ASSALAMU ALAIKUM W.W.
1. HORMON ADENOHIPOFISIS
PENDAHULUAN ÜSekresi hormon hipofisis anterior dikontrol oleh hipotalamus, juga dipengaruhi banyak faktor a.l. oleh hormon alamiah, analog & antagonis hormon. ÜHubungan antara hipofisis anterior dg jaringan perifer yg dipengaruhinya merupakan contoh mekanisme umpan balik. ·Hormon hipofisis anterior mengatur sintesis dan sekresi hormon dan zat-zat kimia di sel target; dan sebaliknya: ·Hormon yg disekresi tsb mengatur juga sekresi hipotalamus dan/atau hipofisis. ÜKonsep ini mendasari diagnosis dan terapi hormon, dan mekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat.
HORMON ADENOHIPOFISIS Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan 10 hormon: ·6 hormon tlh diketahui fungsinya pd manusia · 4 hormon belum banyak diketahui perannya. ÜHormon yg dihasilkan oleh hipofisis anterior – berupa polipeptid : · hormon pertumbuhan (GH), · prolaktin (PRL), · kortikotropin (ACTH); berupa glikoprotein : · tirotropin (TSH); · luteinizing hormon (LH = ICSH) dan · hormon pemacu folikel (FSH).
HORMON ADENOHIPOFISIS Hormon glikoprotein td 2 sub-unit yi dan yg masing-masing mempunyai gugus karbohidrat dan asam sialat. Spesifisitas hormon ini ditentukan oleh sub-unit b dan gugus karbohidratnya. Ü Hormon hipofisis spesifik utk tiap spesies, shg sumber yg memenuhi syarat hanya didpt dr ekstrak hipofisis manusia post-mortem. Ü Saat ini digunakan cara rekayasa genetik utk produksi hormon pertumbuhan dg jml relatif besar disertai kemungkinan utk melakukan modifikasi kimiawi. Ü Hormon hasil rekayasa genetik lebih disukai.
2. HORMON PERTUMBUHAN
berupa polipeptida dg bm 22.000. 2. HORMON PERTUMBUHAN berupa polipeptida dg bm 22.000. merupakan 10% dr berat kelenjar hipofisis kering.
2.1 FAAL PERTUMBUHAN. ÜFungsi fisiologi: adl thd pertumbuhan. Üdefisiensi: menyebabkan kekerdilan (dwarfisme), Ü Kelebihan hormon ini menyebabkan: ·gigantisme pada anak, dan ·akromegali pada orang dewasa. ÜHormon lain yg juga berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan normal yi: ·hormon tiroid, insulin, androgen dan estrogen.
PERTUMBUHAN … ÜPemberian hormon pertumbuhan pada penderita hipopituitarisme menyebabkan pertumbuhan normal apabila pengobatan dimulai cukup dini. ÜPematangan alat kelamin tidak terjadi tanpa pemberian hormon kelamin atau gonadotropin. ÜGigantisme dan akromegali tidak pernah dilaporkan terjadi akibat terapi dg hormon ini.
EFEK THD METABOLISME ÜHormon pertumbuhn terutama mempengaruhi metabolisme karbohidrat dan lemak, mekanismenya belum jelas. Hormon lain yi insulin, glukokortikoid, katekotamin dan glukagon juga berpengaruh thd pengaturan zat-zat ini. Pengaruh hormon ini thd metabolisme karbohidrat saling berkaitan. Ü Hormon pertumbuhan memperlihatkan efek antiinsulin yi meninggikan kadar gula darah, tetapi di samping itu juga berefek seperti insulin yi menghambat penglepasan asam lemak dan merangsang ambilan asam amino oleh sel.
EFEK THD METABOLISME ÜHormon pertumbuhan terbukti berpengaruh pada penyakit DM. Penderita DM sangat sensitif thd terjadinya hiperglikemia oleh hormon pertumbuhan. ÜHormon pertumbuhan memperlihatkan keseimbangan positif utk N, P, Na, K, Ca dan Cl, unsur-unsur terpenting utk membangun jaringan baru. Nitrogen terutama terdpt dalam asam amino; di bawah pengaruh hormon pertumbuhan jml asam amino yg dibawa ke dalam jaringan utk membentuk protein meningkat, shg kadar N dalam darah (urea) menurun, sesuai dg efek anaboliknya.
Somatomedin (sulfation factor). Somatomedin ialah sekelompok mediator faktor pertumbuhan. In vitro, somatomedin meningkatkan inkorporasi sulfat ke dalam jaringan tulang rawan, karena itu zat ini dulu disebut sulfation factor. Kmd ternyata bahwa masih banyak efek lain yg dpt ditimbulkan shg zat ini disebut somatomedin. Zat dg aktivitas seperti somatomedin juga terdpt dalam serum manusia; zat ini bertambah pada akromegali dan menghilang pada hipopituitarisme. In vitro, juga merangsang sintesis DNA, RNA dan protein oleh kondrosit. Ternyata efek somatomedin sangat luas, mencakup berbagai efek hormon pertumbuhan.
Somatomedin (sulfation factor) … Somatomedin dibuat terutama di hepar, selain itu juga di ginjal dan otot. Zat-zat ini disintesis sbg respons thd hormon pertumbuhan dan tidak disimpan. Somatomedin menghambat sekresi hormon pertumbuhan melalui mekanisme umpan balik. Sejml kecil pasien dg gangguan pertumbuhan familial tak memiliki cukup somatomedin meskipun kadar hormon pertumbuhannya normal, dan pemberian hormon pertumbuhan pada penderita ini tidak memperbaiki gangguan pertumbuhan.
2.2. PENGATURAN Sekresi hormon pertumbuhan secara fisiologis diatur oleh hipotalamus. Hipotalamus menghasilkan faktor penglepas hormon pertumbuhan (GHRF - growth hormone releasing factor) yg merangsang sekresi hormon pertumbuhan. Selain itu dalam hipotalamus juga dijumpai somatostatin (GH-RIH -growth hormone releasing inhibitory hormone) yg menghambat sekresi beberapa hormon antara lain hormon pertumbuhan. Dg demikian hipotalamus memegang peran dwifungsi dalam pengaturan hormon ini. Pada waktu istirahat sebelum makan pagi kadar hormon pertumbuhan 1-2 ng/mt, sedangkan pada keadaan puasa sampai 60 jam, meningkat perlahan mencapal 8 ng/ml. Kadar Ini selalu meningkat segera setelah seseorang tertidur. Pada orang dewasa kadar hormon pertumbuhan meningkat terutama hanya waktu tidur; sedangkan pada remaja juga meningkat waktu bangun. Kadar pada anak dan remaja lebih tinggi dibanding kadar pada dewasa. Pada anak, hipoglikemia merupakan perangsang yg kuat shg menyebabkan kadar hormon pertumbuhan meningkat. Pada hipoglikemia karena insulin misalnya, kadar hormon pertumbuhan dpt mencapai 50 ng/ml. Kerja fislk, stress dan rangsangan emosi merupakan perangsangan (stimulus) fisiologis utk meningkatkan sekresi hormon ini. Beberapa obat dpt mempengaruhi sekresi hormon pertumbuhan, mungkin dg jalan mempengaruhi sekresi/aktivitas zat-zat pengatur hormon Ini. Pada orang normal, glukokortikoid dosis besar menghambat sekresi hormon pertumbuhan. Kemungkinan besar inilah salah satu sebab mengapa pemberian glukokortikoid pada anak menghambat pertumbuhan. Sekresi hormon pertumbuhan yg berlebihan dpt ditekan dg pemberian agonis dopamin. Dopamin diketahui merangsang sekresi hormon pertumbuhan pada orang normal, tetapi pada akromegali dopamin justru menghambat sekresi hormon tsb. Bromokriptin, suatu agonis dopamin derivat ergot, dipakai utk menekan sekresi hormon pertumbuhan pada penderita tumor hipofisis. Efek bromokriptin tidak segera terlihat, penurunan kadar hormon dalam darah terjadi setelah pengobatan dalam jangka panjang. Sekresj hormon pertumbuhan kembali berlebihan setelah pemberian bromokriptin dihentikan. Bromokriptin juga menekan sekresi prolaktin yg berlebihan yg terjadi pada tumor hipofisis. Antagonis serotonin (5-HT) misalnya siproheptadin dan metergolin, antagonis adrenergik misalnya fentolamin, juga dpt menghambat sekresi hormon pertumbuhan, tetapi efeknya lemah dan tidak konsisten. Somatostatin meskipun dpt menghambat sekresi hormon pertumbuhan, tidak digunakan utk pengobatan akromegali terutama karena menghambat sekresi hormon-hormon lain.
2.3. INDIKASI Selama ini indikasi hormon pertumbuhan hanya dibatasi utk mengatasi kekerdilan akibat hipopituitarisme. Dg ditemukannya cara rekayasa genetika utk memproduksi hormon ini secara mudah dalam jml besar, ada kemungkinan penggunaannya utk mengatasi gangguan pertumbuhan akan lebih luas. Efektifitas hormon ini pada delisiensi partial dan anak pendek yg normal hanya tampak di awal terapi. Utk indikasi ini sulit ditentukan siapa yg perlu diobati, kapan pengobatan dimulai dan kapan berakhir. Juga perlu disertai penanganan psikologis, yg akan sangat penting artinya bila terapi gagal. Berbagai usulan bermunculan dalam 10 tahun terakhir ini, antara lain anjuran penggunaan pada anak pendek yg tingginya dibawah 10% populasi dan berespons thd terapi hormon pertumbuhan yg dicobakan dulu selama 6 bulan. Bagaimanapun penggunaan hormon ini pada kasus tanpa defisiensi hormon berhadapan dg pertimbangan etis. Perlu pertimbangan manfaat-resiko yg lebih luas yi bukan hanya mempertimbangkan resiko etek samping serius misalnya akromegali, gangguan kardiovaskular, gangguan metabolisme glukosa yg terjadi pada kelebihan hormon endogen; tetapi juga resiko kejiwaan pada kegagalan terapi (perubahan persepsi pendek normal menjadi abnormal). Dg dibuatnya hormon ini secara rekayasa genetik keterbatasan pengadaan tidak akan menjadi masalah lagi. Kalau faktor biaya juga tidak menjadi masalah, perlu dipikirkan adanya batasan yg jelas mengenai indikasinya. Saat ini telah ada laporan penggunaan diluar indikasi yg telah jelas, misalnya penyalahgunaan oleh atlet utk mencapal tinggi dan bentuk badan tertentu dan pada orang lanjut usia utk menghambat proses penuaan. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa hormon pertumbuhan menyebabkan hal-hal yg menguntungkan utk atlet dan orang lanjut usia yi penurunan jml jaringan lemak, peningkatan jaringan otot, peningkatan BMR, penurunan total kolesterol, peningkatan kekuatan isometrik dan kemampuan kerja fisik; namun dampak pemakaian jangka lama belum diketahui, jadi indikasi tsb statusnya masih taraf penelitian. Hormon pertumbuhan perlu diberikan 3 kali seminggu selama masa pertumbuhan. Pada saat pubertas perlu ditambahkan pemberian hormon kelamin agar terjadi pematangan organ kelamin yg sejalan dg pertumbuhan tubuh. Evaluasi terapi dilakukan 6 bulan setelah pengobatan. Terapi dikatakan berhasil bila terlihat pertambahan tinggi minimal 5 cm. Tampaknya pengobatan lebih berhasil pada mereka yg gemuk. Pertumbuhan sangat kecil atau hampir tidak ada pada usia 20-24 tahun. Resistensi, yg sangat jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh timbulnya antibodi thd hormon pertumbuhan; hal ini dpt diatasi dg menaikkan dosis.
2.4. SEDIAAN Sediaan hormon pertumbuhan yg mula-mula digunakan dalam terapi ialah ekstrak hipefisis manusia hasil autopsi (somatropin), sebab hormon hasil ekstraksi hipofisis hewan tidak efektif pada manusia. Hormon pertumbuhan hasil rekayasa genetik kini telah digunakan dalam klinik. Penggunaan hormon hasil rekayasa genetik memperkecil kemungkinan efek samping yg ditimbulkan oleh bahan protein manusia yg belum tentu bebas penyakit. Hal ini menjadi masatah setelah ditemukannya kasus penyakit Creutzfeldt-Jacob, yi degenerasi susunan saraf yg disebabkan oleh virus Creutzfeldt-Jacob yg sulit dideteksi, shg kontaminasinya dalam sari hipofisis manusia tidak dpt dihindr. Kasus penyakit yg sangat jarang ini ditemukan pada penderita yg mendpt sediaan hormon pertumbuhan ekstraksi hipofisis manusia. Karena hal di atas, pada pertengahan 1985 beberapa negara, antara lain USA, telah melarang penggunaan sediaan sari hipofisis manusia.
SOMATREM. Hormon pertumbuhan yg dihasilkan dg cara rekayasa genetik ini memiliki 1gugus metionin tambahan pada terminal-N. Hal ini mungkin menjadi penyebab timbulnya antibodi dalam kadar rendah thd sediaan ini pada + 30% pasien, adanya antibodi ini tak mempengaruhi perangsangan pertumbuhan oleh hormon. Efek biologisnya sama dg somatropin. Satu miligram somatrem setara dg 2,6 IU hormon pertumbuhan. Kegunaan klinik. Diindikasikan utk defisiensi hormon pertumbuhan pada anak. Penggunaan pada defisiensi parsial dan anak pendek normal masih dalam taraf penelitian. Pemberiannya intramuskular tetapi pemberian subkutan ternyata sama efektif dan kurang sakit shg lebih disukai. Bila terapi tak berhasil setelah 6 bulan obat harus dihentikan. Dosisnya harus disesuaikan kebutuhan perorangan, maksimum 0,1 mg/kg tiga kali seminggu. Dosis total seminggu dpt juga dibagi dalam 6-7 kali pemberian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa respons lebih baik bila obat diberikan tiap hari. Pengobatan diteruskan sampai terjadinya penutupan epifisis atau bila tak ada lagi respons. Efek samping. Hiperglikemia dan ketosis (diabetogenik) bisa terjadi pada pasien dg riwayat diabetes melitus.
SOMATROPIN. Secara kimia identik dg hormon pertumbuhan manusia, tetapi dibuat dg rekayasa genetik. Efek biologik sama tetapi tidak ada resiko kontaminasi virus penyebab penyakit Creutzfeldt-Jacob. Satu miligram obat ini setara 2,6 IU hormon pertumbuhan. Kegunaan klinik. Sama dg somatrem. Efek samping dan interaksi obat. Pembentukan antibodi hanya pada 2% pasien, antibodi ini juga tidak menghambat efek perangsangan pertumbuhan. Glukokortikoid diduga dpt menghambat perangsangan pertumbuhan oleh hormon ini. Cara pemberian. IM dan SC seperti somatrem, begitu pula lama pengobatan. Dosis maksimum 0,06 mg/kg dibagi tiga kali pemberian dalam seminggu, atau 6-7 kali pemberian dalam seminggu. Ada juga yg menggunakan dosis sama dg somatrem. Telah diketahui bahwa umumnya pengobatan dg hormon pertumbuhan menunjukkan respons yg makin lama makin menurun. Suatu penelitian menunjukkan bahwa menaikkan dosis pada saat respons menurun dpt kembali meningkatkan respons, tanpa etek samping pada metabolisme karbohidrat maupun lipid, Saat penyuntikan mungkin mempengaruhi hasil. Penyuntikan pada malam hari kurang mempengaruhi pola metabolisme (lipid intermediate, serum alanin, laktat) dibandingkan pada pagi hari.
3. PROLAKTIN Prolaktin manusia berperan dalam fungsi fisiologik dan keadaan patologik tertentu. Rumus kimia prolaktin sangat mirip hormon pertumbuhan, sebagian rantai polipeptidanya identik dg hormon tsb. Prolaktin burung 80% identik dg prolaktin manusia yg juga sangat mirip dg prolaktin biri-biri.
3. PROLAKTIN … 3.1. FAAL Satu-satunya fungsi prolaktin adalah dlm laktasi. Prolaktin mempengaruhi fungsi kelenjar susu dlm mempersiapkan, memulai dan mempertahankan laktasi. Fungsi laktasi dipengaruhi oleh kortikosteroid, tiroid dan hormon kelamin yg semuanya tergantung pada hormon tropik hipofisis. In vitro prolaktin melancarkan proliferasi dan diferensiasi saluran dan epitel alveolar kelenjar susu, juga terjadi peningkatan sintesis RNA dan perangsangan sintesis protein susu serta enzim utk sintesis laktosa.
3. PROLAKTIN … Pada manusia prolaktin menghambat sekresi gonadotropin dan kerjanya pada gonad. Hisapan bayi sewaktu menyusu merupakan perang-sang sekresi prolaktin selama masa menyusui Meningginya kadar prolaktin mengakibatkan hambatan thd gonadotropin yg selanjutnya mempengaruhi fungsi ovarium. Hal tsb menjelaskan infertilitas sementara pd ibu yg menyusui. Laktogen uri insani (human placental lactogen). Zat ini tdp dlm urin serta memiliki efek laktogenik dan aktivitas hormon pertumbuhan. Secara imunologik zat ini mirip hormon pertumbuhan. Nama lainnya ialah somatomamotropin korion. Fungsinya diduga berhubungan dg nutrisi fetus, serta pertumbuhan dan perkembangannya.
3. PROLAKTIN … 3.2. PENGATURAN Pengaturan sekresi prolaktin berada di bawah pengaruh hipotalamus, uniknya faktor penghambat (Prolactin Release Inhibitoring Hormon - PRIH) leblh berperan dp faktor perangsang (Prolacting Releasing Factor - PRF). Obat yg dpt mempengaruhi kadar prolaktin dalam darah ialah reserpin, haloperidol, imipramin, klorpromazin dan amitriptilin, yg sebagian merupakan antagonis dopamin. Peningkatan kadar prolaktin oleh obat ini dpt disertai galaktore, sedangkan derivat ergot dan I-dopa menghambat sekresi prolaktin.
3. PROLAKTIN … Kadar normal prolaktin dalam darah 5-10 ng/ml, pada pria sedikit lebih rendah. Kadarnya meningkat pada masa hamil dan mencapai puncak pada saat partus (200 ng/ml), juga pada stres fisik dan mental, hipoglikemia dan fluktuasi kadar estrogen. Prolaktin diduga merupakan salah satu faktor yg berperan dalam terjadinya tumor mama. Pada tikus pemberian prolaktin meningkatkan insidens tumor mama, tetapi kadar prolaktin tidak meningkat pada penderita tumor mama. Agaknya hormon Ini hanya berperan sebagai faktor pembantu yg memudahkan terjadinya tumor. Pemberian prolaktin terbukti memudahkan terjadinya tumor mama pada tikus yg diberi zat karsinogenik.
3. PROLAKTIN … 3.3. IMPLIKASI KLINIK Berdasarkan terdptnya peningkatan prolaktin pada keadaan patologik tertentu, maka diharapkan penurunan kadar prolaktin pada keadaan tsb dpt memperbaiki keadaan. Pengendalian kadar prolaktin dpt dilakukan dg pemberian L-dopa atau bromokriptin. Bromokriptin lebih efektif utk tujuan ini dan dpt mengatasi galaktore, amenore sekunder dan hambatan ovulasi pada penderita tumor hipofisis anterior. Galaktore dan amenore hilang dalam beberapa minggu dan kehamilan dpt terjadi. Beberapa tumor penghasil prolaktin mengecil pada pengobatan dg bromokriptin. Bila pengobatan dihentikan, tumor akan tumbuh kembali.
3. PROLAKTIN … Menghentikan laktasi post-partum. Setelah melahirkan, kadar prolaktin tetap tinggi selama 2-3 minggu. Bila oleh suatu sebab laktasi harus dihentikan, bromokriptin diberikan selama 14 hari post partum. Penghentian bromokriptin setelahnya tidak akan disertai peninggian sekresi prolaktin dan laktasi. Dalam hal ini, begitu sekresi prolaktin dihambat dan rangsang hisapan bayi tidak ada maka kondisi hormonal yg diperlukan utk memulai kembali laktasi hilang. Tanpa pemberian bromokriptin, laktasi juga akan menghilang dg sendirinya bila tidak ada rangsang hisapan, tetapi biasanya disertai pembengkakan payudara yg menimbulkan nyeri.
4. GONADOTROPIN Hipofisis menghasilkan 2 jenis gonadotropin yg mengatur fungsi alat reproduksi, yi: hormon pemacu folikel (FSH = follicle stimulating hormone) dan luteinizing hormone (LH). Pada spesies tertentu hipofisis penting selama kehamilan, sedangkan umumnya kehamilan dpt berjalan tanpa hipofisis. Kadar gonadotropin dlm urin dpt diukur dg radioimmuno-assay berdasarkan antibodi spesifik thd gugus yg membedakan masing2 hormon hipofisis. Selain gonadotropin yg berasal dr hipofisis akan disinggung juga mengenai gonadotropin korion (CGH, chorionic gonadotropin hormone) yg berasal dr plasenta, serta LHRH yg mengatur sekresinya.
4. GONADOTROPIN … 4.1. KIMIA FSH, LH, CGH dan TSH (thyroid stimulating hormone) merupakan kelompok hormon peptida yg berbtk glikoprotein. Hormon ini terdiri atas sub-unit dan yg tidak identik dan tidak terikat secara kovalen. Sub-unit FSH hampir sama dg subunit LH dan TSH; sedangkan subunit spesiflk utk masing-masing hormon. Aktivitas hormon terletak pada subunit . Subunit terdiri dr urutan asam amino yg mirip antara 1 hormon dg yg lain tetapi gugus karbohidratnya berbeda. LH yg pada pria disebut interstitial cell stimulating hormone (ICSH), sifat fisik dan kimianya mirip FSH.
4. GONADOTROPIN … 4.2. FAAL FSH pd wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel Graaf. Di bawah pengaruh LH folikel yg telah berkembang akan mensekresi estrogen dan progesteron. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus luteum utk mensekresi estrogen dan progesteron. Proses terakhir dikenal sebagai aktivitas laktogenik, yg pada beberapa spesies berada di bawah pengaruh prolaktin.
4. GONADOTROPIN … Pada kehamilan, gonadotropin korion disekresi oleh uri mudigah 7 hari dan diserap ke dlm darah utk mempertahankn fase luteal. Pengaruhnya thd korpus luteum sangat mirip LH. FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, a.l. dg mempertahankan fungsi tubulus seminiferus. LH merangsang sel Leydig mensekresi testosteron.
4. GONADOTROPIN … 4.3. PENGATURAN Sekresi gonadotropin hipofisis diatur oleh hipotalamus melalui hormon penglepas (releasing hormone) dan oleh hormon seks steroid melalui mekanisme umpan balik. Hormon penglepas telah dpt dimurnikan, diidentifikasi struktur kimianya, dan disintesis. Hanya dikenal satu hormon penglepas utk kedua hormon gonadotropin hipofisis yi LHRH atau nama lainnya GnRH (LH releasing hormone atau Gonadotropin releasing hormone).
4. GONADOTROPIN … LHRH alam cepat terhidrolisis dalam plasma dg waktu paruh 4 menit. LHRH sintetik sangat efektif, pemberian 10-100 ug lV menyebabkan peninggian kadar gonadotropin plasma dg cepat. Hormon ini dpt merangsang ovulasi dan spermatogenesis baik pada hewan percobaan maupun manusia. Keuntungan penggunaan LHRH utk merangsang ovulasi dan kehamitan pada wanita amenore adalah tidak timbulnya efek samping ovulasi ganda dg akibat kehamilan ganda.
4. GONADOTROPIN … 4.4. INDIKASI Infertilitas. Gonadotropin berguna utk menginduksi ovulasi pada wanita yg kekurangan gonadotropin. Ovulasi terjadi pada 90% penderita yg diobati dg menotropin dan CG, dan 50% diantaranya menjadi hamil: 30% berupa kehamilan ganda; 20%-30% dr yg hamil mengalami keguguran. Komplikasi utama adalah pembesaran ovarium karena pematangan ovum ganda dg akibat kehamilan ganda. Gonadotropin juga mengembalikan kesuburan pada pria yg mandul akibat hipopituitarisme. Evaluasi utk efek ini baru terlihat setelah lebih dr 12 minggu.
4. GONADOTROPIN … 4.5. SEDIAAN Menotropin (Pergonal) ialah sediaan gonadotropin yg berasal dr urin wanita mati haid/menopause (HMG), mengandung aktivitas FSH dan LH sama banyak. Suntikan gonadotropin korion (HCG Pregnyl) berasal dr urin wanita hamil, mengandung 1500 unit/mg. Dosisnya 500-4.000 IU 2-3 kali seminggu selama beberapa minggu utk kriptorkisme atau hipogonadism pada pria. Gonadotropin serum kuda hamil (serum gonadotropin) mengandung sekurang-kurangnya 100 unit/mg.
.