KEPEMIMPINANTITIN HARTINI1 KEPEMIMPINAN & ORGANISASI PEMBELAJAR PERTEMUAN 10
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 2 ORGANISASI PEMBELAJAR? Proses di mana organisasi menjadi sadar akan kualitas, pola-pola, dan akibat-akibatnya dari pengalamannya sendiri dan mengembangkan model mental untuk memahami pengalaman tersebut. (McGill dan Slocum) Pola sadar-diri, introspektif organisasi secara terus- menerus memahami lingkungannya dengan cermat. Organisasi pembelajar dicirikan : berdasarkan pada kesederajatan, informasi terbuka, sedikit hirarkis, budaya bersama untuk beradaptasi pada lingkungan.
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 3 DUA MODEL ORGANISASI ORGANISASI TRADISIONAL VS ORGANISASI PEMBELAJAR ORGANISASI TRADISIONAL Struktur vertikal Tugas rutin & monoton, tidak ada inovasi & kreatifitas Sistem sangat formal Budaya org kaku-menolak nilai baru-lambat beradaftasi Strategi bersaing dg org lain, bukan kolaborasi ORGANISASI PEMBELAJAR Struktur horizontal Mendorong pemberdayaan Sistem tim kerja mandiri Budaya adaptif Strategi relasi-membentuk jaringan kerja & kolaborasi dengan orang lain
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 4 MODEL PROSES BELAJAR MODEL LOMPATAN TUNGGAL & LOMPATAN RANGKAP Lompatan tunggal (singgle loop/first order) “Proses belajar untuk meningkatkan kapasitas organisasi untuk mencapai tujuan yang jelas – bersifat rutin & belajar prilaku” “Memperoleh hasil belajar tanpa perubahan dalam asumsi2 dasarnya” Lompatan rangkap (double-loop/second order) “Untuk mengevaluasi ulang tujuan organisasi termasuk nilai- nilai dan kepercayaan dasarnya – melibatkan perubahan budaya organisasi”
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 5 MODEL BELAJAR ADAPTIF DAN BELAJAR GENERATIF Model adaptif (adaptive learning) “Merupakan tahap pertama dari proses belajar organisasi dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan; organisasi hanya berfokus pada bagaimana memecahkan masalah, mencapai tujuan organisasi dengan sistem yang telah ada” yang ditekan oleh organisasi MODEL PROSES BELAJAR
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 6 Model generatif (generative learning) “Melibatkan kreativitas dan inovasi sehingga di samping mampu mengatasi masalah, organisasi juga mampu mengambil tindakan pencegahan”
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 7 ORGANISASI TRADISIONAL VS ORGANISASI PEMBELAJAR FUNGSIORG TRADISIONALORG PEMBELAJAR Penentuan arah kese- luruhan organisasi Visi diberikan oleh Manajemen puncak Adanya sebuah visi bersama Formulasi & Implemen- tasi ide-ide Cara berfikir organisasi Penanganan konflik Kepemimpinan & Motivasi Mnj memutuskan apa yg dilakukan, yg lain mengikuti. Tiap orang bertgg-jwb & penekanan kompetensi individual Menggunakan kekuasaan & pengaruh hirarkis Menciptakan visi, memberi Hadiah/hukuman, kontrol Adanya visi bersama Kary memahami tugas & tugas karyawan lain Melalui proses belajar kola- boratif seluruh karyawan Membangun visi bersama, memberdayakan
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 8 CIRI BUDAYA ORGANISASI PEMBELAJAR Keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian dan pembatasan antara bagian diminimalisasikan Kesederajatan (kebersamaan) merupakan nilai utama organisasi Budaya organisasi mendorong perubahan, pengambilan resiko dan pemberdayaan.
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 9 Paradigma Pemimpin pada Organisasi Pembelajar Paradigma Struktural Paradigma Sumber Daya Manusia Paradigma Politik Paradigma Simbolik
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 10 PARADIGMA STRUKTURAL Pola Pikir : mekanik, ekonomik dan rencana Penekanan : tujuan, sistem dan prosedur kerja Bahaya : kaku dan tirani
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 11 PARADIGMA SUMBERDAYA MANUSIA Pola Pikir : keluarga, teman dan klan Penekanan : orang dan dukungan Bahaya : Kekurangan makna substansinya
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 12 PARADIGMA POLITIK Pola Pikir : kekuasaan dan pengaruh Penekanan : Pembagi sumber daya, negosiasi, membangun koalisi Bahaya : permainan kekuasan untuk pribadi
KEPEMIMPINAN TITIN HARTINI 13 PARADIGMA SIMBOLIK Pola Pikir : makna spiritual, impian dan visi Penekanan : visi, budaya, nilai-nilai dan inspirasi Bahaya : Kompleks Mesiah