Pengakuan Pendapatan
Pengakuan Pendapatan Lingkungan Terkini Pengakuan Pendapatan saat Penjualan Pengakuan Pendapatan sebelum Pengiriman Pengakuan Pendapatan setelah Pengiriman Pedoman Pengakuan Pendapatan Penyimpangan basis penjualan Persetujuan Sales with buyback Penjualan dengan hak retur Metoda Persentase Penyelesaian Metoda Kontrak Selesai Rugi Kontrak Jangka Panjang Pengungkapan Metoda angsuran Metoda Pemulihan Kos Metoda Deposit Service Cost - Actuaries compute service cost as the present value of the new benefits earned by employees during the year. Future salary levels considered in calculation. Interest on Liability - Interest accrues each year on the PBO just as it does on any discounted debt. Actual Return on Plan Assets - Increase in pension funds from interest, dividends, and realized and unrealized changes in the fair market value of the plan assets. Amortization of Unrecognized Prior Service Cost - The cost of providing retroactive benefits is allocated to pension expense in the future, specifically to the remaining service-years of the affected employees. Gain or Loss - Volatility in pension expense can be caused by sudden and large changes in the market value of plan assets and by changes in the projected benefit obligation. Two items comprise the gain or loss: difference between the actual return and the expected return on plan assets and, amortization of the unrecognized net gain or loss from previous periods
Lingkungan Terkini Pengakuan pendapatan: Menurut PSAK No. 23, yang dimaksud dengan pendapatan adalah arus bruto manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Lingkungan Terkini Pengakuan Pendapatan (SFAC No. 5): pendapatan diakui pada saat: direalisasi (realized), dan diperoleh (earned). Penjelasan dari prinsip pengakuan pendapatan tersebut adalah: Pendapatan yang berasal dari penjualan diakui pada tanggal terjadinya transaksi. Biasanya diartikan sebagai tanggal penyerahan barang kepada pembeli. Pendapatan yang berasal dari penjualan jasa, diakui pada saat jasa telah diselesaikan dan dapat ditagihkan ke pembeli. Pendapatan dari pemberian ijin menggunakan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa, dan royalti, diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau pada saat aktiva tersebut digunakan. Pendapatan dari penjualan aktiva tetap, diakui pada saat terjadinya penjualan
Lingkungan Terkini Pengakuan Pendapatan Diklasifikasikan menurut SifatTransaksi Jenis transaksi Penjualan produk dari persediaan Penjualan aktiva selain persediaan Pemberian jasa Memperbolehkan penggunaan aktiva Uraian Pendapatan Pendapatan dari fee atau jasa Pendapatan dari bunga, sewa dan royalti Pendapatan dari penjualan Keuntungan atau kerugian atas disposisi Waktu Pengakuan Pendapatan Tanggal penjualan (tgl penyerahan) Jasa sudah dilaksanakan dan dpt ditagih Dengan berlalunya waktu Tanggal penjualan atau pertukaran
Variasi Pengakuan Pendapatan
Lingkungan Terkini Pendapatan diakui pada saat pembayaran diterima. Cara ini dipakai apabila terdapat ketidakpastian mengenai kolektibilitas piutang dari penjualan tersebut. Hal ini disebabkan oleh belum berpindahnya hak pemilikan atas barang yang dijual sampai dengan dilunasinya pembayaran, sehingga ada kemungkinan terjadi pembatalan transaksi penjualan. Contoh: transaksi penjualan angsuran (installment sales) Pendapatan dari penjualan konsinyasi Dalam penjualan konsinyasi, pendapatan baru diakui setelah terjadi penjualan dan penyerahan barang dari komisioner (consignee) kepada pembeli.
Lingkungan Terkini Pendapatan diakui secara proporsional selama tahap produksi Cara ini dipakai terutama oleh perusahaan kontraktor. Hal ini dilakukan karena sifat pekerjaan yang dilakukan, yang biasanya memerlukan waktu penyelesaian melebihi satu periode akuntansi. Cara seperti ini dapat dilakukan apabila taksiran biaya penyelesaian dan tahap kemajuan penyelesaian kontrak dapat ditentukan. Penaksiran ini dapat dilakukan dengan cara: Berdasarkan persentase dari biaya Berdasarkan persentase penyelesaian secara fisik (metoda persentase penyelesaian).
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman Contoh: akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang (long-term construction). Dua Metoda: Metoda Persentase-Penyelesaian Alasan: pembeli dan penjual memiliki enforceable rights. Metoda Kontrak Selesai.
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman Harus menggunakan metoda Percentage-of-Completion jika estimasi kemajuan pekerjaan, pendapatan, dan kos reasonably dependable dan seluruh kondisi berikut ada: 1. Kontrak secara jelas menetapkan enforceable rights terkait dengan barang atau jasa oleh masing-masing pihak, pertimbangan yang akan diubah setiap saat, dan hal-hal yang terkait dengan pembayaran 2. Pembeli dapat diharapkan memenuhi seluruh kewajibannya. 3. Kontraktor dapat diharapkan melaksanakan pekerjaan sesuai kontrak.
Pengakuan Pendapatan Sebelum Pengiriman Perusahaan harus menggunakan metoda Kontrak Selesai jika satu diantara kondisi berikut ini terpenuhi Perusahaan memiliki kontrak jangka pendek, atau Perusahaan tidak dapat memenuhi kondisi untuk menggunakan metoda persentase penyelesaian, atau Ada inherent hazards dalam kontrak di luar kondisi normal, yang menimbulkan risiko bisnis.
Percentage-of-Completion Method Pengukuran Kemajuan Pekerjaan Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost basis. Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk menaksir persentase pendapatan atau laba kotor kontrak jangka panjang.
Percentage-of-Completion Method Pengukuran Kemajuan Pekerjaan Ukuran yang paling populer adalah cost-to-cost basis Biaya yg terjadi sampai tgl ini -------------------------------------------------- = persentase penyelesaian Estimasi paling akhir total biaya selesai Persentase penyerapan biaya dapat digunakan untuk menaksir persentase pendapatan atau laba kotor kontrak jangka panjang.
Contoh 1: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2009 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2011, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2011, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.100.000.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2009 2010 2011 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 2.268.000.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp8.100.000.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000
Persentase selesai dihitung sebagai berikut Keterangan 2009 2010 2011 Harga kontrak Dikurangi estimasi biaya : Biaya sampai tgl ini Estimasi biaya u/ menyelesaikan Estimasi total biaya Estimasi total laba kotor Persentase selesai 9.000.000 2.000.000 6.000.000 8.000.000 1.000.000 25% (2.000.000) (8.000.000) 5.832.000 2.268.000 8.100.000 900.000 72% (5.832.000) (8.100.000) -- 100%
Ayat jurnal u/ mencatat biaya konstruksi, termin dan hasil penagihan Keterangan 2009 2010 2011 u/ mencata biaya konstruksi : Kons dlm proses Bahan, Kas, Utang dll 2.000 -- 3.832 --- 2.268 u/ mencatat termin : Piutang usaha Penagihan KDP 1.800 4.800 2.400 u/ mencatat hasil penagihan Kas Piutang Usaha 1.500 3.500 4.000
Persentase Penyelesaian, Pendapatan dan Laba Kotor per Tahun 2009 2010 2011 Pendapatan yg diakui tahun : $9.000.000 x 25% $9.000.000 x 72% (-) pndptn yg diakui thn 2009 Pendapatan tahun 2010 $9.000.000 x 100% (-) Pndptan yg diakui 2009 dan 2010 Pendapatan tahun 2011 Laba Kotor yang diakui tahun : $1.000.000 x 25% $900.000 x 72% (-) laba thn 2009 $900.000 x 100% (-) laba 2009 & 2010 $2.250.000 $250.000 $6.480.000 ($2.250.000) $4.230.000 $648.000 $398.000 $9.000.000 $2.520.000 $900.000 $252.000
Biaya aktual yg terjadi Estimasi Biaya Penyelesaian Latihan Pada tanggal 15 Juni 2009, PT. Jaya Karya memenangkan tender untuk membangun sebuah gedung dengan nilai kontrak sebesar Rp4.500.000.000. Jangka waktu pelaksanaan proyek adalah 3,5 tahun terhitung mulai 1 Juli 2009. berikut adalah data yang terkait dengan pembangunan proyek tersebut (Rp000.000). Diminta : 1. Hitunglah besarnya pendapatan, biaya dan laba kotor untuk masing-masing tahun apabila metode yang digunakan adalah metode penyelesaian proyek. 2. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan dalam pembukuan PT. Karya Jaya untuk setiap tahunnya. Tahun Biaya aktual yg terjadi Estimasi Biaya Penyelesaian Pengajuan Tagihan Hasil Penagihan 2009 2010 2011 2012 585 1.055 1.216 1.394 3.315 2.460 1.344 800 1.400 1.800 500 760 1.330 1.710 700
Persentase selesai dihitung sebagai berikut Keterangan 2009 2010 2011 2012 Harga kontrak Dikurangi estimasi biaya : Biaya sampai tgl ini Estimasi biaya u/ menyelesaikan Estimasi total biaya Estimasi total laba kotor Persentase selesai 4.500 585 3.315 3.900 600 15% (585) (3.900) 1.640 2.460 4.100 400 40% (1640) (4.100) 2.856 1.344 4.200 300 68% (2.856) (4.200) 4.250 250 100% (4.250)
Ayat jurnal u/ mencatat biaya konstruksi, termin dan hasil penagihan Keterangan 2009 2010 2011 u/ mencata biaya konstruksi : Kons dlm proses Bahan, Kas, Utang dll 2.000 -- 3.832 --- 2.268 u/ mencatat termin : Piutang usaha Penagihan KDP 1.800 4.800 2.400 u/ mencatat hasil penagihan Kas Piutang Usaha 1.500 3.500 4.000
Persentase Penyelesaian, Pendapatan dan Laba Kotor per Tahun 2009 2010 2011 2012 Pendapatan yg diakui tahun : Rp.4.500.000.000 x 15% Rp 4.500.000.000 x 40%% (-) pndptn yg diakui thn 2009 Pendapatan tahun 2010 Rp4.500.000.000 x 68% (-) Pndptan yg diakui 2009 dan 2010 Pendapatan tahun 2011 Rp4.500.000.000 x 100% (-) pndptn yg diakui ’09,’10 &’11 Pendapatan tahun 2012 Laba Kotor yang diakui tahun : Rp600.000.000 x 15% Rp400.000.000 x 40% (-) laba thn 2009 Laba kotor 2010 Rp300.000.000 x 68% (-) laba 2009 & 2010 Rp250.000.000 x 100% (-) laba 2009,2010, 2011 Rp675.000 Rp90.000. Rp1.800.000 Rp 675.000 Rp1.125.000 Rp160.000 Rp 90.000 Rp 70.000 Rp3.060.000 Rp1.260.000 Rp4.500.000 Rp1.440.000
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor 2004 2005 2006 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp2.250.000 2.000.000 Rp 250.000 Rp4.230.000 3.832.000 Rp 298.000 Rp2.520.000 2.268.000 Rp 252.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp2.250.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) dan Laba Diakui (6.480.000) Rp300.000 Rp450.000 Rp1.600.000 Rp 120.000 Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda persentase penyelesaian. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Pendapatan dan laba diakui setiap tahun atas dasar perbandingan biaya yang terjadi dengan total estimasi biaya. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya, dan tidak dialokasikan ke kontrak konstruksi
Metoda Kontrak Selesai Perusahaan pengakui pendapatan dan laba kotor hanya pada saat penjualan, yaitu ketika kontrak telah diselesaikan. Dengan metoda ini, perusahaan mengakumulasi kos kontrak jangka dalam proses, namun tidak perlu melakukan pengakuan periodik untuk pendapatan, kos, dan laba kotor.
Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor 2004 2005 2006 Laporan Laba-Rugi: Pendapatan dari Kontrak Jangka panjang Biaya Konstruksi Laba Kotor Rp9.000.000 8.100.000 Rp 900.000 Neraca per 31/12: Aktiva Lancar: Piutang Dagang Persediaan: KDP Rp2.000.000 Penagihan KDP 1.800.000 Biaya dan Laba Diakui Kewajiban Lancar: Penagihan (6.600.000) di atas biaya konstruksi (5.832.000) Rp300.000 Rp200.000 Rp1.600.000 Rp 758.000 Catatan 1.: Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Kontrak Konstruksi Jangka Panjang. Perusahaan mengakui pendapatan dan melaporkan laba kontrak konstruksi jangka panjang, dengan metoda kontrak selesai. Kontrak ini umumnya melebihi jangka waktu satu tahun. Biaya kontrak dan penagihan diakumulasi selama periode konstruksi, namun tidak ada pendapatan dan laba diakui sampai diselesaikannya kontrak. Biaya yang masuk dalam konstruksi dalam proses adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya administrasi dan umum, dibebankan pada periode terjadinya.
Rugi Kontrak Jangka Panjang Dua Metoda: Rugi periode berjalan pada kontrak yang menguntungkan Persentase penyelesaian: estimasi kenaikan kos pada periode sekarang untuk menyesuaikan laba kotor periode sebelumnya. Rugi pada seluruh proyek Pada kedua metoda, perusahaan harus mengakui rugi pada periode sekarang untuk seluruh rugi proyek.
Contoh 2: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2004 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2006, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2005, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp8.769.924.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2004 2005 2006 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 2.937.924.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp8.769.924.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000
Rugi pada Kontrak Rugi Contoh 3: PT Virginia menandatangani kontrak yang dimulai pada bulan Juli 2004 untuk membuat jembatan dengan nilai kontrak sebesar Rp9.000.000.000. Pekerjaan ini diharapkan selesai pada bulan Oktober 2006, dengan taksiran biaya Rp8.000.000.000. Pada akhir tahun 2005, taksiran biaya penyelesaian naik menjadi Rp9.112.500.000. Berikut ini data lain yang berkaitan dengan kontrak tersebut: Keterangan 2004 2005 2006 Biaya s/d. tahun Taksiran Bi. Peny. Sisa kontr Tagihan Kontrak Kas yang diterima Rp2.000.000.000 6.000.000.000 1.800.000.000 1.500.000.000 Rp5.832.000.000 3.280.500.000 4.800.000.000 3.500.000.000 Rp9.112.500.000 - 2.400.000.000 4.000.000.000