanda => tahun 1795

Thomas Stamford Bingley Raffles Sensus di Zaman Modern Indonesia : tahun 1815 Sensus Penduduk pertama di Jawa di era Thomas Stamford Raffles. Kemudian sensus :1920 (terbatas), 1930 (seluruh Hindia Belanda), masa kemerdekaan: 1961,1971,1980,1990, 2000, 2010 Thomas Stamford Bingley Raffles

APA SAJA YANG DITANYAKAN? Keterangan Individu : nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, bahasa sehari-hari, jumlah anak yang lahir hidup dan anak masih hidup, status dan tingkat pendidikan, dan keterangan ketenagakerjaan Keterangan rumah tangga : peristiwa kelahiran/kematian, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi Kondisi dan fasilitas bangunan tempat tinggal : status kepemilikan tempat tinggal, sumber penerangan, BBM, air minum, dan fasilitas kamar mandi 20

Peta Digital/Citra Satelit SP2000 dan SP2010 (1) Uraian SP2000 SP2010 Kuesioner utama (C1)   1 Jumlah variabel 15 variabel 43 variabel 2 Jumlah halaman 2 halaman 12 halaman Peta yang digunakan Manual Peta Digital/Citra Satelit Memakai GPS

SP2000 dan SP2010 (2) Indikator SP-2000 SP-2010 Parameter Kependudukan v Suku Bangsa Agama Migrasi Penduduk Pendidikan Ijazah yang dimiliki Status Sekolah - Kemampuan Baca Tulis Bahasa sehari hari Kemampuan berbahasa Indonesia

SP2000 dan SP2010 (3) Indikator SP-2000 SP-2010 Disability/Functionality - v Kegiatan Seminggu yang lalu Lapangan Pekerjaan Status Pekerjaan Anak dilahirkan hidup Anak yang masih hidup Kelahiran 3 tahun yang lalu Kematian 3 tahun yang lalu Umur waktu meninggal Kematian Ibu waktu hamil/melahirkan/masa nifas

SP2000 dan SP2010 (4) Indikator SP-2000 SP-2010 Status kepemilikan bangunan - v Surat bukti kepemilikan tanah Luas lantai Jenis lantai (terluas) Sumber penerangan Sumber utama air minum Bahan bakar untuk masak Fasilitas buang air besar Tempat pembuangan tinja Kepemilikan Telpon Akses Internet

SP2000 dan SP2010 (5) Output SP-2000 dapat disajikan sampai ke tingkat desa; Output SP-2010 dapat disajikan sampai ke tingkat Satuan Lingkungan Setempat (SLS) terkecil seperti RT/Dusun/Dukuh. Output SP-2010 dapat disajikan dengan menggunakan GIS sampai ke tingkat Desa karena setiap desa diambil data ordinatnya dengan menggunakan GPS.

PETUGAS Petugas pendata umumnya berasal dari desa/ kelurahan setempat. Sebelum melaksanakan pendataan para petugas akan dilatih selama 3 hari untuk memahami tata cara pendataan secara benar. Pada minggu ketiga bulan April 2010 semua petugas telah dilatih.

PENGOLAHAN DATA Hasil pendataan lapangan akan langsung dibaca oleh mesin pemindai (scanner), sehingga dalam waktu relatif singkat hasil SP2010 akan dapat diketahui oleh masyarakat

PENDUDUK TIDAK BERTEMPAT TINGGAL TETAP 1. Pencacahan dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2010 pukul 00.00 – 05.00 di wilayah-wilayah yang diidentifikasi ada tuna wisma dan gelandangan, tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari sensus 2. Petugas : gabungan BPS, Polri, Dinas Sosial, Sat Pol PP 28

HASIL SP2010 Hasil utama yang diperoleh dari kegiatan sensus penduduk berupa data mengenai total penduduk, komposisinya menurut jenis kelamin dan umur, karakteritik sosial-ekonomi yang pokok, serta sebaran antar wilayah. Hasil yang diperoleh merupakan sumber utama data demografi di Indonesia. Di negara-negara di mana sistem registrasi penduduk masih lemah seperti Indonesia dan di kebanyakan negara berkembang lainnya, data sensus penduduk merupakan rujukan atau pembanding data serupa yang diperoleh dari pendekatan lain. 29

KEUNGGULAN SP2010 (1) Pertama, data sensus penduduk dapat disajikan pada tingkat wilayah administrasi terkecil. Oleh karena itu data sensus penduduk dapat mengisi kebutuhan statistik wilayah kecil (small area statistics) yang dirasakan semakin urgent di era desentralisasi ini. Kedua, berbeda dengan data yang diperoleh dari sampel survei, data sensus penduduk terbebas dari kesalahan sampling (sampling errors). 30

KEUNGGULAN SP2010 (2) Dengan dua macam keunggulan itu maka data sensus penduduk memiliki potensi besar untuk dapat dimanfaatkan secara optimal dan meyakinkan untuk menyusun berbagai indikator kinerja (performance indicators) sejumlah kegiatan pembangunan. Terlebih lagi, SP2010 ini, berbeda secara signifikan dengan sensus-sensus sebelumnya, mencakup variabel sosial-ekonomi dalam jumlah yang relatif banyak. 31

Piramida Penduduk Jawa Tengah Tahun 1990 – 2000 Laki-laki Perempuan

IMPLIKASI PERUBAHAN STRUKTUR DEMOGRAFIS PENDUDUK JAWA TENGAH (1) Peningkatan umur harapan hidup, mengakibatkan jumlah penduduk “tua” lebih banyak daripada periode- periode sebelumnya (Population ageing) Jumlah penduduk usia produktif makin banyak sehingga berbagai permasalahan sosial ekonomi (kebutuhan pendidikan, lapangan pekerjaan dan lain- lain) menjadi semakin tinggi gradasinya

IMPLIKASI PERUBAHAN STRUKTUR DEMOGRAFIS PENDUDUK JAWA TENGAH (2) Perubahan tingkat kelahiran yang secara berangsur menurun, seiring dengan membaiknya kesehatan balita, mengakibatkan perubahan pola penyakit. Awet hidup dengan kualitas rendah membawa konsekuensi ekonomi dan sosial tersendiri Last but not least kebijakan pembangunan di berbagai sektor harus merespon perubahan demografis ini.

PERBEDAAN SENSUS DAN REGISTRASI PENDUDUK(1) Registrasi penduduk meliputi kegiatan pencatatan dan pelaporan data kependudukan yang terdiri dari kelahiran, perkawinan, perpindahan, dan kematian penduduk serta statistik kependudukan lainnya yang dilakukan mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat provinsi. Sensus Penduduk adalah kegiatan pencacahan penduduk untuk mendapatkan data kependudukan di suatu wilayah di suatu waktu tertentu. Di Indonesia setiap 10 tahun sekali. 36

PERBEDAAN SENSUS DAN REGISTRASI PENDUDUK(2) Sensus penduduk petugas yang aktif, registrasi penduduk masyarakat yang aktif. Pencatatan dalam sensus penduduk tidak didasarkan pada dokumen kependudukan tetapi memperhatikan lama tinggal seseorang di suatu wilayah. 37

PENUTUP Dengan sosialisasi ini diharapkan masyarakat mengetahui adanya kegiatan SP2010 dan manfaatnya serta menyebarluaskan kepada anggota masyarakat yang lain Peran serta masyarakat dalam membantu petugas sangat diperlukan demi kelancaran pelaksanaan sensus penduduk Kualitas hasil sensus sangat tergantung dari respon masyarakat dalam memberikan jawaban yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

TERIMA KASIH