Faktor produksi By : Widya Pratiwi.
Produksi Penggunaan sumber daya seperti orang dan mesin untuk mengubah bahan menjadi barang jadi atau jasa.
INPUT PROSES KONVERSI OUTPUT Sumber Daya Bahan Baku PROSES KONVERSI Nilai tambah OUTPUT Barang Jasa
Macam - macam produksi Mass production Flexible manufacturing system Berdasarkan permintaan pelanggan (job order) Konsep tim
Mass Production Sistem untuk membuat produk dalam jumlah besar melalui penggabungan tenaga kerja terspesialisasi, mekanisasi dan standarisasi.
Spesialisasi Membagi pekerjaan menjadi komponen menjadi yang paling sederhana sehingga setiap pekerja dapat berkonsentrasi untuk melaksanakan suatu tugas.
Mekanisasi Mesin menggantikan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.
Assembly Line Teknik manufaktur yang mengangkat produk dengan sistem ban berjalan (conveyor belt) melewati beberapa pos kerja , dimana pekerjanya melakukan tugas khusus.
Flexible Manufacturing System Sistem yang terdiri dari pusat-pusat mesin yang dikendalikan komputer untuk memproduksi, robot untuk menangani komponen, dan kereta yang dikendalikan remote untuk mengangkut bahan. Semua komponen ini dihubungkan dengan pengendali elektronik yang mengatur aktivitas setiap tahap urutan produksi.
Proses Produksi Sistem produksi analisis Sistem produksi sintesis Proses produksi yang berkesinambungan Proses produksi yang terputus-putus
Sistem Produksi Analisis Mengurai bahan baku menjadi komponen-komponen kecil untuk mendapatkan satu atau beberapa produk yang dapat dipasarkan. Contoh Penyulingan minyak bumi memecah minyak mentah menjadi bensin, lilin, oli, kerosin dll.
Sistem Produksi Sintesis Sistem menggabungkan sejumlah bahan baku atau mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Contoh Lini perakitan mobil menggabungkan ribuan suku cadang menjadi sebuah mobil.
Proses Produksi yang Berkesinambungan Menghasilkan barang jadi selama periode beberapa hari, bulan bahkan tahun dalam proses produksi yang panjang karena penghentian dapat menghancurkan peralatan yang mahal. Contoh Penyulingan minyak, pabrik semen, fasilitas tenaga nuklir.
Proses produksi yang terputus - putus Menghasilkan produk dalam periode yang singkat , yang seringkali menghentikan mesin atau mengubah konfigurasi dengan tujuan menghasilkan produk yang berbeda.
Layout/tata letak fasilitas Tata letak proses Tata letak produk Posisi tetap
Tata letak proses Mengelompokkan mesin dan peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Barang proses bergerak di seputar ruang pabrik untuk menuju pos kerjanya. Contoh Perusahaan Konveksi Bagian Desain Pola Pengguntingan kain penjahitan obras finishing
Tata letak produk Mengatur peralatan produksi sepanjang lini arus produk dan barang dalam proses bergerak sepanjang lini ini melewati pos-pos kerja.
Posisi tetap Menempatkan produk pada suatu tempat, kemudian pekerja, bahan dan peralatan menghampiri tempat itu. Contoh membangun jembatan, pesawat terbang.
Persediaan Bahan/barang berupa barang mentah, barang dalam proses maupun barang jadi yang disediakan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap waktu.
Jenis - Jenis Persediaan Perusahaan dagang Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) Perusahaan industri (manufacturing) terdiri atas Bahan mentah (raw materials) Barang dalam proses/barang setengah jadi (work in process) Barang jadi (finished goods)
Biaya-Biaya Yang Berkaitan Dengan Penentuan Persediaan Yang Optimal Biaya penyimpanan (Carrying cost ) Biaya pemesanan (Ordering cost)
Biaya Penyimpanan (Carrying Cost) Biaya yang berhubungan dengan penyimpanan persediaan. Contoh : Biaya gudang,biaya modal yang tertahan dalam persediaan, biaya penyusutan gudang, biaya asuransi dll
Persediaan Rata - Rata Biaya penyimpanan sebanding dengan jumlah rata-rata persediaan Persediaan rata-rata = A = Keterangan Q = Jumlah pemesanan dimana (T/N) T = Jumlah unit yang dijual setiap tahun N = Frekuensi pemesanan setiap tahun
Total Carrying Cost Total Carrying Cost (TCC) = C x PP x A C = Carrying cost % dari harga beli PP = Harga beli per unit persediaan Carrying cost makin kecil jika jumlah yang dipesan makin kecil.
Biaya Pemesanan (Ordering Cost) Biaya untuk melakukan pemesanan dan menerima barang pesanan. Contoh : biaya pemesanan, biaya pemasangan mesin, biaya pengapalan dan ekspedisi.
Total Ordering Cost Total Ordering Cost (TOC) = O x N = O x O = Jumlah biaya untuk setiap pemesanan Ordering cost makin kecil jika jumlah yang dipesan makin besar.
Total Inventory Cost (TIC) TIC = TCC + TOC TIC = (C x PP x A) + (O x N) TIC = (C x PP) (Q/2) + O (T/Q)
Economic Order Quantity (EOQ) Jumlah unit pembelian bahan/barang yang paling optimal/jumlah unit barang yang harus dipesan setiap kali mengadakan pemesanan agar biaya yang berkaitan dengannya minimal. EOQ = Keterangan T = Jumlah unit yang dijual setiap tahun C = Carrying cost % dari harga beli PP = Harga beli per unit persediaan O = Jumlah biaya untuk setiap pemesanan
Contoh Biaya pemesanan $15 setiap kali pemesanan. Jumlah material yang dibutuhkan setahun 1200 unit dengan harga $1 per unit. Biaya penyimpanan dan pemeliharaan digudang 40% dari nilai average inventory. Berapakah kuantitas pesanan yang ekonomis? Berapakah kali jumlah pesanan yang optimal? Berapakah carrying cost,ordering cost dan total cost?
Jawab EOQ= = = 300 unit Kuantitas pesanan yang ekonomis (EOQ) Jumlah pesanan optimal/frekuensi pemesanan Q = T/N N = T/Q = 1200/300 = 4 kali
Jawab Carrying cost, ordering cost, total cost TCC = (CxPP)(Q/2) TOC = O(T/Q) = 15(1200/30) = 60 TIC = TCC + TOC = 60 + 60 = 120
Latihan PT Belleza Permata Hijau telah mempunyai informasi mengenai hubungan antara pembelian persediaan dengan biaya gudang sebagai berikut: Kebutuhan setahun adalah 200.000 unit Harga beli per unit Rp. 2.000,- Biaya penyimpanan sebsar 10% dari harga beli Biaya untuk setiap kali pesan sebesar Rp. 50.000,- Pertanyaan: Berapakah kuantitas pesanan yang paling ekonomis? Berapa kali pesanan harus dilakukan agar segalanya optimum? Berapakah carrying cost,ordering cost dan total cost?