MATERIAL HANDLING PADA PT GOOD NOODLE (PRODUSEN MIE INSTANT MERK “MIE ENAK”) Disusun oleh: Nike Shelvi Yana S. (105100300111045) Danang Banyu .P (105100300111039) Devie Cahaya N. (105100300111049) Mahendra N. (105100300111051) Nur Amalia M. (105100301111001)
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Kegiatan material handling di dalam pelaksanaan proses produksi merupakan hal yang sangat pokok, karena apabila kegiatan material handling tidak dilaksanakan maka proses produksi di dalam perusahaan akan terhenti. Adapun kegiatan material handling bukan hanya memindahkan barang setengah jadi dan barang jadi ke Tempat penyimpanan. Oleh karena itu kegiatan material handling merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan di dalam melakukan kegiatan produksi sebab pekerjaan material handling merupakan kegiatan yang menempati sebagian besar dari kegiatan perusahaan dan memerlukan bbiaya yang sangat banyak diantara pengeluaran yang lain.
Material handling yang dilaksanakan dengan benar akan memberikan enam keuntungan bagi perusahaan, diantaranya adalah penghematan biaya, penghematan waktu, memperlancar proses produksi, mempertinggi keselamatan kerja para pekerja, meningkatkan kapasitas produksi serta memperbaiki distribusi material. .
Tujuan Untuk membuat material handling yang ada di perusahaan secara efektif dan efisien berdasarkan prinsip-prinsip material handling.
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Profil Perusahaan PT Good Noodle Tbk merupakan produsen mie yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan berdiri di Indonesia pada tahun 1995 oleh Fauzi Amin. Pabrik Good Noodle bertempat di Jl. Pemuda No. 35. Good Noodle melakukan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi mie, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Good Noodle memproduksi mie instan dalam bentuk mie goreng dan mie rebus dengan merk “Mie Enak”. Merk ini selain berhasil dipasarkan di Indonesia juga telah menembus pasar internasional yaitu di negar-negara Asia, Eropa, dan Australia.
2.2. Profil Produk 2.2.1 Mie Instan Mie instan ini merupakan mie yang dihasilkan dari proses penggorengan setelah diperoleh mie segar dengan kadar air 5- 8%, sehingga memiliki daya simpan yang lama. “Mie Enak” adalah salah satu merk produk mie yang dikenal di Indonesia. “Mie Enak” diproduksi oleh perusahaan PT Good Noodle Tbk yang telah berdiri di Indonesia sejak tahun 1995. Selain dipasarkan di Indonesia, produk ini juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di berbagai negara Asia dan Eropa. “Mie Enak” tersaji sebagai mie goreng instan dan mie rebus instan dengan bumbu istimewa. Produk ini tergolong sebagai produk makanan bergizi. Hal ini dikarenakan kandungan gizinya yang meliputi energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12.
2.2.2 Bahan Pembuatan Mie Instan a. Bahan Utama Bahan utama dalam pembuatan mie instan yaitu tepung terigu berprotein tinggi (kadar protein 11% - 13 %). Tepung terigu ini diperoleh dari biji gandum yang digiling. Tepung terigu ini berfungsi membentuk struktur mie, sumber protein dan karbohidrat.
b. Bahan Tambahan 1) Tepung Tapioka Tepung tapioka adalah pati yang diperoleh dari ekstrak ubi kayu melalui proses pemarutan, pemerasan, penyaringan, pengendapan pati, dan pengeringan. Tepung tapioka dapat digunakan sebagai bahan alternatif agar mie tetap kenyal, dan tidak lengkat saat dicetak. Dari segi hargapun tepung tapioka lebih murah dibanding dengan tepung terigu. 2) Garam Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan fleksibilitas dan elastisitas mie serta mengikat air. Garam dapat menghambat aktivitas enzim protease dan amilase sehingga pasta tidak bersifat lengket dan tidak mengembang secara berlebihan.
3) Air alkali Air alkali merupakan air yang memiliki pH antara 6 – 9. Air alkali dalam pembuatan mie instant berfungsi untuk mempercepat pengikatan gluten, menguatkan adonan agar dapat mengembang dengan baik, meningkatkan kehalusan tekstur mie, serta memperbaiki kekenyalan mie. 4) Minyak Goreng Minyak dapat digunakan sebagai medium penggorengan bahan. Dalam penggorengan, minyak berfungsi sebagai medium penghantar panas, menambah rasa gurih dan kalori dalam bahan. 5) Minyak Sayur Minyak sayur adalah bahan yang digunakan sebagai campuran dengan bwang putih dan bawang merah untuk menjadi minyak bumbu. Minyak bumbu ini merupakan salah satu bahan pelengkap dalam mie instan. 6) Bawang Putih dan Bawang Merah Bawang merah dan bawang putih merupakan bahan segar yang akan diproses menjadi serbuk bumbu yang merupakan bahan pelengkap dari mie instan.
7) Kecap Sama seperti bawang merah dan bawang putih, kecap juga digunakan sebagai bahan pelengkap yang akan dikemas bersama mie. 8) Saos dan serbuk cabe Saos dan serbuk cabe akan dikemas bersama bahan lain seperti kecap, minyak bumbu, dan serbuk bumbu sebgai bahan pelengkap dalam mie instan. 9) Zat pewarna kuning Fungsi zat pewarna kuning adalah untuk memberi warna khas mie. Pewarna yang sering digunakan adalah tatrazine atau sunset yellow. 10) Asam benzoat Asam benzoat merupakan pengawet makanan yang berguna untuk menambah daya simpan mie.
2.2.3 Proses Pengolahan Mie Instan
2.3. Pertimbangan Pemilihan Lokasi Pabrik/Perusahaan
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa bobot skor di Semarang yaitu 65,35 lebih besar dibanding bobot skor di Solo yaitu 64,15. Oleh karena itu lokasi yang dipilih untuk pendirian pabrik Good Noodle adalah Semarang.
2.4 Urut-urutan Material Dari Supplier Hingga Konsumen
Peta Dari – Ke Jarak (m)
Peta Dari – Ke Perpindahan
2.5 Tipe Layout Dan Layout Proses Produksi
Tipe layout pabrik kami adalah tipe Produk layout yang berorentasi urutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Metode ini menempatkan metode pengaturan dan penataan semua fasilitas produksi yang diperlukan kedalam satu departemen khusus. Disini bahan baku akan dipindahkan dari suatu operasi ke operasi berikutnya secara langsung shingga dapat mengurangi proses pemindahan bahan (yang akhirnya juga berkaitan dengan biaya) dan juga mempermudah pengawasan didalam aktivitas produksinya. Pola aliran yang digunakan dalam pabrik adalah pola aliran U-Shaped. Pola ini dipilh karena menempatkan bahan baku dan produk akhir sesuai dengan layout yang telah ditetapkan, untuk mempermudah pemanfaatan fasilitas dan pengawasan keluar masuknya material dari dan menuju pabrik
2.6 Penanganan Bahan Pembuatan mie instant melalui beberapa proses utama yaitu penuangan bahan tepung ke dalam screw conveyor, pengadukan (mixing), pembentukan adonan menjadi lembaran (roll-sheeting), pembelahan lembaran menjadi untaian mie (slitting), pengukusan (steaming), pemotongan dan pelipatan (cutting and folding), penggorengan (frying), pendinginan (cooling) dan pengemasan (packing).
2.7 Ongkos Material Handling Diketahui : harga Waving Conveyor : Rp. 25.000.000 umur ekonomis : 5 tahun. Biaya Listrik adalah Rp. 10.000/ 10 jam, biaya perawatan Rp. 5.000/jam. Waving Conveyor berjalan rata-rata 10.000 m perhari, Asumsikan beroperasi 300 hari/ tahun upah operator adalah Rp. 10.000/ jam. tentukan biaya persatuan jarak (m),
Menentuakan depresiasi dengan menggunakan depresiasi garis lurus Jarak angkutan tiap jam adalah Total biaya = Biaya (maintenance + Listrik + depresiasi + operator):
Ongkos Material Handling (OMH/ M)
BAB III PENUTUP
Kesimpulan PT Good Noodle Tbk merupakan produsen mie yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah. Perusahaan berdiri di Indonesia pada tahun 1995 oleh Fauzi Amin. Pabrik Good Noodle bertempat di Jl. Pemuda No. 35. Perusahaan ini memproduksi mie instan merk “Mie Enak”. Berdasarkan tabel bobot skor diperoleh hasil terbesar yaitu di Semarang (65,35). Layout yang dipilih berupa layout produk berbentuk U. Ongkos Material Handling sebesar Rp 17.667 m/jam
TERIMA KASIH