Kompetensi Wali Lembaga Pemasyarakatan Oleh Benny Prawira.M.Si Disampaikan pada kunjungan STKS Bandung di Lembaga Pemasyaraktan Klas II.A Yogyakarta Tahun.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBELAJARAN BERMAKNA OLEH : SAPARUDDIN P.p
Advertisements

Metode Pembelajaran Pusat Pendidikan dan Pelatihan
PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN
ORIENTASi Bimbingan & Konseling
Program Orientasi Pendidikan
Tugas keprofesian untuk Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Adriy.weebly.com.
KONSTRUKTIVISME PTIK Adriy.weebly.com.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Keprofesian Bidang Bimbingan dan Konseling serta Ketatalaksanaan Pendidikan Adriy.weebly.com.
Metode Pembelajaran (Ceramah, Ekspositori, Demonstrasi, Drill dan Latihan, Tanya Jawab) Kelompok 6 : Febi Putri Rahmadini Fuji Rahayu Wulandari.
Suatu proses pendekatan pembelajaran yang menggunakan proyek untuk proses belajar mengajar sehingga siswa mampu memilih, merencanakan, dan menyelesaikan.
LATAR BELAKANG KOMUNIKASI adalah Penyebab pertama Masalah Peristiwa Keselamatan Pasien (Patient safety) KOMUNIKASI Penyebab yang paling umum terjadinya.
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
KONSTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN
J Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
Assesing your Current Guidance and Counseling Program
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
LATAR BELAKANG KOMUNIKASI adalah Penyebab pertama Masalah Peristiwa Keselamatan Pasien (Patient safety) KOMUNIKASI Penyebab yang paling umum terjadinya.
TEORI BELAJAR KONSTRUTIVISTIK
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KONSEP PEMBELAJARAN “TEMATIK INTEGRATIF” PADA KURIKULUM 2013.
Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Kontekstual
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Penyusunan SAP DAN MEDIA PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM
TEORI BELAJAR HUMANISTIK
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Komunikasi Penyuluhan Penyuluh sebagai agen perubahan
Dasar – Dasar Ilmu Pendidikan
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM.
Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Apa itu PAKEM?.
METODE PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
KONSEP ETIK PRAKTIK KEPERAWATAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PERAN GURU DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR
“UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI MENGAJAR MENUJU GURU PROFESIONAL”
Persiapan Guru sebagai Fasilitator dalam Memberikan
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Profesi kependidikan Oleh : Ika Nia Tri Utami (K ) 23/02/2015
Pembelajaran AKTIF dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP KOLABORASI DAN NEGOSIASI. Konsep Kolaborasi Kolaborasi adalah bentuk kerjasama, interaksi, kompromi beberapa elemen yang terkait baik individu,
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KOMPONEN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING Oleh: Chintya Apriliani Rossa Fitriyani Cindy Ayu Kharisma.
Transcript presentasi:

Kompetensi Wali Lembaga Pemasyarakatan Oleh Benny Prawira.M.Si Disampaikan pada kunjungan STKS Bandung di Lembaga Pemasyaraktan Klas II.A Yogyakarta Tahun Anggaran 2009

Kompetensi Kompetensi : kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja (KSA’s) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar performa yang ditetapkan. Standar kompetensi : rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Kompetensi Dengan dikuasainya standar kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu : Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.

Kompetensi Kunci Merupakan persyaratan kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai unjuk kerja yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan tugas pada unit tertentu. 7 kriteria kompetensi kunci antara lain: 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi. 2. Mengkomunikasikan informasi dan ide-ide 3. Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan. 4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok 5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 6. Memecahkan masalah 7. Menggunakan teknologi

Instruktur Instruktur  Pemberi Informasi Louis V. Gerstmer, Jr. dkk (1995), Reinventing Education : di masa mendatang, peran instruktur/Wali mengalami perluasan, yaitu instruktur sebagai : 1.Pelatih 2.Konselor 3.Manajer pembelajaran 4.Partisipan 5.Pemimpin 6.Pembelajar 7.Pengarang

Peran Instruktur Pelatih (coaches) : instruktur memberikan peluang yang sebesar- besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara- cara pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Instruktur hanya memberikan prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak. Konselor : instruktur harus mampu menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar, di mana siswa melakukan perilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak yang kaku dengan guru.

Peran Instruktur/Wali Manajer Pembelajaran : Instruktur/Wali memiliki kemandirian dan otonomi yang seluas-luasnya dalam mengelola keseluruhan kegiatan belajar-mengajar dengan mendinamiskan seluruh sumber-sumber penunjang pembelajaran. Partisipan : Instruktur/Wali tidak hanya berperilaku mengajar akan tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan siswa. Hal ini mengandung makna bahwa instruktur bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi anak, akan tetapi ia sebagai fasilitator pembelajaran siswa.

Peran Instruktur/Wali Pemimpin : Instruktur/Wali diharapkan mampu menjadi seseorang yang mampu menggerakkan orang lain untuk mewujudkan perilaku menuju tujuan bersama. Disamping sebagai pengajar, instruktur harus mendapat kesempatan untuk mewujudkan dirinya sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam berbagai kegiatan lain di luar jam mengajar. Pembelajar : Instruktur/Wali harus secara terus menerus belajar dalam rangka menyegarkan kompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya.

Peran Instruktur Pengarang : Instruktur/Wali harus selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas profesionalnya. Instruktur/Wali yang mandiri  bukan tukang atau teknisi yang harus mengikuti satu buku petunjuk yang baku, melainkan sebagai tenaga yang kreatif yang mampu menghasilkan berbagai karya inovatif dalam bidangnya.

Peran Instruktur/Wali Instruktur /Wali  Transfer pengetahuan  Instruktur /Wali adalah seorang GURU Guru yang baik : sabar pintar bisa transfer ilmu dan bikin murid-muridnya paham kreatif humoris berpengetahuan luas rendah hati dan bisa menerima kesalahan diri sendiri berpikiran terbuka

Instruktur/Wali pada Lapas : bekerja dengan orang – orang yang ‘bermasalah‘  mengemban tugas : mewujudkan “manusia mandiri”  mengembalikan keberfungsian sosial individu  INSTRUKTUR PADA LAPAS ADALAH PEKERJA SOSIAL

Pekerja Sosial Pekerjaan sosial didefinisikan sebagai metode institusi sosial untuk membantu orang-orang guna mencegah dan menyelesaikan masalah sosial dengan cara memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian sosialnya. (Siporin,Max, Introduction to Social Work Practice, 1975 : 3) Pekerjaan sosial adalah aktivitas profesional untuk membantu individu, kelompok atau komunitas guna meningkatkan atau memperbaiki kapasitasnya untuk berfungsi sosial dan menciptakan kondisi masyarakat guna mencapai tujuan-tujuannya. (Zastrow,Charles, Introduction to Social Welfare Institutions: Social Problems, Service, and Current Issues : 12)

Sebagai Pekerja Sosial, Instruktur/Wali Pas menjalankan peran : 1. Meningkatkan kapasitas orang dalam mengatasi masalah yang dihadapinya 2. Menggali dan menghubungkan sumber – sumber yang tersedia di sekitar klien 3. Meningkatkan jaringan pelayanan sosial 4. Mempromosikan keadilan sosial melalui pengembangan kebijakan

Tugas Kelompok I : Identifikasi masalah apa saja yang dihadapi WBPdalam mewujudkan keberfungsian sosialnya (menjadi manusia mandiri)

Tugas Kelompok II Diskusikan : Apa yang dapat anda lakukan (sebagai seorang WBP untuk mengatasi masalah – masalah yang dihadapi tersebut (hasil identifikasi masalah pada Tugas Kelompok I)

Format Penyajian Tugas No.MasalahPemecahanCara Pemecahan 1. 2.