ma2 PELAKSANAAN MANAJEMEN AUDIT YANG EFEKTIP

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
GAYA BELAJAR Dr. MEL SIBERMAN
Advertisements

SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU RA/MADRASAH BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (STF-GBPNS) TAHUN 2013.
Audit Sumber Daya Manusia
Pusat Tanggung Jawab: Pusat Pendapatan dan Beban
AUDIT MANAJEMEN.
Pemeriksaan Akuntan 2 B. Sundari, SE., MM. Konsep-2 Dasar Audit Manajemen  Pemeriksaan akuntan pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3 bagian : Pemeriksaan.
AUDIT MANAJEMEN.
AUDIT MANAJEMEN.
PUSAT INVESTASI.
Persiapan dan Peran Perekam Medis Dalam Menghadapi Jabatan Fungsional Profesi Perekam Medis Sugeng, SKM.
Perilaku Etika Dalam Profesi Akuntansi
PERTEMUAN 14 Pengendalian
TUNJANGAN PROFESI PENDIDIK
Ekonomisasi, Efisiensi & Efektifitas
Manajemen Audit FO – 162 (2 SKS)
Disusun Oleh: ICE TINCE
AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK
AUDIT MANAJEMEN Yulazri M.Ak., CPA Universitas Esa Unggul.
AUDITING DAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN
SCOPE MANAGEMENT AUDIT & KRITERIA YANG DIPAKAI
Pendekatan Operasional Audit Internal
SOP dan Audit Keamanan Keamanan Jaringan Pertemuan 12
Definisi Auditing Internal:  Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk.
PENGAWASAN PENGADAAN BARANG DAN JASA DI DESA DASAR HUKUM :  UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA  PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014.
Performance Audit / Audit Kinerja
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERN
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah
Materi – 03 Sistem Kantor.
Langkah-Langkah Audit Manajemen
Pengendalian Intern.
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
ANALISA KINERJA SISTEM
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 BIRO KEPEGAWAIAN DESEMBER 2012.
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S..
PENGELOLAAN UNSUR PENUNJANG PEMERIKSAAN
Konsep Dasar Penganggaran
AUDIT MANAJEMEN.
AUDIT MANAJEMEN Asas asas manajemen.
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
AUDIT MANAJEMEN FUNGSI KEUANGAN
KELOMPOK 3 A. Pusat PertanggungjawabaN B. Pengendalian Keuangan C. Informasi Akuntansi Manajemen.
PEMERIKSAAN AKUNTANSI II (Audit Manajemen)
PEMERIKSAAN AKUNTANSI II (Audit Manajemen)
Sistem Informasi Keuangan
AUDIT PRODUKSI Yulazri M.Ak., CPA.
SISTEM INFORMASI KEUANGAN
AUDIT MANAJEMEN. AUDIT MANAJEMEN KONSEP DASAR AUDIT Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Sumber Daya Informasi Tujuan Perusahaan Teknologi Tujuan.
Definisi pemeriksaan akuntan (auditing )
Sumber informasi/data Audit
PEMERIKSAAN AKUNTANSI
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
Keuangan Sekolah/Madrasah
Pemeriksaan Akuntansi
PENGAWASAN PERTEMUAN 5.
PENYUSUNAN LAPORAN HASIL AUDIT
Laporan Pemeriksaan Keuangan Projek
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN PUSAT INVESTASI
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS
SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
AUDIT SEKTOR PUBLIK TINJAUAN MENYELURUH 12/1/2018 overview.
CONTOH KASUS AUDIT TRADISIONAL DAN AUDIT BERBASIS RISIKO
Sistem Informasi Keuangan
Komitmen dan Kebijakan dalam Membangun Manajemen K3
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN. Dasar-Dasar Audit Manajemen  Latar Belakang dan Sejarah Audit Manajemen  Definisi Audit Manajemen 1. Brink’s Modern Internal.
Pengembangan Sistem Informasi Erliyan Redy Susanto.
Transcript presentasi:

ma2 PELAKSANAAN MANAJEMEN AUDIT YANG EFEKTIP Agar berhasil manajemen audit harus mendapat dukungan dan akseptasi dari manajemen puncak / direksi. Tujuan dan kharakteristik harus jelas : (a) memberikan informasi mengenai efektivitas, ekonomisasi dan effisiensi suatu unit dan/ fungsi, (b) didasarkan bukti dan kriteria yang jelas, © sifatnya investigatif, (d) dilaksanakan secara profesional (dapat dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal), (e) adanya rekomendasi/ usul-usul perbaikan operasional. Auditor harus independen, mempunyai integritas, jujur dan cakap  Good auditing demands good auditors ( LB Lawrence). Menurut Milton Steven Fonorow meliputi : good business judment, inteligence, common sense dan good formal education or extensive field experience. Pelaporan manajemen audit kepada pihak yang tepat. Adanya rekomendasi perbaikan yang tepat dan dapat dilaksanakan.

Kapan manajemen audit diperlukan : 1. Terjadinya penurunan laba terus menerus 2. Turn over karyawan yang tinggi 3. Prestasi atau kinerja suatu unit kerja/ cabang di bawah standar 4. Ada kebutuhan untuk penelitian efisiensi untuk meningkatkan kinerja 5. Ada petunjuk bahwa aspek kegiatan operasi atau pekerjaan tertentu memerlukan perbaikan 6. Ada kecurigaan bahwa laporan masalah yang besar tidak mengungkapkan semua fakta Penugasan manajemen audit : a. Penilaian kinerja Membandingkan dengan kebijakan, kriteria dan tujuan yg ditetapkan b. Mengindentifikasikan kesempatan dan perbaikan  sehubungan 3E c. Mengembangkan rekomendasi Untuk perbaikan operasional dimasa mendatang

Tipe manajemen audit : 1. Audit fungsional ( functional audit) dikategorikan dalam aktivitas usaha, misalnya fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi penagihan dll. 2. Audit organisasi (organization audit) dikategorikan dalam unit organisasi, misalnya departemen, cabang, anak perusahaan. 3. Penugasan khusus ( special asigment) penugasan khusus sesuai permintaan manajemen, misalnya : kemungkinan kecurangan.

Sasaran manajemen audit Kerangka kerja manajemen audit Adalah kegiatan, aktivitas, program dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diindentifikasi masih memer- lukan peningkatan 3 E. Kerangka kerja manajemen audit Ada 3 elemen pokok : 1. Kriteria (criteria) Merupakan standar (pedoman) bagi setiap pihak dalam me – lakukan aktivitasnya. 2. Penyebab ( couse) Merupakan pelaksanaan program/aktivitas 3. Akibat (effect) Merupakan perbandingan antara penyebab dan kriteria. Adapun bagan kerangka kerja manajemen audit adalah sebagai berikut :

Hasil Aktual Pelaksanaan Program/Aktivitas Kriteria EVALUASI Kondisi Penyebab Hasil Aktual Pelaksanaan Program/Aktivitas Pelaksanaan Program/Aktivitas GAP Akibat Keuangan Nonkeuangan Rekomendasi Tindak lanjut

Ma3 MANAJEMEN AUDIT, KAITANNYA DENGAN 3 E EFEKTIVITAS ADALAH BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN SUATU PERUSAHAAN UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA, BAIK DITINJAU DARI SEGI KUALITAS, KUANTITAS DAN TARGET WAKTU EKONOMISASI ADALAH BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN PERUSAHAAN DALAM MENDAPATKAN SUMBER DAYA SESUAI DENGAN KUANTITAS DAN KUALITAS YANG DIHARAPKAN DALAM SETIAP AKTIVITAS, DENGAN PENGORBANAN MINIMAL. EFISIENSI ADALAH B ERHUBUNGAN DENGAN BAGAIMANA PERUSAHAAN MELAKUKAN OPERASINYA, SEHINGGA DICAPAI PENGGUNAAN SUMBER DANA SECARA OPTIMAL.

PENGUKURAN 3 E EFISIENSI EKONOMIS EFEKTIVITAS OUT PUT MAKSIMAL / INPUT TERTENTU EKONOMIS INPUT MINIMAL / OUT PUT TERTENTU ATAU INPUT TERTENTU / OUTPUT MAKSIMAL EFEKTIVITAS INPUT  PROSES  OUT PUT YANG DIHARAPKAN

INPUT PROSES OUTPUT TUJUAN EFISIENSI EFEKTIVITAS HASIL YANG DICAPAI PENGORBANAN YANG DIRENCANAKAN RENCANA OPERASI TUJUAN EKONOMISASI EFISIENSI EFEKTIVITAS HASIL AKTUAL HASIL YANG DICAPAI PENGORBANAN YANG TERJADI

KASUS 1 KEBIJAKAN PT DMM TERHADAP BIAYA PERJALANAN DINAS ADALAH DENGAN MEMBERIKAN UANG MUKA KEPADA KARYAWAN YANG BERSANGKUTAN SEMINGGU SEBELUM KEBERANGKATAN. BESARNYA UANG MUKA ADALAH SESUAI DENGAN HARI BERDASAR SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS. SESUAI KETENTUAN PERUSAHAAN UANG MUKA TERSEBUT HARUS DIPERTANGGUNG JAWABKAN DALAM WAKTU MAKSIMAL SATU BULAN SETELAH KEMBALI DINAS. PADA AKHIR JUNI 2009 SALDO UANG MUKA PERJALANAN DINAS SEBESAR Rp 550.000.000,- ATAS 22 KARYAWAN, DARI JUMLAH TERSEBUT TERDAPAT 2 KARYAWAN YANG BATAL MELAKUKAN PERJALANAN DINAS KE LUAR NEGERI SEJAK BULAN JANUARI 2009 (DENGAN UANG MUKA Rp 50 JUTA). BERDASARKAN PENGAMATAN KENYATAAN DILAPANGAN, TIAP BULANNYA HANYA ADA 10 KARYAWAN YANG TUGAS KELUAR KOTA SELAMA RATA-RATA 5 HARI @ RP 12,50 JUTA,-. TETAPI BERDASAR SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS DAN UANG MUKA YANG DIMINTA RATA-RATA SETIAP KARYAWAN @ RP 25 JUTA UNTUK 10 HARI KERJA.

SELAMA SEMESTER I 2009 DIPEROLEH INFORMASI BAHWA UANG MUKA YANG TELAH DIPERTANGGUNG JAWABKAN SEBESAR RP 200 JUTA, TERNYATA 50% MERUPAKAN PERJALANAN DINAS FIKTIF. YAITU ADANYA PERJALANAN DINAS TERTENTU YANG HANYA DILAKSANAKAN 50%-NYA, TETAPI DIPERHITUNGKAN BEBAN 100%. DIMINTA : TENTUKAN JENIS PEMERIKSAAN YANG HARUS DILAKUKAN TENTUKAN ELEMEN-ELEMEN ( KRITERIA, PENYEBAB, AKIBAT ) SASARAN PEMERIKSAAN.

KASUS 2 DALAM RANGKA PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR CABANG BARU YANG SEMULA DI ANGGARKAN RP 5 MILYAR, TERNYATA PADA TINGKAT PENYELESAIAN 40 % TELAH MENGHABISKAN DANA RP 4 MILYAR. PEMBORONG MELARIKAN DIRI DAN PIMPINAN PROYEK MENYATAKAN ANGKAT TANGAN DAN MOHON DIGANTI. BERDASARKAN PENGAMATAN SEMENTARA DIKETAHUI BAHWA PEMBORONG KURANG PENGALAMAN DAN MERUPAKAN ORANG DEKAT BUPATI SETEMPAT. PENETAPAN PEMBORONG TELAH BERDASAR TENDER, TETAPI TERNYATA PENGIKUT TENDER SEMUANYA SATU GRUP DENGAN PEMENANG YANG SUDAH MEREKA REKAYASA. DIMINTA : A. TENTUKAN JENIS PEMERIKSAAN YANG HARUS DILAKUKAN B. TENTUKAN ELEMEN-ELEMEN ( KRITERIA, PENYEBAB, AKIBAT ) SASARAN PEMERIKSAAN.