Terdapat dua klas kisi, yaitu

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KRISTAL FOTONIK 1 DIMENSI
Advertisements

DISKUSI 4-4 Titik R pada saat t = 1 s berada pada posisi (2,1) m, dan
MOLEKUL, ZAT PADAT DAN PITA ENERGI
Bentuk Koordinat Koordinat Kartesius, Koordinat Polar, Koordinat Tabung, Koordinat Bola Desember 2011.
KRISTAL.
Struktur Material Padat
Jenis Ikatan pada zat padat :
STRUKTUR KRISTAL ZAT PADAT
Transformasi geometri.  Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.  Perubahan yang (mungkin) terjadi: Kedudukan / letak Arah Ukuran.
Vektor dan Skalar Vektor adalah Besaran yang mempunyai besar dan arah.
Kristal.
Mengenal Sifat Material Struktur Kristal dan Nonkristal
Bab 5 TRANSFORMASI.
Bab 1 ZAT PADAT IKATAN ATOMIK DALAM KRISTAL.
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
Ikatan Hidrogen Atom H hanya punya 1 elektron, diharapkan berikatan kovalen dengan semua atom. Molekul H2O, ikatan kovalen antara 2 atom H dan 1 atom O,
Media Pembelajaran Kimia SMA
GAYA ANTARMOLEKUL Astri Ani NIM
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
Simetri dan kristal.
ALJABAR LINIER & MATRIKS
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
Non-Ferro Metal.
STRUKTUR KRISTAL Prof. Drs.H.Darsono, M.Sc
ZAT PADAT.
Terapan Integral Lipat Dua
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
HUKUM COULOMB Pertemuan 1
VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
VEKTOR-VEKTOR DALAM RUANG BERDIMENSI 2 DAN RUANG BERDIMENSI 3
SOLID SURFACES PERMUKAAN PADATAN.
Hellna Tehubijuluw Kimia Anorganik, Kimia – FMIPA Unpatti
Pertemuan <<3>> <<IKATAN KIMIA>>
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
Bentuk molekul Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
BILANGAN BULAT Bilangan Bulat Operasi Hitung pada Bilangan Bulat
MODUL 8 Deformasi Logam 1. Deformasi elastis logam
VIBRASI KRISTAL x x+dx dx 3.1. Gelombang Elastis
PENGERTIAN SUDUT JURUSAN
IKATAN KIMIA.
Air.
MATEMATIKA 4 TPP: 1202 Disusun oleh
INTEGRAL GARIS SKALAR DAN INTEGRAL PERMUKAAN
Gaya Antar Molekul Zulian Rachman, S.Pd
Lanjutan Elektrostatis
Transformasi Geometri Sederhana
Ikatan Kimia ION KOVALEN LOGAM I. HIDROGEN G. van der Waals L-NL
Transformasi geometri
dan Transformasi Linear dalam
Kristal Gabriel Sianturi MT.
VektoR.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
BAB 4 VEKTOR Home.
BAB II DIFRAKSI OLEH KRISTAL. BAB II DIFRAKSI OLEH KRISTAL.
Gambar 8.1 MODUL 8. FISIKA DASAR I 1. Tujuan Instruksional Khusus
Crystal Structure.
Pertemuan 1 By Retno Ringgani, S.T., M.Eng
Aljabar Linier Vektor Oleh: Chaerul Anwar, MTI.
ALJABAR LINIER & MATRIKS
Sifat Sifat Bilangan Real
METALURGI FISIK.
Ikatan Kimia ION KOVALEN LOGAM I. HIDROGEN G. van der Waals L-NL
Vektor Indriati., ST., MKom.
Gaya Antar Molekul Ridho Ananda, S.Pd. Gaya Elektrostatik 1. Ikatan kovalen polar terbentuk karena antar atom yang berikatan kovalen memiliki perbedaan.
Pertemuan <<4>> <<KRISTAL>>
IKATAN LOGAM ANDI SATRIANI G2J Ikatan Logam Model-Model Ikatan Struktur Logam Unit Sel Alloy.
Kelompok 12 Nama: Nadia Ramadhanty ( ) Ria Monica ( ) FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2019 FISIKA.
Struktur kristal Struktur kristal adalah salah satu aspek terpenting dari ilmu dan teknik material karena banyak sifat material bergantung pada struktur.
Transcript presentasi:

Terdapat dua klas kisi, yaitu STRUKTUR KRISTAL Kisi Kristal Struktur seluruh kristal dapat digambarkan dalam bentuk apa yang yang disebut sebagai kisi kristal atau kisi. Pada setiap titik kisi dapat ditempati oleh satu atom atau suatu kelompok atom. Kisi kristal dapat dipandang sebagai suatu kerangka, dan kristal real diperoleh dengan menempatkan satu atom atau lebih pada setiap titik kisi kerangka bersangkutan. Terdapat dua klas kisi, yaitu Kisi Bravais. Dalam kisi Bravais seluruh titik kisi adalah ekuivalen, oleh karenanya seluruh atom dalam kristal sama jenisnya. Kisi non Bravais terdapat titik-titik kisi yang tidak ekuivalen.

Basis dan Kisi a. Ruang kisi . . . . b. basis

c. Struktur Kristal Gambar. Struktur Kristal, Basis dan Ruang Kisi

Struktur kristal real terbentuk bila atom-atom basis ditempatkan secara identik pada setiap titik kisi. Relasi logikanya adalah : Kisi + Basis = Struktur Kristal Setiap basis baik komposisi, susunan maupun orientasinya adalah identik. Setiap titik kisi tiga dimensional dapat ditulis sebagai ujung dari vektor kisi, sehingga berlaku hubungan. Rn=n1a, + n2b + n3c (1)   a, b, dan c adalah vektor; n1, n2 dan n3 adalah bilangan yang harganya tergantung pada titik kisinya.

C B A Titik A (n1, n2) = (0,-1), B (n1, n2) = (0,0); C (n1, n2) = (1,1),

Kisi memiliki simetri translasi atas seluruh perpindahan vektor kisi Rn dimana vektor translasi a, b, c sedemikian rupa susunan atom-atom tampak sama baik dilihat dan titik r maupun r’ , dengan r’= r + T ; T = n1a + n2b + n3c (2) vector a, b, c tak sebidang (non-koplanar) Vektor kisi dan translasi a, b, c adalah primitif jika kedua titik r, r’ dari mana susunan atomik selalu tampak sama memenuhi pers. 2 dengan memilih bilangan n1, n2 dan n3 yang tepat, sedemikian rupa sehingga sumbu kristal a, b, c membentuk tiga tepi pembatas suatu parallelepipeda.

Sel primitif dari suatu ruang kisi dalam tiga dimensi, volume yang dibatasi oleh vektor basis a, b, c adalah satu unit sel dari kisi. a b c Gambar sel satuan Parallelepida yang didefinisikan oleh sumbu primitif a, b, c disebut dengan sel primitif. Satu sel primitif adalah volume minimum dari satu satuan sel (unit cel) Volume parallelipepida dengan sumbu a, b, c adalah : V = | a . b x c |

Sistem Kristal Kisi kristal dapat dipetakan kembali pada dirinya sendiri dengan suatu operasi simetri : translasi, refleksi pada suatu bidang, rotasi sekitar suatu sumbu (1, 2, 3, 4 atau 6 kali : rotasi 2 , 2 /2, 2/3 , 2/4  dam 2/6 ), Glide (refleksi + translasi, screw (rotasi + translasi)) Terdapat 5 tipe dasar kisi bravais Terdapat 14 kisi bravais, yang mana dapat dibagi menjadi 7 sistem kristal yang dikarakterisasi oleh bentuk dan simetri unit selnya

Karakteristik Unit Sel Karakteristik Simetri No Sistem Bravais Karakteristik Unit Sel Karakteristik Simetri Simbul kisi 1 Triclinik Sederhana a  b  c  j  = 90 Tidak ada P 2 Monoclinik Sederhana Berpusat-dasar  =  = 90  j Satu sumbu rotasi lipat – 2 C 3 Orthorhombi k Berpusat-dasar Berpusat-tubuh Berpusat-muka  =  = j = 90 Tiga sumbu rotasi lipat – 2 saling ortogonal I F 4 Tetragonal a = b  c Satu sumbu rotasi lipat – 4

5 Cubik Sederhana Berpusat- tubuh Berpusatmuka a = b = c  =  = j = 90 4 sumbu rotasi lipat – 3 P I F 6 Trigonal (Rhombohedrad)  =  = j  90 Satu sumbu rotasi lipat – 3 7 Hexagonal a  b  c  =  = 90  = 120

Gambar Sebuah sel primitive BCC

Sederhana Berpusat- tubuh Berpusat- muka Volume sel konvensional a3 Titik kisi pers sel 1 2 4 Volume sel primitif ½ a3 A3/4 Titik kisi per unit volume 1/a3 2/a3 4/a3 Jumlah tetangga terdekat 6 8 12 Jarak antar tetangga terdekat a 3 a/2 a/2 Jumlah tetangga terdekat kedua Jarak antar tetangga terdekat kedua 2 a Fraksi pengisian* 0,524 0,680 0,74

Sistem Indeks Bidang Kristal Indeks Miller dapat dicari sebagai berikut : Tentukan perpotongan sepanjang sumbu vektor a, b, c dan jika perpotongan tersebut adalah x, y, z sebagai fraksi perkalian dari a, b dan c. maka didapatkan tiga fraksi. Lakukan invers dari fraksi tersebut dan direduksi dengan suatu bilangan n sehingga diperoleh bilangan bulat terkecil indeks h, k, l Jika bidang memotong sumbu pada sisi negatif dengan titik asal, indeksdapat diberi tanda negatif diatas indeks misalnya (h k l). Misalnya, x = 3a, y = 2b, z = 2c. Invers fraksionalnya adalah Dengan mengambil n = 6 sehingga indeks Millernya adalah (h k l) = (2 3 3)

(010) (001) (020) (101) (111) (222)

Secara umum, jarak antara bidang dh k l : Jarak antar bidang untuk ke-7 sistem sbb Kubus Tetragonal Orthorombik Heksagonal

V = volume satu satuan sel triklinik Rhombohedral Monoklinik Triklinik V = volume satu satuan sel triklinik S11=b2c2sin2α S12=abc2(cos α.cos  - cos ) S22=a2c2sin2 S23=a2bc(cos .cos  - cos α) S33=a2b2sin2 S13=ab2c(cos . cos α - cos )

Struktur Kristal Sederhana 1) Struktur Sodium Klorida 2). Struktur Cessium Klorida Cl- Cl- Na+ Cs+

3). Struktur Heksagonal Paket Tertutup (HCP) B 3). Struktur Heksagonal Paket Tertutup (HCP) A B A B A B

4). Struktur Intan adalah FCC dengan basis dua atom identik, yaitu atom karbon. Posisi kedua atom tersbeut adalah pada 000 dan ¼ ¼ ¼. 1/2 1/4

6) Struktur Silikon Tetrrafluorida 5). Struktur Perovskite = Ba = O = Ti

IKATAN KRISTAL Bagaimana suatu kristal dapat terikat ?. Energi kisi (digunakan dalam pembicaraan kristal-kristal ionic) didefinisikan sebagai energi yang harus diberikan pada kristal untuk dapat memisahkan komponen-komponennya menjadi ion-ion bebas. Kristal dari Gas-Gas Inert Kristalnya adalah isolator transparan, berikatan lemah, memiliki suhu leleh yang rendah. Distribusi elektron dalam kristal hampir sama dengan distribusi elektron pada atom-atom bebasnya. Energi kohesif sstu atomnya di dalam kristal hanya 1%   A. Interaksi Van der Waals - London Andaikan dua atom gas inert yang identik dipisahkan oleh jarak R dengan R << C jari-jari atom. Atom-atom gas inert memperlihatkan adanya kondisi kohesif, karena atom-atomnya menginduksi momen-momen dipol satu sama

(6) x1 + - x2 R Jika P1 dan P2 adalah momentum masing-masing osilator dan C adalah konstanta gaya, m = masa osilator. Hamiltonian sistem (tak terganggu) adalah Setiap osilator tak terkopel memiliki frekuensi o dan konstanta gaya C = mo2. Energi interaksi coulomb dua osilator adalah

Bila |x1| dan |x2| << R, maka solusi diperoleh : Penyelesaian bagi x1 dan x2 adalah : Momentum bagi dua modus, Ps dan Pa : Dengan demikian, Hamiltonam total H adalah H0 + H1,

Frekuensi dua osilator tergandeng adalah : Setelah tergandeng energinya berkurang sebesar U, Ini disebut dengan interaksi Van der Waals (dikenal juga sebagai interaksi London, atau interaksi induksi dipol-dipol).

B. Interaksi Tolak-Menolak Dua atom yang saling didekatkan satu sama lain, distribusi muatan kedua atom secara bertahap akan saling tumpang tindih. Pada saat jarak pisah tertentu energinya adalah bersifat tolak-menolak, sebagai konsekuensi dari prinsip larangan Pauli. Bila distribusi muatan dari dua atom saling tumpang tindih, elektron pada atom B akan menempati keadaan pada atom A yang telah ditempati elektron pada atom A itu sendiri, atau sebaliknya. Pada kasus gas inert, potensial tarik-menarik berjangkauan jauh dan potensial tolak-menolaknya secara empiris adalah berbentuk B/R12 dengan B adalah konstanta (positif). Energi potensial total dua atom pada jarak R adalah : dengan  dan  adalah parameter baru dan A  46; B  412. Harga  dan  untuk bebrapa gas inert diberikan pada Tabel 4. Persamaan 14 ini dikenal sebagai potensial Lennard – Jones.

Jika di dalam kristal terdapat N atom, energi potensial totalnya adalah : pijR adalah jarak antara atom acuan ke-i dengan atom lain j, yang diungkapkan dalam bentuk jarak lingkungan terdekat R. Energi kohesif kristal dari gas inert pada temperatur absolut nol dan pada tekanan nol dengan Pada R = R0 Utot=-8.6N

Ikatan Ionik Kristal ionik dibentuk oleh ion positif dan negatif. Ikatan ionik dihasilkan oleh interkasi elektrostatik ion-ion bermuatan berlawanan. Bila ion Na+ dan ion Cl- saling berdekatan satu sama lain, energi tarik-menarik Coulomb pada jarak pisah antar inti R relatif terhadap energi nol pada jarak tak terhingga adalah : Bentuk lain interaksi tolak menolak yang secara luas digunakan adalah dalam bentuk empiris = panjang karakteristik, ukuran jangkauan interaksi Energi interaksi antara ion ke i dan ion lain (energi Madelung) adalah

Jika Uij adalah energi interaksi antara ion i dan j, kita definisikan Ui adalah jumlah seluruh interaksi yang terlibat. Kontribusi interaksi Van der Waals pada eneri kohesif dalam kristal ionik Energi total pada kristal yang terkomposisi atas Ñ molekul atau 2 N ion adalah diungkapkan sebagai, dengan z adalah jumlah ion-ion terdekat dan atau adalah konstanta Madelung

Ikatan Kovalen Ikatan kovalen disebut juga ikatan valensi atau homopolar, adalah ikatan pasangan elektron dimana setiap atom memberikan sebuah elektronnya untuk berpartisipasi dalam ikatan. Elektron-elektron yang membentuk ikatan secara parsial terlokalisasi dalam suatu daerah diantara dua atom sehingga pada daerah tersebut kerapatan muatan elektronya tinggi. Spin dari dua elektron dalam ikatan adalah antiparalel sehingga terjadi ikatan yang kuat Ikatan Hidrogen Atom hidrogen netral hanya memiliki satu elektron, dapat terikat secara kovalen dengan hanya satu elektron. Dalam kondisi tertentu atom hidrogen dapat terikat dengan atom lain yang memiliki karakter keelektronegatifan yang tinggi, seperti pada fluorine, oksigen, nitrogen. Atom hidrogen diikat oleh gaya yang cukup kuat pada atom lain, membentuk ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen kekuatannya bervariasi dari 0,1 sampai 0,5 eV per-ikatan

Ikatan Logam Logam dikatakterisasi oleh adanya konduktivitas yang tinggi dan adanya sejumlah elektron yang dapat bergerak bebas yang disebut dengan elektron konduksi. Elektron valensi pada atom dapat menjadi elektron konduksi dalam logam. Elektron-elektron valensi dari atom yang membentuk logam menjadi milik bersama dan terbentuk sejenis “gas elektron”. Interaksi antara gas elektron dengan inti (corl) positif menimbulkan gaya kohesif yang kuat.