Descriptive Statistic
Asal- Usul kata “Status” (bahasa Yunani yang berarti “State” = Negara) Istilah ini mula-mula diartikan sebagai kumpulan data tentang negara, termasuk catatan mengenai penduduk, pemilikan tanah, angka kelahiran, kematian, dsb.
Definisi Statistics is the science of data. This involves collecting, classifying, summarizing, organizing, analyzing, and interpreting numerical information (McClave and Sincich, 2003). Statistics is the science of designing studies, gathering data, and then classifying, summarizing, interpreting, and presenting these data to explain and support the decisions that are reached (Sanders and Smidt, 2000).
DISTRIBUSI FREKUENSI a. Menentukan jumlah kelas K = 1 + 3,3 Log N b. Menentukan interval kelas Ci = Range / K c. Menentukan Lower class limit dan Upper Class Limit yaitu batas atas dan batas bawah dari suatu kelas Mid Point MP = (Lower Limit + Uper limit)/2
Menentukan jumlah kelas K = 1 + 3,3 Log N K = jumlah kelas N = banyaknya frekuensi 3.3 = bilangan konstan
Menyusun data dalam bentuk Array 41 45 49 51 52 53 55 56 56 57 57 58 59 59 60 61 61 62 63 63 65 65 65 67 67 67 67 69 69 69 69 70 71 71 71 73 73 73 73 73 75 75 77 77 77 77 79 81 83 83 87 89 89 91 91 91 92 93 94 96 a. Menentukan jumlah kelas K = 1 + 3,3 Log N K = 1 + 3,3 Log 60 K = 1 + 3,3 (1,78) K = 6,8 atau 7 b. Menentukan Interval Kelas = 8,09 dibulatikan 9
Histogram dan Poligon
Arithmatic Mean (Rata-rata Hitung) Metode Panjang f = frekuensi n = jumlah data X = nilai data A = Assumed mean Ci = interval kelas d = deviasi dalam interval Metode Pendek
Arithmatic Mean (Rata-rata Hitung) Rata-rata hitung sederhana (Simple Arithmatic Mean) Contoh Data tidak Berkelompok Data berikut adalah besarnya uang saku yang dikirim oleh 10 orang tua mahasiswa dari luar Yogya ( dalam ribuan rupiah ) adalah sebagai berikut : 300 450 350 600 575 250 625 650 650 550
Rata-rata Hitung Terbobot (Weighted Mean) Tiap kasus atau frekuensi dikalikan dengan bobot, kemudian dibagi dengan jumlah bobot.
Weighted Mean Secara subyektif Pemberian faktor penimbang didasarkan pada pandangan masing-masing individu Secara obyektif Penentuan faktor penimbang ditentukan berdasarkan arti penting barang Rumus Jenis Barang Harga per Kg ( X) Weight Subyektif Weight Obyektif Beras Gula Garam Rp. 5.000 Rp. 3.750 Rp. 900 5 3 2 50 kg 5,0 kg 0,5 kg ∑ Ws = 10 ∑ Wo = 55,5
Contoh Kasus Kelas F Nilai Tengah (x) F x d fd 30 - 39 40 - 49 50 - 59 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99 4 6 8 12 9 7 34,5 44,5 54,5 64,5 74,5 84,5 94,5 138 267 436 774 670 591 378 -3 -2 -1 1 2 3 -12 -8 +9 +14 +12 50 3.225
Median Median suatu rangkaian data adalah nilai tengah dari rangkaian data yang telah disusun secara berurut. Data tak Berkelompok Data Bercacah Ganjil 2 3 4 5 5 Cari letak median
Median Data tak berkelompok Data Bercacah Genap 2 3 4 5 5 6
Contoh Median Distribusi F Tepi Kelas F Kum 30 - 39 40 - 49 50 - 59 30 - 39 40 - 49 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 - 99 4 6 8 12 9 7 29.5 39.5 49.5 59.5 69.5 79.5 89.5 99.5 10 18 30 39 46 50 601 1 Md=25 Letak median = N/2 = 50/2 = 25
Modus atau Mode Modus dari suatu rangkaian data adalah nilai data yang paling sering muncul (frekuensi terbesar) dalam rangkaian data itu. a. Data: 2 3 4 5 6 Karena data ini masing-masing frekuensi (kemunculan)-nya hanya 1, maka dikatakan tidak memiliki modus. b. Data: 2 3 4 4 5 6 Frekuensi terbesar ada 1 (nilai empat muncul dua kali). Jadi modusnya adalah 4. Rangkaian data yang memiliki satu modus disebut Mono- modus. c. Data: 2 3 4 4 5 6 6 7 Frekuensi terbesar ada dua (muncul dua kali) yaitu angka 4 dan 6. Jadi modus rangkaian data ini adalah 4 dan 6. Rangkaian data ini memiliki 2 Modus atau disebut Bi-modus.