diabstraksikan oleh: smno.psl.ppsub.mei2012I PENELITIAN: PRINSIP DASARNYA Foto: smno.kampus.ub.okt2012 diabstraksikan oleh: smno.psl.ppsub.mei2012I
KEPMENDIKBUD No. 212/U/1999 PENELITIAN adalah kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
PENELITIAN - RESEARCH PENELITIAN, RESEARCH: Kamus Oxford (1995): Research = careful study esp in order to discover new facts or information Kamus Webster (1966): Research = careful or diligent search; to search or investigate exhaustively; to search again or anew. Kamus besar Bahasa Indonesia (2001): Penelitian adalah: Pemeriksaan yang teliti Kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Pearson (dalam Whitney, 1960): PENELITIAN - RESEARCH Woody (dalam Danim, 2002): Penelitian merupakan metode untuk menemukan kebenaran , disamping itu juga merupakan suatu pemikiran kritis. Pearson (dalam Whitney, 1960): Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematik dan dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Burnd dan Grove (1993): research = is diligent systematic inquiry or investigation to validate and refine existing knowledge and generate new knowledge. Penny (1975): PENELITIAN ADALAH PEMIKIRAN YANG SISTEMATIK MENGENAI BERBAGAI JENIS MASALAH YANG Pemecahannya memerlukan pengumpuylan dan penafsiran fakta-fakta. Hillway (1956): “a method of study by which, through the careful and exhaustive of all ascertainable evidence bearing upon a definable problem, we reach a solution to the problem. Kerlinger (1986): penelitian adalah suatu penyelidikan yang sistematis , terkendali, empiris, dan kritis mengenai fenomnena-fenomena alam yang dibimbing oleh teori dan hipoptesis mengenai hubungan-hubungan yang diduga ada di antara fenomena-fenomena tersebut.
JENIS-JENIS PENELITIAN Kline (1980): Perdasarkan Tujuan: 1.1. Penelitian Dasar 1.2. Penelitian Terapan 1.3. Penelitian Evaluasi 2. Berdasatkan Metode: 2.1. Penelitian Historis 2.2. Penelitian Deskriptif 2.3. Penelitian Perkembangan 2..4. Penelitian Kasus atau Studi Lapangan 2.5. Penelitian Korelasional 2.6. Penelitian Tindakan 2.7. Penelitian Komparatif 2.8. Penelitian Eksperimental 2.9. Penelitian Kualitatif Kline (1980): 3. Berdasarkan tingkat penjelasan: 3.1. Penjelasan deskriptif 3.2. Penjelasan Asosiatif 3.3. Penjelasan Kausalitas.
JENIS-JENIS PENELITIAN Danim (2002): Ada dua jenis metode penelitian, yaitu: 1. Metode penelitian kuantitatif 2. Metode penelitian kualitatif Tipe penelitian kuantitatif: Penelitian Kualitatif: Penelitian Deskriptif 1. Pen. Fenomenologi Penelitian Perkembangan 2. Penelitian Grounded Penelitian Tindakan 3. Penelitian Etnografi Perbandingan-Kausal 4. Penelitian Historis Penelitian Korelasional 5. Penelitian KAsus Eksperimental Semu 6. Penelitian Fisolofis Penelitian Eksperimental 7. Kritik Sosial
KARAKTERISTIK PENELITIAN Uma Sekaran (1992): Karakteristik utama penelitian ilmiah: Tujuan Penelitian: jelas, pasti dan terarah Keseriusan Penelitian: ketelitian, kehati-hatian, kepastian Dapat Diuji: hipotesis yang dapat diuji dg metode statistik tertentu Dapat direplikasi: temuan penelitian akan sama kalau diulang pada kondisi yang sama Presisi dan keyakinan: presisi mencerminkan derajat kepastian dari temuan p[enelitian terhadap kejadian yg dipelajari. Keyakinan menunjukkan kemungkinan dari kebenaran estimasi yang dilakukan. Obyektivitas: kesimpulan penelitian harus didasarkan pada data yang aktual Berlaku Umum: dapat-tidaknya hasil penelitian diterapkan pada berbagai keadaan. Efisien: kerangka penelitian yang melibatkan sedikit variabel yg dapat menjelaskan suatu kejadian
KARAKTERISTIK PENELITIAN John W Best (1982): Sebelas karakteristik penelitian: Penelitian dirancang dan diarahkan untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan Kerja penelitian dititik-beratkan pada pengembangan cara-cara membuat generalisasi, prinsip dan teori-teori Penelitian didasarkan atas pengalaman hasil observasi atau kejadian empiris Penelitian memerlukan observasi dan deskripsi yang akurat Penelitian bertujuan untuk menemukan data yg baru dari sumber primer , bukan sekedar data yg sudah ada sebelumnya Penelitian memerlukan rancangan yg teliti dan hati-hati melalui prosedur yg tepat dg menggunakan analisis yang rasional Penelitian memerlukan keahlian Penelitian menekankan pada logika dan obyektivitas yg tinggi Penelitian menuntut kesabaran dan tidak dilakukan dg tergesa-gesa Kerja penelitian memerlukan pencatatan dan pelaporan yang hati-hati dan teliti Kerja penelitian kadang-kadang memerlukan keberanian
KRITERIA PENELITIAN Nazir (1988): Kriteria Penelitian Ilmiah: Berdasarkan pada fakta yang nyata, bukan kira-kira Bebas dari prasangka, berdasarkan pada alasan dan buykti yang lengkap dengan metode epembuktian yg obyektif Menggunakan Analisis, solusi permasalahan dicari dengan analisis yang logis. Menggunakan hipotesis, untuk menuntun jalan pikiran peneliti dalam mencapai hasil penelitiannya Menggunakan ukuran yang obyektif, dengan alat ukur yang obyektif pula Menggunakan teknik kuantifikasi, untuk data yang masih memungkinkan dikuantifikasikan
PENELITIAN TERAPAN Penelitian Terapan = Applied Research = Practical Research : Penyelidikan yang hati-hati , sistematis dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera bagi keperluan tertentu. Ciri-ciri penelitian terapan: Kegiatan untuk menemukan kebenaran yang obyektif, bukan kegiatan spekulasi, atau untung-untungan Memerlukan metode yang tepat dan dilaksanakan secara cermat Menggunakan teori-teori yang “applied” untuk menyusun kerangka konsep penelitian, dan pembahasan Memerlukan analisis yang tajam, rasional, kritis, dan obyektif, Data lengkap dan objektif, Tidak cukup dengan menyajikan data, tetapi harus diadakan pengolahan data, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
METODE PENELITIAN KUALITATIF Newman (1997): enam ciri utama penelitian kualitatif: The context is critical, mengutamakan konteks sosial The value of the case study, menggunakan pendekatan studi kasus Researcher integrity Grounded theory, membangun teori dari data, induktif Process and sequence, mencermati proses dan urutan perintiwanya Interpretation, interpretasinya mendalam: i. The first order intrerpretation ii. The second order interpretation iii. The third order interpretation, menhubungkan dengan teori-teori umum.
KRITERIA PENELITIAN KUALITATIF Lincoln dan Guba (1985): 14 karakteristik penelitian kualitatif: Natural setting Human instruments Utilization of tacit knowledge Qualitative methods Purposive sampling Inductive data analysis Grounded theory Emergent design Negotiated outcomes Case study reporting mode Idiographic interpretation Tentative application Focus determined boundaries Special criteria for trustworthiness.
APA PENELITIAN KUALITATIF? Strauss dan Corbin (1997): qualitative research adalah penelitian yang menghasilkan temuan yang tidak dapat dicapai dg menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya. Bogdan dan Taylor (1975): prosedur penelitian yang bertujuan mengumpulkan dan menganalisis data deskriptif berupa tulisan, ungkapan lisan dari orang dan perilakunya yang dapat diamati. Kirk dan Miller (1986): penelitian kualitatif merupakan tradisi dalam ilmu sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada amanusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut menurut bahasa dan peristilahannya Penelitian kualitatif bertujuan mengumpulkan data dalam setting alamiah, yang akan digunakan untuk menyusun teori melalui analisis data secara induktif.
JENIS PENELITIAN KUALITATIF Bogdan dan Biklen (1982): Interpretative research Verstehen Hermeneutics Ethnomethodology Ethnography Cognitive research Field research Idealist research Subjectivist Phenomenological research Symbolic interactionism Naturalistic Constructivism Grounded research Studi Kasus Perspektif ke dalam Ekologis Deskriptif.
JENIS PENELITIAN KUALITATIF Danim (2000): tujuh jenis penelitian kualitatif: Penelitian Fenomenologi Penelitian Grounded Penelitian Etnografi Penelitian Historis Penelitian Kasus Inquiry Filosofis: fundasional, filosofis, etik Teori kritik sosial
ISTILAH LAIN PENELITIAN Policy Research: menjawab masalah sosial yang bersifat fundamental dan hasilnya dimanfaatkan oleh pembuat kebijakan untuk menjawab masalah-masalah fundamental dan mendesak Philosophycal Inquiry: menekankan analisis intelektual yang dipandu dengan pertanyaan filosofis dan mempertimbangkan ide dan isu-isu dari semua perspektif, eksplorasi yang luas dan mendalam Critical Social Theory: menemukan pemahaman mengenai cara seseorang berkomunikasi dan dalam mengembangkan makna simbolik dalam masyarakat. Developmen Research: mempelajari pola pertumbuhan dan perkembangan subyek tertentu, baik secara terus-menerus atau secara periodik yang mendalam untuk menyempurnakan, memperbaiki atau mengembangkan sesuatu yang telah ada Evaluation research: mengukur suatu program, produk atau aktivitas tertentu, dengan maksud untuk memperbaikinya Verstehen: menggunakan pola pikir divergensi, kreatif, inovatif untuk memperoleh pemahaman yang mendasar dan mendalam Descriptive Research: mengungkap suatu maslaah atau keadaan tertentu sebagaimana adanya sehingga dapat memberikan gambaran secara tepat tentang keadaan sebenarnya dari obyek yang diselidiki dalam ranghka memecahkan masalah tertentu yang spesifik.
ISTILAH LAIN PENELITIAN 8. Action Research: untuk medeskripsikan, konsepsi, pengambilan keputusan secara kritis berdasarkan rekaman , pemantauan dan evaluasi terhadap tindakan dan hasil tindakan. Phenomenological Research: untuk memahami respon dari suatu unit tertentu secara utuh termasuk interaksinya dengan lingkungan sekitarnya Historical Research: merekonstruksi kondisi masa lampau secara obyektif , sistematis, dan akurat guna merumuskan kesimpulan yang lebih kuat dan akurat Field Research: penelitian dilakukan secara langsung di lokasi penelitian untuk dapat memahami secara mendalam lingkungan masyarakat atau obyek tertentu baik melalui wawancara maupun pengamatan Penelitian Kasus: tujuannya untuk mempelajari secara mendalam suatu fenomena tertentu sehingga diperoleh gambaran yang menyeluruh dan utuh pada keadaan sekarang apa adanya. Penelitian Etnografi: penelitian dimaksudkan untuk memahami mudaya atau aspek kebudayaan dalam kehidupan sosial masyarakat Interaksionisme Simbolik: untuk memahami makna perilaku manusia dalam kehidupan: motif, wawasan, internalisasi nilai. Naturalist Inquiry: penelitian untuk memahami fenomena interaksi, perilaku, yang pengkajiannya dalam latar belakang alamiah. Grounded Research: penelitian untuk memahami permasalahan yang muncul dalam suatu fenomena tertentu untuk menyusun, mengembangkan, dan merekonstruksikan teori berdasarkan data yang digali dari bawah secara langsung, induktif.
PENELITIAN KUANTITATIF VS KUALITATIF Penelitian Kualitatif 1. Ilmu-ilmu keras Ilmu-ilmu lunak 2. Fakus ringkas dan sempit Fokus kompleks dan luas 3. Reduksionistik Holistik dan menyeluruh 4. Obyektif Subyektif atau prspektif etnik 5. Penalaran logis dan deduktif Penalaran dialektif-induktif 6. Basis pengetahuan: Hubungan sebab-akibat Basis pengetahuan: Makna dan temuan 7. Menguji teori Mengembangkan/ membangun teori 8. Kontrol atas variabel Sumbangsih tafsiran 9. Instrumen Komunikasi dan observasi 10. Elemen dasar analisis: angka Elemen dasar analisis: kata-kata 11. Analisis statistik atas data Interpretasi individual 12. Generalisasi Keunikan
POSITIVIST vs. NATURALIST Lincoln and Guba (1985) AKSIOMA Paradigma Positivistik Paradigma Naturalistik Ontologi: Nature of reality Reality is single, tangible and fragmentable Realities are multiple, constructed, holistic Epistemologi: relationship of knower and known Knower and known are independent, a dualisme Know the known are interactive, inseparable Possibility of generalization Time and context-free generalization Only time and context bound working hypotheses ( idiographic statement) are possible Possibility of causal linkages There are real causes, temporally precedent to or simultaneous with their effect All intities are in state of mutual simultaneous shaping so that it is impossible to distinguiosh causes from effects Aksiologi: To role of values in inquiry Inquiry is value free Inquiry is value bound
ASUMSI PARADIGMA KUANTITATIF DAN KUALITATIF Questions Kuantitatif Kualitatif Asumsi ontologis What is the nature of reality? Reality is objective and singular, apart from the researcher Reality is subjective and multiple as seen by participant in a study Asumsi epistemo-logis What is the relationship of the researcher to that researched? Reality is independent from that being researched Researcher interact with that being researched Asumsi aksiologis What is the role of values? Value-free and unbiased Value-bound and biased Asumsi rhetoris What is the language of research? Formal; based on set definitions; impersonal voice; use of accepted quantitative words Informal; evolving; decisions; personal voice; accepted qualitative words Asumsi metodologis What is the process of the research? Deductive process; cause and effect; static design categories isolated before study; context-free; genaralization leading to prediction, explanation, and understanding; accurate and reliable through validity and reliability Inductive process; mutual simultaneous shaping of factors; emerging design categories identified during research process; context bound; patterns, theories developed for understanding; accurate and reliable through verification.
PERMASALAHAN PENELITIAN Kamus Oxford (1995): problem is a thing that is difficult to deal with or understand ; a question to be answered or solved; esp. by reasoning or calculating. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001): masalah diartikan sebagai sesuatu yang harus diselesaikan (dipecahkan); soal, persoalan. Permasalahan: hal yang menjadikan masalah; hal yang dimasalahkan; persoalan Pertanyaan berarti sesuatu yang ditanyakan; soal; permintaan keterangan; perbuatan bertanya. Masalah adalah faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan. “Ada permasalahan” berarti ; “ada kesenjangan” antara das Sollen dan das Sein; ada perbedaan antara “apa yang seharusnya” dan “apa yang ada dalam kenyataan” Antara harapan dan kenyataan Antara “apa yang diperlukan” dan “apa yang tersedia”
MEMILIH MASALAH-PENELITIAN Dalam dunia nyata banyak masalah yang harus diselesaikan dengan segera dalam waktu tertentu. Namun tidak semua maslaah tersebut dapat diangkat menjadi maslaah penelitian. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi masalah Ada beberapa cara yang dapat ditempuh: Analisis literatur, terutama publikasi hasil-hasil penelitian yang relevan, rekomendasi tindak lanjut hasiul penelitian Kerja dan kontak profesional bidang keilmuan, forum-forum ilmiah Pernyataan pemegang otoritas, baik ilmuwan maupun birokrasi Pengamatan sepintas atas sutau kejadian atau peristiwa tertentu Pengalaman pribadi peneliti dalam bidang tertentu yang menarik untuk diteliti
BEBERAPA PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN MASALAH Pertimbangan ilmiah Pertimbangan non-ilmiah Pertimbangan dari sudut pandang peneliti Pertimbangan ilmiah: Apakah maslaah tersebut dapat diteliti secara ilmiah? Yaitu masalah yang realitasnya dapat diamati dan datanya tersedia dan dapat dikumpulkan Apakah masalah tersebut memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan? Dengan metode bagaimana masalah dapat diteliti? Pertimbangan non-ilmiah: Apa manfaat hasil penelitian bagi kepentingan praktis atau masyarakat? Apakah masalah terlalu peka untuk diteliti? Resistensi sosial, budaya, ideologi Pertimbangan peneliti: Penguasaan teori dan metodologi Minat peneliti terhadap masalaah Kemampuan pengumpulan dan analisis data Ketersediaan waktu, dana dan sumberdaya
CIRI-CIRI MASALAH-PENELITIAN Masalah penelitian hendaknya dapat mencerminkan kebutuhan yang dirasakan Masalah penelitian merupakan kenyataan yang betul-betul ada yang merupakan hasil dari proses identifikasi masalah Masalah penelitian relevan, dalam arti merupakan permasalahan yang betul-betul baru dan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.
PERUMUSAN MASALAH-PENELITIAN Merumuskan masalah berarti mendeskripsikan dengan jelas masalah yang dihadapi Perumusan masalah merupakan proses penyederhanaan maslaah yang rumit dan kompleks, menjadi maslaah yang dapat diteliti Perumusan masalah adalah merumuskan kaitan-kaitan antara kesenjangan pengetahuan ilmiah atau teknologi yang akan diteliti dengan kesenjangan pengetahuan ilmiah yang lebih luas. Rumusan maslaah penelitian biasanya terdiri atas beberapa kalimat pertanyaan yang dibuat secara jelas dan tegas yang dapat mengarahkan solusi atau alternatif solusinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: a. Rumusan masalah dinyatakan secara singkat , jelas dan padat b. Rumusan masalah akan lebih baik jika menggunakan kalimat tanya c. Rumusan masalah akan lebih baik jika bersifat menghubungkan dua variabel (atau faktor, atau indikator) atau lebih d. Rumusan maslaah hendaknya berisi implikasi adanya data untuk pemecahan masalah e. Rumusan masalah hendaknya relevan dengan judul dan perlakuan yang akan diteliti
PERUMUSAN MASALAH-PENELITIAN KUALITATIF Rumusan maslaah penelitian bersifat tentatif yang dapat berubah dan disempurnakan. Maslaah penelitian ada di lapangan, dan perumusan masalah merupakan upaya untuk menemukan teori dari dasarnya (grounded theory) Rumusan maslaah sering disebut “fokus penelitian” yang dirumuskan dalam bentuk “pertanyaan penelitian”.
PERTANYAAN PENELITIAN RESEARCH QUESTION Pertanyaan penelitian – Permasalahan Penelitian – Fokus penelitian Pertanyaan yang harus dijawab melalui penelitian Pertanyaan penelitian menekankan pada fakta dan pengumpulan informasi Pertanyaan penelitian dapat dirinci menjadi “Pertanyaan penyelidikan” (Investigative question) Pertanyaan pengukuran (measurement question): pertanyaan yang diajukan kepada para responden
TAHAPAN DALAM PENELITIAN Arikunto (1998): 12 langkah dalam penelitian: Memilih masalah Studi pendahuluan Merumuskan masalah Merumuskan anggapan dasar Merumuskan hipotesis Memilih pendekatan Menentukan variabel dan sumber data Menentukan dan menyusun instrumen Mengumpulkan data Analisis data Menarik kesimpulan Menulis laporan
TAHAPAN PENELITIAN Husein Umar (1999): Sembilan TAHAPAN dalam penelitian: Mendefinisikan dan merumuskan maslaah Melakukan studi kepustakaan Memformulasikan hipotesis Menentukan Model Mengumpulkan data Mengolah dan menyajikan informasi Menganalisis dan menginterpretasi Membuat generalisasi dan kesimpulan Membuat laporan
ETIKA DALAM PENELITIAN Etika merupakan norma atau standar perilaku yang menjadi pedoman moral perilaku seseorang dan huungannya dengan orang lain Tujuan etika dalam penelitian adalah untuk menjamin agar tidak ada seorangpun yang dirugikan atau mendapat dampak negatif dari kegiatan penelitian. Cooper dan Emory (1996): kegiatan-kegiatan tidak etis dapat berupa: Pelanggaran persetujuan tentang kerahasiaan Salah menyajikan hasil dan temuan penelitian Menipu orang Menagih biaya yang tidak wajar Menghindari tanggung-jawab hukum Dan lainnya
ETIKA DALAM PENELITIAN O’Sullivan dan Ressel (1989): Tiga pedoman etika thd responden: Memulai pengumpulan data dengan menjelaskan kepada responden mengenai manfaat yang diharapkan dari penelitian. Menjelaskan kepada responden bahwa hak-haknya dan kesejahteraannya dilindungi secukupnya dan bagaimana caranya Memastikan bahwa pewawancara mendapat persetujuan dari responden.
ETIKA DALAM PENGELOLAAN PENELITIAN
APAKAH ETIKA ITU? Societal norms adopted by a group A conception of conduct that is right or wrong Deal with fundamental human relationships Are a universal human trait
PRINSIP-PRINSIP ETIKA Mengarahkan pada perilaku moral Good: honesty, keeping promises, helping others, respective rights of others Bad: lying, stealing, deceiving, harming others Universality of ethical principles: should apply in the same manner in all countries, cultures, communities Relativity of ethical principles: vary from country to country, community to community
RELATIVISME ETIKA Defined by Various periods of time in history A society’s traditions The special circumstances of the moment Personal opinion Meaning given to ethics are relative to time, place, circumstance, and the person involved
Alasan perilaku etika bisnis Fulfill public expectations for business Prevent harming others Improve business relations Improve employee productivity Reduce penalties Protect business from others Protect employees from their employers Promote personal morality
SEJARAH ETIKA DALAM PENELITIAN In the past – not given attention Changed with Nuremberg trial findings Nuremberg Code (1948) Thalidomide (late 1950s) Declaration of Helsinki (1964) Tearoom Trade (1960s) Milgram (1963) Tuskegee Syphilis Study (1932-1972)
ETIKA DALAM PENELITIAN – MENGAPA? To protect rights and welfare of research participants and to protect the wider society or community within which the research is being conducted
MEKANISME PERLINDUNGAN Ethical regulations or guidelines Law Universal principles of human rights
PRINSIP-PRINSIP ETIKA In research, help to make and to justify decisions Are abstract and difficult to implement in practical situations Key phrases: Voluntary participation Informed consent Risk of harm Confidentiality Anonymity
SUBYEK MANUSIA Canada Tri-council Policy Statement: Ethical Conduct for Research Involving Humans Medical Research Council of Canada Natural Sciences and Engineering Research Council of Canada (NSERC) Social Sciences and Humanities Research Council of Canada (SSHRC) http://www.pre.ethics.gc.ca/english/policystatement/policystatement.cfm
PRINSIP ETIKA UNTUK MENGARAHKAN PENELITIAN Respect for human dignity Respect for free and informed consent Respect for vulnerable persons Respect for privacy and confidentiality Respect for justice and inclusiveness Menyeimbangkan mudhorat dan manfaat Meminimumkan mudhorat Memaksimumkan manfaat
1. Human Dignity Cardinal Principle Basis of ethical obligations Two essential components The selection and achievement of morally acceptable ends The morally acceptable means to those ends Protect the multiple and interdependent interests of the person (bodily, psychological, cultural integrity)
2. Consent Presumption that individuals have capacity and right to make free and informed decisions In research = dialogue, process, rights, duties, requirements for free and informed consent by the research subject Your research cannot proceed without consent Consent must be maintained throughout
3. Vulnerable Persons Ethical obligations towards vulnerable persons Diminished competence Diminished decision-making capacity Entitled to special protection, special procedures to protect their interests Entitlement (based on grounds of human dignity, caring, solidarity, fairness) to special protection against abuse, exploitation, discrimination
4. Privacy & Confidentiality Fundamental to human dignity Standards protect the access, control, dissemination of personal information Helps to protect mental, psychological integrity
5. Harms and Benefits Balance critical to ethics of human research Foreseeable harms should not outweigh anticipated benefits Harms-benefits analysis affects welfare and rights of subjects
6. Justice and Inclusiveness i.e., fairness and equity Procedural justice Application process Distributive justice Harms and benefits
7. Non-malfeasance Duty to avoid, prevent or minimize harm No unnecessary risk of harm Participation must be essential to achieving scientifically and societally important aims that cannot be realized without the participation of human subjects Minimizing harm requires smallest number of human subjects that will ensure valid data
8. KEMANFAATAN The duty to benefit others The duty to maximize net benefits Produce benefits for subjects themselves, other individuals Produce benefits for society as a whole and for the advancement of knowledge (usually the primary benefit)
DATA Qualitative vs Quantitative Logic rests on generalizability & representativeness Sample size is criterion for judging rigour Respondents can refuse to answer questions Qualitative approaches Designed to best reflect experiences Therefore most qualitative research less formally structured Logic rests on notice of saturation – the point at which no new insights are likely to be obtained Saturation guides sample size
ISU-ISU KUALITATIF More invasive therefore ethical issues more subtle Tendency to investigate more completely Reliance on observations, interviews, stealthy methods can lull subjects Easy to violate confidentiality and trust Power and status differentials
Confidentiality & Anonymity Quantitative Techniques Can be easier Anonymity of the firm sometimes impossible Pseudonyms common but do not eliminate problem Qualitative Techniques Smaller sample sizes Informed consent more critical Problems with data presentation/ publication
KEWAJIBAN PENELITI Mengikuti/ mematuhi/ menjalankan Kode Etik Objectivity No misrepresentation Preserve anonymity and confidentiality Competing research proposals
HAK & KEWAJIBAN SUBYEK Right to informed consent Obligation to be truthful Right to privacy Right to confidentiality Right to no harm Right to be informed
HAK & KEWAJIBAN PENGGUNA Ethical conduct between buyer and seller Obligation to reduce bias Do not mis-represent data Privacy Commitment to research Pseudo-pilot studies Advocacy
BAHASA DAN TULISAN The language you use is very, very important. What may be clear to you may not be clear to the reader. The reader, who is your prospective participant, is in a different world than you – don’t expect the reader to read your mind, to know your intentions….