Proses Stokastik Semester Ganjil 2013/2014

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013/2014
Advertisements

Distribusi Peluang Diskrit
Ekonometrika Program Studi Statistika, semester Ganjil 2012/2013 Dr. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Soal No 17 halaman 66 Find a) the coordinates of the foci and vertices for hyperbola whose equations given, b) equation of the asymptotes. Sketch the curve.
Deret Taylor.
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Modul-8 : Algoritma dan Struktur Data
Review : Invers Matriks
Proses Stokastik.
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013/2014
Linear Equation. Example i1i1 i2i2 i3i3 V1V1 V2V2 R1R1 R2R2 R3R3 R4R4 R5R5.
Game Theory Purdianta, ST., MT..
Sebaran Peluang bersyarat dan Kebebasan
K-Map Using different rules and properties in Boolean algebra can simplify Boolean equations May involve many of rules / properties during simplification.
Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
Parabolas Circles Ellipses Presented by: 1.Ihda Mardiana H. 2.Hesti Setyoningsih 3.Dewi Kurniyati 4.Belynda Surya F.
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
BLACK BOX TESTING.
Presented By : Group 2. A solution of an equation in two variables of the form. Ax + By = C and Ax + By + C = 0 A and B are not both zero, is an ordered.
1 Pertemuan 02 Ukuran Pemusatan dan Lokasi Matakuliah: I Statistika Tahun: 2008 Versi: Revisi.
Surface Chemistry Isotherm Model.
Ruang Contoh dan Peluang Pertemuan 05
Linear Programming (Pemrograman Linier) Program Studi Statistika Semester Ganjil 2013/2014 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc.
Masalah Transportasi II (Transportation Problem II)
Pokok bahasan: State Diagram State Substate Events dan transition State Diagram Developing Software Woth UML Booch Jacobson Rumbaugh Addison-Wesley.
1 Pertemuan 10 Fungsi Kepekatan Khusus Matakuliah: I0134 – Metode Statistika Tahun: 2007.
1 Dynamic Response: 1 st and 2 nd Order Systems March 24, 2004.
ANALISIS MARKOV Pertemuan 21
Bina Nusantara Mata Kuliah: K0194-Pemodelan Matematika Terapan Tahun : 2008 Aplikasi Model Markov Pertemuan 22:
HAMPIRAN NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN NIRLANJAR Pertemuan 3
Dr. Nur Aini Masruroh Deterministic mathematical modeling.
1 Pertemuan 8 JARINGAN COMPETITIVE Matakuliah: H0434/Jaringan Syaraf Tiruan Tahun: 2005 Versi: 1.
1 HAMPIRAN NUMERIK SOLUSI PERSAMAAN LANJAR Pertemuan 5 Matakuliah: K0342 / Metode Numerik I Tahun: 2006 TIK:Mahasiswa dapat meghitung nilai hampiran numerik.
1 Pertemuan > > Matakuliah: >/ > Tahun: > Versi: >
MATRIKS.
1 Pertemuan 12 WIDROW HOFF LEARNING Matakuliah: H0434/Jaringan Syaraf Tiruan Tahun: 2005 Versi: 1.
9.3 Geometric Sequences and Series. Objective To find specified terms and the common ratio in a geometric sequence. To find the partial sum of a geometric.
Expectation Maximization. Coin flipping experiment  Diberikan koin A dan B dengan nilai bias A dan B yang belum diketahui  Koin A akan memunculkan head.
Chapter 5 Discrete Random Variables and Probability Distributions Statistika.
Keuangan dan Akuntansi Proyek Modul 2: BASIC TOOLS CHRISTIONO UTOMO, Ph.D. Bidang Manajemen Proyek ITS 2011.
The Three Principle Cooking Methods Dry Heat Moist Heat Combination Method.
Penyelidikan Operasi Pemrograman Dinamik Stokastik.
Jartel, Sukiswo Sukiswo
PROBABILITY DISTRIBUTION
STATISTIKA CHATPER 4 (Perhitungan Dispersi (Sebaran))
07/11/2017 BARISAN DAN DERET KONSEP BARISAN DAN DERET 1.
Recurrence relations.
Branch and Bound Lecture 12 CS3024.
MARKOV CHAIN (LONG-RUN PROPERTIES OF MARKOV CHAINS)
Program Studi S-1 Teknik Informatika FMIPA Universitas Padjadjaran
6. RANTAI MARKOV WAKTU DISKRIT KLASIFIKASI RUANG KEADAAN
Statistika Matematika I
Presentasi Statistika Dasar
Proses Stokastik Semester Ganjil 2013.
Parabola Parabola.
Review Operasi Matriks
CSG3F3/ Desain dan Analisis Algoritma
TERMODINAMIKA Departemen Fisika
MORTALITIES.
Two-and Three-Dimentional Motion (Kinematic)
FACTORING ALGEBRAIC EXPRESSIONS
Prodi Ilmu Komputasi IT Telkom
Fungsi Kepekatan Peluang Khusus Pertemuan 10
Master data Management
KULIAH SISTEM KENDALI DISKRIT MINGGU 6
Matematika PERSAMAAN KUADRAT Quadratic Equations Quadratic Equations
Simultaneous Linear Equations
Operasi Matriks Dani Suandi, M.Si..
Principal Components Analysis
OPERATIONS RESEARCH – I
Transcript presentasi:

Proses Stokastik Semester Ganjil 2013/2014 DR. Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc

Perhatikan rantai markov berikut ini β 1 1 α γ 1 2 Dengan matriks peluang transisi: Pada suatu periode n ketika pertama kali Xn di 0 atau 2: Rantai tersebut tetap berada di 0 atau 2 selamanya Trapped/Absorbed

First Step Analysis Digunakan untuk menganalisis: Time to absorption: Berapa lama secara rata-rata proses/rantai markov akan mencapai state-state tersebut? Pada contoh: state 0 atau 2. Berapa lama rantai akan terserap (absorbed/trapped) Pada contoh: state 0 dan 2 adalah absorbing states. Time to absorption:

Analisis pada time to absorption ke state 0 Digunakan definisi-definisi berikut: Peluang pada periode T rantai terjebak/terserap di 0, dengan syarat proses berawal di state 1 Periode 0 Periode T 1 … … Nilai harapan dari time to absorption

β 1 1 α γ 1 2 Dari rantai markov tsb, berapapun langkah transisi, ketika rantai terserap pada state 0 pada periode T, berlaku: Definisi

Periode 0 Periode 1 1 Periode T α 1 … … β u 1 … γ 2 … Transisi beberapa langkah dan berakhir di state 0 (terserap/absorbed) Transisi satu langkah berawal di state 1

Peluang pada periode T rantai terjebak/terserap di 0, dengan syarat proses berawal di state 1 Dengan sifat: Jika terserap di state 2, peluangnya:

Time to absorption Paling sedikit satu langkah Ketika X1=0 atau 2 Tidak ada transisi lanjutan (0 langkah) dengan peluang masing-masing α dan ϒ Ketika X1=1 masih dibutuhkan rata-rata v langkah lagi menuju 0 atau 2 dengan peluang β

Contoh: Perhatikan rantai markov berikut ini 0.6 1 1 0.1 0.3 1 2 Dengan matriks peluang transisi: Dengan syarat proses berawal di state 1, tentukan peluang bahwa rantai Markov tsb berakhir di state 0!

Adalah: Peluang pada periode T rantai terjebak/terserap di 0, dengan syarat proses berawal di state 1. Berdasarkan first step analysis:

Tentukan rata-rata time to absorption! Dengan definisi T langkah minimum untuk sampai ke absorbing state, 0 atau 2: Rata-rata dari T adalah rata-rata time to absorption: Dibutuhkan rata-rata 2.5 langkah untuk terserap di state 0 atau 2

First Step Analysis untuk Rantai Markov dengan 4 state Perhatikan rantai markov berikut ini P13 P22 1 1 P10 P11 P12 1 2 3 P21 P23 P20 Dengan matriks peluang transisi:

Pada suatu periode n ketika pertama kali Xn di 0 atau 3: Rantai tersebut tetap berada di 0 atau 3 selamanya Trapped/Absorbed Dengan definisi dari Time to absorption: Analisis pada time to absorption ke state 0 Digunakan definisi-definisi berikut: Nilai harapan dari time to absorption

0.1 1 0.3 1 0.4 0.3 0.2 1 2 3 0.3 0.3 0.1 Dari rantai markov tsb, berapapun langkah transisi, ketika rantai terserap pada state 0 pada periode T, berlaku: Definisi Definisi

Berawal dari state1 berakhir di 0 Periode 0 Periode 1 Periode T 1 0.4 1 … … 0.3 u1 1 … 0.2 u2 0.1 2 … 3 … Transisi beberapa langkah dan berakhir di state 0 (terserap/absorbed) Transisi satu langkah berawal di state 1

Berawal dari state 2, berakhir di 0 Periode 0 Periode 1 Periode T 1 0.1 2 … … 0.3 u1 1 … 0.3 u2 0.3 2 … 3 … Transisi beberapa langkah dan berakhir di state 0 (terserap/absorbed) Transisi satu langkah berawal di state 2

Dua sistem persamaan untuk dua variabel: Dengan substitusi atau eliminasi, diperoleh solusi sbb: Jika rantai berawal di state 1: Akan terserap di state 0 dengan peluang 30/43 Akan terserap di state 3 dengan peluang (1 - 30/43)=13/43 Jika rantai berawal di state 2: Akan terserap di state 0 dengan peluang 19/43 Akan terserap di state 3 dengan peluang (1 - 19/43)=24/43

Time to absorption, ketika berawal di state 1 Ketika berawal di state 1 diperlukan paling sedikit satu langkah Ketika X1=0 atau 3 tidak ada transisi lanjutan (0 langkah) dengan peluang masing-masing P10 dan P13 Ketika X1=1 masih dibutuhkan rata-rata v1 langkah lagi menuju 0 atau 3 dengan peluang P11 Ketika X1=2 masih dibutuhkan rata-rata v2 langkah lagi menuju 0 atau 3 dengan peluang P12

Time to absorption, ketika berawal di state 2 Ketika berawal di state 2 diperlukan paling sedikit satu langkah Ketika X1=0 atau 3 Tidak ada transisi lanjutan (0 langkah) dengan peluang masing-masing P20 dan P23 Ketika X1=1 masih dibutuhkan rata-rata v1 langkah lagi menuju 0 atau 3 dengan peluang P21 Ketika X1=2 masih dibutuhkan rata-rata v2 langkah lagi menuju 0 atau 3 dengan peluang P22

Untuk matriks peluang transisi: Diperoleh dua sistem persamaan untuk dua variabel sbb: Dengan substitusi atau eliminasi diperoleh:

Jika berawal dari state 1, maka secara rata-rata akan diperlukan 90/43=2.09 langkah untuk terserap di state 0 atau 3 Jika berawal dari state 2, maka secara rata-rata akan diperlukan 100/43=2.32 langkah untuk terserap di state 0 atau 3

Probability of absorption In General For any finite state Markov chain Xn: 0, 1, …, N Some states are transient (non absorbing states): i Some states are absorbing states: k For an absorbing state k: are the solution of the system of linear equations:

Dari contoh rantai markov 4 state Hasil yang diperoleh dari pembahasan sebelumnya

Time to Absorption in General Time to absorption for each transient states is the solution of the system of linear equations:

Dari contoh rantai markov 4 state Hasil yang diperoleh dari pembahasan sebelumnya

Example: A rat inside a 3 by 3 maze 1 7 Food 2 3 4 8 Shock 5 6

The probability that the rat will be absorbed in the food compartement 7, depends on its initial position. The solutions of the following equation system:

By the symmetry of the maze: 1 7 Food 2 3 4 8 Shock 5 6 By the symmetry of the maze: Which simplifies the system, and leads to the solutions:

Example: A toss of a coin until 2 successive heads Xn: the cumulative number of succesive head up to the n-th toss The state: 0, 1, 2 Stop the toss when we get HH T T P10 P00 0.5 0.5 H T H H 0.5 0.5 P12 P01

The mean time to reach state 2 (the absorbing state) from state 0: Mean time to absorption

By substitution, we get: It takes 6 tosses on average to reach state 2 (consecutive heads)