Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Oleh : M.YUSUF AWALUDDIN, S.Kel
Advertisements

Cuaca Ekstrem di Depan Mata
"Ekor" Badai Perburuk Cuaca di Indonesia
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Update NCEP/NOAA POAMA Jamstec Prediksi BMKG (Indonesia)
Jakarta, 26 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 27 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 8 MEI BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SENIN, 9 MEI 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 2 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 03 APRIL 2011 DI LOKASI.
NCEP/NOAA BoM/POAMA La Nina Kuat (-2.2) La Nina Moderate (-1.8)
Prediksi BMKG (Indonesia) Update NCEP/NOAA BoM/POAMA Jamstec La Nina moderate (-1.7) La Nina Kuat (-2.3) La Nina Moderate (-1.85) La Nina Kuat (-2)
Jakarta, 16 Nopember BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 17 NOPEMBER 2009 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI.
Jakarta, 04 J u n i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG MINGGU, 05 JUNI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
Jakarta, 17 Januari BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 18 JANUARI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI.
Arief suryantoro LINGKUNGAN TROPIS (VOL.4 NO.1, MARET 2010)
Anomali Capai Tingkat Ekstrem
Jakarta, 05 M e i BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUMAT, 06 MEI 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 19 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : RABU, 20 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 7 APRIL BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : JUM’AT, 8 APRIL 2011 DI LOKASI.
Jakarta, 12 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG RABU, 13 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Awal Musim Kemarau Mundur
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG
Disampaikan Pada : Rapat Koordinasi Penanggulangan Banjir Jakarta, 13 Nopember 2014 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG.
Jakarta, 29 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : SABTU, 30 APRIL 2011 DI LOKASI.
Update BoM/POAMA NCEP/NOAA Jamstec Prediksi BMKG (Indonesia)
Jakarta, 25 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG JUMAT, 25 MARET 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : 2)
Jakarta, 17 Maret BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : Selat Malaka Perairan Utara.
Jakarta, 16 MARET BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : DI LOKASI TERSEBUT BERPELUANG.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Desember 2014
Jakarta, 18 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG SELASA, 19 APRIL 2011 WARNING : 1) POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI :
Dampak Kegiatan pada Iklim
Jakarta, 23 April BMKG PRAKIRAAN TINGGI GELOMBANG WARNING : POTENSI HUJAN LEBAT DISERTAI PETIR BERPELUANG TERJADI DI : MINGGU, 24 APRIL 2011 DI.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Desember 2014 Update 22 DESEMBER 2014 Bidang Informasi Iklim.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I Maret 2015
Prakirawan BMKG Juanda Surabaya
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Maret 2015 Update 23 Maret 2015 Bidang Informasi Iklim.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Desember 2014 Update 03 Januari 2014 Bidang Informasi Iklim.
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Januari 2015
ARUS PERMUKAAN LAUT PASIFIK DAN SUB TROPIK
MONITORING DAN PREDIKSI EL ÑINO TAHUN 2009 DAN
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III Maret 2015
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian III November 2014 Update 02 DESEMBER 2014 Bidang Informasi Iklim.
Analisis Perkembangan Dinamika Atmosfer dan Laut
Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II Februari 2015
Analisis Gelombang Panas di India Mei 2015
Peta Peningkatan Pemenuhan Energi Listrik Tiap Provinsi Hasil Model
Iklim Tropis Asia, Indonesia, Sumatra, Lampung
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
KONDISI INDIAN OSCILLATION DIPOLE (IOD), EL NINO SOUTHERN OSCILLATION (ENSO), CURAH HUJAN DAN PRAKIRAAN IKLIM DI INDONESIA (UPDATE JUNI 2016) Tim Agroklimatologi.
PRAKIRAAN KONDISI IKLIM DI INDONESIA (UPDATE JULI 2016)
Resiko Iklim dan Kerentanan Kota Bandung
Yonny Koesmaryono Yayan Apriyana
ASPEK KEBENCANAAN DALAM PERENCANAAN
UDARA, IKLIM, DAN CUACA.
ARLINDO Baruna Kusuma, S.Pi., M.P..
IKLIM INDONESIA.
EL NINO DAN LA NINA.
HASIL PENELITIAN (8) Gambar 7 Peta Potensi Energi Angin Perairan Pantai Nusa Tenggara Barat (Tahun )
EL NINO LA NINA.
Keunggulan Lokasi dan Kehidupan Masyarakat Indonesia
JURNAL LINGKUNGAN NAMA : YOGA PRATAMA
KEADAAN ALAM INDONESIA
KOMPONEN ANOMALI IKLIM DAN KETAHANAN PANGAN
RAPAT KOORDINASI ANTISIPASI KESIAPAN MENGHADAPI MUSIM KEMARAU TAHUN 2018 ANALISA KONDISI DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN WILAYAH JAWA TENGAH.
HUBUNGAN ANTARA IKLIM, PERUBAHAN IKLIM DAN PRODUKSI PADI
ARLINDO. O Posisi Indonesia spesial karena terletak di dua benua dan dua samudera disamping posisinya di khatulistiwa O Selain itu juga perairan Indonesia.
Pengaruh IOD Terhadap Variasi Curah Hujan di Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat Oleh: Fatika OktarinaG Karina Indah SG Pembimbing:
HASIL PENELITIAN (3) Gambar 2 Peta Potensi Energi Gelombang Laut Perairan Pantai Selatan Jawa (Musim Peralihan I Barat Timur)
1 BMKG PEMAHAMAN INFORMASI CUACA DAN IKLIM UNTUK KEGIATAN PERIKANAN.
Transcript presentasi:

Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015 Update 14 April 2015 Bidang Informasi Iklim

OUTLINE Kondisi Umum Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut April s.d. September 2015 Kesimpulan

KONDISI UMUM Sampai dengan Dasarian I April, kondisi ENSO berada pada kisaran El Nino Lemah, sedangkan Dipole Mode berada pada kisaran Normal SSTA Indonesia umumnya relatif hangat dibandingkan rata-ratanya Aliran massa udara di sebagian besar wilayah Indonesia berbeda dengan klimatologinya, kecuali di bagian timur Indonesia relatif sama. Terdapat pertemuan massa udara dibagian utara Papua yang mendukung pertumbuhan awan berpotensi hujan Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di Sumatera bag. selatan, Jawa bag. timur, Kalimantan bag. tengah, Sulawesi bag. Selatan, Nusa Tenggara bag. barat, Maluku dan Papua bag. utara

Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian I April 2015

ANALISIS ANGIN LAP 850mb Daerah Pertemuan massa udaramendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan Pola siklonal mendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan Aliran massa udara di sebagian wilayah Indonesia berbeda dengan klimatologisnya, kecuali di bagian timur Indonesia relatif sama. Terdapat pertemuan massa udara dibagian utara Papua yang mendukung pertumbuhan awan berpotensi hujan (Sumber : JRA/ JDAS)

ANALISIS ANGIN ZONAL LAP 850mb Pola aliran massa udara komponen zonal (timur-barat) umumnya berbeda dengan klimatologisnya. Angin timuran dominan di selatan wilayah Indonesia, terutama di kawasan Nusa Tenggara (Sumber : JRA/ JDAS)

ANALISIS ANGIN MERIDIONAL LAP 850mb Pola aliran massa udara komponen meridional (utara-selatan) umumnya berbeda dengan klimatologisnya. Terdapat aliran massa udara dari utara di wilayah Indonesia bag. Barat yang lebih kuat dari normalnya (Sumber : JRA/ JDAS) 9

Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di Sumatera bag. selatan, Jawa bagian timur, Kalimantan bag. tengah, Sulawesi bag. Selatan, Nusa Tenggara bag. Barat, Maluku dan Papua bag. utara (Sumber : JRA/ JDAS)

Analisis Anomali Suhu Muka Laut (Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : -0.12/Normal; Anomali SST Indonesia : -0.5 s.d + 1.0oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.647oC /Positif Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya, serta terjadi penambahan pasokan uap air yang tidak signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia

Analisis Anomali Suhu Muka Laut Terkini (Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : -0.04/ Normal; Anomali SST Indonesia : -0.5 s.d + 1.5 oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.673 oC /Positif Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya, serta terjadi penambahan pasokan uap air yang tidak signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia

PANTAUAN NILAI SOI TERKINI HINGGA DASARIAN I April 2015 Nilai Southern Oscilation Index (SOI) rata - rata 30 hari terakhir : -8.4/Normal; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan dengan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suplai uap air yang signifikan dari Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik

Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut April s.d. September 2015

PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 13 APRIL 2015) 1. NCEP/NOAA (USA) Apr-Mei15El Nino Lemah Jun-Sep15 El Nino Moderate 2. Jamstec (Japan) Apr-Jun15  El Nino Lemah Jul-Sep15  El Nino Moderate 3. BoM/POAMA (Australia) Apr15El Nino Lemah Mei-Sep15  El Nino Moderate 4. BMKG (Indonesia) Apr-Sep15El Nino Lemah El Nino Kuat El Nino Moderate Aliran massa uap air dari Indonesia  Samudera Pasifik El Nino Lemah NORMAL La Nina Lemah La Nina Moderate Aliran massa uap air dari Samudera Pasifik  Indonesia La Nina Kuat INSTITUSI Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 NCEP/NOAA 0.8 0.95 1.05 1.3 1.4 Jamstec 1.1 BoM 0.7 1.02 1.25 1.39 1.48 BMKG 0.68 0.62 0.73 0.79 0.77 Sep-15 1.45 1 1.52 0.92 15

PREDIKSI INDEKS DIPOLE MODE (UPDATE 13 APRIL 2015) BMKG Kesimpulan: Prediksi Indeks Dipole Mode April s/d September 2015: Normal/penambahan Curah Hujan kurang signifikan di Indonesia bagian barat. DM (+) Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia ke Afrika Timur NORMAL DM (-) Kuat Aliran massa uap air dari Afrika Timur ke Indonesia Prediksi IOD Institusi Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Aug-15 sep-15 BoM -0.2 -0.14 -0.18 -0.13 -0.05 BMKG -0.04 -0.1 0.01 0.03 16 16

PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST INDONESIA oleh NCEP (USA) (UPDATE 13 APRIL 2015) Jul 2015 May 2015 Agt 2015 Jun 2015 Sep 2015 April-September 2015 Umumnya SST hampir seluruh wilayah perairan Indonesia cenderung hangat/penambahan massa uap air cukup signifikan.

MONSOON ASIA Monsun dari Asia saat ini melemah. Diprediksi akan mulai menguat dalam satu minggu kedepan, hal ini mengindikasikan bahwa mulai bertambahnya peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan di sekitar Sumatera. Sumber: JRA-55 dan JMA Model

MONSOON AUSTRALIA Monsoon dari Australia saat ini kuat. Diprediksi akan terus menguat hingga satu minggu ke depan hal ini mengindikasikan bahwa potensi pembentukan awan di sekitar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara relatif lebih sedikit dibanding klimatologisnya. Sumber: JRA-55 dan JMA Model

Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan April 2015

PREDIKSI CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN APRIL 2015 PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN APRIL 2015 PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN APRIL 2015

Kesimpulan ENSO berada pada kondisi El Nino Lemah sehingga sehingga terjadi pengurangan pasokan uap air dari wilayah Indonesia bagian timur ke Samudra Pasifik Dipole Mode bernilai normal sehingga tidak terjadi penambahan pasokan uap air yang signifikan dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bag. barat Kondisi SST di wilayah Indonesia barat relatif lebih hangat dibandingkan dengan klimatologisnya mengakibatkan masih terdapat suplai uap air di perairan Indonesia. SOI bernilai negatif (-8.4) ; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suplai uap air yang signifikan dari Samudra Pasifik ke Indonesia. Aliran massa udara di sebagian besar wilayah Indonesia berbeda dengan klimatologisnya, kecuali di bagian timur Indonesia relatif sama. Terdapat pertemuan massa udara di utara Papua yang mendukung pertumbuhan awan berpotensi hujan Beberapa bulan ke depan ENSO diprediksi berada pada kondisi El Nino Lemah sampai Moderate, Dipole Mode Normal, dan SST perairan Indonesia cenderung hangat .

Terima Kasih

Lampiran

Prediksi ENSO dari Institusi Internasional Seluruh institusi internasional memprediksi perkembangan ENSO bulan April 2015 berada pada kondisi cenderung El Nino. Summarized by POAMA 25

KEJADIAN EL NINO DAN DIPOLE MODE 1981 – sekarang Sumber : NOAA EN/LN Lemah ± 0.5 – 1.0 0C EN/LN Moderate ±1.0 – 2.0 0C EN/LN Kuat > ±2.0 0C Level EN/LN & DM Dipole Mode (DM) Normal ±0.40 PERIODE EL NINO Anomali Suhu Muka Laut (0 C) Pasifik Tengah (El Nino/ La Nina) Perairan Indonesia Samudera Hindia (Dipole Mode) AMJ 1982 – MJJ 1983 + 2.3 -0.60 + 2.20 JAS 1986 – JFM 1988 + 1.6 -0.05 + 1.88 AMJ 1991 – JJA 1992 + 1.8 -0.23 + 1.56 AMJ 1994 – FMA 1995 + 1.3 -0.52 + 2.73 AMJ 1997 – AMJ 1998 + 2.7 s/d +3.2 -0.29 + 3.22 AMJ 2002 – FMA 2003 + 1.5 0.17 + 0.96 MJJ 2004 – JFM 2005 + 0.9 -0.06 - 0.19 JAS 2006 - DJF 2006/07 + 1.1 -0.25 + 1.59 JJA 2009- MAM 2010 +1.6 +0.55 +0.08 Maret 2015 11 April 2015 +0.58 +0.87 +0.24 +0.23 +0.44 26

PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST oleh NCEP (USA) (UPDATE 13 APRIL 2015) Prediksi anomali suhu permukaan laut (SPL) di Pasifik tengah pada April 2015 menunjukkan kondisi cenderung hangat selanjutnya diprediksi akan terus hangat di bulan-bulan berikutnya hingga September 2015

Prediksi Probabilistik Elnino/Lanina Sumber: IRI 28

Tabel Prediksi Elnino/La Nina El Nino diprediksi akan lebih dominan pada periode MAM hingga NDJ 2015, Sumber: IRI 29