PILEK PENGERTIAN: Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular pada sistem pernapasan, mudah menyebar dan terutama menyerang hidung.
TANDA DAN GEJALA Gejala pilek yang paling sering timbul termasuk batuk, hidung meler, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Gejala lainnya bisa berupa nyeri otot (mialgia), sakit badan ringan, sakit kepala, dan hilangnya nafsu makan.
Pilek biasanya diawali dengan sakit badan ringan, perasaan kedinginan, bersin-bersin, dan sakit kepala. Gejala lainnya seperti hidung meler dan batuk terjadi setelah dua hari atau lebih. Secara umum, gejala mencapai puncaknya pada hari kedua hingga hari ketiga setelah infeksi terjadi. Gejala biasanya mereda setelah tujuh hingga sepuluh hari, namun gejala tersebut dapat berlangsung hingga tiga minggu.
PENYEBAB PILEK VIRUS Rhinovirus paling banyak menyebabkan pilek tersebut. Virus tersebut ditemukan pada 30% hingga 80% dari semua kasus yang ada. Rhinovirus adalah virus yang memiliki RNA dan merupakan bagian dari famili Picornaviridae
GAMBAR VIRUS
PENULARAN Virus pilek biasanya ditularkan dengan satu cara dari dua cara penularan utama. Menghirup atau menelan di udara yang mengandung virus. Atau terkena ingus yang terinfeksi atau objek yang terkontaminasi
CUACA Beberapa virus yang menyebabkan pilek bersifat musiman, lebih sering terjadi saat cuaca dingin atau saat hujan. Hal ini terutama diyakini terjadi karena orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan dan berdekatan satu dengan lainnya.
PENCEGAHAN Satu-satunya cara efektif untuk mencegah pilek adalah dengan mencegah penularan virus secara fisik. Tindakan pencegahan tersebut termasuk mencuci tangan dan memakai masker penutup muka. Di lingkungan pusat pelayanan kesehatan, jubah dan sarung tangan sekali pakai juga dikenakan. Mengisolasi orang yang terkena pilek tidak mungkin dilakukan karena penyakit tersebut dapat menyebar kemana-mana dan gejalanya pun tidak spesifik
Vaksinasi terbukti sulit untuk mencegah penularan karena terlalu banyak virus yang dapat menyebabkan pilek dan virus-virus tersebut mengalami perubahan yang sangat cepat. Pengembangan vaksin pencegah pilek yang sangat ampuh juga sepertinya tidak mungkin dilakukan.
Saat ini belum ada obat-obatan maupun jamu yang terbukti mampu memperpendek masa infeksi. Penanganan meliputi pemberian obat pengurang gejala. Pengurangan gejala termasuk juga memperbanyak istirahat, memperbanyak minum air , berkumur-kumur dengan air garam hangat.
HASIL Pilek biasanya ringan dan hilang dengan sendirinya seiring meredanya gejala pilek setelah satu minggu. Komplikasi yang parah, jika ada, dialami oleh mereka yang berusia sangat tua, sangat muda, atau mereka yang mengalami imunosupresi (memiliki sistem imun yang lemah). Infeksi bakteri sekunder dapat terjadi dan menyebabkan sinusitis, faringitis, atau infeksi telinga. Sinusitis diperkirakan terjadi pada 8% kasus. Infeksi telinga terjadi pada 30% kasus.