BENTUK & MEKANISME HUBUNGAN AGENS - TARGET

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ekosistem.
Advertisements

ILMU PENGETAHUAN ALAM (SMK XII Semua Program Keahlian)
TINGKATAN MAHLUK HIDUP
P – 6 MEKANISME EVOLUSI GENETIKA POPULASI SELEKSI ALAM DAN ADAPTASI
Aria Gusti, SKM, M.Kes KONSEP PENYEBAB DAN PROSES TIMBULNYA PENYAKIT‏ Aria Gusti, SKM, M.Kes
Tingkah Laku Anak-Induk
NEMATHELMINTHES Guru pembimbing : Arina Ernawati, S.pd Kelas : X-5
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
BAKTERI SEBAGAI AGENSIA HAYATI
BIOTEKNOLOGI TEKNOLOGI PERTANIAN
Dasar-dasar Perlindungan Hutan Copyright © 2006 DCC (Development of Course Content ) Team LabLINKeshut 4 Bagian 2 C H A P T E R Perlindungan hutan terhadap.
Hama tanaman Pengertian hama bukan sebagai individu, namun dalam konteks populasi Tujuan mempelajari populasi : Mengetahui pengertian populasi, kepadatan,
Kelangsungan Hidup Organisme
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENDALIAN HAMA Amalia Nadifta Ulfa (H )
Tingkah Laku Anak-Induk
EKOLOGI MIKROBA Pertemuan ke-6 Mikrobiologi Pertanian (AET 209)
OLEH: SUHENDAR  Perilaku adalah suatu aktivitas yang merupakan reaksi satu sel atau lebih, lebih dari satu organ, bahkan.
TEKHNIK-TEKHIK PENGENDALIAN HAMA
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM IMUNITAS.
PARASITOLOGI.
HOST, AGENT & ENVIRONMENT
TINGKAH LAKU SOSIAL V.M. Ani N..
Sistem Pertahanan Tubuh
MANAJEMEN TERNAK BABI.
MUSUH ALAMI: SEBAGAI AGENS PENGENDALIAN HAYATI HAMA & PENYAKIT TANAMAN
KONSEP HOST-AGENT-ENVIRONMENT
FACULTY OF BIOLOGY MEDAN AREA UNIVERSITY
MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
EKOFISIOLOGI.
AIR.
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Imunologi DISUSUN OLEH: MILA ASTASIA TINGKAT: 1A.
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
MANAJEMEN KESEHATAN IKAN
Disusun Oleh : Agus Tri Prihanto H Desi Widyawati H Didik Gunawan H
Ilmu Penyakit Tumbuhan
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :
HAMA BINATANG YANG MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA TANAMAN DAN MENIMBULKAN KERUGIAN SECARA EKONOMIS.
ROADMAP Petani dan Pemulia TAHUN I TAHUN II Pasar Produk
Pediculus humanus capitis (Kutu rambut)
Assaalamualaikaum wr. Wb nama :mela putri nim : tingkat : IA
PENYEBAB KERUSAKAN KAYU
TUMBUHAN, SIFAT DAN GUNANYA
EKOLOGI POPULASI.
6. PERILAKU REPRODUKSI Tahap-tahap perilaku reproduksi
Pengendalian tidak langsung (Indirect control):
KOMUNITAS.
Control of Plant Disease
3. KEMORESEPSI Memainkan peran penting atau vital dalam perilaku ikan
PERBANYAKAN TANAMAN 1. SEKSUAL (GENERATIF) : KAWIN  BENIH  PERSATUAN SEL KELAMIN JANTAN DAN BETINA 2. ASEKSUAL (VEGETATIF) : TIDAK KAWIN  PEMBELAHAN.
HORMON Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam satu organ atau bagian tubuh dan dibawa dalam darah ke organ atau bagian di mana mereka menghasilkan.
P - 5 POLA-POLA EVOLUSI DEFINISI MENGENAI EVOLUSI
BIOLOGI POPULASI Populasi : sekumpulan individu yang berada di suatu tempat  Biologi Populasi : ilmu yang mempelajari sekumpulan individu dengan sifat-sifat.
Perlindungan Hutan I. PENDAHULUAN Ilmu Perlindungan Hutan Adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara pencegahan dan pemberantasan penyakit yang dapat.
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi Komponen Ekosistem
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
BIOTEKNOLOGI DAN APLIKASINYA
PENDAHULUAN PARASIT ADALAH ORGANISME YANG HIDUP :  SEMENTARA/MENETAP  PADA PERMUKAAN/DI DALAM DENGAN MAKSUD :  MENGAMBIL SEBAGIAN/SELURUH KEBUTUHAN.
Gambar 1 Kurungan untuk pemeliharaan dan perbanyakan B. tabaci
KOEVOLUSI. PENGERTIAN KOEVOLUSI Koevolusi merupakan pengaruh evolusioner mutualistik antara 2 spesies (Campbell, 2008: 180). Artinya koevolusi terjadi.
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA. Te ori asal mula kehidupan 1. Teori Transedental, hidup berasal dari tuhan 2. Generatio spontania, makhluk.
BIOMEDIK I -LANJUT PENYAKIT FISIOLOGI KARBOHIDRAT PROTEIN LEMAK
Vector Control (Pengendalian Vektor)
Pengantar Vektor dan Reservoir Penyakit
This presentation uses a free template provided by FPPT.com KONSEP BIOKONTROL PENGENDALIAN OPT Wiwit Probowati, S.Si.,
IMUNOGLOBULIN & ANTIGEN PADA IKAN Nn. K. D. RAHALUS, S.Pd, M.Si.
“Imunologi dan Sistem Imunitas” KELOMPOK III Dedi Yanto B. A Andi NadilaA Dwi Surya NigrumA HasnaA RahmayantiA
Transcript presentasi:

BENTUK & MEKANISME HUBUNGAN AGENS - TARGET

Sarana hubungan: Makanan Perlindungan Pengangkutan Breeding

Senyawa Penghubung (semiokimia): (Nordlund, 1981; Dent, 2000) Feromon : senyawa kimia yang dilepaskan organisme & menimbulkan respon spesifik organisme sejenis/ senyawa kimia yang disekresikan keluar oleh organisme yang menyebabkan reaksi spesifik bagi organisme yang menerima dalam satu spesies.  Feromon seks/kelamin: feromon yang diproduksi oleh betina untuk menarik jantan dengan tujuan untuk mating

Feromon alarm: feromon yang diproduksi oleh serangga untuk menolak atau menyingkirkan serangga lain. Senyawa ini umumnya dilepaskan oleh individual serangga ketika dia diserang. Feromon epidiektik/agregasi: feromon yang diproduksi oleh satu atau kedua jantan atau betina yang membawa mereka berdua untuk bertemu atau bersama dalam proses makan atau reproduksi. * Tumbuhan juga dapat mensintesis feromon (sex attractant) untuk menarik serangga tertentu;

2. Alelokemik : senyawa kimia perantara dari organisme tidak sejenis Allomon : menimbulkan respon merugikan bagi penerima, menguntungkan pelepas/ senyawa yang diproduksi atau dibutuhkan oleh sebuah individu organisme yanag berhubungan (kontak) dengan organisme lain, yang menyebabkan terjadinya reaksi perilaku dan fisiologi, dimana senyawa ini teradaptasi bagi emitternya dan bukan pada receivernya : repellent, antifeedan. . Exp: Neodipiron sertifer melepas resin penolak serangga predator

Kairomon: menimbulkan respon fisiologis dan tingkah laku penerima secara menguntungkan / adalah senyawa yang diproduksi atau dibutuhkan oleh sebuah individu organisme yanag berhubungan (kontak) dengan organisme lain, yang menyebabkan terjadinya reaksi perilaku dan fisiologi, dimana senyawa ini teradaptasi bagi recievernya dan bukan pada emitternya: proses makan, stimulasi oviposisi. Exp: Zea mays menghasilkan tricosane untuk menarik Trichogramma sp sbg parasit Heliothis zea

Sinomon: menimbulkan respon fisiologis dan tingkah laku yang menguntungkan pelepas dan penerima / senyawa yang diproduksi atau dibutuhkan oleh satu individu organisme yang berhubungan (kontak) dengan organisme lain, yang menyebabkan terjadinya reaksi perilaku dan fisiologi, dimana senyawa ini teradaptasi bagi emitternya dan receivernya . Exp: Lipas kayu Cryptocercus punctulatus melepas ekdison bagi protozoa

Apneumon: senyawa penghubung antara serangga dengan benda mati / senyawa yang dikeluarkan oleh non-living material, yang menyebabkan terjadinya reaksi perilaku dan fisiologi, dimana senyawa ini teradaptasi untuk menerima suatu organisme dan menolak yang lain yang mungkin ditemukan dalam atau pada non-living material tersebut. . exp: Parasitoit Venturia canescens tertarik tepung gandum sebagai makanan inangnya

Senyawa Penghubung (semiokimia): (Dethier, 1970) Stimulan lokomosi (locomotory stimulant) Stimulan makan (phago/feeding stimulant) Stimulan kawin (mating stimulant) Stimulan peletakan telur (oviposition stmln) Penahan (arrestant) Penarik (attractant) Penolak (reppelent) Penghambat (deterrent) makan, kawin & peletakan telur

Senyawa penghambat dari tumbuhan: (Matthews and Matthews, 1978) Fitohormon  metamorfosis serangga Pengatur tumbuh  mendorong/ menghambat pertumbuhan/perkembangan serangga Racun  sakit/mati serangga Bahan makanan  menurunkan fekunditas dan lama hidup imago Sterilan  sistem reproduksi serangga

Proses pemilihan inang oleh serangga fitofagus (Kogan, 1975) Penemuan habitat inang (host-habitat finding) Penemuan inang (host finding) Pengenalan inang ( host recognition) Penerimaan inang (host acceptence) Kesesuaian inang (host suitability)

Mekanisme bertahan serangga sbg respon pertahanan tumbuhan inang (teori Ko-evolusi): Beradaptasi scr biokimia dan anatomis untuk mencerna dan mengasimilasi pakan dari tumbuhan baru Mengembangkan perilaku makan baru dan pemilihan ke rasa baru Bermigrasi mencari tumbuhan baru sebagai sumber makanan Beradaptasi terhadap racun tumbuhan melalui detoksifikasi atau menetralisir

Derajad Ketahanan Tumbuhan: Imun: tumbuhan yang tak pernah dimakan atau dirusak serangga Ketahanan tinggi (high resistance): kerusakan rendah Ketahanan rendah (light resistance): kurang dirusak/diinfestasi serangga Peka (susceptible): dirusak melebihi rata-rata Kepekaan tinggi (high susceptible): dirusak jauh melebihi rata-rata

Mekanisme Ketahanan: Ketahanan Ekologis: Asinkroni fenotipe; tdk sesuai musim / siklus hidupnya Ketahanan induksi (intervensi fisiologis tanaman) Ketahanan Genetis: Non preference/antisenosis; serangga memilih tanaman lain yang lbh disukai Antibiosis; menghasilkan senyawa penyebab kematian serangga/mengganggu siklus hidupnya Ketahanan fenetik; tumbuhan memiliki strutur morfologi yang mengganggu kehadiran serangga Toleransi; tumbuhan mampu memperbaiki kerusakan untuk tumbuh normal

Faktor yang mempengaruhi ketahanan tanaman: Faktor tanaman: Padat populasi tanaman Tinggi tanaman Umur jaringan tanaman Stimulan induksi ketahanan tanaman Infeksi oleh penyakit Faktor serangga: Umur serangga jenis kelamin Level infestasi Biotipe Kondisi sebelum perlakuan Faktor Lingkungan: