Manasik Umrah Tenda Buka Bersama Islamic Cultural Center Dammam Kingdom of Saudi Arabia Bagian Indonesia 1430 H Selasa, 11 Ramadhan 1430 H
Keutamaan Umrah… Menghapuskan Dosa عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه - أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ ». متفق عليه Senilai dengan berhaji bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رضى الله عنهما - قَالَ لَمَّا رَجَعَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - مِنْ حَجَّتِهِ قَالَ لأُمِّ سِنَانٍ الأَنْصَارِيَّةِ « مَا مَنَعَكِ مِنَ الْحَجِّ » . قَالَتْ أَبُو فُلاَنٍ - تَعْنِى زَوْجَهَا - كَانَ لَهُ نَاضِحَانِ ، حَجَّ عَلَى أَحَدِهِمَا ، وَالآخَرُ يَسْقِى أَرْضًا لَنَا . قَالَ « فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى ». رواه البخاري
Wajibnya Umrah… عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ ». رواه ابن ماجه عَنَّ ابْنَ عُمَرَ لما سأله جبريل, فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ مَا الإِسْلاَمُ؟ قَالَ « الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَأَنْ تُقِيمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِىَ الزَّكَاةَ وَتَحُجَّ وَتَعْتَمِرَ». رواه الدارقطني
Syarat-Syarat Yang diwajibkan atasnya Umrah Muslim Berakal Baligh Merdeka Mampu; akan harta dan jasmani Adanya mahram (khusus bagi wanita)
Miqat-miqat Haji dan Umrah Miqat Zamani (waktu) Miqat Makani (Tempat); Penduduk madinah: Dzulhulaifah= Bir Ali Penduduk Syam: Al Juhfah Penduduk Najd: Qarnul Manazil= Sail Kabir Penduduk Yaman: Yalamlam Penduduk Irak: Dzatu ‘Irq
Hal-hal Yang Harus Dilakukan Sesampainya di Miqat Disunnahkan untuk Mandi Membersihkan badan; memotong kuku, menipiskan kumis, mencukur bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan Memakai minyak wangi di badan, ini khusus bagi laki-laki saja Kemudian pakailah dua kain ihram, diutamakan berwarna putih. Sedang bagi wanita tidak ada pakaian khusus, selama itu menutupi aurat dan tidak memancing fitnah. Use this template to create Intranet web pages for your workgroup or project. You can modify the sample content to add your own information, and you can even change the structure of the web site by adding and removing slides. The navigation controls are on the slide master. To change them, on the View menu, point to Master, then choose Slide Master. To add or remove hyperlinks on text or objects, or to change existing hyperlinks, select the text or object, then choose Hyperlink from the Insert menu. When you’re finished customizing, delete these notes to save space in your final HTML files. For more information, ask the Answer Wizard about: The Slide Master Hyperlinks
Rida’ (selendang) Izar (sarung)
فَإِنْ حَبَسَنِيْ حَابِسٌ فَمَحِلّيِ حَيْثُ حَبَسْتَنِي Kemudian naik ke kendaraan dan dalam keadaan menghadap kiblat mengucapkan: “labbaika ‘umratan" atau “Allahuma labbaika ‘umaratan” dan apabila dia khawatir tidak bisa menyempurnakan umrah, disyariatkan mengucapkan: فَإِنْ حَبَسَنِيْ حَابِسٌ فَمَحِلّيِ حَيْثُ حَبَسْتَنِي Mulai di sini sudah diharamkan baginya larangan-larangan ihram. Lalu membaca talbiyah: لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ, لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ, إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ Talbiyah ini terus dibaca dengan suara keras kecuali wanitasampai memasuki Masjidil Haram dan melihat Ka'bah.
Larangan-larangan Ihram Mengambil rambut baik dengan mencukur atau mencabut. Memotong kuku. Menutup kepala bagi laki-laki. Memakai cadar atau kaos tangan bagi wanita. Memakai pakaian berjahit bagi laki-laki. Memakai wewangian. Berburu binatang darat. Meminang dan melakukan akad nikah. Bersetubuh sebelum tahallul Bercumbu.
Sesampainya di Hotel… Letakkan barang di kamar yang telah di tentukan Berwudhu di hotel Menuju Masjidil Haram untuk melanjutkan kegiatan umrah yaitu Thawaf
Thawaf… Saat masuk di Masjidil Haram, dahulukan kaki kanan, seraya mengucapkan doa masuk masjid: بِسْمِ اللهِ, وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ, أَعُوْذُ بِاللهِ الْعَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ, اللَّهُمَ افْتَحْ لِي أَبوَابَ رَحْمَتِكَ Bagi laki-laki melakukan idhtiba', yaitu menyarungkan kain ihram di atas pundak kiri, dan dibawah ketiak kanan, mulai awal thawaf sampai selesai. Thawaf dimulai di Hajar Aswad, usap dengan tangan kanan lalu cium jika memungkinkan, tidak berdesak-desakan atau menyakiti seseorang. Saat menciumnya mengucapkan: "Bismillahi Allahu Akbar". Apabila tidak mungkin, cukup mengusap dengan tangan kanan lalu tangan itu dicium. Atau cukup dengan memberi isyarat sekali dengan tangan kanan, seraya mengucapkan: "Allahu Akbar" tanpa diiringi dengan mencium tangan…..
Jadikan Ka'bah di sisi kiri ketika berjalan mengelilinginya Bila telah sampai di Rukun Yamani (sudut sebelum Hajar Aswad), disunnahkan mengusapnya tanpa mencium tangan. Bila tidak mengusap tidak disunnahkan memberi isyarat, dan berjalan seperti biasa. Antara Rukun Yamani dengan Hajar Aswad membaca doa: رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Sesampai di Hajar Aswad lagi, maka harus melakukan salah satu yang telah disebutkan di atas
وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى Pada tiga putaran pertama dalam thawaf umrah disunnahkan untuk raml, yaitu berlari-lari kecil dengan langkah kaki yang berdekatan. Selama thawaf disunnahkan memperbanyak dzikir dan doa yang disukainya, tak ada doa tertentu yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada saat thawaf, kecuali yang dibaca diantara Rukun Yamani dan Hajar Aswad tadi. Bila telah selesai tujuh putaran, akhirilah thawaf dengan mengusap atau mencium atau isyarat kepada Hajar Aswad (sesuai perincian di awal thawaf). Kemudian letakkan kain ihram dalam keadaan biasa (menutupi kedua pundak). Lalu menuju ke Maqam Ibrahim dengan membaca: وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى Lalu shalat dua raka’at di belakang Maqam Ibrahim dengan jarak agak dekat, bila tidak memungkinkan, agak ke belakang, bila tidak memungkinkan bisa shalat di daerah manapun selama di dalam Masjidil Haram. Adapun bacaannya setelah surat Al Fatihah pada rekaat pertama membaca Surat Al Kafirun dan pada rekaaat kedua membaca surat Al Ikhlas. Bila memungkinkan selama thawaf dalam keadaan suci dari hadats besar dan dari najis. Lihat gambar
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ Sa’i Setelah shalat dua rakaat, disunnahkan minum air zam-zam sepuas-puasnya dan menuangkan ke kepalanya. Kemudian menuju ke arah Hajar Aswad lagi untuk mencium, mengusap atau memberi isyarat sesuai dengan perincian di awal thawaf. Lalu berjalan ke bukit Shafa untuk melakukan sa'i. Saat menaiki Shafa, membaca : إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ Lalu berdiri di Shafa menghadap Ka'bah dengan mengangkat kedua tangan mengucapkan: "Alhamdulillah wallahu Akbar" tiga kali lalu berdoa dan meminta kepada Allah apa yang diinginkan setiap doa diulang tiga kali, juga ucapkan bacaan ini tiga kali : لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ
أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِه Setelah itu turun dari bukit Shafa menuju ke bukit Marwah, mengucapkan bacaan: أَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللهُ بِه Berjalanlah biasa sampai pada tempat isyarat lampu hijau pertanda disunnahkan lari-lari kecil di tempat itu sampai ke tanda lampu berikutnya. Lalu berjalan biasa lagi sampai ke Marwah. Ini dihitung sekali putaran. Sesampai di atas Marwah menghadap ke arah Ka'bah dan mengangkat kedua tangan seraya membaca dan berdoa seperti ketika di Shafa, lalu berjalan biasa ke arah Shafa. Pada tanda lampu hijau lakukan lari-lari kecil sampai tanda berikutnya. Bila sampai di Shafa berarti telah mendapat dua putaran. Seperti ini dilakukan tujuh kali dan akan berakhir di Marwah. Selama sa'i diperbolehkan membaca Al Qur'an, berdzikir atau berdoa apa yang mudah baginya, atau membaca doa: رَبِّ اْغفِرْ وَاْرحَمْ إِنَّكَ أَنْتَ اْلأَعَزُّ اْلأَكْرَمُ
Tahallul Setelah selesai sa’i, melakukan tahallul dengan cara mencukur rambut; baik dengan menggundul ataupun memendekkannya Bagi wanita cukup mengumpulkan ujung rambut sebesar ujung jari kemudian mengguntingnya Dengan ini telah selesai amalan umrah dan tidak diharamkan lagi larangan-larangan ihram
Islamic Cultural Center Dammam KSA, Bagian Indonesia 1430 H, mengucapkan: Selamat menunaikan amalan puasa dan umrah di Bulan Ramadhan, semoga mendapatkan apa yang dijanjikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barang siapa yang berpuasa di Bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharapkan pahalamaka akan diampuni dosanya yang tela lalu”. Muttafaqun ‘alaihi فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى “Sesungguhnya menunaikan umrah di Bulan Ramadhan pahalanya senilai berhaji bersamaku”. Hadits riwayat Bukhari