1. 7 Faktorisasi Persamaan Kuadrat, ax2 + bx + c dengan a 1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
Advertisements

Fungsi MATEMATIKA EKONOMI
Matematika Dasar Oleh Ir. Dra. Wartini, M.Pd.
PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN
PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUBSITUSI 5 By matematika 2011 d.
i. Fungsi kuadrat - Penyelesaian fungsi kuadrat dengan pemfaktoran
Pada mata pelajaran matematika
Aberta Yulia Lestari.
BAB 5 FUNGSI Kuliah ke 3.
BAB I SUKU BANYAK.
PERSAMAAN LINEAR DAN PERSAMAAN KUADRAT
Kelompok anike putri. 2. anisa aprilia yusra. 3. khairul. 4
Fungsi WAHYU WIDODO..
Ring Polinomial.
2.1 Bidang Bilangan dan Grafik Persamaan
Fungsi MATEMATIKA EKONOMI PTE 4109, Agribisnis UB.
METODE DERET PANGKAT.
3.1 Pengertian Ekuilibrium dalam Ekonomi
PERSAMAAN & FUNGSI KUADRAT.
Kelompok 2 Rizki Resti Ari ( ) Naviul Hasanah ( )
Pertidaksamaan Kuadrat
MACAM-MACAM FUNGSI Matematika Ekonomi.
Suku Banyak Dan Teorema Sisa Oleh Sujinal Arifin.
C. Pembagian Suku Banyak 2. Cara Pembagian dengan Horner
Dr. H. Heris Hendriana, M.Pd. Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd.
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
MATEMATIKA BISNIS Sri Nurmi Lubis, S. Si
Interpolasi Polinomial Metode Numerik
Fungsi MATEMATIKA EKONOMI.
PERTIDAKSAMAAN LINIER DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
Bab 1 Fungsi.
Persamaan Kuadrat (1) Budiharti, S.Si.
MATEMATIKA SMA/SMK KELAS X
Suku Banyak Matematika SMA Kelas XI Semester 2 Oleh : Mazhend
PERTIDAKSAMAAN.
IR. Tony hartono bagio, mt, mm
PERTIDAKSAMAAN.
JENIS- JENIS PERTIDAKSAMAAN
SUKUBANYAK SMA ISLAM AL- IZHAR PONDOK LABU Bagian 1
BAB 6 PERTIDAKSAMAAN.
PERTIDAKSAMAAN LINIER DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
SUKUBANYAK SEMESTER 2 KELAS XI IPA Tujuan: 1
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT
LIMIT Kania Evita Dewi.
Kami mohon Donasi dari saudara-saudara sekalian agar blog ini tetap MGMP MATEMATIKA SD SMP SMA SKKK JAYAPURA Kami mohon Donasi dari saudara-saudara.
PERTEMUAN 6 MATEMATIKA DASAR
Polinomial Tujuan pembelajaran :
Persamaan Kuadrat (1) HADI SUNARTO, SPd
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
4.Menggunakan aturan suku banyak dalam penyelesai an masalah
Persamaan kuadrat Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah dengan Huruf-huruf a, b dan.
Ring Polinomial.
PERTIDAKSAMAAN OLEH Ganda satria NPM :
Suku Banyak dan Teorema Faktor Kelas XI IPA/IPS Semester 2.
Fungsi Penerapan fungsi dalam bidang pertanian merupakan bagian yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model dalam matematika biasa disajikan.
P O L I N O M I A L (SUKU BANYAK) Choirudin, M.Pd.
METODE NUMERIK INTERPOLASI.
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN
PERSAMAAN POLINOMIAL.
BAB 4 PERTIDAKSAMAAN.
RIDHA AMALIAH YUSRIANA THAMRIN RAHMI IBRAHIM ADAUS.
PERTIDAKSAMAAN LINIER DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
Bab 1 Fungsi.
Fungsi MATEMATIKA EKONOMI PTE 4109, Agribisnis UB.
BAB 5 Sukubanyak.
KALKULUS I Sistim Bilangan/fungsi
Persamaan Kuadrat (1) Budiharti, S.Si.
Oleh NATALIA PAKADANG ( ). SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Bentuk umum : dimana : a1, a2, b1, b2, c1, c2 adalah bilangan riil. a dan b ≠0.
POLYNOMIAL (suku banyak)
Transcript presentasi:

1. 7 Faktorisasi Persamaan Kuadrat, ax2 + bx + c dengan a 1 a.x2 + b.x + c  diuraikan ax2 + f1. x + f2. x + c Contoh 1 : faktorkan 6x2 + 11. x + 3  (a.x2 + b.x + c) Untuk kasus ini, a = 6; b = 11; c = 3. Faktor 18 yang mungkin = (1,18); (2,9); (3,6) c positif diperlukan faktor f1 dan f2 ditambahkan/maksudnya : f1 + f2 = 11 = b  Faktor yang diperlukan adalah (2,9), c positif,  Kedua faktor mempunyai tanda yang sama dengan b yaitu positif  f1 = 2; f2 = 9  6.x2 + 11.x + 3 = 6.x2 + 2.x + 9.x + 3 = (6.x2 + 9.x) + (2.x + 3) = 3.x .(2.x + 3) + 1.(2.x + 3) = (2.x + 3).(3.x + 1)

Contoh 2 : 3.x2 – 14.x + 8  (a.x2 + b.x + c) a = 3 ; b = -14 ; c = 8 . Faktor 24 yang mungkin = (1,24) ; (2,12) ; (4,6) c positif. Total faktor yang diperlukan b, yaitu 14 (2,12) c positif. Faktor mempunyai tanda yang sama dengan b, yaitu (-)  f1 = -2; f2 = -12.  3.x2 - 14.x + 8 = 3.x2 - 2.x - 12.x + 8 = (3.x2 - 12.x) - (2.x - 8) = 3.x .(x - 4) - 2.(x - 4) = (x - 4).(3.x - 2) Contoh 3 : 8.x2 + 18.x – 5  (a.x2 + b.x + c) Pada kasus ini, a = 8; b = 18; c = -5, ac = 40 Faktor 40 yang mungkin = (1,40); (2,20); (4,10); (5,8) Faktor yang diperlukan oleh b adalah 18   (2,20) c negatif. Faktor numerik terbesar mempunyai tanda b, yaitu positif. c negatif. tanda f1 dan f2 berbeda. f1 = 20; f2 = -2.

 8.x2 + 18.x – 5 = 8.x2 + 20.x –2.x –5 = 4.x.(2.x + 5) – 1.(2x + 5) = (2x + 5) (4x –1)   Uji Untuk Faktor : Jika b2 – 4.a.c adalah kuadrat sempurna a.x2 + b.x + c dapat difaktorisasi kedua faktor linear. Jika b2 – 4.a.c bukan kuadrat sempurna tidak ada faktor linearnya persamaan a.x2 + b.x + c.

2. Evaluasi Polinomial dan Faktorisasi   Notasi Fungsi 3.x2 + 5.x – 9 adalah fungsi x dan dapat dinotasikan dengan f(x), misal f(x) = 3.x2 + 5.x – 9 Jika x = 2, fungsi mempunyai nilai 12 + 10 – 9 = 13 Kita dapat menulis sebagai f(2) = 13.   Fungsi Polinomial Fungsi polinomial dalam x adalah persamaan mencakup pangkat x, biasanya disusun dengan pangkat yang semakin kecil (atau seringkali semakin besar). Derajat polinomial ditentukan oleh pangkat tertinggi x yang ada pada persamaan tersebut. Contoh: 5.x4 + 7.x3 + 3.x – 4 adalah polinomial derajat 4

dan 2.x3 + 4.x2 – 2.x + 7 adalah polinomial derajat 3, dan seterusnya. Polinomial derajat rendah sering mempunyai nama-nama alternatif. Misal: 2.x – 3 adalah polinomial derajat 1 atau persamaan linear,   3.x2 + 4.x +2 adalah polinomial derajat 2 atau persamaan kuadrat Polinomial derajat 3 disebut persamaan kubik, Polinomial derajat 4 disebut persamaan kuartik.

2.3 Evaluasi Polinomial secara “Terstruktur” f(x) = 5.x3 + 2.x2 –3.x + 6. Untuk menulis dalam bentuk terstruktur, susun koefisiennya dan satu faktor x dari suku pertama, dan tambahkan koefisien di suku selanjutnya. Langkah-langkah : 5.x + 2  Kemudian yang di dalam kurung, dikalikan x dan ditambah koefisien selanjutnya (5.x + 2).x – 3  Ulangi proses ini, lampirkan semua dalam kurung ganda, kalikan dengan x dan tambahkan koefisien selanjutnya.  Sehingga f(x) = 5.x3 + 2.x2 – 3.x + 6 =  dalam bentuk terstruktur. f(4) = =  f(4) = 346

catatan : Suku polinomial harus disusun dengan tingkat pangkat yang semakin kecil b. Jika ada pangkat yang hilang dari polinomial, ini pasti termasuk dengan koefisien terstruktur yang diambil keluar. Sehingga jika f(x) = 3.x4 + 2.x2 – 4.x + 5 f(x) =

2.4 Teorema Sisa Teorema sisa menyatakan bahwa jika polinomial f(x) dibagi (x – a), hasil baginya adalah polinomial g(x) dengan derajat satu pangkat, yaitu di bawah f(x) dengan sisa R masih dapat dibagi (x – a). Yaitu : f(x) = (x-a).g(x) + R Jika x = a, f(a) = 0.g(x) + R, yaitu R = f(a). Jadi , (x3 + 3.x2 – 13.x – 10) : (x - 3) akan memberikan sisa R = f(a) = f(3) = ..... Untuk f(x) = x3 + 3.x2 – 13.x – 10 =  f(3) = 5

Kita dapat membandingkan dengan kondisi biasanya untuk pembagian panjang. (x3 + 3.x2 – 13.x – 10) : (x – 3) = ....... Berikut langkah tersebut: (x3 + 3.x2 – 13.x – 10) : (x – 3) = x2 + 6.x + 5 dengan sisa 5

2.5 Teorema Faktor Jika f(x) adalah polinomial dan substitusi x = a memberikan sisa nol yaitu f(a), maka (x – a) adalah faktor f(x). Contoh, jika f(x) = x3 + 2.x2 – 14.x + 12 = dan kita mengganti x = 2, f(2) = 0, sehingga pembagian f(x) dengan (x – 2) menghasilkan sisa nol yaitu, (x – 2) adalah faktor f(x). Faktor sisa dapat ditentukan dengan pembagian panjang f(x) dengan (x - 2). F(x) = (x – 2).(......)  (x2 + 4.x – 6)  f(x) = (x – 2).( x2 + 4.x – 6) Faktor kuadratik yang dipunyai seringkali dapat difaktorkan lebih lanjut menjadi dua faktor linear, sehingga kita dapat menerapkan uji ‘b2 – 4.a.c’ yang telah kita gunakan sebelumnya. Pada kasus ini, (b2 – 4.a.c) =......?

Untuk b2 – 4.a.c = 16 – 4.1.(-6) = 16 + 24 = 40  ini bukan kuadrat sempurna sehingga tidak ada faktor linear. Sehingga kita tidak dapat memfaktorkan lebih lanjut.  f(x) = (x – 2).( x2 + 4.x – 6) Contoh: uji apakah (x – 3) faktor f(x) = x3 – 5.x2 – 2.x + 24 dan jika ya, tentukan faktor yang ada. f(x) = x3 – 5.x2 – 2.x + 24 =  f(3) = 0  tidak ada sisa jadi (x – 3) adalah faktor f(x). Sekarang pembagian panjang menghasilkan faktor kuadratik, sehingga hitung bahwa:

 jadi f(x) = (x – 3). (x2 – 2. x – 8) Sekarang ujilah apakah x2 – 2  jadi f(x) = (x – 3).(x2 – 2.x – 8) Sekarang ujilah apakah x2 – 2.x – 8 dapat difaktorkan lebih lanjut. b2 – 4.a.c = 4 – (4.1.-8) = 4 + 32 = 36 = 62  kuadrat sempurna jadi dapat difaktorkan lebih lanjut. x2 – 2.x – 8 = (x – 4).(x + 2)

kumpulkan hasilnya bersama-sama f(x) = x3 – 5.x2 – 2.x + 24 = (x – 3).( x2 – 2.x – 8) = (x – 3).(x – 4).(x + 2) Jika kita tak menentukan faktor pertama, dapat diproses sebagai berikut : a. Kita menulis fungsi kubik pada bentuk terstruktur b. Dengan cara coba-coba, kita substitusikan nilai x, misalnya x = 1, x = –1, x = 2, x = -2 dan seterusnya sampai kita tentukan substitusi x = k yang memberikan sisa nol. Maka (x – k) adalah faktor f(x). Contoh : f(x) = x3 + 5.x2 – 2.x – 24 =

Sekarang substitusikan nilai x = k untuk x sehingga f(k) = 0 f(1) = -20 (x – 1) bukan faktor f(-1) = -18 (x + 1) bukan faktor f(2) = 0  (x – 2) bukan f(x) akhirnya menghasilkan  f(x) = (x – 2).(x2 + 7.x + 12) dengan cara yang sama menjadi : f(x) = (x – 2).(x + 3).(x + 4)