KELOMOPOK 1 : 1. Nurul Farida 2. Desi Gita 3. Zainal Arifin 4. Fatkur Rhohman.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Metode Berpikir Ilmiah
Advertisements

Bab 11 Penutup.
Mengidentifikasi Alasan dan Kesimpulan: Bahasa Penalaran
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
Pembentukan Konsep, Logika & Pengambilan Keputusan
oleh. Ilham Prisgunanto
B y : k e l o m p o k d u a b e l a s ™
METODE ILMIAH DEWI HASTUTI, S.Pt., M.P.
Tokoh & aliran dalam Filsafat ilmu Pengetahuan
Oleh: IDA ROSIDA,A.Ma DCT KELOMPOK TEMATIK
Teologi Pembebasan ( Hasan Hanafi )
PENGANTAR DASAR MATEMATIKA
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN ( BAB II )
HAKIKAT MATEMATIKA 1.
Logika Deduksi-Induksi dalam Pola Berpikir Ilmiah
HIPOTESIS Pertemuan 7.
Mengembangkan Pengetahuan
PENGETAHUAN Knowledge
4 BAB II: KAJIAN PUSTAKA.
PENGERTIAN MATEMATIKA
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
ALIRAN-ALIRAN & TOKOH-TOKOH FILSAFAT ILMU
EPISTEMOLOGI ADMINISTRASI
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Disampaikan Oleh ERWIN SETYO KRISWANTO
PENALARAN GEOMETRI KELOMPOK V SAFARI (G2I )
Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN ( BAB II )
ALIRAN FILSAFAT NATURALISME
SYARAT DAN TUJUAN PENELITIAN Dwiyati Pujimulyani 2015
PENALARAN DALAM GEOMETRI
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN ( BAB II )
FILSAFAT MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
BERPIKIR ILMIAH BY Triono Soendoro.
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
CARA BERPIKIR BANGSA YUNANI KUNO
ALUR BERPIKIR METODE ILMIAH
RUANG LINGKUP FILSAFAT
FILSAFAT ILMU.
Hj. Noneng Masitoh, Ir., M.M Agi Rosyadi, S.E., M.M
FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I 2 SKS
Di susun oleh : Azah Elvana ( )
FILSAFAT DAN SAINS (1) FILSAFAT, CARA BERFIKIR RADIKAL & MENYELURUH, SUATU CARA BERFIKIR YANG MENGUPAS SESUATU SEDALAM-DALAMNYA TUGAS FILSAFAT BUKAN MENJAWAB.
Penalaran Tujuan bab ini adalah agar para maha-siswa dapat bernalar dengan baik dalam penyusunan karya ilmiah yang ditulis. Penalaran yaitu proses berpikir.
CARA BERPIKIR BANGSA YUNANI KUNO
I. Pengantar umum Logika
DEFINISI DALIL AKSIOMA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS
VALIDITAS PEMBUKTIAN 2 TATAP MUKA 6.
Pertemuan III Filsafat Ilmu Dan Logika
AKU INGIN SUKSES BERPIKIR ILMIAH.
MEMPEROLEH PENGETAHUAN (Lanjutan Metoda Ilmiah)
Filsafat Sains Pertemuan ke-2.
Kerangka Teori (Tinjauan Pustaka) dan Hipotesis Penelitian
ILMU PENGETAHUAN DAN KEBENARAN
Penalaran Matematika.
LOGIKA LOGIKA PENALARAN Rifai Al Ghozali Oleh: Tri Sundari.
Pardjono, Ph.D Filsafat Ilmu Program Pascasarjana UNY
BERPIKIR ILMIAH BY Triono Soendoro.
Bab 11 Penutup.
ASPEK PENALARAN DALAM KARANGAN
DASAR_DASAR LOGIKA / I BAHAN SATU DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Kelompok 8 Ai Marlina Dede Ilmi Deuis Siti Sarah
RIWAYAT HIDUP PLATO NAMA : HANDOKO PRODI : IPA SEMESTER :1.
Sifat-sifat Matematika Ekonomi
Matematika.
METODE RISET (Research Method)
Transcript presentasi:

KELOMOPOK 1 : 1. Nurul Farida 2. Desi Gita 3. Zainal Arifin 4. Fatkur Rhohman

Plato 1. Meno 2. A priori 3. Relevan 4. Apa yg dibicarakan objek math 5. Bagaimana mengetahui objek matematika 6. Modality 7. Cogency 8. Deduksi 9. Premis

 Plato dilahirkan di lingkungan keluarga bangsawan ( SM)  Semenjak muda ia sangat mengagumi Socrates sosok yang di kemudian hari menjadi gurunya  Sebagaimana Socrates, Plato sering mengadakan percakapan dengan warga Athena untuk menuliskan pikiran-pikirannya

 Salah satu Pemikiran Plato yang terkenal adalah pandangannya mengenai realitas  Realitas dibagi 2 dunia:  Dunia yang terbuka bagi rasio (menekankan bahwa pengetahuan berasal dari akal)  Dunia yang terbuka bagi panca indra (menekankan bahwa pengetahuan berasal dari panca indra)

Dalam buku The Meno dijelaskan bahwa Plato diminta Socrates utk mengajarkan seorang budak (laki-laki) menemukan suatu teorema: persegi yg sisinya merup diagonal persegi tertentu memp. luas 2x luas persegi semula Socrates menekankan bahwa baik Plato maupun siapapun orangnya tidak boleh menunjukkan teorema tsb. kepada budak. Dgn menanyakan secara hati-hati & menunjuk aspek dari suatu diagram yg digambar, ternyata Socrates mendapati budak tsb menemukan sendiri teorema itu.

Kesimpulan 1: Ternyata jika AK dua kali AB maka persegi AKML tidak dua kali tetapi empat kali persegi ABCD.

Ternyata Luas persegi AEFG adalah sembilan kali luas persegi yang panjang sisnya AN Sedangkan Socrates berpendapat bahwa Luas 2 kali persegi ABCD adalah delapan kali luas persegi yang panjang sisnya AN

 Persegi DBHJ adalah jumlah dari segitiga BCD, CBH, HJC, dan CJD dan setiap segitiga merupakan setengah dari persegi ABCD, BKHC, CHMJ, dan JLDC. Dan setengah dari 4 adalah 2.  Persegi yang memilki sisi BD adalah dua kali persegi yang memiliki panjang AB.  Jadi terbukti bahwa suatu persegi yg sisinya merup diagonal persegi tertentu memp. luas 2x luas persegi semula

 Kesimpulan plato tentang pengetahuan matematika adalah sebuah priori, yang artinya bahwa pengetahuan matematika tidak berdasarkan kebenaran indra  Menurut Plato, realitas tertinggi adalah apa yang kita pikirkan dengan akal kita.

 Bagi Plato, matematika adalah a priori dan relevansi, hanya karena jenis kenyataannya kebenaran matematika yang diungkapkan dan dibukukan pada dasarnya nyata dan relevan.  Plato tidak menggunakan bukti empiris sebagai bukti awal karena sangat tidak relevan. Dia mengambil pandangan yang sangat rendah dari kebenaran empiris tentang objek material. Objek material, karena sifat alami dan tidak sempurna, tidak dapat dijadikan pokok dari ilmu pengetahuan.

 Contoh : Plato mengungkapkan bahwa lingkaran yang ideal berada dalam pikiran, sedangkan contoh lingkaran di dunia sekitar merupakan lingkaran yang tidak sempurna.

 Dalam matematika kita membicarakan tentang berbagai hal meskipun bukan objek yang terlihat. Sebagai contoh, bentuk lingkaran dan garis lurus.  Untuk mengetahuinya dengan mata pikiran kita ( pikiran )

EmpirisPlatonisLogika Formal Leading exponents (eksponen terkemuka Bagaimana kita tahu? Apa yang kita fikirkan? Apa yang terjadi jika kamu tidak melihatnya? Protagoras Mill Gillies Kitches Observasi Fenoma empirik Abandon Thesis (meninggalkan tesis) Early Plato Hardy Godel Berfikir Priori Forms(or patterns) (bentuk atau pola) Ubah subjek anda Late Plato Frege Russell Deduksi Proposision Anda tidak akan mengerti

 Pemikiran plato tentang matematika tidak hanya tentang teori bentuk tetapi juga tentang berfikir secara matematis  Kebenaran matematika di luar dari panca indra kita tetapi setelah kita melihat kebenaran tersebut kita dipaksa untuk menerimanya.

 kebenaran matematika itu sudah pasti, karena tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang sifatnya sementara.  Menurut plato kita harus meyakini kebenaran matematika, karena dalam matematika itu sudah tentu benar apabila kita tidak meyakini kebenaran matematika berarti imajinasi kita tidak sampai untuk memaksimalkan ide pikiran karena objek matematika yang sempurna hanya bisa dilihat oleh mata pikiran.  Keyakinan dan Pemikiran lebih baik daripada visual, karena menurut teori bentuk jika kita tidak melihat maka itu menunjukkan bahwa kita kurang berimajinasi matematika

 Sekali kita mendapatkan bukti dari teorema matematika, kita merasa yakin maka kita diharuskan untuk mengakui bahwa bukti teorema matematika harus demikian.  Keyakinan argumentasi matematika sangat berbeda dari keyakinan tentang fakta empiris  Analogi plato, antara objek matematika dengan pengalaman sehari-hari sangat berbeda.

 Plato berusaha memberikan penjelasan tentang mengapa kebenaran matematika sepenuhnya harus benar.  Saat plato mengembangkan teorinya tentang argumen, dia terdorong untuk membuat argumen yang baik sebagai sesuatu yang tak terbantahkan karena telah melekat sebagai dasarnya dan menerimanya sebagai hal yang tidak bisa disangkal.

 Argumen memilki 2 (dua) sisi yaitu pendukung dan lawan.dari sisi pendukung, mereka menanggapi argumen kemudian menerimanya. Sedangkan dari sisi lawan, mereka menanggapi argumen kemudian melawannya.  Sebuah bukti kebenaran suatu argumen tidak hanya berhenti pada satu kemampuan pemahaman saja. Sebagai contoh : Jika saya mengajukan klaim dari sebuah argumen matematika, dan anda tidak menerima kesimpulan argumen tersebut, maka saya berhak untuk meminta anda menunjukkan kelemahan argumen saya.

 Deduktif ditemukan oleh plato. Penemuan tersebut bermula dari perdebatannya dengan seseorang yang menggunakan pendapat tidak masuk akal, sehingga tidak dapat diterima oleh umum.  Satu – satunya cara yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan pembuktian kontradiksi

 Salah satu pembuktian yang dilakukan adalah saat membuktikan pengembangan filosofi. Jika konsekuensi yang diberikan saling bertentangan dan tidak konsisten, maka pengembangan tersebut ditolak.  namun jika konsekuensi tidak bertentangan dan konsisten dengan yang lain, maka pengembangan tersebut diterima.

 Sehingga argumen deduktif dapat disimpulkan jika premis – premis yang diberikan dan negasi kesimpulannya konsisten  Atau dalam simbol, jika P, Q, R kemudian P, Q, dan –R yaitu jika P, Q, R bersama – sama tidak konsisten, maka P, Q memerlukan –R sehingga konsisten.

Pengembangan ditolak jika tidak konsisten dengan premis Kriteria Negatif Pengembangan diterima jika konsisten premis yang sudah benar Kriteria Positif

Premis didapat dari mana? 1. Dari premis yang sudah jelas kebenarannya 2. Dari pendalilan yang sudah ditetapkan dari premis sebelumnya 3. Dari postulat sebenarnya dengan diberikan argumen yang bersesuaian

1. Aksioma sudah jelas 2. Aksioma adalah kebenaran logika 3. Aksioma memepunyai salah satu nilai benar atau salah