Teori kebenaran dalam Ilmu Pengetahuan Filsafat Ilmu Pengetahuan Irmayanti Meliono-Budianto Program Doktor FT UI 2009
Teori kebenaran Teori kebenaran merupakan suatu kondisi bahwa dalam kegiatan ilmiah telah terjadi kesepakatan, persesuaian antara apa yang terjadi dalam kegiatan ilmiah tsb, misal adanya observasi thd fenomena objek penelitian, pencarian data, pemilihan -penerapan teori dsb Teori kebenaran bersumber/mengacu pd kebenaran epistemologi
Manusia dan konsep pengetahuan Dalam pencarian kebenaran, manusia mengungkap pemikirannya melalui beberapa konsep ada 3 konsep mengenal pengetahuan (knowing): 1. tahu bagaimana (knowing how) 2. tahu mengenai/akan (knowing who/where/which) 3. tahu tt sesuatu krn yg lainnya
Sifat teori kebenaran Sifat teori kebenaran: universal, berlaku umum utk semua bidang keilmuan (ipa, ipb,ips) Bersifat absolut /mutlak atau relatif tergantung pada kondisi, situasi dalam proses kegiatan ilmiah (selama tidak ada protes tentang hasil suatu penelitian, maka hasil itu dianggap benar secara mutlak ) Tujuan teori kebenaran utk menemukan kebenaran ilmiah
Macam teori kebenaran 1.kebenaran korespondensi 2. kebenaran koherensi 3. kebenaran pragmatik 4. kebenaran performatif 5. kebenaran semantik 6. kebenaran konsensus
Teori kebenaran korespodensi Kebenaran akan terjadi apabila ada persepsi yang sama antara subjek dengan apa yang dilihat/diamati (obyek yang menjadi pokok perhatian peneliti) Sifat kebenaran korespondesi : subyektif S = O (objek)
Teori kebenaran koherensi Kebenaran koherensi akan terjadi apabila ada persesuaian antar subyek dengan apa yang diamati/ dikaji (objek yg menjadi fokus kajian) Akan terjadi tidak ada kebenaran koherensi apabila salah satu subyek tidak sepakat (menolak) terhdp kebenaran kajian tsb Sn = O (objek) kebenaran koherensi
Teori kebenaran pragmatik Kebenaran dalam kegiatan ilmiah akan terjadi apabila memunculkan kegunaan suatu penelitian Kegunaan tsb dapat berasal dari misalnya: Hubungan antar variabel Analisis parameter yang ada Hasil kesimpulan penelitian Teori – praksis (aplikasi suatu teori = tesis )
Teori kebenaran performatif Kebenaran performatif akan terjadi apabila pernyataan2 (statement) dalam penelitian dapat menciptakan realitas Apa yang dituliskan harus menimbulkan realitas pernyataan bahasa hrs mengandung kebenaran logis tt sesuatu, bukan hanya deskripsi Contoh: Kasus tawuran yg terjadi di kampung Ambon karena dipicu oleh perkelahian 2 bocah berumur 10 tahun dan kurangnya solidaritas sosial antarwarga
Teori kebenaran semantik Kebenaran ilmiah akan terjadi apabila ada pengertian yg benar tt arti kata yang dituliskan pada kegiatan ilmiah Arti sebuah kata dpt ditelusuri dg cara perumusan secara harafiah; penelusuran melalui kamus Melakukan pengembangan thd definisi literal (harafiah) dlm mencapai tujuan tertentu dlm sebuah riset
Teori kebenaran secara konsensus Kebenaran akan MUNCUL apabila terjadi komunikasi secara dialogis atas dasar kepentingan-tujuan tertentu tetapi bukan atas dasar kekuasaan Terjadi interaksi antara satu subjek dg subjek lainnya dengan landasan logika interaksi Teori kebenaran konsensus dipelopori oleh Habermas, dan utk kepentingan ilmu sosial
Kesimpulan Kegiatan ilmiah yg terkait dengan realitas sosial dapat tercapai melalui analisis yg berbasis pada kebenaran epistemologi Untuk itu peran ilmuwan sangat penting dlm mencari-menemukan kebenaran ilmiah sesuai dg tujuan & hasil penelitiannya
KEBENARAN IP : MUTLAK / RELATIF KOherensi Korespondensi I PENGTH SEMANTIK PERFORMATIF KONSENSUS PRAGMATIK