Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN STRUKTUR DESA DAN KOTA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Masyarakat Sosio-Ekonomi.
Advertisements

Stratifikasi Sosial Stratifikasi Sosial berasal dari kata Latin.
BEBERAPA CONTOH KAJIAN SEJARAH LOKAL
Isu & Kebijakan Perkotaan
ILMU EKONOMI DAN PERMASALAHANNYA
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB I
STRUKTUR AGRARIA NEGARA BERKEMBANG
Dipresentasikan Oleh: Hesti Nurhayati ( )
KAJIAN MASYARAKAT JEPANG DOZOKU GEMEINSCHAFT
3.Jihan Khalisah Khansa / 17
MATAKULIAH PENGANTAR EKONOMI
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
Perdagangan Internasional
Sejarah Perkembangan Hukum Pranata Perencanaan Kota
Good Governance Etika Bisnis.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
Sistem pemerintahan daerah masa kerajaan nusantara
TIPOLOGI PERDESAAN NUR ENDAH JANUARTI.
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
Hutan Kampung Lanjut Masyarakat Tradisional Sumber Daya Mandiri
Administrasi, Persoalan Pangan, dan Urbanisasi
Tahap-Tahap Pertumbuhan Pembangunan
Introduction of Japanese Thought Pertemuan 1
Pendapatan Nasional, Pertumbuhan dan Struktur Ekonomi
POLA KERUANGAN DESA AMALUDIN, S.IP, MM.
Sumber dan Evaluasi data kependudukan
Modul / Tatap Muka 13 EKONOMI INDONESIA MENUJU 2013
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Persekutuan.
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
SISTEM EKONOMI Pertemuan 4.
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
TUGAS IPS NAMA : ERWIN BANGKIT PRASETYO NOMOR : 16 KELAS : 9D
BAB 2 STRATIFIKASI SOSIAL.
1. Masalah Pertumbuhan dan Pemerataan: Pengalaman Asia Timur
BAB 3 MUNCULNYA NASIONALISME INDONESIA
Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Politik
EKONOMI Kelas / Semester : X / 1 Permasalahan Ekonomi.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
By : Wiwin S , Ishak L ,Nuriman
Akuntansi Internasional
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
RESTORASI MEIJI.
TEKNIK ANALISIS EKONOMI DAN SOSIAL
PENDIDIKAN SOSIAL GEOGRAFI KELAS VIII
POKOK PERMASALAHAN EKONOMI, PELAKU EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
Lingkungan Pemasaran Global
TUGAS IPS NAMA : SIGIT ANDI PRASETYO NOMOR : 26 KELAS : 9D
KONDISI PENDUDUK INDONESIA
NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI
SEJARAH PERTANIAN EROPA
REFLEKSI BANGSA.
Zaman Feodal Akhir Pertemuan ke-6
MAASYARAKAT PERKOTAAN & INDUSTRI
PTE MIKRO Aplikasi Teori Permintaan dan Penawaran
STRUKTUR AGRARIA NEGARA BERKEMBANG
Masalah Kependudukan dan Pembangunan (II)
Negara Maju dan Negara Berkembang
Perkembangan Perencanaan
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
1. Masalah Pertumbuhan dan Pemerataan: Pengalaman Asia Timur
Masalah Kependudukan dan Pembangunan (II)
Urbanisasi dalam Perencanaan Wilayah.
TATA GUNA LAHAN DAN TRANSPORTASI. 1. Pendahuluan Untuk melestarikan lingkungan perkotaan yang layak huni, keseimbangan antara fungsi- fungsi tersebut.
PENGETAHUAN UMUM IRIGASI
KEPENDUDUKAN DAN DEMOGRAFI
Transcript presentasi:

Kajian Masyarakat Jepang BAB IX PERUBAHAN STRUKTUR DESA DAN KOTA Oleh: Nurie Rabiah 0806450110 Kajian Wilayah Jepang Program Pasca sarjana Universitas Indonesia 2009

I. DESA TRADISIONAL JEPANG Pada masa Tokugawa sistem goson dan mura sebagai unit kontrol wilayah kewenangan daimyo Sebelum abad pertengahan, wilayah pertanian, berasal dari komunitas kecil dengan unit ‘miyou’yang bermunculan dengan nama kecil/istilah yang disebut ‘miyoshu, miyoden,. Kelompok daimyo kelas menengah melakukan survey tanah petani yang memiliki tanah di dalam wilayah kewenangan , membentuk sistem pemerintahan langsung yang mengatur desa yang dibentuk oleh para petani yang independen. Inilah yang disebut sistem goson (desa-desa) modern.

I. DESA TRADISIONAL JEPANG Petani independen yang membentuk desa menyetujui penukaran kepemilikan tanah dan wajib membayar upeti, memikul tanggung jawab bersama dalam pebayaran upeti kepada unit desa. Buku catatan survey tanah (sertifikat tanah) dibuat oleh unit desa, sehingga unit pembayaran pajak berhubungan dengan unit pemerintahan. Kemudian juga terdapat unit pemerintahan sendiri bagi petani . (Nakamura, 1977, 115-153). Sesaat sebelum restorasi Meiji : 70 ribu desa (50-100 rumah pada satu wilayah). Desa sebagai ujung unit administrasi negara yang terlalu kecil. Pada 1889 (Meiji 22) penggabungan beberapa desa yang bersebelahan dan sebagai desa di atas administratif. Jumlah 12 ribu buah. (Catatan Suzuki 1, 1987, 326). Desa sebagai perkumpulan kampung/desa kecil di masa Tokugawa disebut buraku atau sonraku.

Keberadaan Sonraku Modern saat ini; Desa Alami Suzuki, 1930, menunjukkan hubungan kemasyarakatan antara orang-orang di desa petani sangat kuat, di bagian internal desa-desa yang ada setelah masa Tokugawa disebut“desa alami”. Penemuan Suzuki: kemajuan Jepang dalam modernisasi sejak restorasi Meiji berkembang 60 tahun lebih pada tahun 1930, sonraku gameinschaft dibentuk pada masa tokugawa, (Suzuki 1968, 99-133). Jepang pada tahun 1930 sudah mencapai babak awal masyarakat industri modern. Masyarakat industri modern, batas wilayah aktivitas masyarakat semakin meluas, frustasi akan kehidupan semakin mengecil. Sonraku gameinschaft sejak masa Tokugawa ditemukan masih berlanjut pada desa Jepang tahun 1930. Fakta bahwa pada era ini, industrialisasi dan modernisasi masih terbatas di kota saja, tidak merembes sampai ke desa pertanian Blokade gameinschaft sebelum perang di Jepang pada dasarnya tidak dihapus. Penghapusan dapat dikatakan setengah jalan.

Faktor Pendorong Utama Penyatuan Internal yang Kuat pada Desa Alami Alasan penggabungan desa tradisional: Penyatuan wilayah shohan (semua daimyo) dan bakufu pada masa Tokugawa. (Yanagita Kunio, 1962a, 184-185). Sawah pertanian (suide nogyo) membutuhkan kerjasama yang dekat dengan orang-orang desa. Keamanan, irigasi tidak mungkin dilakukan sendiri. Desa-desa bersatu membuat tempat air (irigasi). (Fukutake, 1964,98-99) Kemajuan organisasi bersama yang lahir dari kepentingan/kebutuhan hidup selain pertanian. organisasi pekerja yang disebut YUI. YUI tidak hanya untuk tanam di sawah tapi membangun rumah, kusayane (gubuk dari ilalang), acara pernikahan dll. Organisasi bersama selain organisasi industri yang disebut “KO”. Banyak YUI dan KO, diatur dalam desa, menguatkan penggabungan internal desa. (Suzuki, 1968, 403-409) Kepemilikan hutan gunung bersama berdasarkan desa. Hal ini terjadi di Eropa pada abad pertengahan. Tennes adalah peletak pondasi dasar penguatan wilayah sebagai satu-satunya perjanjian yang mengkomposisikan Gameinschaft ini. (Tonnies, 1935, 8-36).

II. Penghapusan Desa Tradisional Masa Sebelum Perang pada restorasi Meiji tidak ada penghapusan., masih ada sampai dimulainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi sesudah perang dan masa keseluruhan sebelum perang perubahan penting adalah adanya penghapusan kelompok (petani dan pekerja) ke industri kecil dan pemilik tanah. Desa pada masa Tokugawa, petani tanah jajahan berangsur-angsur naik menjadi petani yang mandiri, desa pertanian di wilayah Tohoku yang telah mengalami kemajuan di hapuskan. Desa menjadi kelompok masyarakat yang adil yang menempatkan para anggotanya sebagai petani sebenarnya yang sama rata. Petani 1873 (meiji tahun ke 6)berdasarkan pajak pertanahan berpindah menjadi petani swadaya. Perekonomian dan keuangan Petani swadaya dibelit kesulitan, dan kehilangan tanah dan menjadi petani kecil, orang kaya menjadi pemilik tanah dengan membeli tanah pertanian mereka maka kedua anggota melebur. Industry kecil, bunga memberatkan , petani pekerja yang miskin menjadi bertambah miskin. perbedaan si kaya dan si miskin sangat tajam, kemiskinan petani pekerja kecil merupakan masalah masyarakt yang terbesar di Jepang sebelum perang.

II. Penghapusan Desa Tradisional Sesudah Perang Setelah PD II, desa Jepang mengalami perubahan masyarakat yang besar dua lapis, yaitu: Pertama, perubahan tanah pertanian sebagai satu mata rantai perubahan setelah perang, terjadi dari tahun 1947-1950, untuk menghapus masalah kemiskinan pada kelompok petani pekerja yang lemah, maka dilakukan penurunan kepemimpinan tentara pendudukan. Kedua, sejak 1955, pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga sangat berpengaruh pada peningkatan desa pertanian. Perubahan tanah pertanian,tidak ada pemilik tanah, meningkatkan pembelian tanah pertanian dengan harga murah oleh pekerja kecil. Sejak Tahun 1955 (showa 30) industri meningkat pesat, kekuatan produksi meningkat. 1970 keluarga petani sebagai pekerjaan utama 10% berkembang. Rasio pekerja pertanian yang semakin menua meningkat.

Pengurangan Tingkat Desa Sonraku Proses perubahan masyarakat setelah perang, desa sudah menjauh dari struktur isolasi yang menjadi karakteristik di dalam sonraku gameinschaft dulu. Mesin pertanian dapat meningkatkan penghasilan pekerja dengan pesat. Pekerjaan sambilan diikuti dengan pencarian pekerjaan di luar desa. , karena adanya sumber penghasilan dari waktu luang Interaksi dengan dunia luar melalui informasi dari TV, kendaraan yang memungkinkan perpindahan tempat, .Persinggungan timbal balik antara kota dan desa membuat kehidupan yang bercampur antara petani dan non petani. pengelolaan bersama dalam penggunaan air (Pertanian suide), tidak berubah, tapi jangkauan wilayah bersama telah meluas melebihi desa. Kepemilikan hutan bersama sudah hilang makna dasar sonraku gameinschaft sudah hilang. Bentuk organisasi YUI dan KO telah dihapus karena perubahan sistem kerja pertanian yang sudah menggunakan mesin , selama 40 tahun setelah perang, satu persatu desa tradisional yang tertutup sudah dihapuskan

KESIMPULAN Penghapusan blokade gameinschaft pada desa melalui modernisasi desa. Desa pertanian Jepang saat ini memiliki hubungan sejarah yang panjang dengan masa Tokugawa yang menjelaskan perpecahan struktur desa tradisional. Kemajuan industri pertanian memungkinkan pekerjaan sambilan, karena adanya waktu luang.