Pembelajaran Drama Di Sekolah Dasar Oleh: Heru Subrata.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN Jl. Letjen. Sutoyo Pontianak, Telp. (0561) , Website:
Advertisements

TEKNIK BERMAIN PERAN (DRAMA)
CONTOH PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
TEORI DRAMA oleh: Nina Kartini Rahdiana.
Memahami pementasan drama
Sekilas Resensi.
Guru SMA Negeri 1 Takalar
Menanggapi Pementasan Drama
DRAMATURGI RMA. HARYMAWAN.
KELOMPOK 5 TERAMPIL MENULIS X Oleh: Amri Tegar Putra ( )
UNSUR EKSTRINSIK, NILAI MORAl & penulisan makalah sastra
Membaca Ekspresif Naskah Drama
mengidentifikasi unsur intrinsik teks drama
Klasifikasi Sistem Lambang menurut Tadeuz Kowzan
Bahasa Indonesia SMA Kelas X Semester 2 Andri Yogastari
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyebutkan jenis sastra dramatik
Hand Out Drama & teater.
Istilah Drama dan Teater
PERTEMUAN VIII (KE DELAPAN) MATA KULIAH : PENULISAN NASKAH SEMESTER : GANJIL DOSEN : BAMBANG SUDJATI TAHUN : 2011.
RESENSI BUKU KELOMPOK 4.
Menulis Lakon Oleh Miftahudin, S.Pd. Sastra Indonesia.
SELAMAT SIANG Mari Bermain drama ! “Dunia ini panggung sandiwara
DRAMA Senada dengan film, drama adalah karangan yang berbentuk dialog/percakapan antara pemainnya. Dialog dalam drama tidak jauh berbeda dengan percakapan.
MEMERANKANDRAMA.
Janarti TUGAS BLOG MATERI STRATEGI TUGAS BLOG MATERI STRATEGI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI.
RAMBU-RAMBU PEMBELAJARAN
SENI TEATER.
UNSUR-UNSUR SEBUAH RESENSI
Mengenal TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)
Oleh : Dr.Hj.R.Ika Mustika,M.Pd R. Mekar Ismayani, M.Pd.
Start.
PENGAJARAN APRESIASI PUISI ANAK
APRESIASI PROSA FIKSI DAN PENGAJARANNYA Oleh: Khusnul Fatonah, M.Pd.
PENGERTIAN KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman.
KONSEP PENGAJARAN APRESIASI DRAMA
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF
Dialog/Drama (Pertemuan ke-6)
MENGAPRESIASI DRAMA ANAK
METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN
Menanggapi pementasan drama
BELAJAR MEMAHAMI DRAMA
KARYA DALAM DUA DIMENSI
Role Playing Andriyani Dea W ( ).
MERANCANG KARYA SENI TEATER
RAMBU-RAMBU PEMBELAJARAN DALAM MENULIS
Loading…. L.
Hakikat, karakteristik dan perbedaan Drama, Puisi dan Prosa
APRESIASI DAN PENGAJARAN DRAMA
MEMILIH DAN MEMANFAATKAN SUMBER BELAJAR
MENGAPRESIASI DRAMA ANAK
 NAMA KELOMPOK : ANGGA NOFRIADY MUHAMMAD BAIHAQI XII IPA 1.
Pengertian Strategi Pembelajaran pkn Dick dan carey mengatakan “strategi pembelajaran adalah komponen umum dari suatu materi pembelajaran yang akan digunakan.
Oleh : Indi Putri Amaliyah
CERPEN -Novella Cathlin-.
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Presentasi Bulan Keturunan Orang Asia Amerika Pasifik
REVIU FILM OLEH KELOMPOK 8.
KELOMPOK VI NAMA : Farid M Z Hilman S Erlangga G Zulfahmi.
Assalamualaikum wr w.b.
Assalamualaikum BAHASA INDONESIA DRAMA By : kartika liani.
METODE PEMBELAJARAN IPS
Dasar Perlengkapan Pementasan
Loading
KAWASAN SASTRA DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUN FIKSI
POKOK-POKOK PEMENTASAN KARYA SASTRA
DRAMA Suatu teks yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan.
Kelompok 10: Sena aji wijaya Renu zikri ilyaasa Muamar Syahdan Ibnu
Kelompok 10 : Doni Sapriyadi Yusuf Alfianto Yulian Talilama
DRAMATURGI SUANTOKO UNIV. PGRI RONGGOLAWE TUBAN. SILABUS Deskripsi Mata Kuliah: Dalam mata kuliah Dramaturgi ini dibahas materi-materi tentang; prinsip.
Transcript presentasi:

Pembelajaran Drama Di Sekolah Dasar Oleh: Heru Subrata

DRAMA Ditinjau dari asal katanya, drama berasal dari bahasa Yunani kuno, draomai, yang artinya: berbuat, bertindak atau beraksi. Tetapi pada masa Aehylus (525—456 SM) arti drama mendapat penambahan menjadi kejadian, risalah atau karangan.

tiga pengertian drama Pertama, Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang terlihat di atas pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exiting) dan ketegangan pada pendengar atau penonton. Kedua, Didasarkan pada penjelasan: a. Moulton, Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in action). b. Brander Mathews, Drama adalah konflik dari sifat manusia. c. Ferdinand Brutierre, Drama sesuatu yang melahirkan kehendak manusia dengan action. d. Balthazar Verhagen, Drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dengan gerak.

Ketiga, Drama adalah cerita konflik dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton

Pembelajaran Drama di Sekolah Pembelajaran teks drama yang termasuk sastra, dan pementasan drama yang termasuk bidang teater.

Beberapa laitihan yang dapat dilaksanakan pada pembelajaran drama di sekolah antara lain: Latihan Membaca Drama Latihan Mendengarkan Drama Latihan Menulis Latihan Wicara

Metode Pembelj. Drama oleh Mackey. Seleksi. Gradasi. Presentasi. Repetisi. Jika kita ingin lengkap, maka masih ditambah lagi dengan satu peristiwa, yaitu: Evaluasi Belajar.

Seleksi (Pemilihan) Materi Tingkat perkembangan psikologis anak. Tujuan yang digariskan melalui kurikulum. Tujuan pendidikan dan pengajaran pada umumnya, yang harus mendukung nilai-nilai Kriteria Keterbacaan dan Kriteria Kesesuaian

Syarat-syarat naskah drama: Be Kim Nio Sesuai dan menarik, bagi tingkat kematangan jiwa murid; untuk remaja SMP/SMU, naskah jangan terlalu berat dan filosofis, untuk mahasiswa dapat lebih bebas. Bahasanya dengan tingkat kesukaran yang sesuai dengan kemampuan bahasa siswa yang membaca (menonton). Bahasanya sebaiknya bahasa standar, kecuali dalam dagelan atau yang berhubungan dengan masalah dialek. Isinya tidak bertentangan dengan haluan negara. Memiliki hal-hal berikut ini: Masalah yang jelas, Tema atau tujuannya jelas, Wataknya cukup meyakinkan. Ada kejutan yang tepat.

Syarat Naskah Mempergunakan bahasa yang baik, dalam arti: Teks yang sesuai. Jika kurang cocok dipersingkat atau disadur. Naskah dapat disadur dari cerpen atau novel. Naskah sandiwara radio, TV atau film dapat juga digunakan. Sinopsis cerita dapat juga dijadikan skenario drama.

Gradasi (Urutan Penahapan) Urutan penahapan hendaknya direncanakan. Biasanya dari yang mudah ke yang sulit, dari yang sederhana ke yang rumit (kompleks atau sophisticated), dari yang umum ke yang khusus. Deborah Elkin menyatakan, bahwa latihan-latihan drama harus mengarah pada pementasan dan Festival Drama. Untuk pementasan hendaknya dimulai dari role-playing (bermain peran). Kemudian meningkat pada pemeranan adegan- adegan pendek, dari satu adegan, ke dua adegan, tiga adegan, dan sebagainya. Kemudian mempelajari lakon pendek sederhana. Menyusul lakon pendek yang rumit, untuk akhirnya mementaskan lakon panjang.

Presentasi (Teknik Penyampaian) Mendiskusikan naskah drama. Mementaskan sebuah adegan. Mementaskan sebuah lakon, yang dapat dilakukan tiga bulan sekali, dalam waktu yang tersendiri. Kegiatan mendengarkan sandiwara radio. Melenggarakan pertunjukan drama, yang disusul dengan diskusi tentang pertunjukan tersebut.

Repetisi mendiskusikan, menonton pementasan Materi yang sudah diberikan harus diulangi dalam bentuk ulasan guru atau tanya jawab. Parafrase dari bentuk drama ke dalam bentuk prosa, dapat juga merupakan repetisi. Selain itu juga. mendiskusikan, menonton pementasan mementaskan sendiri (naskah), menulis sendiri drama dengan tema yang sama, dan sebagainya;

Langkah-langkah singkat strategi pembelajaran pentas drama kelas Penjelasan oleh guru tentang tujuan pengajaran yang berkaitan dengan pentas drama. Pemilihan atau penulisan teks drama. Kalau teks sudah tersedia. tinggal dipilih. Jika belum ada teks yang cocok, guru memberi tugas kepada murid untuk menulis teks drama dengan tema atau judul yang ditentukan oleh guru. Diskusi tentang teks yang akan dipentaskan, tentang tema, nada dasar, dan watak tokoh-tokohnya. Casting atau penentuan pemeran. Teknik yang digunakan hendaknya casting to type dan casting by ability.

Latihan ber-acting, mulai dengan reading, reading dengan penjiwaan, blocking, crossing, dan penguasaan pentas (gesture, movement, dan mimik). Pemaduan dengan unsur-unsur teknis dan artistik dalam latihan, seperti microphone, musik, lampu, dekorasi, dan sebagainya. General rehearsal (latihan menyeluruh) selama dua atau tiga kali. Persiapan pentas. Pementasan. Evaluasi.

Evaluasi Dalam Pembelajaran Drama Moody mengatakan, bahwa evaluasi dalam hal pemahaman naskah harus meliputi pertanyaan-pertanyaan berikut: Informasi, Konsep, Perspektif, Apresiasi.

Evaluasi terhadap tugas individual dalam penampilan memerankan suatu tokoh Tugas kelompok mementaskan role-playing. Tugas kelompok untuk merekam sandiwara, baik karya sendiri, maupun karya orang lain. Tugas kelompok untuk mementaskan drama baik dalam festival drama, ataupun dalam pementasan khusus Resensi drama. Di samping tes apresiasi dalam naskah drama. maka resensi drama ini dapat diadakan baik untuk naskah maupun untuk pementasan (di sekolah, TV, atau tempat lain) Evaluasi terhadap karya drama yang ditulis, baik secara individual maupun kelompok.

Beberapa Catatan Komponen-komponen yang dapat dipergunakan untuk menilai adalah: Banyaknya drama yang telah dibaca atau ditonton murid; Penampilannya dalam membaca peranannya yang meliputi: lafal, informasi, mimik, dan suara. Di samping ini juga dapat dinilai penguasaan murid mengenai isi drama dalam pertanyaan-pertanyaan analisis yang akan dijawab murid, tidak saja yang bersifat kognitif tetapi juga efektif. Agar kawasan afektif dan psikomotorik juga menjadi objek garapan para guru, maka pengukuran daya apresiasi dan tindak laku dalam pementasan drama juga harus dilakukan.

STRATEGI PENGAJARAN TEKS DRAMA (SEBAGAI KARYA SASTRA) Strategi Stratta Strategi Induktif Model Taba Strategi Analisis Strategi Sinektik (Model Gordon) Role Playing (Bermain Peran) Sosiodrama Simulasi

STRATEGI PEMBELAJARAN DRAMA PENTAS Pementasan Drama di Kelas Langkah-langkah: Penjelasan oleh guru tentang tujuan pengajaran Pemilihan atau penulisan teks drama.. Diskusi tentang teks yang akan dipentaskan, tentang tema, nada dasar, dan watak tokoh-tokohnya. Casting atau penentuan pemeran. Teknik yang digunakan hendaknya casting to type dan casting by ability.

Latihan ber-acting, reading, reading dengan penjiwaan, blocking, crossing, dan penguasaan pentas (gesture, movement, dan mimik). Pemaduan dengan unsur-unsur teknis dan artistik dalam latihan, seperti microphone, musik, lampu, dekorasi, dan sebagainya. General rehearsal (latihan menyeluruh) selama dua atau tiga kali. Persiapan pentas. Pementasan. Evaluasi.

Pementasan Drama Oleh Teater Sekolah Proses latihan drama sekolah ini biasanya dimulai dengan latihan dasar acting, latihan vokal, dan latihan pernafasan, serta studi naskah. Untuk pementasan sekolah hendaknya dipilih naskah-naskah yang komunikatif, mudah dipahami, mempunyai konflik yang kuat, dan atraktif.

SelesaI