MONTE CARLO INVENTORY SIMULATION

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN OPERASIONAL (Manajemen Persediaan)
Advertisements

Mengelola persediaan pada supply chain
Manajemen Persediaan ROSIHAN ASMARA.
(Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
Inventory 1 (dengan permintaan pasti)
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
Dasar-Dasar Model Sediaan
Manajemen Persediaan Oleh : Ida Ayu Wilis ( ) Veronica Rafika
INVENTORY SYSTEM Rosad Ma’ali El Hadi
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Bab 7. Manajemen Persediaan
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
Economic Order Quantity (EOQ)
Faktor produksi By : Widya Pratiwi..
PERTEMUAN 7 ANGGARAN PERSEDIAAN.
Pertemuan XI Manajemen Persediaan
PERSEDIAAN ( INVENTORY )
Manajemen Investasi dan Pasokan Julius Nursyamsi
INVENTORY (Manajemen Persediaan) By: Andri Irawan S.Pd
Model Persediaan Deterministik (Deterministic Inventory)
Bab Manajemen Persediaan.
PENGENDALIAN PERSEDIAN : INDEPENDEN & DEPENDEN
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan : stok dari elemen-elemen/item-item untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Heizer & Rander.
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
MODUL 09 – 1/ 19 MODUL 09 INVENTORY (2/3)
Model Pengendalian Persediaan
Definisi dan Fungsi Persediaan
MANAJEMEN PERSEDIAAN Oleh: Ferina Nurlaily.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Heizer & Rander
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
Manajemen Persediaan, Just-in-Time, dan Backflush Costing
Economic Order Quantity (EOQ)
BAB XI MANAJEMEN PERSEDIAAN
MODUL 08 – 1/ 18 MODUL 08 PERSEDIAAN (1/3) 1. FUNGSI PERSEDIAAN
Metode Pengendalian Persediaan Tradisional
MANAJEMEN PERSEDIAAN.
MANAJEMEN PERSEDIAAN (Inventory Management)
MANAJEMEN PERSEDIAAN DASAR MANAJEMEN KEUANGAN, MANAJEMEN, 3 SKS.
ECONOMIC ORDER QUANTITY
MODUL X TEKNUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN MATERIAL
BAB 18 MANAJEMEN PERSEDIAAN
MANAJEMEN PERSEDIAAN INVENTORY MANAGEMENT.
Rosyeni Rasyid dan Abel Tasman
PERSEDIAAN INDEPENDEN (INDEPENDENT INVENTORY)
MANAJEMEN PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN
Manajemen Inventory 4- Independent demand system deterministic model
MANAJEMEN PERSEDIAAN JENIS-JENIS BARANG DLM MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Economic Order Quantity (EOQ)
Manajemen Persediaan Manajemen Keuangan 1.
III. PERENCANAAN & PENGENDALIAN operasi
Managemen Pengendalian Persediaan (Inventory Management and Control)
Rakhma Diana Bastomi, SEI, MM
MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN STOKASTIK
ECONOMIC ORDER QUANTITY. Dalam suatu periode, perusahaan akan melakukan beberapa kali pembelian bahan baku atau barang dagangan. Pada saat pembelian bahan.
Contoh Simulasi Kasus Inventory Probabilistic model
Manajemen Persediaan Pertemuan ke-10.
MANAJEMEN PERSEDIAAN Fungsi dan tujuan persediaan KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN PERSEDIAAN BIAYA DALAM KEPUTUSAN PERSEDIAAN MODEL EQONOMIC ORDER QUANTITY
Monte Carlo Simulation (lanjut)
pengelolaan persediaan
Strategi perSEDIAAN barang
SISTEM PRODUKSI DISUSUN : ANDI ALVIN ARDIANSYAH KHOIRIYAH SARI KELAS : IN51.
Model Sediaan Probabilistik (lanjutan)
Inventory Management SCM-5
PENGELOLAAN DAN PENGONTROLAN SUKU CADANG
MANAJEMEN PERSEDIAAN KELOMPOK VI 1.ALPIAN ABDULLAH 2.RANGGA WALI ARIA SAPUTRA 3.DAVE DARELL 4.YANG HARSI RAHMAT.
Transcript presentasi:

MONTE CARLO INVENTORY SIMULATION

Inventaris: jumlah barang yang disimpan oleh suatu organisasi untuk digunakan di kemudian hari. Inventaris ritel: barang yang akan dijual ke pelanggan. Inventaris perusahaan manufaktur: bahan mentah yang merupakan komponen barang yang akan diproduksi. Aset modal perusahaan sebagian besar tertanam pada inventaris.  Pengendalian inventaris mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen.

Tujuan pengendalian inventaris: meminimasi biaya penyimpanan barang dalam inventaris. Biaya inventaris: Carrying/holding cost: Biaya pemilikan barang tersebut: gudang, asuransi, polusi, pencurian, modal. (15-40% investasi inventaris) Ordering cost: Biaya pengantaran: processing order, shipping, receiving. Stockout cost: ketika barang tidak tersedia ketika diminta. Termasuk: keuntungan yang hilang, dan potensi kerugian jika pelanggan beralih ke pesaing. Purchasing cost: biaya pembelian barang.

Hubungan Jumlah Pesanan (pembelian) dengan Biaya Inventaris Carrying cost  Ordering cost  Stockout cost  Untuk meminimasi biaya inventaris, dua pertanyaan utama yang harus dijawab adalah: Berapa jumlah barang yang harus dipesan? Kapan barang-barang tersebt harus dipesan?

Prosedur pemesanan untuk independent demand: Dependent demand: situasi ketika permintaan akan suatu barang bergantung pada permintaan barang dengan level yang lebih tinggi. Misalnya: permintaan akan seat belt untuk mobil baru bergantung pada jumlah mobil yang diproduksi. Banyak perusahaan menggunakan sistem materials requirements planning (MRP). Prosedur pemesanan untuk independent demand: Fixed-order quantity method Fixed-order period method

Fixed-Order Quantity Model Tujuan: menentukan jumlah pemesanan optimal (Qopt), dan titik re-order (R). Model: Deterministik Memakai banyak asumsi mengenai sistem riil-nya Dikembangkan melalui teknik matematik tradisional (aljabar dan kalkulus)

Jumlah Inventaris Sebagai Fungsi Waktu Q R Waktu Inventory Level

Q = jumlah pesanan R = jumlah inventaris pada saat pesanan ulang dilakukan (reorder point) L = waktu antar (delivery time) Kc = carrying cost/barang/satuan waktu Ko = ordering cost/per order TC = total inventory cost

Total carrying cost Jumlah inventaris rata-rata = Q/2 Total carrying cost = Kc x Q/2 Total ordering cost D = jumlah permintaan / satuan waktu D/Q = jumlah order / satuan waktu Total ordering cost = Ko x D/Q Total cost of inventory (TC) TC = (Kc x Q/2) + (Ko x D/Q) Untuk mendapat nilai Q yang akan meminimasi TC, dilakukan penurunan pertama (derivatif) TC terhadap Q:

Untuk mendapat nilai Q yang akan meminimasi TC, persamaan tersebut ditentukan sama dengan 0, sehingga didapat:

Untuk menentukan reorder point, harus ditemukan pemakaian barang rata-rata per minggu, , dan kemudian dikalikan dengan waktu antar, L, yang dinyatakan dalam minggu:

Monte Carlo Inventory Simulation Masalah umum dengan model analitik: Matematik dan statistik yang diperlukan menjadi terlalu rumit. Pada simulasi Monte Carlo: permintaan dan waktu antar ditentukan secara probabilistik. Distribusi probabilitas harus ditentukan untuk setiap variabel. (Misalnya, berdasarkan data historis)

Frekuensi Relatif dan Probabilitas Data Permintaan dan Waktu Antar Permintaan/ minggu Frekuensi Waktu Antar (minggu) 5 1 4 10 2 15 3 12 8 50 Distribusi Probabilitas untuk Permintaan dan Waktu Antar Frekuensi Relatif dan Probabilitas 5/50 = .10 4/10 = .40 10/50 = .20 15/50 = .30 2/10 = .20 12/50 = .24 1.00 8/50 = .16

Monte Carlo Inventory Simulation membutuhkan sampling nilai dari distribusi probabilitas permintaan dan waktu antar. Metode Monte Carlo membutuhkan penggunaan bilangan acak. Untuk melakukan Monte Carlo sampling, bilangan acak harus dihubungkan dengan nilai yang mungkin dari variabel ybs, sedemikian sehinga jumlah bilangan acak untuk suatu variabel proporsional dengan probabilitas munculnya nilai tersebut.

Bilangan Acak untuk Distribusi Permintaan dan Waktu Antar Permintaan per Minggu Bilangan Acak Waktu Antar, minggu 00-09 1 00-39 10-29 2 40-79 30-59 3 80-99 60-83 4 84-99