SESI 4 CHAPTER VII DISEASES of the EYE and ADNEXA (H00-H59)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONSELING UNTUK ANAK TUNA NETRA
Advertisements

Persentasi Sistem Indra Manusia bagian [Mata]
TRAUMA TAJAM PADA MATA DAN KORPUS ALIENUM
Unit 4 Sistem Indra Learning More Biology 3.
Detty Iryani Bagian Fisiologi FK-Unand.  Mata identik dengan kamera ◦ Memiliki sistem lensa ◦ Bayangan yang terbentuk yang jatuh di retina adalah.
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
Alat Optik.
dr. Heri Wijanarko,M.Si Fakultas Farmasi USB
KOMUNIKASI : GANGGUAN PENGLIHATAN (KEBUTAAN)
Rokok Bisa Tingkatkan Risiko Katarak
EPIDEMIOLOGI KATARAK Kurnia Dwi Artanti.
TRAUMA TUMPUL MATA Dr.SRI HANDAYANI MP,SpM BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46
Uveitis Posterior.
PERTEMUAN MINGGU 22 PENYAKIT SISTEM OTOT-SKELET dan JARINGAN IKAT
SESI 4 CHAPTER VII DISEASES of the EYE and ADNEXA (H00-H59)
GLAUKOMA AKUT Kelokmpok 1B: Alisya Putri Hannani Desi Kartika Sari
Pendahuluan “Lead-term”, kata panduan yang harus digunakan, sebagai kata petunjuk lokasi istilah diagnoses di buku indeks alfabetik ICD-10 Volume 3 Mahasiswa.
PENGKAJIAN OFTALMIK.
Pendahuluan Sistem sirkulasi ini meliputi,organ jantung, arteri, vena, dan kelenjar limfa. Klasifikasi pada bab ini berdasarkan gangguan pada jantung,
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN
ORGANON VISUS PENGLIHAT.
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
DUNIA TERLIHAT INDAH JIKA KITA MELIHATNYA DENGAN MATA YANG SEHAT
KKPMT III 5 ICD-10 CHAPTER VII DISEASES OF THE EYE and ADNEXA
SENSORY SYSTEM : THE EYE (SISTEM SENSORIS MATA)
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
MATA.
JAWABAN SOAL TERMINOLOGI MEDIS
Penyakit Mata Kerja.
PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN dr Mayang Anggraini Naga
Diabetik retinopati menyebabkan 4,8% kebutaan di seluruh dunia yang diderita sekitar 1,8 juta orang Kontrol secara teratur dan pengendalian gula darah.
PENYAKIT SISTEM PENCERNAAN Dr Mayang Anggraini Naga
Fisiologi mata Erkadius.
By Sonianto Kuddi S.Pd, B.Sc
ALAT INDERA  Organ yang berfungsi menerima rangsangan tertentu.  Memiliki reseptor  Eksoreseptor  Panca indra  Interoreseptor  terdapat.
ICD 10 CHAPTER VI (SISTEM SYARAF) PERTEMUAN 1 DR MAYANG ANGGRAINI
RETINOBLASTOMA.
PRODI MIK, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
ANATOMI MATA. ANATOMI MATA ANATOMI LENSA ANATOMI LENSA.
Mata dan Telinga Drh, desmeri heppy.
Penyakit Albino dan Anemia Sel Sabit
Physiology of the eye.
PENYAKIT MATA PERMASALAHAN KESEHATAN MASYARAKAT
SARAH KHAIRUNNISA ZHAFIRA RAMADHANI ALBINO.
TRAKOMA Disebabkan mikroorganisme Chlammydia trachomatis, ditularkan melalui handuk, jari, saputangan, dsb. serta melalui lalat Menyebabkan rusaknya pelupuk.
Marlina Jaya Diputri G1A012009
Nama anggota Kelompok : 1. Dameria Pasaribu 2. Dini Raudhatul Jannah 3
Miyah Sofani Nisrina Budhyono
ASKEP PADA PASIEN DENGAN GLUKOMA
ICD9CM Kasus Pancaindra dan Latihan Pertemuan 4 Tim KKPMT II
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Mata.
Kelainan Kongenital Mata
PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK
Blindness (Gangguan Penglihatan)
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Tuberkulosis Okular Marzarendra Dhion Erlangga
MATA.
SISTEM DERIA UTAMA SUBJEK PEMBEDAHAN KOD MGS 2312 KATARAK.
SISTEM DERIA UTAMA OFTALMOLOGI SIMPTOMATOLOGI SISTEM OFTALMOLOGI
CEDERA JARINGAN LUNAK Yang termasuk dalam kelompok jaringan lunak antara lain kulit, jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar,
ساختمان چشم (آناتومی).
GANGGUAN BERKAITAN DEFEK PADA STRUKTUR GLAUKOMA
Sistem indra Oleh Taufik NIP
Kedaruratan Mata Oleh Zaenal Arifin.
Definisi Kebutaaan/Gangguan Penglihatan
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
INDERA PENGELIHATAN ALAT INDERA /SISTEM KOORDINASI/BIOLOGI XI IPA/SMAN 46.
Transcript presentasi:

SESI 4 CHAPTER VII DISEASES of the EYE and ADNEXA (H00-H59) BAB VII PENYAKIT MATA dan ADNEXA MATA

DESCRIPTION Pembahasan materi meliput pengenalan istilah-istilah gangguan mata dan pengelihatan, serta kekhususan Bab VII tentang penyakit mata berserta adnexa mata, cara menentukan nomor kode gangguan/penyakit mata dan pengelihatan dengan benar dalam upaya menunjang keberhasilan pengembangan sistem informasi morbiditas dan mortalitas.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mampu menentukan kode diagnosis gangguan/penyakit mata dan adnexa mata dengan presisi, akurat dan tepat sebagai masukkan ke sistem informasi morbidtas dan mortalitas yang dikembangkan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Menjelaskan: - Definisi berbagai gangguan.penyakit mata dan pengelihatan - Kekhususan Bab VII - Note, excludes, dan includes serta tanda baca lain- lain yang menyertai nomr kode kategori Bab VII Latihan soal dengan bimbingan di kelas Latihan soal mandiri

POKOK & SUB-POKOK BAHASAN Berbagai Istilah ganguan dan penyakit mata dan pengelihatan (G00-G99) Kekhususan klasifikasi penyakit mata Berbagai kode kategori yang disertai berbagai tanda-baca Cara menentukan kode diagnosis utama gangguan/ penyakit mata 13 Soal Latihan dengan bimbingan di kelas 14 soal latihan mandiri

BAB VII GANGGUAN pada MATA Banyak gangguan mata adalah minor, namun demikian sebagian bisa saja menjurus ke komplikasi yang serius bila tidak ditangani dengan baik Defek-2 Kongenital - Strabismus (squint or malalignment of the eye) seringnya adalah kongenital (ada sejak bayi dilahirkan).  (511) - Cataract (opacity of the lens of the eye) bisa timbul pada bayi, yang penyebabnya adalah infeksi rubella bumil pada saat-2 kehamilan trimester pertama.  (91) Keterangan ( ) = halaman indeks ICD-10 Volume 3

BAB VII GANGGUAN pada MATA (Lanjutan-1) - Vision (ketajaman daya pengelihatan) pada kasus micro-ophthalmic eye, umumnya sangat jelek/ kurang tajam.  (562) - Nystagmus (rapid uncontrolled movement in the eye) = gerak cepat bola mata yang tak terkontrol bisa kongenital.  (410) Retinoblastoma: tumor malignant dari retina mata yang muncul pada usia kanak-2, bisa menyerang satu atau kedua mata.  (477) Bisa - differentiated - undifferentiaed

BAB VII GANGGUAN PADA MATA (Lanjutan-2) - Albinism (Absence of pigment) = mata albino  (37) E…. Mengapa nomor kodenya bukan H namun E ? - Abnormalities of development of the cornea & retina = Pertumbuhan kornea dan retina yang abnormal  (11) see also Anomaly  (50) Anomaly - eye - anterior segment - posterior segment - specified NEC - eyelid

BAB VII GANGGUAN PADA MATA (Lanjutan-3) Infeksi - Conjunctivitis (Konjungtivitis) adalah infeksi mata yang paling umum, jarang sampai menggangu pengelihatan.  (113) Pada stadium akhir konjungtivitis yang diterlantarkan sebagai contoh: trachoma of severe bacterial conjunctivitis  bisa menimbulkan komplikasi sampai mengganggu pengelihatan  (113) Conjunctivitis TB (114) A18.5 ! H13.1* - viral (114) B30.9 ! H13.1*

Gangguan pada Mata (Lanjutan-4) - Infeksi kornea adalah lebih serius dan dapat mengakibatkan komplikasi pengelihatan kabur, perforation (luka robek /tembus) cornea.  (433) - Endophthalmitis (Infeksi pada dalam mata) bisa memerlukan operasi pengangkatan seluruh bola mata, seringnya timbul akibat penetrating injury (luka tusuk), setelah terjadi severe ulceration (luka terbuka yang memborok), bisa juga walau jarang, akibat operasi besar mata, atau akibat infeksi di bagian lain tubuh.  (207) (Ulcer bisa landai bisa dalam akibat destruksi jaringan permukaan)

Gangguan pada Mata (Lanjutan-5) Gangguan suplei aliran darah Akibat penyempitan rongga pembuluh, sumbatan, inflamasi ataupun keadaan abnormal lain-2 dari pembuluh darah di retina, ini dapat menimbulkan kehilangan pengelihatan partial ataupun total. Tumor-2 Malignant melanoma dari lapisan choroid mata (lapisan bagian tengah mata) adalah site malignant tumor primer mata. Gangguan ini bisa timbul tanpa gejala yang nampak pada pemeriksaan rutin atau bisa saja menimbulkan penurunan pengelihatan. (352-353)

Gangguan pada Mata (Lanjutan-6) Gangguan Nutrisi Berbagai defisiensi vitamin (khususnya Vit. A) bisa berdampak pada mata: - Xerophthalmia: kering pada kornea dan konjungtiva mata.  (570) - Buta senja (Night blindness), atau keratomalacia (kornea melunak dan destruksi serta kehilangan total pengelihatan)  (74)  (325) Perhatikan beda keratomalacia  H18.4 dengan keratomalcia akibat defisiency vitamin A  E50.4! H19.8*

BAB VII GANGGUAN PADA MATA (Lanjutan-7) Gangguan autoimun pada mata Uveitis (Inflamasi jaringan uvea mata, choroid dan/atau ciliary body) yang apabila bukan akibat infeksi, memiliki akibat dasar autoimun (defense mechanism of the body attact its own tissues).  (558) see also (319) Apakah nomor kodenya sama? Ini seringnya ditemukan pada pasien: - ankylosing spondylitis (cripping and deforming arthritis of the spine)  (303)  harus dijelaskan acquired atau congenital? & - sarcoidosis. (485 - skin)

Gangguan pada Mata (Lanjutan-8) Degeneration - Macular degeneration of the retina adalah umum terjadi pada manula, ini mengakibatkan pengurangan ketajaman pengelihatan walaupun ketajaman pengelihatan periferal tetap ada.  (143) Apabila congenital  (143) - Cataract umum pada lansia, sebab dan kondisi tepatnya belum diketahui, diakui sebagai proses degenerasi lansia.  (91) Diperlukan keterangan tambahan agar rinci!

Gangguan lain-2: Glaucoma (tekanan bola mata meningkat) bisa terjadi dengan berbagai bentuk, bila tidak diterapi segera  kebutaan permanent.  (245) Pada glaucoma perlu keterangan tambahan akut atau kronis, narrow angle, boderline dll agar kode lebih tepat. Retinal detachment: pada gangguan ini retina keangkat dari jaringan ikat bawahnya, bisa akibat berbagai sebab.  (156) Pada retinal detachment perlu keterangan disertai robeknya retina atau tidak

Gangguan pada Mata (Lanjutan-5) Ametropia: Ini adalah istilah umum yang berarti = ada refractive error (eror dalam memfokus  (39) gambar/bayangan) - myopia = rabun jauh  (365) - hyperopia = rabun dekat  (274) - astigmatism atau anisometropia.  (63) Gangguan tersebut bukan penyakit namun suatu keadaan variasi bentuk dan kemampuan memfokuskan gambar di mata. - presbiopia = penurunan progresif akomodasi mata terkait penambahan usia.  (456) - amblyopia = pengelihatan satu mata kurang tanpa ada abnormalitas struktur, umumnya akibat strabismus.  (39)

INVESTIGASI MATA Struktur transparan mata memudahkan pemeriksaan. Banyak proses-2 penyakit yang berpengaruh pada mata dapat dilihat langsung dengan ophthalmoscope atau slit-lamp. Photography retina dan angiography fluorescein bisa digunakan untuk mempelajari aliran/pembuluh darah di dalam mata. Pemeriksaan mata dimulai pada bagian luar mata, kelopak dan jaringan kulit sekitarnya. Gerak mata juga perlu diperiksa (pada strabismus). Pemeriksaan visus dengan Bagan Snellen’s, disusul pemeriksaan luas medan pengelihatan.

Investigasi mata (Lanjutan) Pemeriksaan terhadap buta warna dengan instrument gambar Ischihara. Tekanan bola mata: Tonometry untuk pemeriksaan glaukoma. Gangguan mata galucoma pada stadium dini bisa saja tanpa gejala, dan hanya bisa ditemukan melalui pemeriksaan khusus, Pemeriksaan mata dilakukan untuk menentukan kausa gangguan pengelihatan atau adanya simtoma lain-2, serta untuk memastikan apakah seorang perlu memakai kacamata.

VITREOUS CHAMBER & VITREOUS HUMOR PATHWAY of LIGHT RAYS CONJUNCTIVA I CORNEA ANTERIOR CHAMBER & AQUEOUS HUMOR I } EYE PUPIL LENS VITREOUS CHAMBER & VITREOUS HUMOR RETINA (RODS & CONES) OPTIC CHIASMA } BRAIN THALAMUS CEREBRAL CORTEX

BA B VII PENYAKIT MATA DAN ADNEXA (H00-H59) [Hal. 429-458] Excludes: Kondisi tertentu bermula pada periode perinatal (P00- P96) Penyakit infeksi dan parasitik tertentu (A00-B99) komplikasi kehamilan, persalinan-kelahiran dan masa nifas (O00-O99) Malformasi kongenital, deformasi dan abnormalitas kromosomal (Q00-Q99) Penyakit endokrin, nutirional dan metabolik (E00-E90) Cedera, keracunan dan konsekuensi lain tertentu akibat sebab-2 luar (S00-S98) Neoplasms (C00-D48) Simtoma, tanda-tanda dan temuan klinis dan labora- toris, NEC (R00-R99)

KEKHUSUSAN BAB VII Bab terbagi uan dalam blok-2: H00-H06 Gangguan kelopak, sistem lakrimal dan orbit mata H10-H13 Gangguan konjungtiva H15-H22 Gangguan sklera, kornea, iris dan ciliary body H25-H28 Gangguan lensa mata H30-H36 Gangguan lapisan choroid dan retina H40-H42 Glaucoma H43-H45 Gangguan vitreous body dan bola mata H46-H48 Gangguan saraf opticus dan visual pathways H49-H52 Gangguan otot okular, gerak binokuler, akomodasi dan refraksi H53-H54 Gangguan Visus dan kebutaan H55-H59 Gangguan lain mata dan adneksa Code ber*: H03*, H06*, H13*, H19*, H22*, H28*, H32*, H36*, H42*, H45*, H48*, H58*

Hal Yang Perlu Diperhatikan Apabila memilih code H03*, H06*, H13*, H19*, H22*, H28*, H32*, H36*, H42*, H45*, H48*, H58* maka harus dilengkapi dengan nomor Code berdagger (!) Conjunctivitis banyak sebabnya, bisa pakai * bisa tidak Keratitis bisa akibat penyakit infeksi bisa bukan. Cataracta mata dibedakan antara yang senil dan sebab lain. Glaucoma juga dibedakan antara yang primer, dan yang sebab lain. Strabismus paralitik dibedakan jenis saraf gerak mata yang terkena

Hal Yang Perlu Diperhatikan (Lanjutan) Gangguan pengelihatan meliputi buta senja yang bukan akibat defisiensi vit. A (E50.5) Buta dan pengelihatan kurang terkeompok ke H50. Perhatikan rincian keterangan pada tingkat digit ke-4nya Perhatikan bagan Visual acuity pada halaman 457, informasikan ke dokter ahli matanya bila akan menggunakan bagan model ini.

SOAL-SOAL LATIHAN 1. Katarak mata akibat NIDDM No: Hyphaema akibat trauma, jatuh dari fork-lift No: yang sedang bergerak No; 3. Iridocyclitis akibat lensa No: 4. Kornea keruh (opacity) No: 5. Ablatio retinae dengan ruptur  see also … No: 6. Trachoma mata kanan No: 7. Epiphora No: 8. Exophthalmus pada struma tosik (toxic goitre) No: 9. Blepharoconjunctivitis No: Juling mata kiri ke arah luar No: Rabun dekat lansia No: 12. Buta senja akibat kurang vitamin A No; 13. Sindroma vitreous post operasi katarak No:

SOAL-SOAL LATIHAN MANDIRI 1. Rabun dekat No: 2. Blepharoptosis No: 3. Hordeolum No: 4. Lensa lepas dari tempatnya No: 5, Ulkus kornea bagian sentral No: Conjunctivitis dan campak No: Keratitis karena sinar cahaya No: 8. Glaukoma akibat radang iridocyclitia No: 9. Katarak pada lansia No: 10. Strabismus akibat paralisis saraf ke VI No: 11. Visus silindris No: 12, Buta warna herediter No: 13. Buta, satu mata No: 14, Mata palsu No: