Pertemuan 5 AGREGAT KASAR

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
Advertisements

2,3 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Ekuivalen antara standard Inggris dan Amerika
TEKNOLOGI BETON.
TEKNOLOGI PEMBUATAN BETON
Agregat By Leo Sentosa.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
Pengantar Beton bertulang :
Beton Baja Tulangan Non-Prategang
Pertemuan 10 Pekerjaan Dinding Bata
SUWARNI, Pengaruh Pemanfaatan Pecahan Keramik sebagai Agregat Kasar pada Pembuatan Bata Beton Berlubang Ditinjau dari Kuat Tekan, Serap Air.
Pertemuan 12 Gambar pembesian penulangan
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
BETON.
3. AGREGAT Agregat dalam beton digunakan sebagai bahan pengisi, dan dipandang sebagai bahan untuk mempermurah harga beton. Agregat dalam beton menempati.
Pertemuan 13 IKATAN TEMBOK
Pertemuan #3 Material Beton Prategang
Matakuliah : R0132/Teknologi Bahan Tahun : 2006
5. Rancangan Campuran Beton
Bahan pembentuk beton dan persyaratannya
KONSTRUKSI BATU BATA.
REKAYASA JALAN RAYA I Sartika Nisumanti, ST.,MT FAKULTAS TEKNIK
Rancangan Beton Normal Metode ACI
KEAUSAN (ABRASI) AGREGAT KASAR MEMAKAI MESIN LOS ANGELES
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
TEKNOLOGI BETON Pertemuan 10.
Nur Achmad Husin Mix Disain.
AGREGAT KASAR Pertemuan 03
CALIFORNIA BEARING RATIO
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
Fakultas Teknik Sipil UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
AGREGAT HALUS Pertemuan 02
BATUAN DAN TANAH.
BATU BATA MERAH Bata merah merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk dinding di Indonesia.
KARAKTERISTIK BAHAN BETON Pertemuan 02
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON SEMEN DAN AIR.
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON AGREGAT.
SPECIAL BLENDED CEMENT
DASAR TEKNOLOGI BETON.
Beton sebagai Konstruksi
BAB 1 MORTAR Sep-18.
MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
PENYIAPAN BAHAN-BAHAN UNTUK PERKERASAN JALAN
MATERIAL DAN PROSES PRODUKSI PRODUK-PRODUK BETON
Tugas Mekanika Batuan Tawakkal Mursyid
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012
Profil tanah ? III. Sifat Fisik Tanah
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
PEMBUATAN BETON (1) Berbeda dengan kayu sebagai bahan konstruksi yang berasal dari alam, beton dan baja merupakan bahan yang diproduksi oleh manusia.
ANALISIS AYAKAN (SIEVE ANALYSIS)
Agregat By Leo Sentosa.
AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS KELOMPOK : 1.Monang J.E Sitinjak 2.Elwy Asrianto Marbun 3.Agung Yudha Pratama.
Pertemuan 11 Pekerjaan plesteran dinding
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
TEKNOLOGI BAHAH 1 AGREGAT 1.SASTRA HERMANTO 2.ZAHYU AZARI.
AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Universitas Bung Hatta By. Yulcherlina.
SISTEM STRUKTUR Bangunan
Agregat Reni K. Kinasih.
PERENCANAAN PERKERASAN JALAN MATERI 4 (LANJUTAN)
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
PERANCANGAN CAMPURAN ADUKAN BETON PERBANDINGAN VOLUME.
PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN
Kelompok: 1. Hasanuddin Achmat ( ) 2. Mayogo Setyo ( )
SIFAT FISIKA TANAH Tekstur Tanah StrukturTanah. TEKSTUR TANAH  Definisi:tekstur tanah ialah perbandingan relatif (%) pasir, debu, dan liat  Partikel.
STABILISASI TANAH Adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, Atau dapat pula Stabilisasi Tanah adalah Usaha.
SEMEN Semen Portland adalah material berbentuk bubuk berwarna abu-abu dan banyak mengandung kalsium dan alumunium silika. Bahan dasar pembuat semen adalah.
Merancang dan Menguji Campuran Beton Trial (Mix Design) Sesuai dengan Karakteristik Mutu Beton Rieske Iswardhany
Transcript presentasi:

Pertemuan 5 AGREGAT KASAR Matakuliah : S0062 Teknologi Beton Tahun : 2005 Versi : 01 Pertemuan 5 AGREGAT KASAR

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan persyaratan agregat halus. Menjelaskan pengujian agregat halus

Persyaratan Agregat Halus Pengujian Agregat Halus Outline Materi Fungsi Agregat Jenis-jenis Agregat Fungsi Agregat Halus Persyaratan Agregat Halus Pengujian Agregat Halus

Fungsi Agregat Secara Umum Menghemat penggunaan Semen Portland Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton Mengurangi susut pengerasan beton Mencapai susunan yang padat pada beton. Dengan gradasi yang baik maka akan didapat beton yang padat Mengontrol workability atau sifat dapat dikerjakan adukan beton. Dengan gradasi yang baik, akan diperoleh sifat beton yang mudah untuk dikerjakan.

SIFAT AAGREGAT YANG BAIK Memiliki butiran yang keras Kompak Tidak pipih Kekal/tidak mudah berubah volume karena perubahan cuaca

TIPE AGREGAT BERDASARKAN SUMBER Agregat Alam Menggunakan bahan baku batu alam atau penghancurannya. Jenis yang baik untuk agregat adalah batuan beku Agregat Buatan Agregat yang dibuat dengan tujuan penggunaan tertentu, atau karena kekurangan agregat batuan alam. Agregat buatan umumnya ringan

AGREGAT BATU ALAM Kerikil dan Pasir alam merupakan hasil penghancuran oleh alam dari batuan induknya. Biasanya berbentuk bulat Agregat Batu Pecah dibuat dengan memecah batuan alam. Bentuk agregat pecah biasanya tidak bulat. SUpay atidak pipih dilaukan pemecahan dua kali. Permukaan kasar sehingga bagus untuk membuat mutu beton lebih tinggi Agregat Batu Apung ringan, untuk beton dengan persyaratan mutu yang tidak tinggi

TIPE AGREGAT BERDASARKAN BERAT Agregat Ringan : memiliki berat jenis kurang dari 2 dan biasanya digunakan untuk beton non structural Agregat Normal : memiliki berat jenis 2.5 smpai dengan 2.7 Agregat Berat : memiliki berat jenis lebih dari 2.8. Digunakan sebagi bahan pembuatan dinding pelindung radiasi sinar X

TIPE AGREGAT BERDASARKAN BENTUK Bulat : Agregat alam Bersudut : Batu pecah Pipih : jika ukuran terlebar dan tertebal lebih dari 3 Lonjong ukuran terpanjang dan terlebar lebih dari 3

TIPE AGREGAT BERDASARKAN UKURAN BUTIR Agregat Halus : mampu menenbus ayakan dengan lubang 0.8 mm Agregat Kasar : Tertinggal di lubang 4.8 mm tetapi lolos ayakan 40 mm Batu : agregat yang besar butirnya lebih dari 40 mm

TIPE AGREGAT HALUS Pasir Galian : bebas dari kandungan garam, hanya kotor oleh lumpur Pasir Sungai : berbutir halus dan berbentuk bulat Pasir Laut : berbutir halus dan bulat, mengandung garam

Fungsi Agregat Halus Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar (adukan) dan beton. Atau didefinisikan sebagai bahan yang dipakai sebagai pengisi, dipakai bersama dengan bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatau yang disebut beton Selain seperti diuraikan diatas, fungsi utama agregat halus adalah sebagai bahan pengisi diatara agregat kasar, sehingga ikatan menjadi lebih kuat

Persyaratan Agregat Halus – PBI 71 a. Tidak boleh mengandung lumpur lebih besar dari 5 % berat. b. Tidak boleh mengandung bahan organis terlalu bnayak. c. Pasir harus terdiri dari butir tajam dan keras d. Butiran pasir harus terdiri dari beraneka ragam, Jika diuji dengan test ayakan ISO - Sisa di atas ayakan 4 mm minimal 2 % berat total - Sisa di ayakan 1 mm minimum 10 % berat total - Sisa di ayakan 0.25 mm minimum 80 – 90 % berat total e. Tidak boleh menggunakan pasir laut

Pengujian Agregat Halus a. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan volume Peralatan : gelas ukur 500 mm, benda uji : 250 ml pasir b. Kadar Lumpur dalam pasir berdasarkan berat. Peralatan : Oven pengering, benda uji 1000 gram pasir c. Kotoran Organis. Dengan Larutan NaOH., Benda uji 130 ml pasir + 3% larutan NaOH. Dilihat perubahan warnanya d. Berat Jenis/Specific Gravity dan Penyerapan, Peralatan : piknometer e. Gradasi / Sieve Analysis / Test Ayakan Untuk mengetahui gradasi pasir dan modulus kehalusan dari pasir f. Berat Isi / Unit Weight Untuk mengkonversi berat ke volume atau sebaliknya g. Kadar Air

Analisis Ayakan Lubang/Susunan Ayakan No ASTM E 11 – 70 (mm) BS 410-1969 ISO 1 152 150 128 2 76 75 64 3 38 37.5 32 4 19 20 16 5 9.5 10 8 6 4.7 7 2.36 1.18 9 0.6 0.5 0.3 0.25 11 0.1 0.125 12 0.075 0.062

Contoh Hasil Analisis Ayakan Berat Contoh Pasir 1000 gram No Ukuran Ayakan Berat tertinggal (gram) Berat kumulatif tertinggal (gram) % kumulatif tertinggal (%) % lewat ayakan Batas atas Bats bawah (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 9.5 mm 100 2 4.75 mm 20 98 95 3 2.36 mm 27 47 4.7 95.3 80 4 1.18 mm 58 105 10.5 89.5 85 50 5 0.6 mm 179 284 28.1 71.6 60 25 6 0.3 mm 529 813 81.3 18.7 30 10 7 0.15 mm 172 985 98.5 1.5 15 8 Pan 1000 9 Jumlah

MODULUS KEHALUSAN Modulus Kehalusan / Fineness Modulus / FM = Jumlah % kumulatif yang tertinggal di setiap ayakan / 100 Jika FM makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar FM untuk pasir berkisar antara 2.3 – 3.1 Untuk contoh diatas

TABEL HASIL ANALISIS AYAKAN AGREGAT HALUS

GRAFIK HASIL ANALISIS AYAKAN

PENGARUH GRADASI AGREGAT Gradasi Agregat dan Ukuran butir maksimum berkaitan erat dengan besarnya luas permukaan agregat, banyaknya air yang dibutuhkan dan kadar smen dalam beton Gradasi yang baik akan memberikan tingkat optimal untuk mendapatkan density dan kekuatan beton maksimum Berbagai standar menyarankan dan menetapkan batas-batas susunan besar butir yang baik untuk beton

GRADASI AGREGAT HALUS MENURUT BS DAN SK.SNI T-15-1990-03 Kekasaran Pasir dikelompokkan menjadi 4 Zona Zone/Daerah 1 : Pasir Kasar Zone/Daerah 2 : Pasir Agak Kasar Zone/Daerah 3 : Pasir Agak Halus Zone/Daerah 4 : Pasir Halus

PERSYARATAN GRADASI AGREGAT HALUS

AGREGAT HALUS – ZONE 1

AGREGAT HALUS – ZONE 2

AGREGAT HALUS – ZONE 3

AGREGAT HALUS - ZONE 4

SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS

SPESIFIKASI TEKNIS – AGREGAT HALUS