LATAR BELAKANG MASALAH JUDUL ANALISIS LAPORAN ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI PADA TINGKAT LIKUIDITAS DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT & BANTEN APJ CIMAHI LATAR BELAKANG MASALAH Terjadinya fluktuasi selama 3 tahun baik dari current assets dan current liabilities yang dimiliki oleh perusahaan. Perubahan yang terjadi pada current assets dan current liabilities selama tiga periode tersebut diduga disebabkan oleh adanya penurunan pada jumlah kas bersih dari aktivitas operasi perusahaan
Tabel 1. 1 Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi (Realisasi) PT Tabel 1.1 Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi (Realisasi) PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cimahi Per 31 Desember 2004 - 2006 (Dalam Ribuan Rupiah) KETERANGAN REALISASI 2004 - 2005 2005-2006 2004 2005 2006 Perubahan % Penerimaan 960,206,721 1,013,149,159 1,089,537,972 52,942,438 5 76,388,813 7 Pengeluaran 954,399,246 1,012,116,929 1,088,660,128 57,717,683 6 76,543,199 8 JUMlAH KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 5,807,475 1,032,230 877,844 4,775,245 82 154,386 15
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cimahi Tabel 1.2 Neraca Komparatif PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cimahi Per 31 Desember 2004 - 2006 KETERANGAN 2004 2005 2006 2004 - 2005 2005-2006 Perubahan % Aktiva Lancar Kas dan setara kas 4,927,123,242 5,282,635,074 5,096,825,822 355,511,832 7 185,809,252 3 Piutang usaha 7,488,367,963 6,172,349,122 6,676,841,427 1,316,018,841 18 504,492,305 8 Persediaan 667,833,192 544,574,047 649,070,034 123,259,145 104,495,987 19 Piutang lain-lain (jk. Pendek) 243,512,095 234,894,545 113,926,308 8,617,550 120,968,237 51 Biaya yang dibayar dimuka & uang muka 1,195,310,903 934,793,487 1,093,491,383 260,517,416 22 158,697,896 17 Total Aktiva Lancar 14,522,147,395 13,169,246,275 13,630,154,974 1,352,901,120 9 460,908,699 Kewajiban Jangka Pendek 14,241,304,682 17,394,986,011 16,778,554,955 3,153,681,329 616,431,056
IDENTIFIKASI MASALAH Bagaimana kondisi laporan arus kas aktivitas operasi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten APJ Cimahi periode 2004-2006? Bagaimana tingkat likuiditas yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten APJ Cimahi Periode 2004-2006? Sejauhmana analisis laporan arus kas aktivitas operasi pada tingkat likuiditas di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten APJ Cimahi periode 2004 – 2006? PERUMUSAN MASALAH “Apakah analisis laporan arus kas aktivitas operasi dapat mengukur tingkat likuiditas di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten APJ Cimahi
KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:257) bahwa “Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan : operasi, pembiayaan, dan investasi”. Menurut Dwi Prastowo D dan Rifka Juliaty (2005:34) bahwa “Arus kas dari aktivitas operasi mencakup semua efek kas dari setiap transaksi atau kejadian yang merupakan komponen penentuan laba bersih, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dagangan, pembayaran kas pembelian bahan kepada supplier, dan pembayaran gaji karyawan perusahaan”. Menurut Dwi Prastowo D dan Rifka Juliaty (2005:36) bahwa “Untuk menentukan dan menyajikan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi dapat digunakan salah satu dari dua metode, yaitu metodelangsung (direct method) dan metode tak langsung (indirect method). Menurut Munawir (2004:31) bahwa “Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih”.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Data Primer a. Observasi non-partisipan METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus, menurut Husein Umar (2002:48) menyatakan bahwa “Penelitian yang menggunakan metode ini melakukan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu, dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalu”. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Data Primer a. Observasi non-partisipan b. Wawancara terstruktur 2. Data Sekunder Studi Kepustakaan
Adapun teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu Analisis Trend Menurut Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2005:66) menjelaskan bahwa “Teknik analisis ini merupakan salah satu bentuk analisis horizontal yang menggambarkan kecenderungan perubahan suatu pos laporan keuangan selama beberapa periode (dari tahun ke tahun)”. 2. Rasio Likuiditas Menurut Munawir (2004:71) bahwa untuk menentukan tingkat likuiditas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Rasio Lancar (Current Ratio) Current Assets Current Ratio = —————————— Current Liabilities Menurut Sofyan Syafri Harahap (2007:301) mengemukakan bahwa: “Apabila rasiolancar ini 1:1 atau 100% ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100%. 2) Rasio Cepat (Quick Ratio / Acid Test Ratio) cash+efec+receivable Quick Ratio = ———————————— Current liabilities
3. Current Cash Debt Coverage 3) Rasio Cash (Cash Ratio) cash + efec Cash Ratio= —————————— Current liabilities 4) Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover) Piutang Listrik – Uang Jaminan Langganan —————————————————————— x 365 hari Pendapatan Penjualan Tenaga Listrik Rasio Piutang (%) Jumlah tunggakan akumulatif – Piutang listrik bulan berjalan ————————————————————————————— x 100% Piutang listrik bulan berjalan 5) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) Pemakaian (Persediaan) ———————————— x 1 Average Receivable 6) Modal Kerja (Working Capital) Working Capital periode = Current Assets – Current Liabilities (Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty,2005:85) 7) Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over) Sales Working Capital Turnover = ———————————— Average Working Capital 3. Current Cash Debt Coverage CFO Current Cash Debt Coverage = ———————————— Average Current Liabilities
HASIL PENELITIAN A. Kondisi Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten APJ Cimahi Penyusunan laporan arus kas yang digunakan di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cimahi sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yaitu laporan arus kas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cimahi dibagi menjadi 3 aktivitas yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Laporan arus kas aktivitas operasi disusun berdasarkan metode langsung. Jumlah kas yang berasal dari aktivitas operasi mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan baik itu penambahan atau pengurangan terhadap pos-pos yang ada di dalam laporan arus kas aktivitas operasi yang dapat berasal dari meningkatnya biaya operasi misalnya pemeliharaan material, naiknya harga material, biaya pelayanan/biaya pemasaran.
B. Tingkat Likuiditas Yang Dimiliki Oleh PT B. Tingkat Likuiditas Yang Dimiliki Oleh PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten APJ Cimahi Berdasarkan perhitungan tingkat likuiditas perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cimahi terlihat selama 3 tahun mengalami penurunan sehingga mengakibatkan perusahaan berada dalam kondisi yang illikuid terkecuali pada tahun 2004 perusahaan PT. PLN (Persero) diperoleh tingkat likuiditas yang berada diatas 100% sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cimahi dapat dinilai tidak mempunyai kemampuan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. C. Analisis Laporan Arus Kas Aktivitas Operasi Pada Tingkat Likuiditas di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten APJ Cimahi Berdasarkan perhitungan diatas dapat dianalisis bahwa analisis laporan arus kas aktivitas operasi pada tingkat likuiditas di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten APJ Cimahi yang diukur dengan current cash debt coverage setiap tahunnya mengalami penurunan. Maka current cash debt coverage yang dimiliki oleh PT. PLN (Persero) berada dalam kondisi yang kurang baik karena berdasarkan teori sebaiknya perusahaan memiliki angka rasio ini sebesar 40% atau lebih.
PT. PLN (Persero) sebaiknya mengurangi pengeluaran-pengeluaran dalam perusahaan yang berasal dari biaya operasi seperti : biaya kepegawaian, biaya pemeliharaan (baik material maupun jasa) dan biaya pengeluaran diluar operasi seperti : biaya tunjangan kesehatan pensiun. PT. PLN (Persero) sebaiknya menetapkan rasio minimum untuk tingkat likuiditas sesuai dengan standar teori 100%. Dalam usaha untuk meningkatkan tingkat likuiditas, PT. PLN (Persero) dapat melakukan salah satu cara diantaranya Seiring maraknya tindakan dari para pelanggan yang bertindak melanggar ketentuan di dalam pemakaian tenaga listrik, maka usaha yang perlu dilakukan oleh PT. PLN (Persero) selain dikenakan denda kepada pelanggan sesuai dengan golongan pelanggaran dilapangan selain itu juga perlu dilakukannya pengawasan yang ketat pada setiap lapisan masyarakat dimulai dari para pelanggan PT. PLN hingga kemungkinan keterlibatannya oknum-oknum PLN dalam pelanggaran yang dilakukan oleh para pelanggan TERIMAKASIH SARAN