VICKRI FIESTA DAELIMA 3333080801. 5 th International Quality Conference May 20 th 2011 Center for Quality, Faculty of Mechanical Engineering, University.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT)
Advertisements

PENGENDALIAN MUTU PADA INDUSTRI
PROSES PERUBAHAN DAN PENGOPERASIAN TQM
Just In Time JIT Based Quality Management: Concepts and Implications in Indian Context.
“SIX SIGMA PROCESS AND ITS IMPACT ON THE ORGANIZATIONAL PRODUCTIVITY” “SIX SIGMA PROSES DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS” Di Susun Oleh : Farda Chaerunnisa (060643)
Nama : Lamhot Siregar NPM :
Evaluasi Tempat Kerjamenggunakan Pendekatan Six Sigma
Tugas Pengendalian & Penjaminan Mutu
Johan Kurnianto UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA FAKULTAS TEKNIK TEKNIK INDUSTRI CILEGON
MANAJEMEN KUALITAS.
TAHAPAN PENYUSUNAN ISO 9001 : 2000.
TQM dan Six Sigma-Peran danDampak tentang Organisasi Pelayanan
TUGAS JURNAL Dhita deliarwan
Pada Jurnal ini mencoba untuk mengaplikasikan konsep dari jepang yaitu quality circle yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan kompetensi di.
Total Quality Management : Fakih, Muhajir, Rizki
Tugas Jurnal Setelah UTS Nama: Edgar Suryo Prakoso NPM:
Dirangkum oleh: Irsansyah Putra (071243)
“Exploring the six sigma phenomenon using multiple case study evidence” “Mengeksplor Six Sigma dengan Menggunakan Studi Kasus” Di Susun Oleh : Pradipta.
Page 1 MANAJEMEN KUALITAS (TQM) DARI RANKING ATAS PADA INDUSTRI PABRIK SUSU DI YORDAN SWESTI NISITA RUKMI
Menyelediki Hubungan Antara Unsur-Unsur Inti Dari Pengimplementasian TQM Rashid Al-Jalahma, PhD candidate, Brunel University UK David Gallear, Senior Lecturer,
Tugas resume Jurnal pengendalian dan penjamin mutu
WAHYUDI Kelas B.
Disusun Oleh : Adhika Brilian R.(071181)
Diresume oleh : Goenter Sopian (080786) 1 Jordan Journal of Mechanical and Industrial Engineering Volume 4, Number 2, March
Oleh Kelompok 5: Dianita Prihandini (P2CC10023) Ade Rusman (P2CC10027) Sukma Dwie Priadi (P2CC10032) Samsul Bakhri (P2CC10037) Admini (P2CC10039) Sebuah.
ASSALAMUA’ALAIKUM WR.WB ARINE SISKA H B-REGULER.
Disusun oleh : Nur’aini Septian
Pertemuan 1 Manajemen Mutu ISO 9000
Innovation and Design for Six Sigma
DISUSUN OLEH: HESTY UTAMI PRATIWI ( ) ISO 9000: TAHAPAN DALAM TOTAL QUALITY MANAGEMENT UNTUK PERUSAHAAN KONTRUKSI.
Pengenalan Benchmarking & Strategi Benchmarking
PERTEMUAN 4 MANAJEMEN OPERASI JASA (EKMA4369)
Jurnal Pengendalian dan Penjaminan Mutu “THE CONTRIBUTIONS OF TQM AND SIX SIGMA IN THE ORGANIZATIONS TO ACHIEVE THE SUCCESS IN TERMS OF QUALITY” Muthia.
Disusun oleh: Neni Nuraeni
Nama : Muhammad Mirza NPM : Kelas : B
Presentasi Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Resume jurnal TQM dan Six Sigma - Peran dan Dampak tentang Organisasi
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DI SEKTOR PERPUSTAKAAN
Relevance of Total Quality Management (TQM) or Business Keunggulan Strategi Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) – A Conceptual Study ROHMA.
TUGAS PENGENDALIAN & PENJAMINAN MUTU
ISO 2000 sebagai Standar Mutu Persaingan Global(Bisnis Global)
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
MANAJEMEN DAN KENDALI MUTU STIE MAHARDHIKA SURABAYA
Disusun Oleh : Rizki Farina Amelia (060604) Kelas : B
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM SEKTOR PUBLIK
By: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM
Sistem Manajemen Mutu (SMM) III
TUGAS PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU
Total Quality Management
Mengevaluasi Pengaruh Praktek Total Quality Management pada Kinerja Bisnis pada sebuah Studi Perusahaan Manufaktur Pakistan FALAH QUEEN A-REGULER.
PERAN DAN DAMPAK TQM-SIG SIGMA DALAM PELAYANAN ORGANISASI
IMPLEMENTASI TQM PADA PENDIDIKAN TINGGI
KAJIAN TENTANG MANAJEMEN MUTU TOTAL
Total Quality Management
TOTAL QUALITY MANAJEMEN
RESUME TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS DAN PENJAMINAN MUTU
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
DR.IR DIAR FACHMI R CHAIDAR.,MT,CISCP
PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU KIMIA
Supply Chain Management
PENGENALAN ISO 9001:2015.
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA.
MANAJEMEN KUALITAS ISO:9000.
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
BALANCED SCORECARD DAN PERKEMBANGAN NYA
PERTEMUAN – 6 MANAJEMEN MUTU 2. PERTEMUAN – 6 MANAJEMEN MUTU 2.
Balance Scorecard.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) Dr. Sailendra, M.Ak. Seri: Akuntansi Manajemen Kontemporer UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA FAKULTAS EKONOMI.
Transcript presentasi:

VICKRI FIESTA DAELIMA

5 th International Quality Conference May 20 th 2011 Center for Quality, Faculty of Mechanical Engineering, University of Kragujevac Faisal Talib 1)Zillur Rahman 2) 1) Mechanical Engineering2) Departement of Section, UniversityManagement Studies, Indian Polytechnic, Aligarh MuslimInstitute of Technology University, Aligarh, IndiaRoorkee, Roorkee, India M.N. Qureshi 3) 3) Engineering Department, Faculty of Engineering and Technology, M S University of Baroda, Vadodara, India

Total manajemen kualitas (TQM) adalah pendekatan manajemen terpadu yang bertujuan untuk terus meningkatkan kinerja produk, proses, dan layanan untuk mencapai dan melampaui harapan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengusulkan daftar "penting beberapa" CSF TQM untuk manfaat peneliti dan industri jasa praktisi.

PENDAHULUAN Konsep manajemen mutu (QM) yang cukup tua dan pertama kali berasal di Jepang setelah Perang Dunia Kedua dengan penekanan pada peningkatan kualitas dan menggunakan alat kontrol kualitas dalam pembuatan sektor. Kemudian, konsep QM pindah ke Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara lain dan diterapkan awalnya di manufaktur sektor. Sejak itu, ide QM telah telah berkembang pesat. Sekarang telah mengambil bentuk dalam serangkaian standar internasional dalam seri ISO 9000.

PENDAHULUAN (2) TQM adalah filosofi manajemen yang membantu mengelola organisasi untuk meningkatnya keseluruhan kinerja dan efektivitas dalam mencapai status kualitas di tingkat global (Zhang et al, 2000;. Yousof dan Aspinwall, 2000, 2001; Arumugam et al,. 2008). Selanjutnya, Dahlgaard dkk. (1998) berpendapat bahwa tidak ada resep standar untuk program TQM yang baik. Dari dua dekade terakhir kesadaran TQM telah jauh meningkat dan menjadi mapan bidang penelitian untuk akademisi (Yusof dan Aspinwall, 1999; Arumugam et al, 2008).

TINJAUAN LITERATUR Studi empiris dalam TQM menyarankan bahwa implementasi sukses TQM akan menghasilkan peningkatan keterlibatan karyawan, komunikasi, peningkatan produktivitas pelanggan, meningkatkan kepuasan, dan meningkatkan kompetitif keuntungan. Juga, tekanan kompetitif yang kuat telah memaksa industri jasa untuk mengadopsi QM alat dan teknik untuk menawarkan kualitas produk dan jasa yang lebih tinggi sebagai cara untuk menyenangkan dan mempertahankan pelanggan mereka utuh. (Prajogo dan Sohal, 2003; Antony dkk, 2002;. Tsang dan Antony, 2001).

Apa itu Faktor Keberhasilan Kritis Brotherton dan Shaw (1996) 710 F. Thalib, Z. Rahman, MN Qureshi CSF didefinisikan sebagai "hal-hal penting yang harus dicapai oleh perusahaan atau daerah akan menghasilkan kompetitif leverage terbesar". Mereka menekankan bahwa CSF tidak tujuan, tetapi adalah tindakan dan proses yang dapat dikendalikan oleh manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.

Faktor Keberhasilan Kritis TQM dalam Industri Jasa Behra dan Gundersen (2001) praktek TQM dibahas 11 yang berkontribusi bagi keberhasilan dalam program TQM. Mereka adalah: kompensasi, pembandingan, pelatihan manajemen, pemberdayaan, teknologi manajemen, penilaian, proses manajemen, partisipasi, kerja sama tim, dan pelatihan dan hasil pengukuran. Thalib dan Rahman (2010b) mengidentifikasi sembilan penting CSF TQM dalam tinjauan pustaka mereka pada implementasi TQM dalam pelayanan industri, mereka adalah: manajemen puncak komitmen, fokus pelanggan, pelatihan dan pendidikan perbaikan, terus menerus dan inovasi, manajemen pemasok, keterlibatan karyawan, karyawan dorongan, pembandingan, dan kualitas informasi dan kinerja.

TUJUAN PENELITIAN DAN METODOLOGI Tujuan dari penelitian ini adalah pertama, untuk menerapkan analisis Pareto kualitas alat dan penyortiran dari CSF dalam urutan menurut frekuensi kejadian diperoleh dari tinjauan literatur ini. Kedua, untuk menyelidiki dan mengusulkan disusun dan akhir daftar "penting beberapa" CSF TQM yang bisa bermanfaat bagi peneliti dan praktisi industri jasa. Metodologi yang diterapkan dalam Penelitian ini secara mendalam literatur Tinjauan dari mereka studi berfokus pada QM / TQM CSF / praktek baik alam, pelayanan industri atau manufaktur dan jasa industri baik, dan studi yang berkorelasi QM / TQM CSF / praktek dengan organisasi / bisnis hasil kinerja.

ANALYSIS PARETO Analisis Pareto adalah teknik statistik dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk pemilihan sejumlah tugas yang menghasilkan keseluruhan efek yang signifikan. Ini adalah salah satu yang paling umum digunakan, dan mudah untuk diterapkan. Pareto analisis adalah relatif sederhana metodologi yang digunakan ketika mencoba untuk menentukan tugas atau faktor dalam organisasi akan memiliki dampak yang paling baik (Cervone, 2009).

Analysis Pareto dari Faktor Keberhasilan Kritis bagi TQM

Analysis Pareto dari Faktor Keberhasilan Kritis bagi TQM (2) Dari hasil Pareto diatas terdapat 9 fokus untuk meningkatkan industri jasa ini : 1. top-management commitment, 2. customer focus and satisfaction, 3. training and education, 4. continuous improvement and innovation, 5. quality information and performance measurement, 6. supplier management, 7. employee involvement, 8. employee encouragement, and 9. process management. Dengan rata-rata 8,27 dan frekuensi occurances adalah 3,89 %.

DISKUSI dan KESIMPULAN Pertama, menempatkan "atas komitmen manajemen" untuk TQM sebagai dasar atau pondasi yang dianjurkan. Dari 39 makalah penelitian terakhir, 87 % dari mereka menganggap "atas komitmen manajemen" sebagai CSF penting dari industri jasa. Ini menyimpulkan bahwa tanpa dukungan terlihat dan aktif dari para top manajemen program mendukung TQM adalah tidak mungkin untuk berhasil. Setelah itu, pilar kedua dari program TQM adalah "fokus pelanggan dan kepuasan". Faktor ini adalah yang kedua paling penting untuk implementasi TQM yang efektif dan didukung oleh 77 persen dari makalah penelitian dari tinjauan literatur ini. Dengan demikian, industri jasa terus menerus harus mengevaluasi persepsi dan harapan pelanggan secara teratur untuk perbaikan terus- menerus. Langkah-langkah perlu dilakukan perbaikan yang mungkin, bukan hanya memonitor pekerjaan orang. Faktor penting lain yang industri jasa dapat memilih di masa depan dapat berkisar 6-9 CSF seperti yang dilaporkan dalam penelitian ini.

DISKUSI dan KESIMPULAN (2) Adapun langkah–langkah yang harus dilakukan oleh top management agar dapat meningkatkan kualitas di dalam industri jasa adalah : 1. Top-manajemen industri jasa perlu memahami pentingnya budaya kualitas sebagai senjata strategis. 2. Top manajemen industri jasa butuh untuk berkomunikasi dan menjelaskan tujuan kualitas dan kebijakan untuk karyawan internal. 3. Partisipasi teratur dari tim top management dalam proses akan memotivasi karyawan untuk mengambil bagian aktif dalam kegiatan berkualitas.